Beranda / Romansa / Wanita Incaran CEO Arogan / BAB 167 ~ BUKAN BUNGA TIDUR

Share

BAB 167 ~ BUKAN BUNGA TIDUR

Penulis: R_niThio
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-20 21:00:49

Waktu sudah jauh melewati tengah malam, tetapi William masih terjaga. Setiap kali memejamkan mata, bayangan horor beberapa jam yang lalu selalu saja muncul di balik pelupuk mata. Lelaki itu akhirnya hanya duduk diam di sisi ranjang pasien sambil memandangi tubuh kekasihnya dan sesekali mengusap kepala atau menekuri tanda merah pada pergelangan tangan kekasihnya.

“Koko sayang kamu, Baby. Cepatlah pulih,” gumam William berkali-kali bagaikan merapal mantra.

William berusaha untuk tidak mengingat-ingat lagi kejadian tersebut. Namun, rasanya sungguh sulit. Perasaan akan kehilangan sosok yang dikasihinya dengan cara seperti itu benar-benar menakutkan sekaligus membangkitkan amarah yang tertuju pada si pelaku.

Erangan yang sebelumnya sempat terdengar saat Hendy dan orang tua Debby masih berada di ruang  rawat inap VVIP ini membuat jantung William

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 168 ~ MAAF

    Debby sontak menghentikan apa pun yang hendak dikatakannya pada sang papi ketika tiba-tiba sang mami langsung memeluknya begitu papinya menegakkan tubuh.“Maafkan Mami, Sayang. Mami benar-benar gak menyangka kalau anak itu ternyata bisa berbuat seperti ini. Maafkan Mami,” ucap Liliana berulang-ulang. Wanita paruh baya itu juga menciumi wajah Debby berkali-kali.Debby masih terpaku, hanya kelopak mata tanpa lipatannya saja yang membuka dan menutup dengan irama konstan. Untuk sesaat, benaknya kosong dan lidahnya kelu.“Ah! Apa mimpiku masih berlanjut? Apa ini benar-benar mamiku?” batin Debby, mencerna situasi yang tengah berlangsung. ‘Ko Billy? Bisakah Koko mencubitku?’“Ugh!” Debby langsung mengernyit saat merasakan sengatan kuat di pipi setelah kembali dicium Liliana. ‘Sakit! Ah ... ternyata

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 169 ~ RESTU

    “Mi!” seru Debby dengan netra membola. “Kenapa tanya ...?”Tangan Debby langsung diremas William. Lelaki itu menggelengkan kepalanya pelan. “Gak apa-apa, Baby. Wajar kalau Tante tanya seperti itu.”William lalu mengalihkan pandangannya pada Liliana. “Tentu saja menikahi Debby adalah keinginan terbesar saya, Tante, asalkan Debby bersedia dan Tante merestui,” jawab William dengan sepenuh hati.Liliana hanya bergumam sembari mengangguk datar. Wanita itu lantas menatap satu per satu wajah-wajah yang ada di sekelilingnya. Setelah menghela napas panjang, Liliana kembali meminta maaf pada semuanya, terutama pada Debby. Wanita paruh baya itu pun meremas tangan Debby.“Kejadian kemarin benar-benar sudah menampar Mami. Menyadarkan Mami kalau selama ini Mami sudah sangat egois. Selama ini, Mami

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 170 ~ TEROR BELUM BERAKHIR

    “Kenapa kamu senyum-senyum terus, Baby?” tanya William.“Huu, Koko ini! Sok-sokan pakai tanya segala, padahal diri sendiri juga senyum terus dari tadi,” gerundel Debby pada sosok di dalam layar ponsel.Suara gelak tawa langsung menyembur dari speaker ponsel. “Jangan manyun gitu. Cantiknya hilang nanti,” goda William.Debby hanya mendengkus. Namun, detik berikutnya, senyum lebar kembali muncul di wajah. Lagi-lagi William tergelak di dalam layar.“Apa yang paling membuatmu bahagia, Baby?”“Hmm, sudah pasti karena Mami, lah. Aku benar-benar nggak nyangka kalau momen ini terjadi juga. Aku pikir, seumur hidup nggak bakal baikan sama Mami.”“Hei! Tapi kenyataannya gak seperti itu, ‘kan? Itu sudah berlalu, Bab

