Sebelum Alex pergi ke kantor, dia meminta Shiera agar tetap di rumah hari ini dan jangan terpapar angin luar. Shiera menjawab dengan manis kalau dirinya akan patuh.Namun, setelah Alex pergi, kepala pengurus Kediaman Utama datang. Kepala pengurus itu melihat Shiera dan berkata, "Tuan Albus berkata jika Tuan Muda tidak bisa datang, maka Nyonya Muda yang harus ke sana!"Sebelumnya, orang-orang di Kediaman Utama tidak peduli latar belakang kelahiran Shiera. Namun sekarang, mereka takut pada Alex. Mereka juga melihat jelas bagaimana Alex memperlakukan Shiera.Oleh karena itu, kepala pengurus tersebut sangat hormat pada Shiera.Ketika mendengar Direktur Albus ingin menemui dirinya, Shiera merasa agak bingung dan mengerutkan kening. Mbak Nancy melihat situasinya dan berkata, "Sepertinya ini tidak bisa dilakukan. Nyonya Muda mengalami demam tinggi semalam dan sebelum Tuan Muda pergi, beliau memintaku untuk membuatkan obat jamu dan memerintah Nyonya Muda untuk tidak keluar rumah."Kepala
Tampaknya lain kali Shiera harus patuh. Kalau tidak, bukan hanya tidak mendapatkan uang, melainkan akan merasakan kekesalan yang dilampiaskan Alex pada Shiera."Apa benar, bonus tidak bisa diberikan?" kata Shiera berusaha memperjuangkannya sebelum dia mengakhiri panggilan telepon ini.Alex tidak bisa menahan diri untuk tidak menggerakkan sudut bibirnya ketika mendengar nada bicara Shiera yang cukup hati-hati.Gadis ini, betapa materialistisnya dia!Sudah sangat jelas Shiera takut setengah mati, ternyata ... hanya uang yang dapat mengobati ketakutannya.Mendengar nada lemas Shiera di telepon, Alex berkata dengan nada dingin dan lembut, "Aku akan menjemputmu satu jam kemudian."Alex tidak mengatakan memberikan bonus ataupun tidak.Shiera merasa sangat sedih sampai matanya memerah.Mendengar Shiera yang hanya diam, Alex dengan nada dingin berkata, "Apakah aku tidak boleh menjemputmu?"Di Cilegon ini, begitu banyak wanita yang ingin sekali duduk di mobil Alex, terlebih lagi di sampingnya l
Albus menatap mata Shiera dengan tatapan yang sangat tajam dan berbahaya.Albus mendengkus sambil mengancam, "Karena kamu cukup tahu diri, selanjutnya kamu tahu 'kan harus berbuat apa? Terima kartu yang diberikan Bibi Widya dan pergi dari sini!"Shiera "..."Mereka sengaja menginstruksikan Pak Lusman untuk menyuruh Shiera ke rumah sakit, sesungguhnya yang mereka lakukan hanya alasan saja, mereka hanya ingin mengusir Shiera dari kehidupan Alex.Mata Widya langsung tampak berbinar-binar dan sedikit angkuh ketika mendengar Albus membahas topik utama yang ingin didengarnya.Sebelumnya Shiera sangat lihai berbicara, tetapi setelah bertemu dengan Albus, Shiera seperti tikus yang takut pada kucing.Hal ini juga sudah cukup membantu Widya membalaskan kemarahannya waktu itu.Meskipun seluruh Grup Blackthorne milik Alex, tetap saja para karyawan yang bekerja di sana masih takut pada Albus.Asalkan Albus turun tangan, Widya tidak percaya Shiera tidak akan mundur dengan patuh.Shiera memandang Alb
Celine mengambil ponselnya, lalu dia menatap Shiera kembali dengan rasa bangga yang terpancar di matanya.Celine berpikir untuk mengatakan pada Alex, dia telah kembali dan tidak akan meninggalkannya lagi. Saat ini, Celine pun mengambil ponsel lalu dia berjalan ke arah koridor rumah sakit untuk menelepon Alex.Meski Shiera belum pernah pacaran, Shiera bisa merasakan permusuhan yang ada di mata Celine padanya, juga perilaku orang dari Keluarga Blackthorne, Shiera jadi terpikirkan suatu hal.Seketika itu juga, suara Celine yang lemah lembut terdengar dari arah koridor.Tidak tahu apa yang dikatakan oleh seberang telepon sana, tetapi Celine dengan lembut menjawab, "Baik! Aku menunggumu."Tak lama kemudian Celine pun masuk ke dalam ruang rawat inap.Widya melihatnya sambil bertanya, "Bagaimana? Apa Alex mau datang?"Celine mengaggukkan kepalanya, "Iya, Alex mengatakan bentar lagi dia akan sampai."Shiera "..."Segera, 'kah?Apa hubungan wanita ini dengan Alex?Apa Celine wanita idaman Alex?
