Karina terbengong mendengar perkataan Ratna yang tiba-tiba."Begini ..., besan, kamu telah salah paham, gadis ini!"“Aku tidak peduli dengan rencanamu, Yanto tidak sebodoh seperti tetanggamu yang menjual putrinya.”"Lebih baik kakak beradik ini menyelesaikan masalah mereka dengan baik-baik. Saat Sovia menikah dengan anggota keluarga kita, bukan berarti segala sesuatu ditanggung oleh keluarga. Berhenti bermimpi seperti itu!"Ratna memperjelas perkataannya.Raut wajah Karina menjadi pucat.Meskipun perkataan Ratna masuk akal, wajah Sovia menjadi makin pucat setelah mendengarnya.Karina menahan marah dan berkata, "Apa yang Besan katakan tidaklah benar. Ketika Sovia menikah dengan keluargamu, kita telah menjadi satu keluarga. Bagaimana sebuah keluarga saling membedakan? Bukankah begitu?"“Siapa yang menjadi keluargamu?” Ratna menjadi marah.Ratna terlihat menahan marah, tetapi pada akhirnya tidak bisa sama sekali.Ratna berkata dengan kasar, "Pada waktu Sovia menikah, keluarga kami tidak
Sovia menatap Karina dengan datar, air mata pun jatuh, "Apakah kamu puas sekarang?""Tidak, Sovia, aku ...""Bercerai, besok akan bercerai. Apakah kamu puas? "Sovia menangis meraung-raung.Selama bertahun-tahun, Sovia terkekang secara moral oleh Karina. ketika ibu mertuanya, Ratna mengusulkan untuk bercerai karena hal semacam ini.Kesabarannya selama bertahun-tahun akhirnya runtuh pada saat ini.Seketika Karina ingin melangkah maju untuk menjelaskan sesuatu, tetapi Sovia berteriak histeris, "Apakah kamu puas? Apakah kamu puas?"“Kakak.” Shiera dengan cepat meraih Sovia.Ingin mengatakan sesuatu untuk menghiburnya.Namun, setiap kali Shiera memikirkan apa yang telah dilakukan Karina, dia benar-benar tidak tahu harus berkata apa.Karina berkata, "Aku bukan ingin membiarkan kamu bercerai, ibu mertuamu, sungguh keterlaluan!"Melihat Sovia seperti ini, Karina langsung menyalahkan segalanya kepada Ratna.Namun, Ratna malam ini akan membuka semua hal, yang tidak diragukan lagi karena Karina.
Shiera tidak menyangka Sovia begitu emosional demi melindunginya, hingga mempertaruhkan nyawa Sovia untuk melawan Karina.Karina pun kaget dengan emosional Sovia, "Kamu, kamu, kamu, apa yang akan kamu lakukan? Letakkan pisau itu.""Kakak, letakkan pisaunya!"Shiera juga ketakutan dan menatap cemas Sovia.Shiera takut, Sovia tidak sengaja bisa melukai dirinya sendiri.Sovia berujar, "Shiera, anak baik, pergilah dulu."“Bagaimana aku bisa pergi melihatmu seperti ini?" Shiera berkata dengan hati yang tidak tega.Sovia, "Kamu pergi, aku baru bisa baik-baik saja, tolong dengarkan ... bisakah kamu pergi?"Saat ini, Sovia merasa menyesal meminta Shiera datang.Sovia juga menyesal tidak tegas dari awal, kenapa membiarkan wanita ini terus menerus menyusahkannya.Ketika Shiera menatap Sovia, bagaimana dia bisa pergi dengan hati tenang dan meninggalkan Sovia.Shiera berusaha menjaga nada suaranya dan berbicara kepada Sovia, "Kakak, letakkan pisaunya dulu!""Pergi, aku mohon, pergi!"Melihat Shier
Shiera berlari keluar dari gang kecil dan dari kejauhan dia sudah melihat mobil Alex diparkir di bawah lampu jalan berwarna oranye.Meskipun jaraknya sangat jauh, dia juga bisa melihat jelas tampang pria di dalam mobil itu.Adegan intens tadi dibanding dengan adegan Alex yang saat ini menunggunya dengan tenang, memang dua adegan yang berbeda sekali.Satu adalah adegan yang ingin membuatnya kabur!Satu lagi adalah adegan yang bisa membuat hatinya tenang dalam sementara waktu.Shiera tergesa-gesa masuk ke dalam mobil.Setelah menutup pintu mobil, Alex baru menutup teleponnya, baru melihat Shiera sambil mengerutkan dahi, "Kenapa kamu? Kenapa wajahmu begitu pucat?"Selesai berbicara, Alex mengulurkan tangan untuk memegang dahinya.Setelah merasa tidak panas, Alex baru menghela napas lega!Shiera malah melihatnya dengan mata yang memerah.Alex terkejut dengan tatapannya. "Kenapa kamu?"Shiera bertanya, "Apa kamu terus menunggu di sini?"Alex menganggukkan kepalanya, lalu melihat waktu di ja