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 171 ~ FOTO BEFORE-AFTER

    “Baby, ada apa? Pesan dari siapa itu?” tanya William lagi seraya memutar bahu wanita itu agar menghadap ke arahnya. Kening William langsung berkerut saat telapak tangannya merasakan bahu kekasihnya sedikit bergetar.Hati William langsung kebat-kebit melihat tatapan kosong yang terpancar dari netra kekasihnya. Lelaki itu lantas melihat ke arah ponsel kekasihnya yang juga sedikit bergetar.“Baby, boleh Koko lihat?” tanya William sambil menyentuh ponsel kekasihnya.Debby masih bergeming. Namun, saat William hendak menarik benda pipih tersebut dari genggaman Debby barulah wanita itu bergerak. Dengkusan kesal meluncur dari bibir kekasihnya.“Kenapa, Baby? Apa Ferdinand kembali mengusikmu?”“Nggak. Bukan orang itu,” timpal Debby dengan suara lemah. Wanita i

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 172 ~ EMPAT MATA

    Hati William masih saja berbunga-bunga setiap kali mengingat spontanitas kekasihnya tadi, padahal ini sudah lewat beberapa jam. Lelaki itu tersenyum-senyum sendiri sambil menerawang ke arah langit-langit kamar dengan Bora berada dalam pelukannya.William senang kekasihnya berinisiatif untuk menunjukkan perasaannya tanpa harus diminta. Jarang-jarang wanita itu memberikan ciuman terlebih dahulu meski hanya di pipi. William yang kegirangan langsung membalas perlakuan manis dari sang kekasih meski lebih ganas.Lelaki itu menciumi hampir setiap bagian dari wajah bulat telur milik kekasihnya hingga beberapa kali mulai dari kening, kedua mata, hidung, dan kedua pipi. Meski Debby sempat protes dengan menggerutu dan memukul ringan, William tak peduli. Ia justru semakin senang melihat mimik lucu kekasihnya yang memberengut. Saat Debby akhirnya terdiam karena lelaki itu terus menatapnya, William l

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 173 ~ JANGAN MINTA LEBIH!

    Debby yang sejatinya masih belum bisa memaafkan lelaki itu merasa terselamatkan dengan kedatangan pramusaji yang mengantar minuman mereka. Debby masih menata hati sembari menatap gerak-gerik wanita berseragam serba hitam dengan apron merah marun terikat di pinggang.“Ayo, diminum dulu, Tasya! Dulu, kau suka banget pesan itu, ‘kan?”Lagi-lagi kening Debby muncul kerutan halus saat mendengar nama panggilan yang sudah belasan tahun ini tak pernah didengarnya lagi. Dalam hati, ia menggeram sebal. Sejak tadi, Debby berusaha untuk tidak terusik dengan nama panggilan itu, tetapi sulit. Nama itu terus mengingatkannya pada peristiwa empat belas tahun yang lalu.Indra pendengarannya sekali lagi menangkap nama panggilan itu ketika ia terus bergeming dan hanya menatap gelas tinggi berembun berisi cairan merah muda pekat di depannya. Debby tak tahan lagi!

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 174 ~ BERDAMAI DENGAN HANTU

    William tengah mengecek surel dari ponselnya ketika indra pendengarannya menangkap suara yang sudah sangat dikenalnya. Bibirnya langsung menyunggingkan senyum meski suara yang sampai ke gendang telinganya jauh dari kata ramah.‘Ah! Koko jadi ingat masa-masa awal pertemuan kita dulu nih.’Senyum yang makin lebar itu terus bertahan hingga ia kembali memeriksa surel-surel yang lain. Namun, kuping dan hati William mulai panas setelah pesanan minuman pasangan yang duduk di meja di belakangnya datang.Awalnya ia hanya mendengarkan sambil lalu. Namun, lama-kelamaan pembicaraan mereka mengusik hatinya hingga sekonyong-konyong bayangan masa lalu saat kekasihnya masih bersama pria lain menari-nari di dalam batok kepalanya.“Sial!” geram William dalam hati. Ia berusaha mengusir bayangan itu dan menetralkan denyut jantungnya yang sempat menggila. “Jangan be

