Akan tetapi, kali ini saat ayahnya mengatakan dia ingin menikahkannya dengan si idiot dari Keluarga Rich itu, ibunya bahkan tidak keberatan.Jelas ini adalah hasil diskusi mereka sebelum kembali dari Bandung.Saat ini, Keluarga Chandra tidak berani terus membuat Alex marah dan mengganggunya.Jadi dalam keadaan sulit seperti ini, mereka harus mencari jalan keluarnya sendiri.Cara ini ....Tidak diragukan lagi adalah pernikahan Lucy.Lucy berkata, "Bu, aku putrimu. Bagaimana kamu bisa menanggungnya?" Lucy menatap ibunya dengan sedih.Dia tidak percaya ibunya sendiri ingin menikahkannya dengan si idiot.Ekspresi Tamara sudah buruk dan sekarang dia mendengar isakan Lucy.Dia mendengus dingin. "Benar, kamu adalah putriku. Kok kamu bisa begitu bodoh?"Lucy sendiri tidak sadar kalau dia telah diperalat oleh orang lain.Apa gunanya menangis sekarang?Lucy berkata, "Tapi sepupu ....""Tidak lagi!"Sebelum Lucy menyelesaikan kata-katanya, Tamara langsung menyela dan mengingatkannya bahwa Celine
Makin Tamara memikirkannya, dia menjadi makin marah."Gaun pengantin akan segera diantar. Kamu bisa memilihnya sendiri.""Bu!""Pilih yang kamu suka!""Aku tidak menyukai apa pun!" kata Lucy dengan suara serak.Menikahi si idiot seperti itu, bagaimana dia bisa memakai apa pun yang dia suka? Apa yang dia suka?Dia tidak menyukai apa pun ....Tamara tidak banyak bicara pada Lucy dan langsung berbalik untuk meninggalkan ruangan.Ini adalah pertama kalinya Lucy melihat ibunya begitu tidak sabaran dan asing.Dia tidak percaya apa yang ibunya katakan adalah kebenaran.Saat mengatakan akan menikahkannya dengan si idiot dari Keluarga Rich itu, Lucy mengira mereka hanya membuatnya takut.Akan tetapi, sepertinya sekarang Lucy juga telah sadar kalau orang tuanya tidak berusaha menakutinya."Tidak, tidak, kenapa ibu melakukan ini padaku? Bu, aku salah. Bu, tolong keluarkan aku!"Mendengar suara pintu terkunci di luar, Lucy benar-benar putus asa.Dulu dia tidak mau mengakui kesalahannya tidak pedul
Saat melihat Alex keluar dari kamar mandi, wajah mungil Shiera terlihat penuh kebingungan.Alex melihatnya duduk di sofa menatap lurus ke arahnya dan berjalan menuju Shiera dengan kakinya yang jenjang.Makin dekat Alex, makin mengintimidasi dirinya.Shiera juga sadar kembali karena intimidasi ini."Tu ... Tuan Alex!"Saat ini, Alex hanya mengenakan handuk mandi putih dan jarak antara keduanya sangat dekat.Shiera melihat otot perut Alex yang memesona dan saat ini wajahnya menjadi merah tak terkendali.Dia sangat khawatir handuk di pinggangnya akan jatuh.Alex melemparkan handuk ke tangan Shiera. "Bantu aku menyeka rambutku!"Setelah mengatakan itu, Alex langsung duduk di sofa sambil mengambil ponselnya, kemudian membuka kotak suratnya dan mulai memproses dokumen penting.Alex sangat sibuk.Shiera melihat penampilannya yang sibuk dan agak khawatir kalau mendekatinya seperti ini.Akan tetapi melihat tatapan serius Alex, Shiera merasa seperti penjahat.Benar-benar ....Bagaimana hatimu bi
Saat Alex memasuki kamar tidur, dia melihat Shiera membungkus dirinya seperti kepompong."Apakah kamu nyaman tidur seperti ini?" Alex bertanya dengan serius.Shiera mengangguk. "Itu tidak penting!"Yang penting adalah memastikan keselamatan Alex.Lupakan usahanya untuk naik ke atas kasur, dia masih langsung menekan Tuan Alex.Untungnya Alex tidak peduli. Kalau berdebat, Shiera pasti akan pusing tujuh keliling.Tidak perlu memikirkannya.Saat bangun keesokan paginya, Shiera ....Dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskan kepada Alex tentang perilakunya.Selain meminta maaf, Shiera ingin memotong anggota tubuhnya sendiri untuk melampiaskan amarahnya."Aku benar-benar tidak bermaksud begitu!" Shiera berkata pada Alex dengan sedih.Alex tidak mengatakan apa-apa. Dia berdiri dan pergi ke pintu lemari. "Bangun dan kenakan pakaian untukku."Melihat Alex mengenakan celana pendek, Shiera merasa seluruh tubuhnya menjadi panas.Sepertinya Tuan Alex tidak terlalu memperhatikan privasi?Menghadapi
