Beranda / Romansa / Wanita Pilihan Sang Pewaris / Chapter 32 | Ini Yang Terbaik

Share

Chapter 32 | Ini Yang Terbaik

Penulis: MAMAZAN
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-08 21:28:55

Vicky memacu mobilnya menuju tempat Vanya berada, dia ingin menjelaskan kesalahpahaman ini kepada Vanya, berkali-kali dia terlihat mengumpat dirinya sendiri. Dia menyesali kebodohannya yang tidak memberi tahu Vanya tentang pertunangannya sewaktu menginap di rumah Vanya.

Bzzt... Bzzt...

Ponsel Vicky bergetar, nama Barry muncul dilayar ponsel Vicky.

“Tuan Muda, aku baru saja menerima telepon dari Tuan Vladimir di Rusia,” kata Barry.

“Kakek Vladimir?” batin Vicky yang perlahan menepikan mobilnya.

“Apa pesan dari Kakek?” Tanya Vicky.

“Sudah waktunya Anda menjalani pelatihan bersama keluarga anda.”

Deg!

Vicky mengusap wajahnya, dia tahu suatu saat dia harus menjalani pelatihan keluarganya. Namun dia tidak menyangka jika waktu datangnya di saat yang kurang tepat seperti ini.

“Apakah tidak bisa ditunda lagi?” Tanya Vicky berharap.

“Iya Tuan Muda,” jawab Barry singkat.

Vicky menghela nafas panjang, raut wajahnya terlihat sangat sedih.

“Baiklah... Aku akan berangkat Jam 10 besok pagi,” balas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 33 | Perpisahan

    Setiap penerus keluarga Vladislav di wajibkan mengikuti pelatihan militer pada usia 18 tahun. Hal itu dikarenakan, selain mewarisi kekayaan, penerus keluarga Vladislav nantinya juga akan menjadi pemimpin Pasukan Salju Merah, pasukan militer yang dimiliki oleh keluarga Vladislav.Vicky seharusnya menjalani misi pelatihan ini dua tahun yang lalu, ketika dia tepat berusia 18 tahun, namun karena kepergian kedua orang tua Vicky yang tiba-tiba, membuat Vicky terpukul dan akhirnya Kakek Vicky memutuskan untuk menunda pelatihan Vicky.Sampai hari ini dimana Barry tiba-tiba menghubunginya, dan mengatakan sudah waktunya bagi Vicky untuk menjalankan pelatihan wajib ini.Pasukan ini sangat di hargai di dunia militer, akan terasa sangat memalukan jika pasukan elit milik keluarga Vladislav nantinya dipimpin oleh penerus yang tidak memiliki jam terbang di lapangan sama sekali.Walaupun namanya pelatihan, penerus keluarga Vladislav akan dikirim menjalankan misi yang nyata dan berbahaya di berbagai ne

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 34 | Menitipkan Vanya

    Keesokan harinya, Vicky sudah siap menuju bandara, Barry baru saja melaporkan jika semua anak buahnya yang akan ikut dalam menjalankan misi sudah berangkat terlebih dahulu menggunakan pesawat komersial.Beberapa pria asing yang mengelola Hotel itu sudah berdiri di dekat pintu masuk. Vicky terlihat berbincang dengan mereka sebelum berangkat menuju bandara.Mobil Rolls-Royce berwarna putih yang biasa di gunakan pihak hotel untuk mengantar tamu VVIP sudah menunggu di depan pintu masuk hotel. Barry membuka pintu dan mempersilakan Tuan Mudanya untuk masuk.Tepat ketika Vicky akan masuk ke dalam mobil, tangannya tiba-tiba di pegang oleh seseorang.“Tuan Muda!” sapa orang itu yang ternyata adalah Eddy.Petugas keamanan hotel langsung bereaksi, mereka berlari menuju ke tempat Vicky karena melihat orang yang tidak dikenal sedang memegang tangan Tuan Muda mereka.Barry menunjukkan telapak tangannya ke petugas keamanan Hotel, dia memberi tanda jika Eddy bukan orang yang berbahaya.“Tuan muda, ap

