Di luar kantor, Freya dan Yolanda seolah-olah tidak sengaja berjalan melewati pintu kantor Alex. Mereka mengira setelah Shiera masuk ke dalam kantor, Alex pasti akan memarahinya dan memecatnya dari perusahaan. Namun, setelah mondar-mandir beberapa kali, mereka tidak mendengar suara apa pun!Kedua wanita itu saling memandang dengan tatapan bingung. Ketika mereka mencoba berspekulasi apakah Shiera akan dipecat atau tidak, pintu kantor tiba-tiba terbuka dari dalam.Alex keluar dengan pakaian rapi dan dia sedang menggenggam tangan Shiera?Freya dan Yolanda, yang sebelumnya begitu antusias untuk melihat Shiera dipecat, tiba-tiba membeku!Mata mereka tertuju pada tangan Alex dan Shiera yang saling bergandengan. Saking terkejutnya, mereka lupa untuk merespons.Saat ini, Shiera juga merasa sangat gugup. Tangan yang dipegang Alex terasa panas seperti air mendidih. Di bawah sorotan mata rekan kerja yang tajam, Shiera mencoba untuk melepaskan diri.Alex menghadapnya dan bertanya, "Kenapa?"Shi
Namun, Alex sudah membawanya pergi sambil bergandengan tangan ....Alex menatapnya tanpa ekspresi dan berkata, "Apakah Kevin belum menjelaskan semuanya padamu?""Tentang apa?" tanya Shiera."Perjanjian kita bersifat rahasia," tegas Alex.Shiera mengangguk dan membalas, "Ya, Tuan Kevin sudah menjelaskannya. Tapi, apa bedanya dengan menjaga pernikahan kita tetap rahasia?"Alex melanjutkan, "Apakah dia juga memberitahumu, tidak peduli siapa yang bertanya tentang malam itu di Tangerang, kamu harus mengakui kalau itu adalah kamu?"“Iya,” jawab Shiera sambil mengangguk. Itu memang persis seperti yang Tuan Kevin katakan pada Shiera.Namun, setiap kali orang membicarakan tentang malam itu, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Alex menanyakan pertanyaan berikutnya, "Jadi menurutmu, apakah pernikahan kita dirahasiakan?"Shiera tidak mengerti apa yang Alex maksudkan dan menatapnya dengan kebingungan. Melihat ekspresi Shiera, Alex langsung menepuk ringan kepala Shiera untuk menyadarkannya.
Alex mendorong Shiera ke arah Arya dan berkata, "Ajak kakak iparmu berkeliling di sini, agar dia mengenal tempat ini.""Apakah kamu sudah berubah pikiran? Kamu akan kembali tinggal di sini?" tanya Arya sambil mengangkat alisnya.Alex tidak menjawab, tetapi ekspresi gelap di wajahnya memancarkan kekejaman yang sulit diabaikan.Melihat Alex tidak menjawabnya, Arya tersenyum sambil meraih tangan Shiera. "Aku akan menjaganya dengan baik, pergilah,” ujar Arya.Alex mengangguk, lalu melirik Shiera dan berkata, "Tunggu aku 30 menit, ya?""Iya!" jawab Shiera.Hatinya penuh dengan ketegangan.Shiera sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi saat ini. Meskipun situasi sekarang tampak tenang, Shiera bisa merasakan tertekan yang luar biasa setelah memasuki rumah ini.Baru saja Alex hendak beranjak ke dalam rumah, Arya memanggilnya dari belakang, "Kak!"Suaranya penuh dengan kekhawatiran.Alex menghentikan langkahnya, dia hanya berkata dengan dingin tanpa menghadap ke arah Arya, "Apa?"Ar
Albus terbatuk-batuk keras. Sementara istri mudanya terus meminta Albus untuk tetap tenang. Alex meraih tangan Shiera dan langsung berjalan ke luar pintu. Di belakang mereka, Albus semakin marah dan terus berteriak, "Dasar anak durhaka!"Waktu hanya berlalu beberapa menit. Namun, pertengkaran yang meledak ini adalah sesuatu yang belum pernah Shiera alami sebelumnya. Setelah mereka keluar dari rumah Keluarga Blackthorne, Shiera menatap Alex dengan cemas. Sebelumnya, dia hanya tahu kalau Alex memiliki seorang ibu tiri. Namun, dia tidak pernah membayangkan hubungan mereka begitu rumit karena ibu tiri ini!Alex menarik Shiera dan menempel bibir lembutnya pada bibir Shiera. Dengan suara 'klik', momen itu tertangkap dalam ponsel. Kemudian, Alex melepaskan Shiera.Wajah Shiera berubah merah seperti tomat. Dia berkata dengan nada cemas, “Tuan ... Tuan Alex ....”Alex melihatnya dengan tatapan yang menggoda. "Tidak terbiasa?" ujar Alex.Pada saat ini, wajah Alex sudah tidak lagi penuh den