Saat ini, Widya sudah sangat emosi sampai hampir memuntahkan darah.Sikap macam apa ini? Alex adalah suaminya. Setelah mendengar Celine adalah wanita pertama Alex, reaksinya hanya begini?Dalam hidup ini, Widya sudah banyak bertemu dengan berbagai macam orang, bahkan orang yang sulit diatasi pun pernah dia jumpai.Namun, setelah bertemu Shiera, Widya sangat terkejut, ini semua diluar kendalinya."Kenapa Shiera punya pemikiran seperti itu? Kalau Alex tidak ada perasaan terhadap Celine, kenapa saat Celine meneleponnya, Alex menjawab akan segera kemari?"Shiera menganggukkan kepalanya lalu berkata, "Benar juga, kalau begitu, kita tunggu saja Alex datang. Aku akan mendengar apa yang Alex katakan."Widya "..."Tanya Alex?Shiera menyerahkan semuanya ke Alex. Shiera tidak peduli siapa yang ada di dalam hati Alex?Sebenarnya Widya mau mengusir Shiera dari kehidupan Alex, tetapi Shiera terlalu keras kepala.Shiera orang yang sulit untuk ditaklukkan!Saat Widya mau mengatakan sesuatu, terdengar
Sosok yang kurus itu bersandar di pelukan Alex.Adengan ini sangat menyilaukan mata.Shiera menghentakkan kakinya dengan marah. Shiera mengurungkan niatnya untuk mengatakan sesuatu setelah mendengar ucapan Alex, kemudian dia berbalik dan berjalan menuju ke lift.Kemarahan Shiera membuatnya kehilangan keseimbangan badan.Namun saat melangkah, 'Sitt!' gelembung air yang ada di punggung kakinya pecah. Hal ini membuatnya tersentak kesakitan.Rasa sedih dan sakit ini membuat Shiera sontak berlinang air mata.Wajah Alex makin buruk ketika dia melihat perilaku Shiera yang saat ini sedang marah.Apa Shiera sedang mengamuk pada Alex?Namun dalam sekejap, Shiera menahan sakitnya lalu dia kembali berjalan ke arah lift.Kali ini, langkah kakinya makin lambat dan dia berjalan dengan terhuyung-huyung, dapat terlihat jelas bahwa lukanya robek terlalu dalam.Celine melihat Alex yang terus-menerus menatap Shiera dari belakang, dengan lembut Celine menarik lengan bajunya dan berkata, "Alex! Ayo, kita l
Cinta pertama Alex juga begitu, kelihatannya lemah lembut, tetapi saat melihat Shiera, pandangannya bagaikan musuh yang akan mematikan Shiera saja.Makin dipikirkan, Shiera makin merasa jengkel.Alex tertawa sambil berkata, "Masih bilang tidak mengeluh?""Memang kenyataannya mereka menindasku," ucap Shiera sambil mendengkus.Apa yang Shiera katakan sesuai dengan kenyataan lo!Kenapa Shiera merasa Alex tidak percaya apa yang dikatakan padanya?Alex berkata, "Iya, baik. Yang kamu katakan semuanya kenyataan, ya?"Apa maksudnya?Nadanya, seolah menuruti semua keinginan Shiera saja, apa yang dikatakan Shiera ya itu lah yang sebenarnya. Bahkan fakta yang ada itu tidak penting.Nada Alex seperti ini membuat Shiera berpikir demikian.Alex langsung menggendongnya masuk ke dalam mobil. Shiera mengira Alex akan kembali ke rumah sakit, tetepi Alex malah mengikutinya masuk ke dalam mobil.Shiera berkata, "Kamu ... tidak kembali ke atas?""Kamu berharap aku pergi?" jawab Alex sambil memandang Shier
Akhirnya Shiera menerima uang itu. Alex yang melihat raut wajah Shiera begitu gembira karena cintanya terhadap uang, Alex menjadi terpengaruh olehnya. Stress yang Alex rasakan saat berada di rumah sakit mendadak menjadi hilang.Di rumah sakit, Celine dan Joanna telah berdiri menunggu cukup lama. Pintu lift terbuka berulang kali, tetapi Alex masih juga belum menunjukkan tanda-tanda dia akan turun.Joanna melihat raut wajah Celine yang mulai terlihat kesal. Joanna buru-buru mendekati dan menenangkannya, "Nyonya Widya pernah bercerita padamu, Shiera adalah wanita yang licik, tapi kamu tidak memercayainya. Dia juga pernah tinggal di luar negeri dalam waktu yang lama."Celine menjadi emosi dan wajahnya sangat pucat.Tatapan mata Celine tidak lagi lembut seperti dia baru saja menghadapi Alex. Saat ini Celine bersikap dingin dan arogan.Widya melihat emosi Celine lalu mengatakan, "Waktu pernikahan Shiera dan Alex sudah makin dekat!"Pernikahan?Perkataan ini membuat Celine menjadi sakit hati.
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw