Share

BAB 5 Menggoda

Penulis: Nefertiti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Ada apa sayang?" Tanya Logan pada Layla.

"Tidak, aku hanya kasihan pada kakek. Di hari tuanya ia bahkan masih harus bekerja keras untuk keluarga ini. Sedangkan kami para anak cucu hanya bisa menghambur-hamburkan uangnya saja." Ratap Layla.

"Kamu, sangat mirip dengan si tua itu." Ucap Logan sambil tersenyum menatap wajah Layla sekilas.

"Apa kamu bilang?" Tanya Layla bingung dengan sedikit tersinggung.

"Hahahaha... Benar, kalian benar-benar mirip. Kamu dan kakekmu sama-sama seorang pekerja keras, tulus, namun bodoh." Logan masih tertawa-tawa melihat ekspresi Layla yang semakin kesal.

"Apa maksudmu?" Geram Layla.

"Lupakan, ayo sudah sampai. Kita turun!" Titah Logan tanpa menghiraukan lagi Layla yang terus mengomel. Ia melangkah masuk kedalam sebuah restoran yang letaknya tidak jauh dari rumah mertuanya.

"Aku sudah bilang Logan, aku tidak bisa menghambur-hamburkan uang. Perusahaan sedang kekurangan dana." Layla mencoba berjalan cepat mensejajari langkah suaminya.

"Perusahaan kalian yang kekurangan dana, bukan aku. Jadi tenang saja Sayang, aku akan mentraktirmu makan sampai kamu kenyang." Logan dengan santai meminta ruang VIP pada manager restoran.

"Kamu gila, untuk apa kamu mendepositkan puluhan juta hanya untuk makan berdua denganku. Sedangkan ayah dan ibuku mungkin belum makan." Layla cukup tercengang dengan perlakuan suaminya.

"Duduk, dan nikmati hidangannya. Tolong sekali saja jangan mengeluarkan sumpah serapahmu terutama didepan makanan." Logan tersenyum-senyum melihat kepanikan Layla.

"Logan kau harus jelaskan ini padaku sekarang!" Layla sudah tidak sanggup lagi menahan kekesalannya.

"Kita bicarakan setelah makan." Ucap logan santai sambil mencicipi hidangan pembuka mereka.

"Aku benar-benar tidak nafsu makan." Umpat Layla lirih.

"Justru aku sangat nafsu makan, karena akhirnya aku bisa makan makanan yang nyaman di lidahku setelah dua tahun belakangan aku terpaksa menjalani kehidupan yang berat selama menikahimu." Ucap Logan di dalam hati, namun diluar penampakannya seperti sangat menikmati hidangan tersebut.

Tak berapa lama, Logan meminta menu utama dihidangkan. Steak daging berukuran besar yang sangat digemari oleh Logan.

"Ini enak Sayang." Ucap Logan acuh dengan kegelisahan yang dirasakan Layla. Layla hanya bergeming, meski perutnya kini semakin meronta melihat hidangan lezat dihadapannya.

"Makanlah, aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk mentraktirmu kali ini. Setidaknya hargai usaha suamimu ini." Logan menyuap daging penuh jus itu.

"Dari mana kamu dapatkan uang sebanyak ini? Sudah beberapa kali aku curiga, pasti ada yang kamu sembunyikan dariku." Tanya Layla penuh selidik.

"Aku bekerja." Jawab Logan.

"Apa pekerjaanmu, kulihat kamu hanya menghabiskan waktu dengan bersantai saja." Bantah Layla.

"Lihatlah kakekmu? Dia juga bersantai di atas kursi rodanya." Logan menjawab asal.

"Logan! Jangan kau samakan dirimu dengan kakekku karena kalian berdua sangatlah kontras bagai langit dan bumi." Kemarahan Layla memuncak. Sedang Logan justru tak bereaksi, ia sibuk dengan hidangan di hadapannya. Merekapun duduk diam menikmati hidangan masing-masing. Meski sempat ragu untuk memakan makanan yang telah disediakan untuknya, namun ego Layla akhirnya runtuh juga karena tak kuat menahan rasa laparnya.