Malam itu, Alex akan menghadiri acara penting, jadi dia ingin langsung mengantar Shiera ke Perumahan Taman Eden.Namun, Shiera ingin kembali ke asrama, dia ingin bertemu dengan Rachel!Sebenarnya, setelah Shiera tiba di rumah Keluarga Blackthorne, Rachel telah meneleponnya berkali-kali. Setelah akhirnya berhasil terpisah dari Alex, dia segera menelepon Rachel kembali.Rachel segera mengangkat teleponnya, lalu berkata dengan nada terkejut, "Kenapa kamu tidak mengangkat teleponku? Di mana kamu?""Aku ada di bawah asrama, tadi aku sedang bersama Tuan Alex, jadi aku tidak berani mengangkat teleponmu!" balas Shiera dengan cemas.Tampaknya, sampai saat ini, Shiera masih belum pulih dari konflik di rumah Keluarga Blackthorne.Rachel segera membalas, "Naik ke atas sekarang juga.""Apakah kamu ingin aku membawakan makanan?" tanya Shiera."Tidak perlu, aku tidak ada nafsu makan!" ujar Rachel.Mendengar Rachel tidak ada nafsu makan, Shiera merasa tidak enak dan segera berlari ke atas.Kedua teman
Lihatlah pakaian yang dikenakan Shiera!Dia seperti anak dari keluarga kaya yang telah diusir dari rumahnya untuk mencari pengalaman di dunia luar. Lihat saja sudah tahu ini adalah busana edisi terbatas.Rachel bertanya karena bingung, "Kenapa kamu mengenakan pakaian seperti ini? Ke mana kamu pergi?""Ke rumah Keluarga Blackthorne,” jawab Shiera."Tuan Alex membawamu untuk bertemu orangtuanya?" tanya Rachel dengan nada terkejut.Sepertinya pernikahan antara Alex dan Shiera hanyalah tontonan bagi Keluarga Blackthorne.Rachel selalu tahu tentang konflik internal di Keluarga Blackthorne, hal ini membuatnya semakin khawatir tentang anak ini.Pertemuan orangtua? Shiera merasa bingung, apakah ini bisa disebut sebagai pertemuan dengan orangtua?Tatapan dari keluarga itu seolah-olah ingin mencincang Shiera.Shiera mengangguk dan membalas, "Ya, bisa dibilang begitu!""Kenapa tidak makan bersama?" tanya Rachel."Mana ada nafsu makan? Aku sudah bersyukur karena bukan aku yang dimakan!" Shiera men
Rachel dan Shiera merasa seperti napas mereka terhenti! Pikiran keduanya dipenuhi suara gemuruh yang keras, seperti suara ledakan!Kata 'diperbaiki' itu seolah mengoyak saraf mereka berdua!Kevin mengambil air dari pantri kantor dan melihat Rachel dan Shiera masih berdiri di tempat yang sama.Dia mengerutkan keningnya dan bertanya, "Ada apa?"“Apa?” Shiera tersentak.Napasnya semakin terengah-rengah.Gawat! Ini gawat! Ini benar-benar gawat!Kevin berkata, "Aku ingin kamu lihat apakah itu sudah bagian yang benar."Apakah masih harus memastikan bagian yang diperbaiki itu benar atau tidak? Tentu saja tidak perlu!Mereka sudah merusak salinan itu. Jika ada yang lain, Kevin pasti akan mengetahuinya.Rachel menepuk bahu Shiera dan Shiera hanya membalas dengan napas tersengal, "Aku pergi ke toilet dulu, segera kembali!"Kevin mengangguk dan pergi ke dalam.Ketika hanya tersisa Shiera dan Rachel, mata mereka bertemu dan melihat wajah satu sama lain begitu pucat di bawah lampu yang redup ini,
Kadir dan Handi akhirnya pergi!Di dalam kantor hanya tinggal Shiera dan Kevin saja. Kevin melihat Shiera dengan tatapan yang dalam dan tajam. Shiera mulai berkeringat dingin dan tidak berani membalas tatapan tajam Kevin.Dengan suara gemetar, dia berkata, "Ehm, kalau sudah tidak ada yang perlu aku lakukan, aku akan pulang dulu.""Apakah kamu benar-benar menghabiskan dua jam di dalam kamar Tuan Alex?" tanya Kevin dengan penuh curiga.Jantung Shiera berdetak kencang. Selama dua jam itu, memang tidak ada yang masuk ke kamar Alex, tetapi pada saat yang sama, Shiera juga tidak pernah meninggalkan kamar itu.Mungkin Kevin hanya sekadar bertanya, tetapi pertanyaan itu membuat Shiera begitu gelisah. Dengan suara tersendat, Shiera menjawab, "Iya, karena ... karena pada malam itu, Tuan Alex muntah beberapa kali, jadi aku harus terus membersihkannya."Ruangan itu dipenuhi keheningan.Shiera merasa kakinya hampir mati rasa karena tegang, dia sangat takut Kevin akan terus menanyakan hal-hal ter
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw