Share

MALU, MALU, MEMALUKAN

Penulis: Reinee
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tabitha mondar-mandir sejak beberapa menit yang lalu. Gadis Itu tampak sangat kebingungan hari itu. Pembicaraannya dengan Irene sebelumnya membuat dirinya benar-benar merasa bimbang.

Sejujurnya, dia memang sangat menginginkan untuk menjadi Nyonya Abimanyu dan menguasai semua miliknya. Siapa orangnya yang tidak mau hidup enak menjadi istri seorang pengusaha sukses?

Benar-benar impian yang sangat sempurna dalam pikiran Tabitha. Tetapi, Tabitha tidak yakin dia bisa melakukan rencananya.

"Kamu nggak usah bingung, Bitha. Apa yang dikatakan teman kamu itu benar. Kalau kamu nggak mau bergerak cepat, rencana kita untuk menjadikan kamu istrinya Abimanyu nggak akan bakalan tercapai," kata ibunya melalui sambungan telepon.

Tabitha sempat menceritakan pertemuannya dengan Irene kepada Fenny–sang ibu.

"Tapi aku takut, Ma. Gimana kalau bakalan ketahuan nantinya? Di rumah ini ada CCTV, loh. Dan aku yakin banget Mas Abi nggak akan bakalan tinggal diam, kalau ada yang menyakiti keluarganya."

"Belaja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   OMA OMA KEPEDEAN

    Sementara itu di tempat lain, Bu Ratih terlihat sedang sangat sibuk. Hari itu dia memang berencana untuk datang ke rumah Kemala bersama dengan Keenan.Bahkan wanita itu sudah mempersiapkan banyak oleh-oleh untuk cucunya. Dari mulai makanan sampai mainan yang bagus-bagus untuk Abiya yang sudah sangat lama tak ditemuinya itu.Bukan tanpa alasan Bu Ratih melakukan hal itu. Tentu saja dia ingin membuat Kemala membuka hatinya lagi untuk Keenan. Dia bahkan sudah tak memikirkan lagi perasaan menantunya saat ini.Namun tiba-tiba saja saat keduanya hendak berangkat, terdengar suara Irene di depan rumahnya."Ada apa kamu pagi-pagi sekali ke sini, Ren? Kami mau pergi!" kata Bu Ratih ketus."Aku datang ke sini pagi-pagi bukan ingin bertengkar, Mi. Aku datang untuk bertemu dengan Mas Keenan yang sudah tidak pulang berhari-hari," lantang wanita itu."Buat apa suami kamu pulang kalau setiap hari kerjaanmu cuma ngomelin dia saja? Selama ini, Keenan nggak pernah kamu urusin dengan benar kan?" kata Bu

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   KERAS KEPALA

    Kemala yang saat itu sedang sibuk mengurusi Bu Rosmala hanya bisa memijit kepalanya saat melihat chat dari Mbok Narti. Bagaimana bisa Keenan dan Bu Ratih datang ke rumahnya lalu bersikap seolah-olah mereka ikut andil membesarkan Abiya. Kepala Kemala rasanya mau pecah memikirkannya."Biarkan saja mereka mengantarkan Abiya sekolah, Mbok. Tapi, Mbok juga ikut dengan mereka. Jangan biarkan Abiya sendirian dibawa," kata Kemala akhirnya saat kemudian memutuskan untuk menelpon asisten rumah tangganya itu."Baik, Bu. Kalau begitu saya pergi dulu bersama Bu Ratih dan Pak Keenan. Saya tutup dulu teleponnya."Kemala menghela nafas panjang perlahan. Lalu ia pun bermaksud kembali menuju ke ruang makan. Tetapi, saat membalikkan tubuh, dia dikejutkan dengan Bu Rosmala yang sudah berdiri di ambang pintu."Lebih baik kamu pulang aja sekarang. Nggak usah repot-repot ngurusin aku. Kamu lagi ada masalah kan dengan anakmu? Urusin aja anak kamu," kata Bu Rosmala."Saya udah biasa kok menghadapi masalah sep