Logan mengelap bibir dan menyudahi acara makannya. Ia memundurkan kursi dan berniat beranjak pergi dari ruangan itu.

"Log, uang yang kamu depositkan jauh diatas harga hidangan yang kita makan. Ayo ambil kembaliannya." Layla tergesa-gesa mengejar Logan. Para pelayan sedikit mengangguk ketika Logan dan Layla melewati mereka, membuat Layla seketika menata cara jalannya dan bersikap manis.

"Silahkan istriku yang cantik." Logan membuka pintu mobil untuk Layla setelah sampai di tempat parkir mereka. Tanpa basa-basi Layla masuk ke dalam mobil dengan wajah dongkolnya. Logan segera menuju kemudi dan melajukan mobilnya menuju ke rumah mertuanya.

Sesampainya di rumah Layla banyak diam karena kesal pada tingkah suaminya itu. Baginya uang yang telah dikeluarkan oleh Logan untuk acara makan mereka tadi adalah jumlah yang tak masuk akal, terutama karena itu bukanlah makan malam penting bagi mereka berdua. Tanpa ada perayaan apa pun dan lagi pula hanya sekedar menghilangkan rasa lapar, untuk apa mengeluarkan uang puluhan juta.

Layla menggenggam handphone miliknya, bahkan handphone itu tak lebih dari sepuluh juta. Ia sangat berhemat, karena ia tahu ia adalah tulang punggung keluarga kecilnya. Ayah maupun ibu Layla tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan apapun. Mereka hanya bertahan hidup dengan gaji Layla yang tak terlalu besar, sehingga harus sering berhemat apalagi kini perusahaan keluarga Johnson dikhawatirkan akan bangkrut setelah pemutusan kontrak dengan perusahaan Williams Skyworks.

"Kamu sedang apa Sayang?" Logan baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk di pinggangnya.

"Lain kali, jangan keluar kamar mandi hanya memakai handuk seperti itu. Berkali-kali juga aku telah mengingatkan!" Omel Layla tanpa memperdulikan pertanyaan Logan.

"Baik maaf. Aku hanya ingin memamerkan ini. Aku bahkan melatihnya tanpa pergi ke gym. Bukankah ini bagus." Goda Logan sambil menunjukkan area perutnya yang semakin terbentuk indah.

Sejenak Layla tersipu melihat keindahan di depannya. Namun ia berusaha menguasai diri dan segera sadar dari lamunannya.

"Terserah kau saja." Ucap Layla kesal kemudian memilih keluar kamar menemui kedua orang tuanya.

"Bu, Ayah sedang apa kalian?" Tanya Layla pada kedua orang tuanya.

" Ohh, ini ibu sedang memilih songket yang cantik untuk kado pertunangan Nathan esok hari." Ucap Suzy memilih-milih songket mana yang ia ingin berikan kepada pasangan Nathan dan Aine. Layla menghela nafas panjang kemudian duduk disebelah ibunya yang masih sibuk dengan songket-songket miliknya.

"Ohh iya Bu, Apakah Bibi Nova adalah orang kaya?" Tanya Layla pada ibunya.

"Nova hanya wanita dari kalangan biasa. Setelah menikahi pamanmu ia menjadi sekaya sekarang. Tapi entahlah beberapa tahun belakangan ini Nova terlihat lebih berkelas dan elegan. Aku bahkan ingat saat ia memakai set perhiasan berlian salah satu koleksinya yang membuatku silau. Itu sangat indah, andai saja aku juga memilikinya." Ujar Suzy polos.

"Benarkah? Baru beberapa tahun belakangan?" Tanya Layla memastikan.

"Iya, apa lagi Nathan juga akan menikah dengan Aine. Keluarga mereka sangat beruntung." Suzy seakan iri akan hal-hal yang didapatkan oleh Iparnya itu.

"Aku harus menyelidiki kasus ini lebih serius." Gumam Layla kemudian segera melangkah ke kamarnya kembali.

Saat Layla masuk, ia mendapati Logan yang tengah sibuk mengotak-atik Laptopnya sambil duduk bersila di atas kasurnya. Seakan mengaktifkan mode jangan ganggu, Layla pun urung untuk bertanya ini itu pada suaminya. Ia naik ke ranjangnya dan segera tidur untuk menghadapi hari esok yang ia bayangkan akan sangat melelahkan.