Melihat wajah kesal Alex, Shiera segera mengulangi apa yang dikatakan Mbak Nancy tadi.Dia takut Alex akan menyalahkan Mbak Nancy.Setelah mendengarnya, Alex mengulurkan tangannya pada Shiera. "Ayo pergi?""Ah?"Shiera tidak mengerti maksud Alex.Alex meraih tangan mungilnya yang dingin dan berjalan keluar pintu.Shiera berkata, "Tunggu sebentar, aku belum menggosok gigi."Kepala Shiera sangat pusing melihat Alex menariknya ke bawah. Seberapa jauh mereka berdua akan melangkah?Sampai saat ini, Shiera belum menyadari bahwa mungkin Alex tidak akan membuat keributan.Dia benar-benar serius tentang sesuatu yang dia tidak sadari.Saat mereka berdua berjalan ke bawah sambil bergandengan tangan.Celine sedang duduk di sofa mengenakan sweter tipis dengan secangkir kopi panas di tangannya.Shiera tanpa sadar menatap Alex.Tidak ada emosi lain yang Alex tunjukkan kecuali sikap dingin.Sepertinya Alex sangat kesal dengan kedatangan Celine.Ketika Celine melihat Alex dan Shiera turun bersama-sama,
Celine berteriak dengan sedih.Alex bertanya, "Jadi, apa maksudmu mengatakan ini padaku? Apa menurutmu aku sengaja membalas dendam padamu?""Bukan begitu?"Kalau bukan balas dendam, mengapa kali ini dia begitu kejam pada Chandra Grup?Alex tersenyum sinis. "Apa kamu pikir aku begitu bosan?"Celine menarik napas dan menatap Alex dengan wajah pucat.Shiera yang sedang makan bubur mau tidak mau melihat ke arah Alex setelah mendengar Alex melemparkan pertanyaan kembali.Bu ... bukan balas dendam?Alex berkata, "Balas dendam, ha!"Suara mencibir dengan sarkasme seolah diam-diam mengejek kurangnya kesadaran diri Celine.Celine menatap Alex dengan tatapan kosong dan ketidakpercayaan terpancar di matanya.Alex melanjutkan, "Pulanglah dan jangan datang ke sini lagi."Celine, "..."Apa maksudnya?Sebelum Celine bisa berbicara, Alex berkata, "Sebaiknya jangan muncul di hadapanku lagi."Celine bertanya, "Apakah kamu sangat membenciku?"Membenci sampai sebegitu kejamnya, bahkan dengan cara yang beg
Celine pergi.Shiera memakan makanannya sendiri, tetapi seluruh tubuhnya tegang dalam aura yang begitu mengintimidasi.Alex datang ke meja makan dan duduk.Terdengar suara berdentang. Kursi itu ditarik lebih keras dari sebelumnya.Shiera memejamkan mata dan berpikir kalau mereka berdua bertengkar, pada akhirnya hal itu akan memengaruhi dirinya.Alex tidak bergerak dan menatap Shiera dengan tatapan samar.Shiera memasukkan sesuap bubur ke dalam mulutnya dan bergumam, "Kemarin kamu memintaku untuk menanganinya!"Jadi Alex tidak bisa menyalahkannya.Mungkin Celine sangat terprovokasi dengan apa yang Shiera katakan kemarin.Sedemikian rupa sehingga dia berpakaian sangat tipis dan menunggu Alex di depan pintu sepanjang malam.Berpura-pura lemah ini begitu jelas sehingga Shiera merasa makin muak pada Celine.Alex masih tidak berbicara.Shiera mengumpulkan keberanian untuk menengadahkan kepala, tetapi yang dia lihat adalah tatapan Alex yang mengandung kegembiraan.Shiera ketakutan karena ini.
Pada saat ini, Celine dipenuhi dengan kecemburuan.Ponselnya berdengung di dalam tas.Dia mengeluarkannya dengan santai dan mengambilnya. "Hei!"Saat Celine berbicara, ada nada kemarahan yang tidak bisa disembunyikan."Ini aku!" Suara Widya terdengar dari sisi lain telepon.Begitu mendengar suara ini, pikiran Celine menjadi jernih.Baru pada saat itulah dia ingat apa tujuan dan mengapa dia kembali.Tentu saja Alex-nya! Lagi pula, itu bukan miliknya lagi. Terus bagaimana kalau dan Shiera berpisah?Celine masih tidak bisa berdiri di sisinya."Bukankah kamu pergi ke Bandung? Kenapa pernikahan Alex dan Shiera belum dibatalkan?"Widya masih belum menyadari apa yang terjadi pada Chandra Grup selama ini adalah karena Alex.Celine mendengarkan pertanyaan Widya.Dia berkata sambil mencibir. "Terus kenapa kalau pernikahannya dibatalkan? Apakah Nyonya Widya lupa mereka sudah menikah dan memiliki akta pernikahan!"Celine meneriakkan akta dengan keras.Jadi tujuan mereka saat ini bukanlah untuk mem