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   BUJUKAN UNTUK KEMBALI

    Sepulangnya dari rumah Bu Rosmala, Kemala memutuskan untuk menelepon Denok. Dia memberitahu jika hari itu dia tidak bisa ke apotek. Tak bisa berhenti memikirkan apa yang diceritakan oleh Mbok Narti, Kemala merasa jika dirinya harus segera ke sekolah putrinya. Dia ingat, jika Keenan atau Bu Ratih mungkin sedang ada di sekolah Abiya saat ini. Kemala merasa harus menyelesaikan masalah itu secepatnya.Rupanya benar, Bu Ratih ternyata masih menunggu di sekolah bersama dengan Mbok Narti. Keduanya sedang duduk-duduk di taman bagian depan sekolah."Ibu ke sini? Tapi Non Abiya belum pulang," lapor Mbok Narti saat melihat kedatangan Kemala.Saat melihat kehadiran Kemala, Bu Ratih pun langsung tersenyum pada mantan menantunya itu."Mala, kamu sehat? Maaf ya tadi pagi mami datang ke rumah dan langsung mengantarkan Bia ke sekolah tanpa minta izin kamu dulu. Mami pikir sudah saatnya Bia tahu kalau dia masih punya nenek. Boleh kan mami menghabiskan waktu sampai sore di rumah kamu? Mami ingin menebu

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   KERIBUTAN DI KOMPLEKS

    Kemala begitu terkejut mendengar pengakuan ceplas ceplos Bu Ratih. Dia sama sekali tidak menyangka jika mantan ibu mertuanya itu bisa mengatakan hal seperti ini. Menyuruhnya rujuk dengan Keenan? Yang benar saja."Rujuk? Maksud Mami saya dan Mas Keenan rujuk?" tanya Kemala meyakinkan tujuan Bu Ratih."Sepertinya perkataan mami cukup jelas, Kemala. Kalian harus rujuk demi Abiya. Apakah kalian tidak kasihan Abiya seperti ini terus? Abiya itu memerlukan sosok Ayah dan Ibunya," kata Bu Ratih tanpa rasa bersalah.Abiya yang sejak tadi mendengarkan perkataan ibu dan neneknya, itu tentu merasa sangat bingung."Rujuk itu apa sih, Nek? Kenapa nenek minta supaya papa dan mama rujuk?" tanya polos anak itu."Rujuk itu, artinya papa dan mama bisa satu rumah lagi," jelasnya dengan penuh percaya diri.Kemala hanya bisa menarik napas panjang dan berusaha untuk mengontrol emosinya."Mi, sebaiknya kita nggak bicarain hal ini di depan Abiya. Abiya masih terlalu kecil untuk mengerti hal-hal seperti ini,"

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   KECOLONGAN

    Abimanyu melangkah dengan kesal naik ke ruang kerja Tabitha siang itu. Beberapa kali Tabitha selalu membuat kesalahan dalam pekerjaannya.Namun, tiba-tiba saja langkahnya dihentikan oleh seorang pemuda. “Maaf, Anda mau ke mana, Pak? Ibu Tabitha sedang di ruangannya dan Anda-“ “Kamu ini siapa? Berani-beraninya melarang saya. Saya pemilik perusahaan ini dan saya belum pernah melihat kamu sebelumnya,” kata Abimanyu dengan muka memerah.“Ma-afkan saya, Pak. S-saya memang pegawai baru di sini. Ibu Tabitha yang merekrut saya sebagai asistennya," kata pemuda itu dengan suara gemetaran.Abimanyu mengerutkan dahinya. Baru dua minggu Tabitha bekerja di kantornya, tapi bahkan sudah sangat berani mempekerjakan orang tanpa bicara dengannya? Sungguh keterlaluan. "Silahkan masuk, Pak! Maafkan saya sekali lagi," ucapnya kemudian dengan penuh penyesalan.Namun Abimanyu mengacuhkannya. Dia langsung melangkah masuk bersama asistennya ke ruang kerja Tabitha, bahkan tanpa mengetuk pintunya sama sekali.