Keesokan paginya, Logan seperti biasanya berjoging di area danau melewati medan terjal yang menjadi favoritnya. Apalagi dengan pemandangan danau yang jernih dan hutan disekelilingnya. Baginya acara joging pagi adalah cara terbaik untuk merefresh otaknya yang lelah dengan keseharian.

Setelah puas berputar mengelilingi hutan dan tepian danau, logan segera kembali pulang untuk menyiapkan makan pagi untuk Layla dan kedua mertuanya. Ia mampir ke pasar untuk membeli beberapa potong daging dan roti.

Beberapa potong sandwich dengan saus yang aromatik telah terhidang di meja makan rumah Suzy. Bob sedang membaca koran di teras ditemani segelas teh, sedangkan Suzy ia sedang membongkar lemari perkakas antiknya di ruang tengah.

"Bu, sarapan sudah matang. Ayo kita makan pagi terlebih dahulu. Setelah itu ibu bisa melanjutkan pekerjaan ibu yang kurang Bermanfaat itu." Ucap Logan acuh kemudian melangkah kembali ke belakang, ia berniat mengajak Layla untuk ikut sarapan juga.

"Dasar menantu sialan!" Umpat Suzy yang terkejut dengan perkataan Logan.

Ia ingin mengejar dan menjitak kepala menantunya itu, namun apa daya ia sedang dikelilingi benda-benda pecah belah antik kesayangannya. Ia pun segera merapikan semua koleksinya itu dan mengajak Bob ke ruang makan untuk mengisi perut mereka.

Logan masuk ke dalam kamar bertepatan dengan Layla yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Log, apa kamu sudah menyiapkan hadiah untuk Nathan dan Aine?" Layla menyapa Logan dengan pakaian rumahan yang sedikit terbuka.

"Kau sedang menggoda ku?" Tanya Logan heran. Sepertinya beberapa waktu terakhir ini istrinya semakin bertingkah di depannya. Jika biasanya Layla selalu berpakaian tertutup dan selalu menghindar dari Logan, kini sering kali Layla seakan sedang menggoyahkan pertahanan Logan.

"Apa maksudmu?" Tanya Layla kesal. Namun yang di tanya justru mendekat dan mendekatkan kepalanya ke telinga Layla dengan sedikit membungkuk.

"Pakaian ini terlalu mengekspos kulit bersihmu. Bahkan lihatlah ini, aku bisa melihat bias dari dalam kaus putih yang kamu kenakan. Itu sangat menggodaku, jika kamu masih ingin mempertahankan keperawanan yang kamu dewakan itu, segeralah berganti pakaian." Logan berbisik dengan nafas yang semakin tak beraturan tepat di leher jenjang Layla.

Seketika wajah Layla memerah menahan malu karena ia sendiri juga tidak sadar bahwa dirinya berpenampilan seperti hendak menggoda Logan. Layla segera mendekat ke lemari pakaian miliknya dan menyambar sebuah gaun rumahan yang tidak terlalu terbuka, kemudian ia masuk kembali ke dalam kamar mandi.

Logan menjatuhkan tubuhnya kekasur milik Layla, aroma tubuh Layla yang masih menempel dikasur itu semakin membuatnya mabuk. Kali ini sesungguhnya ia sudah tak sanggup menahan hasrat biologisnya itu. Bahkan bagian intinya menegang hingga sensasinya benar-benar menekan otaknya. Apalagi kegiatan suami istri bukanlah hal asing baginya, namun semenjak menikahi Layla ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan melakukan penghianatan dalam pernikahan. Karena kesetiaan baginya sangat penting dalam sebuah hubungan. Meski hubungan itu dimulai dari sebuah keterpaksaan.