Alex menghela napas, lalu dia mengambil ponsel untuk menelepon sebuah nomor.Orang yang ditelepon adalah karyawan yang tinggal di sini!Alex meminta orang itu melihat kondisi di dalam.Melihat Alex mengatur semuanya dengan baik, saat ini … hati Shiera merasa sangat hangat.Selama ini, tidak peduli apa yang terjadi, hal pertama yang dipikirkan Shiera adalah bagaimana mengatasi hal ini.Karena saat itu hanya ada dirinya sendiri, tidak ada bantuan dari siapa pun!Namun, sekarang Alex memberinya rasa ketergantungan!Selesai Alex menelepon, dia berkata, "Tunggu sepuluh menit."Shiera menganggukkan kepalanya. "Baik."Melihat Alex tidak ribut mau pergi, Shiera merasa agak tenang.Shiera benar-benar khawatir dengan Sovia, terpikir dengan tubuh Sovia yang gemetar, Shiera tahu kalau malam ini dia sangat putus asa.Kalau tidak, bagaimana dia bisa melakukan tindakan begitu pasrah.Saat ini, di kediaman!Yanto yang baru pulang ditarik oleh Karina untuk mengatakan kesalahan Ratna. Ratna pun keluar d
Ambulans segera datang!Pada saat yang sama, ponsel Alex berdering, Alex mengangkat telepon itu, tapi Shiera tidak tahu apa yang dikatakan orang itu.Shiera hanya bisa melihat ekspresi Alex berubah!Melihat ekspresi Alex berubah, Shiera pun cemas."Iya, aku sudah tahu, kamu pulang dulu." Selesai Alex berbicara, dia pun menutup ponsel.Kemudian, dia melihat ke arah Shiera, Shiera pun bertanya dengan panik, "Apa yang terjadi?!"Alex berkata, "Ada sesuatu yang terjadi di rumah kakakmu."Begitu mendengar Sovia ada masalah, Shiera pun ketakutan, ditambah Shiera memang penakut.Jadi, sekarang dia makin takut, "Apa yang terjadi?""Polisi dan ambulans sudah tiba, mengenai apa yang terjadi, masuk baru tahu."Kejadian itu tidak bisa dikatakan dengan jelas melalui telepon, hanya tahu sekarang kediaman Keluarga Tambunan sangat kacau.Bahkan tetangga pun pergi ke sana untuk melihat kejadian di dalam. Jadi, mengenai apa yang terjadi di dalam, orangnya Alex tidak bisa mengatakannya dengan jelas.Keti
Dokter sedang melakukan penyelamatan terhadap Sovia, sedangkan Yanto dan Karina hanya mengkhawatirkan Sovia.Jadi, tidak ada yang menjawab pertanyaan Shiera.Shiera yang menangis menatap wajah pucat Sovia dengan fokus, bahkan tidak berani mengalihkan tatapannya."Aku benar-benar tidak menusuknya … benar-benar tidak menusuknya!" kata pasrah Karina dari samping.Tak lama kemudian, detak jantung Sovia kembali normal, lalu dia diangkat ke dalam ambulans.Yanto dan Ratna ikut naik ke ambulans, tapi diadang oleh Yanto. "Jerlyn masih ada di rumah, kamu tetap di sini saja.""Baik, apa kamu sudah membawa uang yang cukup? Aku ambil uang untukmu lagi."Ratna terlihat cemas, saat ini wajahnya tidak ada rasa perhitungan seperti biasanya.Tadi ekspresi panik dia ingin naik ambulans untuk pergi ke rumah sakit sangatlah nyata.Yanto menggelengkan kepalanya. "Seharusnya cukup!"Shiera juga ingin ikut naik ke ambulans, tapi ditarik oleh Ratna. "Di sini masih ada masalah yang perlu kamu atasi!"Shiera kh
Melihat Shiera buru-buru kabur, Alex pun tersenyum penuh makna.Apa gadis ini kira semua orang mata duitan sepertinya?Ketika Shiera tiba di ruang penyelamatan.Shiera melihat Yanto berjalan bolak-balik di luar dengan ekspresi cemas.Shiera maju ke depan sambil memanggil, "Kakak Ipar."Yanto menganggukkan kepalanya. "Sudah datang, ya."Shiera ingin mengatakan sesuatu, tapi saat ini dia tidak tahu harus mengatakan apa.Bagaimana kejadian malam ini bisa terjadi, saat itu juga tidak ada orang di sana.Namun, sebelum Shiera pergi, pisau itu di tangan Sovia. Kalau hal itu dibilang lagi.Mungkin Sovia demi melindungi dirinya terjadi hal yang tidak bisa dikendalikan.Waktu perlahan-lahan berlalu!Tak lama kemudian, dokter keluar dari dalam. Ketika dia melepaskan masker, Yanto sudah berjalan ke depannya. "Dok, bagaimana dengan kondisi istriku?"Keburu-buruannya terlihat sangat jelas.Biasanya, mau itu Yanto atau Ratna, Shiera merasa mereka adalah orang yang dingin.Namun, malam ini ketika kaka