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   TEPAT WAKTU

    Tabitha menyeringai pada Heni setelah kepergian Abimanyu dari ruangannya. Akhirnya dia pun memang harus memilih untuk memecat Rangga. Tidak masalah untuknya jika Rangga diberhentikan. Yang penting dia bisa menguasai ruangannya sendiri. Alasan utama dia memecat Heni adalah, karena dia berada satu ruangan dengannya. Tabitha tidak akan bebas jika harus melakukan kecurangan pada data-data yang merupakan tanggung jawabnya. Untuk itu, dia akan berusaha membujuk Abimanyu untuk memisahkan ruangannya dengan Heni.*****Sesampai di ruangannya, tiba-tiba saja ponsel di saku Abimanyu berbunyi. Lelaki itu pun langsung menghembuskan napas dengan kasar begitu mengetahui siapa yang menelpon. Namun begitu, dia segera bergegas keluar lagi dari ruangan."Ada apa, Ma? Aku sedang sibuk sekali di kantor. Mama harus tahu juga kalau Tabitha tuh yang udah bikin aku pusing. Dia bikin ulah di kantor.""Berulah bagaimana sih, Bi? Anak itu kan anak yang pintar. Nggak mungkin dong dia berbuat kesalahan dalam peker

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   RAPUH

    "Kamu lelah, Sayang?" Lelaki itu menggandeng kekasihnya yang terlihat letih."Iya, Mas. Capek banget sama semua ini. Juga soal ibumu. Rasanya aku ingin menyerah saja. Aku sudah berusaha sekuat tenaga, tapi sikap ibumu kepadaku tidak berubah sedikitpun," kata Kemala. Abimanyu menghela nafas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. Dia tahu jika sikap ibunya masih saja sama pada Kemala. “Please Mala, bertahanlah. Aku yakin mama akan berubah, asalkan kita bersabar sedikit lagi. Kamu masih mencintaiku, kan?” Lelaki itu menatap Kemala lekat. Berusaha membujuk agar wanitanya tak menyerah saat ini. Dia masih begitu berharap jika sang ibu akan bisa luluh berkat kesabaran mereka.“Tadi ibumu memintaku untuk tidak datang lagi, Mas. Apa masih akan ada gunanya aku bertahan?” tanya Kemala dengan nada putus asa. “Aku mohon, Sayang. Abaikan dulu apapun yang dikatakan mama. Meski hanya sebentar, kamu harus tetap datang ke rumah,” pinta Abimanyu. “Tapi Mas …,“ “Om Abiii!”Pembicaraan di antara

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   TAGIHAN YANG MEMBENGKAK

    “Ada apa ini?” Tiba-tiba terdengar suara memecah tangisan Irene.Kedua wanita itu pun kemudian menoleh. Ternyata Keenan yang datang.“Ka-mu kok sudah pulang, Nan?” tanya Bu Ratih sedikit gugup. Hari memang masih lumayan siang untuk lelaki itu pulang dari kantor. Tentu saja hal itu tidak seperti kebiasaannya. Hari itu Keenan memang meminta izin pulang karena hendak menemui Irene yang dia tahu sedang bersama dengan ibunya. “Kemala tadi memberitahuku kalau kalian ribut-ribut di rumahnya. Apa itu benar?!" tanya Keenan dengan gusar. Bu Ratih menghela napas panjang, dia merasa sangat kesal karena rencana yang sudah ia susun sedemikian rupa kacau gara-gara kelakuan Irene.“Dia bikin rusuh dan bikin Mami sangat malu dengan kelakuan istrimu itu, Nan. Dia bahkan tadi berteriak-teriak di halaman rumah Kemala dan mengatai Kemala pelakor. Gara-gara dia, Mami jadi batal bermain sama cucu mami,” jawab Bu Ratih dengan muka ditekuk.Mendengar perkataan sang ibu, emosi Keenan semakin memuncak. Ia pu

Bab terbaru

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   SEMUA TELAH BERAKHIR

    Nguing nguing ...Suara sirine mobil polisi pun akhirnya terdengar di lokasi pergudangan itu. "Cepat! Cepat! Amankan lokasi!" Reno mengeluarkan tangannya dari kaca dan memberi kode pada anak buahnya. Tidak lama kemudian, beberapa mobil polisi langsung berhenti di sekitar tempat persembunyian Gery dan komplotannya itu. Para polisi langsung keluar dan menodongkan senjatanya pada beberapa preman yang mereka jumpai dan dengan mudah pula dibekuk. Sementara itu Reno dan timnya masuk ke dalam gudang dan langsung berpencar. Reno sempat menggeleng melihat kacaunya kondisi di dalam gudang. Dia sendiri langsung berteriak lantang dari tengah-tengah ruangan. "Menyerahlah! Kalian sudah dikepung!" teriak Reno sambil melepaskan tembakan ke beberapa arah kosong. Dor! Dor! Dor!Suara keras itu sontak membuat semua orang kaget. Meski begitu, tak semua dari mereka menghentikan gerakannya. Beberapa diantaranya malah berpencar dengan panik karena tentu saja tidak ada yang mau ditangkap. Alih-alih te

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   SEHIDUP SEMATI BERSAMA

    Abimanyu menghempaskan tubuh Surya dengan keras dan berniat melawan beberapa lelaki lain yang makin mendekat, saat matanya sekilas melihat sosok Kemala melintas tak jauh darinya."Astaga! Apa yang dia lakukan di sini!" geramnya. Abimanyu bergerak cepat menghajar para lelaki itu, lalu bersiap untuk mengejar Kemala. Namun langkahnya rupanya dihalangi oleh anak buah Surya yang sudah kembali bangkit dari tempat mereka tersungkur.Orang-orang itu maju bersama untuk menghajar Abimanyu yang mulai tidak bisa konsentrasi penuh karena kehadiran kekasihnya. Hingga akhirnya, salah satu dari lelaki itu menemukan kelengahan Abimanyu dan memukul dengan telak tepat di pipinya. "Auwh!"Dengan menahan sakit, Abimanyu meradang. Dia langsung maju menerjang lelaki berperawakan tak terlalu tinggi itu dan menarik kaos pria itu dengan sedikit mengangkatnya. Tubuh lelaki itu terangkat, lalu Abimanyu menghantam wajahnya dengan tinju sebelum mendorong tubuhnya keras-keras sampai menabrak tubuh temannya yang

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   THE REAL ABIMANYU

    Abiya tidak berhenti menangis, sampai Gery terlihat sangat pusing karenanya. Dibentak pun, gadis kecil itu tetap saja tak menghentikan tangisannya. Bahkan semakin dibentak, tangis Abiya semakin meledak-ledak. Bu Fenny yang akhirnya sudah masuk ke dalam tempat persembunyian, menatapnya dengan mengerikan. Gery pun masih menyeringai memandangi gadis kecil itu, saat mendadak pintu gudang terbuka dan Surya masuk sambil menyeret Tabitha. "Akh, lepaskan! Lepaskan!" teriak Tabitha yang bergerak dengan kewalahan mengikuti langkah Surya memasuki gudang. Surya terus menyeret gadis itu sampai mendekati Bu Fenny. Wanita itu tak hanya kaget, bahkan sampai membelalak melihat perlakuan lelaki itu pada putrinya. "Apa yang kamu lakukan pada anakku? Apa yang kamu lakukan, Surya?!" bentaknya. Fenny langsung menghampiri Surya dan mendorong tubuh lelaki itu. Kekuatan Bu Fenny yang tak seberapa, bahkan tak bisa membuat tubuh Surya bergeming. Namun justru langsung melepaskan Tabitha dengan mendorongnya s