Bab terkait

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    BAB 6 menggoda 2

    Bagi Logan Kesetiaan adalah sebuah keharusan. Bukan hanya sekedar dalam hubungan antara dua insan dalam ikatan pernikahan, namun dalam dunia bisnis sekalipun Logan sangat menjunjung tinggi nilai kesetiaan. Baginya, partner yang setia adalah aset yang berharga dan ia rela membayar mahal untuk itu.Logan merasakan pusing yang menekan kepalanya, sepertinya pesona Layla cukup memabukkan dari pada meminum obat perangsang sekalipun. Ia merasa harus menuntaskan hasratnya kali ini, meski harus bersolo karir.Tak Lama kemudian, Layla keluar dari kamar mandi. Kini ia telah menggunakan gaun rumahannya. Meski tak seseksi pakaian yang sebelumnya, punggung Layla yang indah cukup membuat Logan semakin menggila. Melihat Layla menggulung rambutnya ke atas benar-benar pemandangan yang tidak tepat dalam kondisinya yang hampir menuju puncak saat ini."Sayang, kamu sangat cantik. Pantas saja jika orang-orang menyebutmu sebagai harta Karun keluarga Johnson." Logan mendekati Layla dengan pandangan sayu dan s

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    BAB 7 tingkah manis Layla

    Ketika Layla tengah sibuk mencoba-coba sepatu yang bagus menurutnya. Logan segera mengambil gawainya untuk menghubungi seseorang."Hallo Marry, tolong bantu aku membeli sebuah sepatu di toko Cindy store. Aku ingin sebuah sepatu cantik bertahtakan berlian yang dipajang di sana." Titah Logan pada Marry."Cinderella story?" Marry meralat."Iya benar." Jawab Logan."Untuk istrimu? Berapa ukuran kakinya?" Marry terkekeh di ujung sambungan telepon."Jangan tertawakan aku, iya ini untuk istriku. Sebentar kutanyakan ukuran kakinya." Logan menjeda."Sayang, berapa ukuran kakimu?" Tanya Logan pada Layla."Ukuranku tiga puluh delapan. Kamu mau membantuku mencari sepatu yang cocok?" Tanya Layla senang."Tentu!" Jawab Logan dengan membalas antusiasme Layla."Terimakasih Logan, kamu suami yang sangat romantis dan pengertian." Puji Layla yang dibalas oleh senyuman logan.Logan pun segera menepi untuk mengatakan ukuran kaki Layla pada Marry."Tiga puluh delapan, harus sudah datang di rumah mertuaku t

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    BAB 8 Nikmati selagi kau bisa

    Layla mengguncang tubuh Logan dan berkata, "Log, bangunlah aku dan orang tuaku sudah siap. Segera bersiaplah kemudian kita berangkat.""Baiklah." Jawab Logan kemudian segera bersiap memakai setelan yang telah disediakan oleh Layla. Senada dengan gaun hitam yang dikenakan oleh Layla. Logan tampak begitu mempesona, bahkan jejak pecundang yang selama ini melekat padanya hilang entah kemana."Ini kamu Log?" Layla cukup terkejut ketika melihat Logan telah siap dan keluar dari kamar."Ya dia itu suamimu, sayangnya dia pencundang. Andai saja ia seorang pemimpin perusahaan terkemuka seperti Williams Skyworks, pasti kau adalah wanita yang sangat beruntung." Cibir Suzy sambil terkekeh."Tentu bu, anakmu memang sangat beruntung." Ucap Logan dalam hati, namun ia hanya tersenyum penuh arti pada Layla.Bob yang sedari tadi diam tak beraksi seperti kedua wanita disebelahnya tiba-tiba bertanya, "Kau sudah siapkan hadiah untuk Nathan?""Tentu aya

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    BAB 9 Naik Podium

    Seluruh area Sky Lounge menjadi cukup sibuk dengan banyaknya jumlah tamu undangan. Sembari menikmati hidangan yang disajikan oleh para pelayan para tamu pun saling bercakap, entah itu tentang pribadi mereka, gosip diantara mereka, atau tentang Nathan dan Aine yang nampak serasi. Para tamu bertepuk tangan dan mengucapkan selamat pada Nathan dan Aine seketika mereka saling menyematkan cincin di jari manis pasangannya.Ketika jam menunjukkan pukul sembilan lewat tiga puluh menit, Andrew Johnson menaiki podium untuk pembacaan hadiah."Perhatian semuanya," Andrew Johnson mengetuk mikrofon untuk menarik perhatian para tamu undangan pertunangan kakaknya, Nathan."Selamat malam, terimakasih atas kehadiran anda semua di pesta pertunangan Nathaniel Johnson kakakku dan Aine Rashid putri kebanggaan keluarga Rashid yang terhormat. Saya Andrew Johnson mewakili kakak dan ibu saya tercinta juga keluarga besar Johnson mengucapkan selamat menikmati segala jamuan yang telah kami siapk

