Alex mengerutkan keningnya dan bertanya, "Mie apa ini?""Ini mi dengan sayur," ujar Shiera dengan serius.Iya, itu memang adalah mi dengan sayur, Alex bisa melihat mi dan sayuran hijau yang sangat mencolok itu. Namun, tidak ada yang lain selain kedua bahan itu. Bahkan tampaknya Shiera tidak menggunakan minyak. Ini seperti mi air biasa?Alex duduk, mengambil sumpit dan mengaduk mi. Seperti yang diperkirakan, ini hanya mi air biasa, tanpa bumbu sama sekali.Setelah mencicipi satu suap, Tuan Alex hampir memuntahkannya.Melihat ekspresi Alex, jantung Shiera berdegup kencang. Dia segera bertanya, "Tidak enak, ya?""Selain garam, tidak ada apa-apa!"Alex berusaha berbicara dengan tenang.Pagi tadi, Shiera berkata dia bisa membuat berbagai jenis mi, Alex hanya ingin mencoba masakan gadis ini. Sekarang, Alex merasa seharusnya dia tidak terlalu penasaran tentang Shiera.Shiera mengerutkan wajah kecilnya dan berkata, "Kami selalu membuatnya seperti ini!"Waktu dia belajar masak adalah ketika di
Sebelumnya, Shiera biasanya makan siang bersama Rachel di kantin, tetapi hari ini kedua orang itu tidak terlihat. Bagi departemen lain, itu bukanlah masalah, tetapi bagian meja depan dan Departemen Sekretariat, ini adalah sesuatu yang mengkhawatirkan, terutama Departemen Sekretariat.Sekarang, semua orang berlomba-lomba untuk merebut posisi asisten utama, tetapi Shiera tidak keluar dari kantor Tuan Alex sepanjang siang ....Apa maksud Shiera? Apakah dia mencoba melakukan suatu trik licik untuk memenangkan posisi itu?Jika demikian, dia hanya akan mengundang malapetaka bagi dirinya sendiri.Seluruh Grup Blackthorne dan bahkan di seluruh Cilegon, semua orang tahu Alex bukan tipe orang yang mudah tergoda oleh pesona fisik semata.Sekarang, seluruh Departemen Sekretariat sedang memperhatikannya dan mereka bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada Shiera.Di ruang istirahat, Shiera merasa mengantuk setelah makan siang. Alex memandangnya dan berkata, “Cuci piring!”"Oh, siap!" Shiera langsun
"Aduh ...." Shiera meringis kesakitan. Setelah mengambil napas dalam-dalam, akhirnya rambutnya berhasil dilepaskan.Rambut yang tersangkut itu tampak lebih pendek, jelas-jelas putus akibat tarikan Alex yang kasar.Tanpa menunggu reaksi dari Shiera, Alex memerintah dengan nada dingin, "Keluar!"Shiera terlalu ketakutan untuk menatap Alex, bahkan tidak berani bernapas. Akhirnya dia pun segera berlari keluar.Setelah keluar dari kantor CEO, Shiera baru menyadari punggung dan dahinya penuh dengan keringat dingin.Rayna, Freya dan Yolanda, semuanya telah kembali dan ketika melihat Shiera, ekspresi mereka begitu beragam.Terutama Yolanda dan Freya, pandangan mereka pada Shiera terlihat sangat merendahkan.Melihat wajah pucat Shiera, mereka mengambil kesimpulan kalau Shiera gagal menggoda Tuan Alex dan akan segera dipecat dari Grup Blackthorne.Shiera sendiri juga merasa dirinya pasti akan dipecat hari ini."Apakah kamu baik-baik saja?"Rayna menghampiri Shiera dan memberikannya segelas air.