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   TERTANGKAP

    Abimanyu begitu geram dan emosi, tapi dia sama sekali tidak bisa membiarkan Kemala terancam. "Sayang...""Cukup, Mas! Kita sudah banyak membuang waktu! Lebih baik cepatlah menyetir karena kita harus sampai ke lokasi sebelum semuanya terlambat!" rengek wanita itu.Abimanyu pun menghembuskan nafas panjangnya sebelum mengangguk dan kembali melajukan mobilnya. *****Sementara di tempat lain, Lintang sudah bertemu dengan Reno dan timnya. Mereka rupanya telah mendapatkan lokasi target yang mereka kejar. "Itu lokasi kawasan gudang yang banyak terbengkalai! Kalau mereka berada di sana, sudah pasti tempat persembunyiannya adalah salah satu gudang di sana. Kita harus memastikan gudang mana di antara banyaknya gudang yang sudah terbengkalai itu tempatnya! Kita benar-benar membutuhkan titik lokasi lagi dari Tabitha agar menghemat waktu kita!" kata Reno pada Lintang. Lintang yang mendengarnya pun mengangguk. "Aku mengerti sih! Berarti kita hanya bisa menunggu pesan dari Tabitha? Berharap saja

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   MENUJU ABIYA

    Abimanyu masih melajukan mobilnya dengan kencang. Dia merasa sangat khawatir dengan kondisi Mbok Narti. Selama di jalan pun Kemala terus berkirim pesan dan bertelepon dengan Lintang maupun dokter Andini untuk memberitahukan kabar terkini meski belum ada kemajuan yang berarti. "Din! Bagaimana kondisi Mbok Narti, dia baik-baik saja kan?""Kami sudah merawatnya! Jangan khawatir, Mala. Dia aman di sini, tapi sepertinya dia masih shock sampai. Masih terus menangis dan belum bisa memberikan keterangan lainnya! Aku tadi sudah sempat bicara dengannya sih!" jelas dokter Andini.Hati Kemala ngilu mendengarnya. Bahkan Kemala langsung menitikkan air matanya saat ini. Kesedihannya bukan hanya untuk Abiya, tapi juga pembantu rumah tangganya itu."Aku kasihan padanya, Din! Tolong jagakan dia untukku!" ucapnya dengan sisa tangis. Tentu hatinya sedang sangat kacau karena penculikan putrinya, tapi wanita itu tetap masih memikirkan orang lain. "Pasti, Kemala! Aku akan memberikan perawatan yang terbai

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   SHARE LOKASI PENYELAMAT

    "Bagaimana? Kamu sudah mendapatkan informasi tentang pria bernama Gery itu?" tanya Reno pada salah satu anak buahnya. "Saya sudah mendapatkan alamatnya dan tim sudah ke sana, Pak. Tapi rumahnya sepi! Info dari tetangga, pria itu suka judi dan jarang pulang!""Hmm! Cari tahu lagi ke mana tempat yang biasa dia kunjungi dan segera gerebek semuanya!""Baik, Pak!"Reno sedang mulai mempelajari berkas yang dilaporkan anak buahnya lebih lanjut saat ponselnya berbunyi. Rupanya dia menerima laporan dari anak buahnya yang lain dari TKP tempat penculikan Abiya. Reno membelalak kaget dan langsung menelepon Abimanyu dan Kemala yang saat ini ada di TKP. "Benarkah namanya Gery?" Meski sudah menduganya, Reno tetap ingin memastikan."Benar, Ren! Ada saksinya di sini! Aku minta tolong untuk temukan anakku sekarang!" ucap Abimanyu dengan nada panik."Baik! Tenang, Bi! Aku akan mengerahkan timku! Rupanya mereka bergerak lebih cepat!"Reno menutup teleponnya sambil tidak berhenti mengumpat. "Perhatian