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    BAB 10 Kehancuran

    "Sayang, Layla tampak pucat. Ada apa dengannya?" Tanya Aine pada Nathan."Entahlah, tapi semoga saja dia tidak merusak acara kita. Lagi pula aku juga kesal, kenapa kakek harus meminta waktu di momen bahagia kita. Kenapa tidak di waktu lain saja." Gerutu Nathan."Aku serius Sayang, sepertinya ia sedang sakit." Aine cukup khawatir dengan kondisi Layla yang menyandar pada tubuh Logan.Yugo mengekor di belakang Layla dan Logan. Mereka bertiga kini sudah berada di depan dimana seluruh mata tertuju pada mereka. Beberapa orang bahkan mulai menyadari bahwa Layla terlihat pucat dan tak ragu menunjukkan kemesraannya dengan Logan. Seakan rumor yang selama ini beredar tak benar. Yugo yang sedari tadi merasa percaya diri karena keluarga besar Johnson telah menerima lamarannya untuk Layla pun kini memandang penuh curiga pada pasangan Layla dan Logan."Lepaskan cucuku Logan!" Lantang kakek Robin Johnson."Kakek?" Tanya Layla heran, ia terkejut dengan te

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    BAB 11 Lucy terbangun

    "Hari ini reputasiku benar-benar hancur." Ucap Robin kemudian memegang dadanya yang terasa sakit dan terhimpit, Robin terkulai lemah meski masih memiliki kesadaran."Ayah!" Teriak Bob yang terkejut melihat kondisi ayahnya yang nampak lemah di atas kursi rodanya."Bawa aku ke Rumah sakit." Pinta Robin."Tolong jangan bawa anakku." Teriak Nova Johnson sembari menarik-narik tangan Nathan yang telah melemah seakan menyerah pada takdir."Aku tidak menyangka, keluargaku bisa hancur dalam semalam karena ketamakan. Bagaimana kami harus menghadapi cemoohan orang-orang, besok atau bahkan saat ini pasti berita tentang pesta ini telah menyebar. Ohh Logan... " Layla terduduk di posisinya sambil tersedu melihat keluarga Johnson dipermalukan bahkan Nathan diseret paksa oleh pihak berwenang."Bangunlah Sayang, mari kita pulang." Logan menarik tangan Layla untuk bangun dan memapahnya untuk berjalan mengikuti Bob yang mendorong kursi roda Robin."Ayah sepertinya aku harus

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    BAB 12 Tidur Bersama

    "berhasil! Dia merespon." Teriak seorang yang tengah berkutat dengan komputer didepannya. Ia adalah Miki, seorang programmer yang tengah melakukan riset untuk menghidupkan kembali kenangan seseorang bernama Lucy yang sebenarnya telah mati. Karena jasadnya tidak lagi bisa untuk digunakan meski telah diawetkan, ingatan Lucy diprogram untuk ditanamkan di sebuah robot dengan kecerdasan buatan yang telah dipesan khusus sehingga memiliki tampilan persis seperti sosok Lucy."Apa?" Sahut beberapa orang lain di ruangan tersebut.Mereka berkerumun didepan layar komputer milik Miki."Dia bisa menjawab beberapa pertanyaan yang telah disiapkan oleh tuan Williams." Ujar Miki senang karena hasil kerjanya selama tiga tahun terakhir membuahkan hasil."Seandainya kita bisa mengakses otak dari Lucy, mungkin kita bisa menyelesaikannya lebih cepat." Tambah Miki."Ini progres yang bagus, kita harus segera menghubungi tuan Williams." Ucap seseorang bernama Benn