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 35 | Penyesalan Vanya

    Karena mengkhawatirkan kondisi Vanya, Adelia memutuskan untuk mengantar Vanya ke rumah orang tuanya. Kebetulan saat mereka tadi mengisi bahan bakar di SPBU, mereka sempat bertemu Eddy untuk meminta izin.Begitu mereka berhenti tepat di depan rumah orang tua Vanya, Bima dan Utari yang sudah mengenali suara mobil Vanya langsung bergegas keluar rumah dengan raut wajah yang cemas.Sejak kemarin mereka tidak bisa menghubungi nomor Vanya, mereka tahu jika terjadi sesuatu terhadap putrinya.Kedua orang tua Vanya tampak kaget ketika melihat wajah Vanya dengan mata yang sembab, dugaan mereka ternyata benar, telah terjadi sesuatu kepada putrinya.Utari langsung memeluk putrinya, dengan lembut dia merangkul putrinya masuk ke dalam rumah.“Nak Adelia, ada apa dengan Vanya?” tanya Bima dengan cemas.“Mari kita bicarakan di dalam rumah Paman,” jawab Adelia sembari berjalan masuk ke dalam rumah orang tua Vanya.Di ruang tamu mereka berempat duduk di sofa, Vanya terlihat memeluk ibunya. Sesekali air

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 36 | Sebelum Pelatihan

    Dua jam lagi pesawat Vicky akan tiba di Hawaii. Sebelum ke Rusia, Vicky di minta oleh Kakeknya untuk menghadiri acara pernikahan putra dari Gunnadi Barata, pria asal Indonesia yang sudah diangkat anak oleh Kakeknya.Dalam perjalanan, Barry menjelaskan sedikit latar belakang keluarga Gunnadi Barata kepada Vicky. Dia sedikit terkejut saat mengetahui jika Gunnadi Barata lebih dulu mengikrarkan persaudaraan dengan ayahnya sebelum diangkat anak oleh Kakeknya.“Jadi Paman Gunnadi ini dulu ikut bersama ayahku dalam misi wajib militer?” Tanya Vicky sembari menoleh ke Barry yang duduk tak jauh dari tempatnya.“Iya Tuan Muda,” jawab Barry.“Siapa nama putra Paman Gunnadi yang menikah?”“Tuan Ivan Barata, dan yang akan menjadi istrinya adalah Nona Nabila Pratama,” jawab Barry.“Kak Ivan dan Kak Nabila, baiklah aku akan mengingat nama keduanya,” ucap Vicky yang kembali bersandar di kursinya.Wajah Vanya kembali memenuhi pikiran Vicky. Walaupun sudah mempercayakan Vanya kepada Eddy, entah mengapa,

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 37 | Hadiah Terakhir Vicky

    “Devita, ke ruanganku sekarang!” Giyan berseru memanggil Devita dengan tatapan yang terlihat menjijikkan.Lili berusaha menahan Devita, dia tahu jika Bastian dan Giyan akan berbuat sesuatu yang buruk kepada Devita.“Tidak apa-apa, aku akan mempercayai Vicky, aku yakin dengan apa yang Pak Tono katakan tadi,” ucap Devita sambil tersenyum.“Tapi Devita-” Lili masih berusaha untuk menahan Devita, namun Devita melepaskan tangan Lili yang sedang memegang lengannya. Dia lalu berjalan menuju Giyan yang sedang berdiri di depan ruangannya.Beberapa karyawan pria terlihat bersiap-siap, jika terdengar teriakan dari Devita, mereka semua akan langsung masuk ke ruangan Giyan.“Devita, Lili.” Suara seorang pria yang terdengar asing memanggil nama mereka.Devita dan semua karyawan yang berada di tempat itu langsung menoleh ke arah suara yang memanggil nama Devita dan Lili.Mereka semua terkejut saat mengetahui pria yang memanggil Devita dan Lili adalah Darius Dharma, dia adalah menantu Dimas Dharma ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 38 | Berhentilah Menangis