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   PENCULIKAN

    "Hei, itu dia! Dia sudah berbelok!""Ya, kamu benar! Ini saatnya kita mengepung mobil itu! Ingat, yang pertama yang harus dilumpuhkan adalah sopirnya! Telepon oeang-orang di belakang dan kita beraksi sekarang!"Gery dan timnya pun bertindak cepat. Mobil Mbok Narti yang awalnya masih melaju, berbelok ke jalan yang lebih sepi menuju ke kompleks perumahan mendadak disalip oleh mobil Gery. Mobil itu pun langsung berhenti di depan menghadang taksi yang ditumpangi Mbok Narti.Sedangkan di belakang, mobil orang-orang bayaran Gery juga berhenti mengapit taksi online itu. CitttSontak sopir taksi menghentikan mobilnya mendadak, sampai bannya berdecit. "Astaga, mau apa mereka?!" seru sang sopir. Mbok Narti sendiri yang masih berbalas pesan dengan Kemala pun nampak kaget. "Apa itu, Pak? Kenapa berhenti mendadak?""Ada mobil di depan, Bu! Di belakang juga ada, tidak tahu apa maunya! Biar saya lihat, Bu!"Dengan cepat, sang sopir keluar dari mobil dan langsung melihat apa mobilnya ada lecet at

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   MENGEJAR BURUAN

    "Bagaimana? Apa sudah ada kabar?" "Belum ada, Pak! Polisi juga masih mencari keberadaan Fenny dan Tabitha!""Apa kalian sudah mencari tahu tentang Gery?""Kami sedang mencarinya saat ini, Pak!""Baiklah! Lakukan dengan segera!""Baik, Pak!"Reno, teman Lintang yang merupakan seorang anggota kepolisian yang menangani kasus itu, masih nampak gelisah karena menghilangnya buruannya. Lintang sengaja menemuinya untuk menanyakan secara langsung bagaimana kedua wanita itu bisa lolos."Maaf, Lin! Belum ada perkembangan apa-apa saat ini, tapi kami curiga dengan seseorang bernama Gery!" "Gery? Kurasa aku pernah mendengar nama itu! Nanti akan kucoba tanya ke mama, siapa tahu mama mengenalnya!" kata Lintang akhirnya. "Ya, kalau ada yang mengenal pria itu maka lebih baik lagi karena bahkan Tabitha pun sekarang ikut dengannya!""Waktu pertama kali mamaku mengenalkan Tabitha ada kami, aku lihat dia itu sebenarnya gadis yang biasa saja. Tidak terlalu agresif seperti belakangan ini. Mungkin ibunya

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   BERBALIKNYA HATI

    Tabitha masih terus berusaha membuka mata ibunya yang belum juga terbangun. Keduanya ditinggalkan di sebuah rumah kecil, sementara Gery pergi bersama temannya untuk melaksanakan rencananya. Gery meminta orang untuk menjaga dua wanita itu selama kepergiannya, tapi Tabitha memanfaatkan kesempatan itu untuk mempengaruhi Bu Fenny. "Kamu harus percaya padaku, Ma! Gery itu tidak sebaik yang kamu pikir! Kalau Mama bisa berpura-pura di hadapan Bu Rosmala selama ini, maka dia juga sama, Ma! Dia hanya berpura-pura di depanmu! Buka mata Mama! Buka matamu!" seru Tabitha dengan sisa air matanya yang masih mengalir. "Cukup, Tabitha! Sejak tadi kamu terus berusaha mempengaruhi Mama! Mama nggak mengerti dengan semua ini! Mama mencintainya dan hubungan kami sudah berlangsung lama! Apa lagi yang harus Mama ragukan darinya? Memang dia bukan pria baik seperti yang kamu pikir, tapi dia adalah pria yang bisa membawa kita ke kehidupan yang lebih baik! Dia setia sama mana! Dia nggak pernah berkhianat sama

DMCA.com Protection Status