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    BAB 13 Dia Jinak

    Layla tersipu mendengar pujian dari suaminya itu. Meski selama ini ia menutup diri dari Logan atas keinginan keluarganya, dalam lubuk hati Layla ia sebenarnya sangat menikmati kebersamaannya dengan Logan."Aku istrimu Log, kau bisa melakukannya padaku. Aku tidak akan menolak lagi, karena aku juga menginginkannya. Aku mencintaimu Log." Ucap Layla tanpa ragu, matanya berkaca-kaca menyiratkan kesungguhan hatinya . Ia sadar bahwa selama ini ia telah berbuat buruk pada suaminya demi keinginan keluarganya. "Baiklah, jika kau benar-benar telah merelakan dirimu padaku. Aku tentu tidak akan menolak. Semoga kamu tidak menyesalinya." Tegas Logan pada Layla."Tentu aku tidak akan menyesal, aku menyerahkan diriku pada lelaki yang aku cintai. Tunggu aku akan ke kamar mandi dulu." Ucap Layla dengan semangat. Seakan lupa bahwa selama ini ia telah menolak dan selalu merendahkan logan. Namun kini Layla sendiri yang menyerahkan diri bahkan mengemis untuk sentuhan Logan yang telah menyita seluruh jiwany

Bab terbaru

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    53 rahasia dokter Ashley

    Tok... Tok... Tok..."Ohhh, shit kau tidak menutup pintunya Log." Layla spontan menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya yang basah dengan peluh."Ha-ha-ha, tenang sayang itu hanya Jack yang mengantar makanan untukmu," ujar Logan yang tak tahu malunya berjalan begitu saja kearah pintu untuk mengantar troli makanan Layla sembari bertelanjang tanpa sehelai benangpun."Kau gila, kenapa bertelanjang seperti itu. Memalukan!" gertak Layla kesal."Tadi bukankah kau melakukan hal yang sama?" Logan menarik troli yang telah ditinggalkan oleh Jack dan menutup pintu kamarnya."Enak saja! Itu tidak sama, aku melakukannya karena tidak tahu bahwa disana ada tamu yang menginap. Sedangkan kamu, kau tahu ada Jack diluar dan tetap saja berpenampilan bugil seperti itu, memalukan!" elak Layla."Ha-ha-ha, Jack tidak akan tinggal jika tahu kita sedang bersenang-senang. Dia hanya mengetuk untuk memberi tahu bahwa makanan telah tiba." Logan sungguh tidak menyadari bahwa kegiatan panasnya telah dinikmati

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    52 tidak sengaja ikut menikmati

    "baiklah hukuman pertama, kamu harus memijat punggungku," ucap Layla dengan senyum licik. "Itu mudah." Logan pun sibuk mencari minyak gosok untuk memijat Layla. Namun kemudian logan berhenti dari aktifitasnya sejenak karena melihat Layla bukannya berbaring dan menunggu Logan, tapi justru berganti pakaian renang two piece berwarna merah yang hanya menutupi sebagian kecil saja dari tubuh indahnya."Ayo tuan Logan, kau ini jadi memijatku atau tidak?" Layla dengan santainya melenggang keluar dari kamar tanpa memakai kimononya."Sa... Sayang... Kamu mau kemana? Pakai Kimonomu sebelum sampai di kolam renang. Ini masih siang, banyak orang di luar." Logan begitu panik, karena mengingat dokter Ashley, Miki, dan Benny masih tinggal dirumahnya dan tidur di paviliun yang berada tepat di tepi kolam renang. Layla tak peduli dengan celotehan Logan. Ia justru meninggalkan suaminya itu dengan acuh.Logan seketika mengejar Layla yang terlihat menuju ke arah kolam renang. "Sayang tunggu, kamu sedang