    Dua tahun kemudian...Sudah dua tahun berlalu semenjak Vicky meninggalkan Indonesia. Sejak saat itu juga Vanya sudah tidak pernah mendengar kabar dari Vicky sama sekali. Walaupun Tono sudah mengatakan jika alasan kekasihnya itu meninggalkan Indonesia bukan karena dirinya, tetap saja Vanya menyalahkan dirinya yang terus menghindar pada saat itu. Pada saat di mana Vicky berusaha menghubunginya tetapi dia dengan bodohnya menghindar hingga mematikan ponselnya.Saat ini Vanya berada di kamar yang dulu digunakan Vicky ketika menginap di rumahnya. Tampak beberapa foto mereka berdua menghiasi ruangan itu, setiap Vanya mengunjungi orang tuanya di hari Sabtu. Dia akan menghabiskan waktu di kamar ini sambil mengingat kembali waktu yang mereka berdua habiskan bersama.Sambil berbaring di tempat tidur, Vanya memandangi foto dirinya bersama Vicky, foto di mana mereka berdua kompak menggunakan pakaian berbahan denim.Beberapa kata 'MAAFKAN AKU' Vanya tulis di foto itu. Dan di bagian bawah foto itu,

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 39 | Aku Akan Menunggumu Vicky

    Devita mengangguk, dia lalu mengambil ponsel dari dalam tasnya.“Aku sebenarnya menyimpan ini sebagai kenang-kenangan, tapi setelah beberapa lama. Aku merasa jika ini ditujukan untukmu dan kamu adalah orang yang paling membutuhkan ini,” ucap Devita lembut sembari mencari file Video di ponselnya.“Ini dia!” seru Devita.“Vanya aku harap setelah kamu melihat video ini kamu bisa berhenti menyalahkan dirimu sendiri,” sambung Devita. Setelah mengatakan itu Devita menyerahkan ponselnya ke Vanya.Vanya mengangguk pelan, lalu menerima ponsel yang di berikan Devita. Tampak dilayar ponsel, Vicky sedang memegang gitar, dia mengenakan jaket kulit berwarna hitam dipadukan dengan bawahan denim berwarna biru gelap. Tambahan penutup kepala dan juga sepatu boot berwarna coklat membuatnya terlihat sangat berbeda dengan gaya Vicky sehari-hari.Vanya lalu memutar video itu, dia sontak tercengang, ini adalah lagu yang sangat viral di waktu itu. Vicky menyanyikan lagu dari James Arthur yang berjudul Say Yo

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 40 | Penolong Tak Terduga

    Keesokan harinya, Vanya sudah terlihat lebih ceria, tak ada lagi raut wajah murung, tak ada lagi isak tangis kesedihan. Berkat video yang di tunjukkan Devita, Vanya akhirnya bisa memantapkan hatinya untuk menunggu Vicky kembali.“Selamat pagi Pak Eddy!” Teriak Vanya yang sontak membuat Eddy dan teman-teman kantornya terkejut.“Se... selamat pagi Vanya,” jawab Eddy terbata-bata.Kantor Eddy yang tadinya terdengar ramai mendadak hening, semua mata tertuju kepada Vanya. Sudah dua tahun lamanya mereka tidak pernah mendengar Vanya menyapa mereka dengan seperti ini.“Mengapa kalian semua menatapku seperti itu,” ucap Vanya sambil tertawa kecil.Karena penasaran dengan perubahan Vanya, Eddy pun segera menghampiri Vanya.“Vanya... apa Vicky sudah kembali?” Tanya Eddy berbisik.“Belum,” jawab Vanya singkat.Kedua alis Eddy menekuk. “Berarti dia sudah menghubungimu?” Tanya Eddy lagi.“Belum juga,” jawab Vanya sambil tertawa kecil.Eddy terdiam, raut wajahnya menjadi panik.“Jangan-jangan kamu me