Selama Shiera tidak tinggal di bawah atap yang sama dengan Alex, maka pasti tidak akan ada banyak masalah.Shiera mengangguk setuju, merasa apa yang dikatakan Rachel itu benar!Saat itu, tatapan Alex kepada Shiera sama seperti melihat seorang wanita yang mencoba untuk tidur bersamanya.Tatapan itu begitu ganas dan berbahaya!"Apa aku akan dipecat dari Grup Blackthorne?" tanya Shiera.Mendengar ini, Shiera menatap Rachel dengan ketakutan.Rachel menggelengkan kepala dan membalas, "Tidak, saat ini dia masih membutuhkanmu sebagai istri. Dia tidak akan memecatmu dari perusahaan."Alex menikah dengan Shiera juga karena urusan keluarga Blackthorne.Memecatnya saat ini sepertinya bukan keputusan yang masuk akal!Alex tetap membutuhkan Shiera di sisinya, tetapi pria itu juga tidak akan memberi Shiera kesempatan untuk mendekatinya.Bagi Shiera, kali ini adalah rezeki di balik musibah.Setelah mendengar analisis dari Rachel, suasana hati Shiera membaik, tidak ada lagi rasa takut seperti sebelumn
Ketika mendengar suara Shiera, Alex langsung menatapnya. Shiera menggenggam kedua tangannya erat-erat, menunjukkan kalau dia sangat gugup.Alex mengangguk dengan puas dan berkata, "Ya, sangat cocok untukmu."Shiera memang memiliki postur tubuh yang tinggi, mungkin sekitar 168 cm. Dengan tubuh yang langsing, baju yang dikenakan memberi kesan yang elegan.Alex berdiri dan berjalan menuju sofa, lalu memerintah dengan nada dominan, "Datang ke sini."Shiera mendekat dengan patuh. Lalu, Alex membuatnya duduk di sofa. Saat telapak tangan yang hangat dari pria itu menyentuh bahunya, hati Shiera berdebar hebat. Dia tidak tahu apa yang akan dilakukan Alex dan juga sama sekali tidak berani bicara.Tiba-tiba, jari panjang Alex menyelusup di antara rambutnya dan hati Shiera berdebar semakin kuat. "Aku akan memotong rambutku saat liburan!" ujar Shiera.Ketika dia mengucapkan kata-kata itu, rasanya sedikit menyakitkan.Shiera sungguh-sungguh mencintai rambut panjangnya. Neneknya bahkan mengatakan
Di luar kantor, Freya dan Yolanda seolah-olah tidak sengaja berjalan melewati pintu kantor Alex. Mereka mengira setelah Shiera masuk ke dalam kantor, Alex pasti akan memarahinya dan memecatnya dari perusahaan. Namun, setelah mondar-mandir beberapa kali, mereka tidak mendengar suara apa pun!Kedua wanita itu saling memandang dengan tatapan bingung. Ketika mereka mencoba berspekulasi apakah Shiera akan dipecat atau tidak, pintu kantor tiba-tiba terbuka dari dalam.Alex keluar dengan pakaian rapi dan dia sedang menggenggam tangan Shiera?Freya dan Yolanda, yang sebelumnya begitu antusias untuk melihat Shiera dipecat, tiba-tiba membeku!Mata mereka tertuju pada tangan Alex dan Shiera yang saling bergandengan. Saking terkejutnya, mereka lupa untuk merespons.Saat ini, Shiera juga merasa sangat gugup. Tangan yang dipegang Alex terasa panas seperti air mendidih. Di bawah sorotan mata rekan kerja yang tajam, Shiera mencoba untuk melepaskan diri.Alex menghadapnya dan bertanya, "Kenapa?"Shi
Namun, Alex sudah membawanya pergi sambil bergandengan tangan ....Alex menatapnya tanpa ekspresi dan berkata, "Apakah Kevin belum menjelaskan semuanya padamu?""Tentang apa?" tanya Shiera."Perjanjian kita bersifat rahasia," tegas Alex.Shiera mengangguk dan membalas, "Ya, Tuan Kevin sudah menjelaskannya. Tapi, apa bedanya dengan menjaga pernikahan kita tetap rahasia?"Alex melanjutkan, "Apakah dia juga memberitahumu, tidak peduli siapa yang bertanya tentang malam itu di Tangerang, kamu harus mengakui kalau itu adalah kamu?"“Iya,” jawab Shiera sambil mengangguk. Itu memang persis seperti yang Tuan Kevin katakan pada Shiera.Namun, setiap kali orang membicarakan tentang malam itu, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Alex menanyakan pertanyaan berikutnya, "Jadi menurutmu, apakah pernikahan kita dirahasiakan?"Shiera tidak mengerti apa yang Alex maksudkan dan menatapnya dengan kebingungan. Melihat ekspresi Shiera, Alex langsung menepuk ringan kepala Shiera untuk menyadarkannya.
Alex mendorong Shiera ke arah Arya dan berkata, "Ajak kakak iparmu berkeliling di sini, agar dia mengenal tempat ini.""Apakah kamu sudah berubah pikiran? Kamu akan kembali tinggal di sini?" tanya Arya sambil mengangkat alisnya.Alex tidak menjawab, tetapi ekspresi gelap di wajahnya memancarkan kekejaman yang sulit diabaikan.Melihat Alex tidak menjawabnya, Arya tersenyum sambil meraih tangan Shiera. "Aku akan menjaganya dengan baik, pergilah,” ujar Arya.Alex mengangguk, lalu melirik Shiera dan berkata, "Tunggu aku 30 menit, ya?""Iya!" jawab Shiera.Hatinya penuh dengan ketegangan.Shiera sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi saat ini. Meskipun situasi sekarang tampak tenang, Shiera bisa merasakan tertekan yang luar biasa setelah memasuki rumah ini.Baru saja Alex hendak beranjak ke dalam rumah, Arya memanggilnya dari belakang, "Kak!"Suaranya penuh dengan kekhawatiran.Alex menghentikan langkahnya, dia hanya berkata dengan dingin tanpa menghadap ke arah Arya, "Apa?"Ar
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw