Shiera masih dalam kondisi baru bangun tidur dan masih kelihatan linglung.Namun, dia bisa mendengar yang bicara adalah Sovia yang sedang merasa cemas, seketika itu Shiera tersadar dan berkata, "Ada apa?""Dia sudah datang, aku tadi menjemputnya dari stasiun kereta api!"Dia? Karina?Tidak tahu sejak kapan Sovia juga enggan memanggil Karina dengan sebutan ibu lagi.Shiera saat ini sudah sangat sadar!Shiera langsung duduk di ranjang dan berkata, "Karina datang?"Sovia menjawab, "Iya, dia terus ribut ingin bertemu denganmu!""Aku tidak akan menemuinya," Shiera menjawabnya tanpa berpikir panjang.Mengenai Karina, Shiera sudah mengatakan apa yang harus dikatakannya dengan jelas di telepon.Sejak kecil, kesempatan untuk bertemu dengan Shiera sangat banyak, tetapi Karina sebagai ibu kandungnya sedikit pun tidak mau melihatnya sama sekali pada waktu itu.Saat ini, dia mau menggunakan cara apa pun, tidak ada artinya lagi.Sovia mendengar nada bicara Shiera yang keras kepala, dengan tak berday
Namun, Shiera juga tidak mau Alex mengantarnya, lalu dia berkata, "Tidak usah, aku pergi sendiri saja."Alex mengantar Shiera ke sana?Kalau Karina bertemu Alex, sudah bisa dipastikan malam ini Karina akan memeras 200 sampai 400 juta. Alex dapat merasakan kecemasan Shiera saat ini, lalu dia berkata, "Aku akan menunggumu di luar."Setelah mengatakannya, Alex juga tidak menunggu jawaban dari Shiera, dia langsung meletakkan gelasnya dan menuju ke arah pintu.Alex masih mengenakan baju rumahan dan dia juga belum sempat mandi.Melihat perilaku dan mendengar perkataan Alex barusan, Shiera juga tidak menolaknya, "Kalau begitu, terima kasih."Setelah Alex menatapnya, Shiera kembali menjadi penakut.Shiera terlihat meringkuk ketakutan, Alex mendengkus, "Dengan mengandalkan keberanianmu saat ini, masih berani mengambil risiko sendirian?" "Antara aku dan dia tidak ada hal yang perlu dibicarakan lagi, aku juga tidak takut padanya," kata Shiera mendengkus.Apakah benar ini tidak penting dan tidak
Akan tetapi, sikap Sovia tadi menunjukkan ... sangat keberatan saat Ratna bersikap seperti tadi pada mereka.Pertanyaan Shiera pada Sovia, membuat wajah Sovia membeku.Kepahitan itu terpancar di mata Sovia, dia berkata, "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, aku tidak apa-apa."Sovia mengatakan tidak apa-apa!Akan tetapi Shiera mendengar nada bicara Sovia dengan kondisi saat ini, Sovia hanya bisa pasrah dan tak berdaya. "Ayo, masuklah!" Sovia tidak ingin membahas hal ini lebih lanjut lagi.Shiera juga tidak melanjutkannya lagi, dia mengikuti Sovia masuk ke dalam rumah.Setelah masuk ke dalam rumah, Shiera melihat Karina yang sedang mengunyah kuaci sambil menonton televisi, bahkan sampai tertawa.Karina berhati besar? Apa dia tidak mendengar perkataan Ratna barusan?Ataukah Karina mementingkan sesuatu yang lebih besar ... dia tidak peduli dengan cemooh orang lain, jadi dia berpura-pura bodoh?Sovia melihat perilaku Karina yang berhati besar ini, sontak langsung berwajah muram dan berkata
Karina menganggukkan kepalanya, "Benar, aku iniIbumu, sudah sepantasnya aku turun tangan merundingkan hal ini."Benar! Pada umumnya kalau wanita yang akan menikah, uang maskawin memang harus dirundingkan dengan orang tua pihak wanita.Akan tetapi, hubungan antara Shiera dan Karina bukanlah hubungan kasih sayang antara seorang ibu dan putrinya seperti keluarga pada umumnya.Karina berkata, "Shiera, jangan marah lagi. Saat itu ibu memang bersalah, aku sangat marah waktu itu. Tidak seharusnya aku bersikap begitu padamu."Sambil mengatakannya, Karina langsung menampar wajahnya sendiri.Karina memang telah menyesal.Kalau sejak awal dia tahu Shiera punya masa depan yang cerah, Karina pasti akan menjaganya dengan baik.Tidak peduli anak kandung atau bukan.Seharusnya Karina tidak mendengarkan kata Surya ataupun tidak seharusnya dia menikah lagi. Alangkah bagusnya kalau Karina langsung menjaga Shiera sampai dia dewasa.Sekarang Shiera sudah punya masa depan yang bagus, Karina juga bisa menikm