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10

Bab terbaru

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 122 | Bersama Untuk Selamanya [TAMAT]

    8 bulan kemudian... Karena permintaan Vladimir, Vicky dan Vanya akhirnya menetap di Rusia sampai tiba waktunya Vanya melahirkan nanti. Bima dan Utari juga tidak mempermasalahkan hal itu, rencananya Vicky dan Vanya baru ke Indonesia begitu usia kandungan Vanya memasuki bulan ke sembilan. Vicky memang sudah berniat agar saat Vanya melahirkan nanti bisa di dampingi oleh kedua orang tuanya. Selama Vicky dan Vanya berada di Rusia, Vincent di kirim ke Indonesia untuk menggantikan Vicky mengurus Dharma Prakarsa Grup. Alyona yang memiliki beberapa perusahaan di Singapura juga turut mengurus Grup perusahaan itu. Berkat kemampuan Kakak beradik ini, hanya dalam waktu enam bulan, Dharma Prakarsa Grup terbang tinggi dan menjadi salah satu Grup perusahaan terbesar di Indonesia. Setara dengan Grup Barata milik Gunnadi, dan juga Grup Adhitama milik Ezra sahabat Arthur dan Laras. Posisi Bimo dan Hendro di Dharma Prakarsa Grup di pulihkan oleh Dimas, ini juga atas permintaan langsung Arthur dan Lar

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 121 | Kartu Mati Vladimir

    “Baiklah, kalian tunggu disini saja, biar aku dan Vanya yang menemui Kakek Vladimir,” ucap Bella. “Ayo Vanya,” sambungnya sambil menarik pelan lengan Vanya. Vanya tersenyum dan beranjak dari duduknya, nasib Ivan, Jafin dan Billy sekarang berada di tangan dua wanita cantik itu. Sambil berjalan menuju meja Vladimir dan para orang tua berada, Bella dan Vanya mulai mendiskusikan strategi mereka sambil berbisik, wajah Vanya berubah terkejut dia tampak menutup mulutnya menahan tawa mendengar rencana Bella. “Sekarang kamu paham kan?” Tanya Bella ke Vanya. Vanya menganggukkan kepalanya mereka berdua tampak beradu telapak tangan pelan sebelum menjalankan aksi mereka. Nabila, Olma dan Alexa kompak tertawa kecil melihat tingkah mereka yang menggemaskan, mereka pun menebak-nebak akan seperti apa cara Bella dan Vanya membujuk Vladimir. “Bella yang mengambil kendali, sepertinya kali ini mereka akan berhasil,” ucap Nabila. “Tentu saja, siapa dulu suaminya,” ujar Austin berbangga diri. “Maaf

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 120 | Pelatihan

    Arthur, Laras, Vicky dan Vanya akhirnya tiba di Rusia, karangan bunga ucapan selamat untuk kehamilan Vanya berjajar rapi di sepanjang kediaman keluarga Vladislav. Di halaman depan, terilihat Vladimir dan ke empat senior Vicky bersama para istri mereka sudah menunggu kedatangan Vicky dan Vanya. Begitu turun dari mobil, Vicky dan Vanya langsung menghampiri Vladimir yang terus tersenyum bahagia, dengan sopan mereka berdua menyapa Vladimir, lalu menyapa para seniornya. Para bawahan keluarga Vladislav yang mengetahui kabar kehamilan Vanya sebenarnya berniat datang dan ikut merayakan kabar bahagia ini. Namun dengan berbagai pertimbangan, Vladimir akhirnya membatalkan hal itu, salah satu pertimbangan Vladimir karena sadar jika cucu mantunya itu butuh istirahat, jika sampai acara penyambutan besar-besaran di lakukan, bisa di pastikan Vanya akan sibuk menyapa para tamu yang jumlahnya tidak sedikit, dan tentu itu akan berbahaya untuk kandungannya. Nabila, Bella, Olma dan Alexa langsung memi