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    51 hukuman dari Layla

    Layla cukup tercengang dengan cerita Jack tentang Logan. Ia juga begitu penasaran dengan sosok Lucy yang menurut Jack begitu berarti bagi Logan. Perasaan cemburu sedikit menyentilnya, mengetahui bahwa ia bukanlah wanita pertama bagi Logan, juga karena Logan pernah begitu mencintai wanita selain dirinya."Aku benar-benar tidak tahu apa-apa tentang suamiku," sesal Layla."Jika saat ini Tuan Logan belum membuka seluruh jati dirinya pada anda, saya rasa ada dua kemungkinan sebabnya. Yang pertama, Tuan Logan belum siap bercerita pada Anda. Atau yang kedua, Tuan Logan memang tidak ingin menceritakan masa lalunya pada anda karena ingin berfokus pada masa depannya bersama Anda dan bayi yang tengah Anda kandung." Jack berusaha membesarkan hati Layla."Aku masih penasaran dengan insiden yang hampir membahayakan nyawamu, dan juga penyebab mantan kekasih Logan itu meninggal dunia." "Itu..., sebenarnya saya malu mengakuinya. Saat itu kondisi perekonomian saya sedang sangat buruk. Saya mempunyai h

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    50 Tentang Logan

    Layla mulai gelisah karena Logan tak kunjung pulang semenjak berpamitan tadi pagi. Layla berpikir keras, kira-kira apa yang akan dilakukan oleh Logan dengan penampilannya yang paripurna tersebut. "Dimana kamu Logan, kenapa belum juga pulang?" gumam Layla sembari menimang-nimang ponselnya karena bingung harus menelepon Logan atau tidak. "Masa bodoh, aku tidak akan peduli!" ucapnya kesal pada Logan namun tak bisa melampiaskan kemarahannya."Bahkan aku berdandan untuk kesia-siaan. Dasar bodoh, dan murahan!" oloknya pada dirinya sendiri."Apa yang kupikirkan hingga aku begitu bersemangat untuk merias diriku. Dasar wanita murahan." Layla begitu kesalnya hingga melampiaskan amarahnya pada pantulan dirinya sendiri di dalam cermin.Karena merasa malu dengan dandanannya yang sangat nampak berusaha menggoda Logan, dan sayangnya Logan sendiri justru sibuk dengan dunianya sendiri. Layla pun menghapus makeup yang menempel di wajahnya. Merapikan kembali seluruh lingerie

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    49 keputusan Logan

    Setelah berhasil membodohi Layla dan kedua orangtuanya Logan menyusun rencana berikutnya dan kini melibatkan Dokter Ashley. Tentu Karena Logan Akhirnya memutuskan untuk menandatangani surat perjanjian pengaksesan otak Lucy. Logan merasa tindakan ini sangat mendesak untuk dilakukan mengingat ancaman dari komplotan musuhnya tentang Layla bukanlah ancaman kosong belaka. Logan tidak ingin mengulang kesalahan untuk yang kedua kalinya, yaitu abai dengan keselamatan orang terdekatnya. Logan berupaya bagaimana caranya segera mengetahui dalang dibalik kematian Lucy yang mungkin kini mengincar Layla. Ia sangat berharap, setelah berhasil mengakses otak Lucy dan mengetahui siapa penjahat itu, ia bisa segera bebas dari ancaman tersebut dan bisa berbulan madu dengan tenang bersama Layla. Mempunyai banyak anak dan menua bersama Layla.Logan telah berpakaian sangat rapi dengan menggunakan tuxedo seakan ia akan pergi menikahi seorang gadis. Namun nyatanya, ia berdandan serapi itu adalah untuk me

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    48 membalas perlakuan Logan

    "Tuan Williams sangat membutuhkan Layla disisinya. Kami berjanji akan menjaga Nyonya Layla Johnson dengan baik. Juga, memberikan pengobatan yang terbaik pada Tuan Williams." "Bagaimana ini Bob?" Suzy panik."Ayah ijinkan aku, kini aku harus berbakti kepada suamiku, seperti ibu berbakti pada Ayah. Tolong jangan egois, aku sangat mencintai Logan." Layla yang tidak tahu menahu soal sandiwara Logan, begitu terbawa suasana hingga menangis tersedu-sedu.Karena hal itu dengan berat hati Bob dan Suzy mengantar anak dan menantu mereka ke bandara untuk penerbangan ke Singapura. Setelah pesawat yang ditumpangi oleh Layla dan Logan take off, Bob dan Suzy pun memutuskan untuk pulang ke rumah mereka. Namun, disisi lain setelah sesi drama antara Layla dan kedua orangtuanya, Logan dan Layla masuk untuk check in dan pemeriksaan. Kemudian barulah setelah itu, bukannya membawa Layla menuju ruang keberangkatan, justru Logan mambawa Layla menuju pintu keluar bandara."Log, harusnya kita

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    47 Alasan untuk hiatus

    Logan terbangun di ranjang milik Jack. Hal itu berkat usaha Suzy dan Bob yang susah payah memindahkan tubuh Logan. "Lucy...." Logan berteriak diujung mimpinya. Entah apa yang terjadi di khayalannya selama ia pingsan."Log?" Layla memberanikan diri untuk mendekat."Awas, dia belum stabil. Jangan sampai dia membahayakan janinmu," ujar Bob khawatir."Layla? Sedang apa kita disini?" Logan merasa linglung."Sayang? Kau baik-baik saja? Baru saja kamu pingsan? Apa kamu merasa sakit? Apa perlu aku memanggil dokter?" tutur Layla begitu cemas dengan keadaan Logan.Logan berpikir sejenak, iya merasa ucapan Layla ada benarnya. Ia harus mengetahui bagaimana kondisi tubuhnya saat ini, mengingat ini pertama kalinya ia mengalami hal seperti ini. Ia memang sadar betul jika ia adalah orang yang cukup sulit mengendalikan emosi dan sering kali meledak-ledak. Namun ini adalah pertama kalinya ia merasa begitu marah hingga mengalami shock dan pingsan."Iya, kurasa aku butuh se

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    46 kenangan tentang Lucy

    Keringat membasahi pakaian Logan. Wajahnya memucat dan suhu tubuhnya begitu dingin. Giginya bermegemeletuk sedang bola matanya melirik kesana kemari dengan pandangan mengabur."Lucy..." Braaaaakkk...Tubuh Logan limbung hingga terjatuh di lantai, sedang tak seorangpun berani mendekatinya. Bahkan, Layla sekalipun. ***"Ohhh Baby, Jangan berhenti! Itu terasa nikmat!" Lucy melenguh merasakan tikaman cinta dari Logan. Mendengar hal itu, Logan hilang kendali dan menambah tempo permainannya hingga Lucy menyerah terlebih dahulu."Ohhh Baby, it's coming... Ohhh my God, it's so good, Baby," erang Lucy."Tahan sedikit lagi Sayang, kita keluarkan bersama." Logan mempererat pelukannya pada tubuh polos Lucy dan mengulum bibir ranum milik Lucy dengan beringas."Ohhhh God, it's coming..." Logan begitu terlena dalam pelepasannya sampai tak sadar menggigit bibir Lucy hingga mengeluarkan darah."Oh Sayang maafkan aku, aku tidak sengaja," ujarnya merasa bersalah. Ia mengelap darah di bibir Lucy perla

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    45 menurunkan foto-foto

    Tut... Tut... Tut...Logan berusaha menghubungi Layla saat Suzy memaksanya untuk mengantarkannya menemui Layla di apartemen yang ceritakan pada Suzy."Halo?" sapa Layla diseberang."Bagaimana keadaanmu?" tanya Logan sungguh berharap Layla sudah membaik."Aku baik-baik saja, kau pergi kemana? Bibi Annete bilang kau sedang ada urusan." tanya Layla sembari mengunyah apel di kamarnya."Sayang, dengarkan perintahku dengan baik. Karena aku tidak bisa mengulang perkataanku ini. Waktu kita terbatas, kau harus meminta bantuan Jack Lee untuk mencari apartemen disewakan di area pinggiran Metro Local A yang jaraknya paling dekat ke kantormu. Kalau tidak ada yang disewakan, beli saja unit yang ada disana dengan harga berapapun yang mereka minta asalkan kita mendapat satu unit apartemen itu. Segera minta Jack untuk mengisinya dengan perabot sederhana yang penting nampak ada kehidupan di dalam apartemen itu. Waktu kita hanya satu setengah jam. Jovi tidak bisa mendampingimu karena aku menugaskan dia

DMCA.com Protection Status