Mahar apaan? Shiera masih memikirkan mahar?Di Gunung Batur, wanita yang dipinang dan keluarga pihak wanita masih memberikan uang mahar, ini baru dikatakan orang yang tidak berguna.Sovia yang sedang menidurkan anaknya, sontak terkejut karena keduanya mulai ribut. Sovia langsung lari keluar dan bertanya, "Ada apa? Kenapa jadi ribut?"Karina melihat Sovia yang baru saja keluar dari kamar langsung menunjuk-nujuk Shiera, lalu dia berkata, "Apakah semua itu mudah bagiku?""Demi kalian, aku menghidupi kalian dengan susah payah, apakah aku melakukannya dengan begitu mudah, kah? Sekarang malah meminta uang mahar padaku?"“Bukankah kamu juga meminta maskawin dariku juga?" jawab Shiera sambil mengejeknya.Mudah?Karina mengatakan dia hidup dengan susah, lalu di dunia ini siapa yang melewati hidupnya dengan mudah?Apa Shiera yang hidup dengan mudah? Ataukah neneknya yang menghidupinya yang mudah?Karina mendengar Shiera berbicara seperti itu, dia makin emosi, "Aku adalah Ibumu, kamu juga anak ya
Karina terbengong mendengar perkataan Ratna yang tiba-tiba."Begini ..., besan, kamu telah salah paham, gadis ini!"“Aku tidak peduli dengan rencanamu, Yanto tidak sebodoh seperti tetanggamu yang menjual putrinya.”"Lebih baik kakak beradik ini menyelesaikan masalah mereka dengan baik-baik. Saat Sovia menikah dengan anggota keluarga kita, bukan berarti segala sesuatu ditanggung oleh keluarga. Berhenti bermimpi seperti itu!"Ratna memperjelas perkataannya.Raut wajah Karina menjadi pucat.Meskipun perkataan Ratna masuk akal, wajah Sovia menjadi makin pucat setelah mendengarnya.Karina menahan marah dan berkata, "Apa yang Besan katakan tidaklah benar. Ketika Sovia menikah dengan keluargamu, kita telah menjadi satu keluarga. Bagaimana sebuah keluarga saling membedakan? Bukankah begitu?"“Siapa yang menjadi keluargamu?” Ratna menjadi marah.Ratna terlihat menahan marah, tetapi pada akhirnya tidak bisa sama sekali.Ratna berkata dengan kasar, "Pada waktu Sovia menikah, keluarga kami tidak
Sovia menatap Karina dengan datar, air mata pun jatuh, "Apakah kamu puas sekarang?""Tidak, Sovia, aku ...""Bercerai, besok akan bercerai. Apakah kamu puas? "Sovia menangis meraung-raung.Selama bertahun-tahun, Sovia terkekang secara moral oleh Karina. ketika ibu mertuanya, Ratna mengusulkan untuk bercerai karena hal semacam ini.Kesabarannya selama bertahun-tahun akhirnya runtuh pada saat ini.Seketika Karina ingin melangkah maju untuk menjelaskan sesuatu, tetapi Sovia berteriak histeris, "Apakah kamu puas? Apakah kamu puas?"“Kakak.” Shiera dengan cepat meraih Sovia.Ingin mengatakan sesuatu untuk menghiburnya.Namun, setiap kali Shiera memikirkan apa yang telah dilakukan Karina, dia benar-benar tidak tahu harus berkata apa.Karina berkata, "Aku bukan ingin membiarkan kamu bercerai, ibu mertuamu, sungguh keterlaluan!"Melihat Sovia seperti ini, Karina langsung menyalahkan segalanya kepada Ratna.Namun, Ratna malam ini akan membuka semua hal, yang tidak diragukan lagi karena Karina.
Shiera tidak menyangka Sovia begitu emosional demi melindunginya, hingga mempertaruhkan nyawa Sovia untuk melawan Karina.Karina pun kaget dengan emosional Sovia, "Kamu, kamu, kamu, apa yang akan kamu lakukan? Letakkan pisau itu.""Kakak, letakkan pisaunya!"Shiera juga ketakutan dan menatap cemas Sovia.Shiera takut, Sovia tidak sengaja bisa melukai dirinya sendiri.Sovia berujar, "Shiera, anak baik, pergilah dulu."“Bagaimana aku bisa pergi melihatmu seperti ini?" Shiera berkata dengan hati yang tidak tega.Sovia, "Kamu pergi, aku baru bisa baik-baik saja, tolong dengarkan ... bisakah kamu pergi?"Saat ini, Sovia merasa menyesal meminta Shiera datang.Sovia juga menyesal tidak tegas dari awal, kenapa membiarkan wanita ini terus menerus menyusahkannya.Ketika Shiera menatap Sovia, bagaimana dia bisa pergi dengan hati tenang dan meninggalkan Sovia.Shiera berusaha menjaga nada suaranya dan berbicara kepada Sovia, "Kakak, letakkan pisaunya dulu!""Pergi, aku mohon, pergi!"Melihat Shier