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 119 | Sad Boy

    Karena Vincent sudah setuju dengan permintaannya, Alyona langsung membuka ponselnya hendak menghubungi temannya yang bernama Ghiska Natasha. Setelah kembali ke Rusia besok, Alyona dan Vincent rencananya akan terbang ke Indonesia untuk menggantikan Vicky mengurus Dharma Prakarsa Grup milik Kakek mereka selama Vicky dan Vanya berada di Rusia. Alyona dengan bersemangat mencari nama Ghiska di kontak ponselnya, dia pun langsung menghubungi nomor Ghiska untuk mengatur jadwal bertemu di Indonesia nanti. Tut... Tut.... “Halo....” “Halo Ghiska, ini aku Alyona,” ucap Alyona. “Hmm... Alyona?” Tanya Ghiska. “Astaga kamu jahat sekali karena tidak mengingatku, Alyona di Singapura, kita bertemu setahun yang lalu.” “Ohh.. Iya! Aku ingat si cantik bermata biru! Apa kabar?!” Tanya Ghiska yang akhirnya bisa mengingat Alyona. “Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?” “Sama... aku juga baik-baik saja, hah... aku sudah beberapa kali mencoba menghubungi nomormu yang dulu, tapi tidak pernah tersambu

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 118 | Kecebong Yang Gesit

    Vicky, Vanya bersama Arthur dan Laras baru saja tiba di bandara, pagi ini mereka akan kembali ke Rusia menggunakan pesawat pribadi keluarga Vladislav. Empat orang dokter terlihat ikut bersama mereka, para dokter ini adalah dokter yang di rekomendasikan Luke untuk mengawal Vanya kembali ke Rusia. Semalam Arthur yang sangat mencemaskan keadaan menantunya langsung meminta Luke memilih empat Dokter terbaik untuk terbang bersama mereka ke Rusia. “Hahaha! Aku akan jadi Kakek, kamu tidak bisa meledekku lagi seperti kemarin berengsek!” Terdengar suara Arthur yang sedang berbicara melalui telepon dengan sahabatnya, sejak mengetahui kabar menantunya hamil, dia terus-menerus mendapat panggilan telepon dari berbagai negara untuk memberi dia ucapan selamat. Saking senangnya, Arthur bahkan sampai lupa memberitahu Vladimir tentang kabar bahagia ini. Vicky, Vanya dan Laras terus tertawa melihat Arthur yang layaknya anak kecil sedang memamerkan mainan barunya. Sambil menunggu pesawat selesai peng

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 117 | Berkali-kali dalam Sehari

    Arthur dan Laras langsung bergegas menuju hotel tempat Vicky dan Vanya berada setelah mendengar kabar dari Vicky jika Vanya tiba-tiba sakit. Sesampainya di hotel, mereka langsung menuju kamar Vicky, raut wajah mereka terlihat begitu cemas, khawatir jika keputusan mereka mempertemukan Vicky dan Kirana malah berakhir buruk untuk Vanya. Ceklek! Arthur dan Laras langsung membuka pintu kamar Vicky, mereka berdua sontak terkejut begitu melihat Vanya yang baik-baik saja sedang tertawa bersama Kirana di dalam kamar. “Vanya? Bukannya kamu sedang sakit?” Tanya Laras. Vanya dan Kirana kompak menoleh, mereka berdua beranjak dari duduknya dan segera menghampiri Laras. “Aku tadi hanya kelelahan ibu,” jawab Vanya mempersilakan Laras dan Arthur masuk ke dalam kamar. “Jadi kamu baik-baik saja?” Tanya Laras lagi memastikan. “Iya Ibu, aku baik-baik saja,” jawab Vanya sambil tersenyum. “Lalu mengapa tadi Vicky mengatakan....” Arthur terdiam tidak menyelesaikan ucapannya, dia lalu menghela nafasn

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 116 | Rahasiaku

    Tidak ingin merahasiakan apapun lagi dari Vanya, Vicky akhirnya memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada Vanya. Mulai dari momen ketika mendapat kabar Kirana meninggal, kabar kematian kedua orang tuanya, dan juga pertunangannya dengan Manda. Setelah itu, Vicky lalu menceritakan momen dimana terjadi kesalahpahaman antara dirinya dan Vanya karena perbuatan Manda. Wajah Vanya berubah sedih ketika mengingat momen menyakitkan itu, momen dimana dia akhirnya harus menunggu kepulangan Vicky yang tidak jelas kapan waktunya. “Waktu itu aku menjalani misi pelatihan militer keluargaku, aku tidak tahu apakah aku masih bisa pulang dengan selamat, karena itulah aku memilih tidak memberitahu kamu,” ucap Vicky, wajahnya juga terlihat sedih sewaktu menjelaskan tentang hal itu ke Vanya. Vanya tentu sedikit terkejut mendengar ada pelatihan seperti itu di keluarga suaminya, dalam hati dia merasa bersyukur karena Vicky kembali dengan selamat. Vicky kembali melanjutkan ceritanya, Vanya benar-benar

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 115 | Aku Sangat Mencintaimu

    “Vicky... aku masih mencintaimu, bagaimana denganmu? Apakah kamu juga masih mencintaiku?” Tanya Kirana berterus terang dengan perasaannya.Pertanyaan Kirana sontak mengejutkan Vicky, dia tidak menyangka jika mantan tunangannya akan bertanya tentang hal itu.Vicky meraih kedua tangan Kirana, sambil tersenyum dia menatap wajah cantik mantan tunangannya itu.“Kirana... awalnya aku juga sempat bingung dengan perasaanku sendiri ketika pertama kali melihat dirimu, dan aku yakin kamu sedang merasakan hal yang sama saat ini.”“Tapi berkat kamu yang bertanya apa saja yang telah aku alami beberapa tahun terakhir ini membuatku kembali mengingat bagaimana perjuangan Vanya yang tetap setia menungguku kembali dari misi pelatihan keluargaku, begitu banyak airmata yang telah dia tumpahkan untukku, dan begitu banyak pengorbanan yang telah dia lakukan selama menungguku.”“Vanya menghiburku di kala ku sedih, dia merawat hatiku yang terluka dengan cinta yang tulus, kehadirannya membuatku merasa bahagia d

  • Wanita Pilihan Sang Pewaris   Chapter 114 | Hati Yang Terbelah

    Vanya tersenyum, dengan suara lembut dia berkata, “Kamu sudah menolongku berulang kali, sebagai istrimu, biarkan aku yang menolongmu kali ini, aku tahu hatimu sakit, aku tahu hatimu terluka, Sayang... apa kamu kira aku tahan melihatmu seperti ini.”Vicky terdiam, dia menunduk sambil menghela nafasnya.“Sayang... bukankah aku selalu bilang jika aku percaya kepadamu, dan untuk kali ini aku akan kembali mengatakannya, aku akan selalu percaya kepadamu, dan tak akan pernah meragukanmu sedikit pun, selesaikan urusan kalian secara baik-baik, itu akan menjadi obat terbaik untuk kalian berdua,” sambung Vanya.Vicky mengangkat wajahnya menatap Vanya, dia tersenyum lalu mengusap pucuk kepala vanya, merasa sangat bersyukur karena ditakdirkan menjadi pendamping Vanya.“Terima kasih sayang....” ucap Vicky yang langsung di balas senyuman hangat oleh Vanya.Vanya berjalan menuju tempat Kirana, Luke dan putra mereka berada, Vanya tersenyum lembut menyapa Kirana yang terus meneteskan air mata.Kirana

DMCA.com Protection Status