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 175 ~ ANUGERAH TERINDAH

    Debby tertawa semakin keras sambil menggeleng kepala. “Bukan apa-apa sih, Ko, cuma lagi menertawakan situasiku sekarang.”“Maksudmu?”“Yah, apa Koko tahu, sampai tadi aku sudah duduk berhadap-hadapan dan bahkan omong-omong sama orang itu, aku sebetulnya masih nggak rela buat memaafkan?”“Ya, ya, Koko sempat dengar itu tadi. Koko kaget, tahu. Koko kira kamu sudah memaafkan orang itu waktu kemarin kamu kasih tahu Koko. Ternyata belum?”“Ya, sebetulnya masih nggak rela. Tapi biar dia nggak ganggu terus, aku pikir bilang aja kalau aku sudah maafin dia. Toh itu yang dia mau selama ini, ‘kan? Tapi sekarang aku benar-benar sudah ikhlas, Ko,” ucap Debby sambil menatap kekasihnya dari samping.William ikut menoleh. Senyum Debby menular beberapa detik kemudian. “B

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14

Bab terbaru

  • Wanita Incaran CEO Arogan   SALAM DARI AUTHOR

    Yeay!!! 🎉🎉Cerita “Wanita Incaran CEO Arogan” akhirnya sampai di penghujung juga. Ini merupakan cerita pertama saya dalam bentuk novel. Gak nyangka bakal bisa sepanjang ini, bahkan sampai dua season. Biasanya pendek-pendek. 😄Perjalanan yang panjang dan gak selalu mulus, tapi menyenangkan 😄. Sudah sama aja kayak lika-liku kisah cintanya William dan Debby yang gak selalu mulus tapi happy ending ... eaakkk ....Saya pribadi sangat menikmati proses penulisan kisah cinta William dan Debby ini. Meskipun sudah dibuat outline-nya, beberapa kali muncul ide secara tiba-tiba di tengah-tengah saya tengah mengetik yang belum terpikirkan sebelumnya saat membuat outline. Adegan-adegan tersebut memang diperlukan, tapi waktu bikin outline masih belum ada bayangan nanti adegannya bakal seperti apa. Ups, buka kartu deh! 🤭😁Tak lupa saya ucapkan terima kasih buat para pembaca yang baik hati, yang sudah bersedia mampir ke lapak saya, dan terutama yang sudah memberikan gem buat William dan Debby. Ter

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 199 ~ TAK BISA HIDUP TANPAMU

    “Sssh! Jangan nangis, Sayang.” William buru-buru menenangkan si sulung. Ini bukan kali pertama si sulung merengek minta adik bayi di perut maminya perempuan. “Laki-laki apa perempuan sama aja, Sayang. Di mata Papi sama Mami, kalian semua anak-anak kesayangan Papi sama Mami. Gak ada yang dibeda-bedain.” William juga meminta anak lelakinya untuk mendekat.“Cici juga harus sayang sama dedek bayi yang masih ada di perut Mami, sama seperti Cici sayang sama Dedek Ello. Cici sayang ‘kan sama Dedek Ello?”“Sayang, Pi.”“Nah, kalau gitu, jangan bilang kayak tadi lagi, ya. Kalau gak, Dedek bayinya nanti sedih, lo. Apa Cici senang kalau Shelin bilang gak suka atau gak mau temanan lagi sama Cici di sekolah?”“Nggak senang. Tapi kalau dedek bayinya kayak Dedek Ello, nanti aku nggak punya teman di rumah, Pi,” rengek Grace lagi dengan bibir mungilnya maju beberapa senti.

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 198 ~ PROTES SI SULUNG

    Warning!!! Episode ini mengandung adegan dewasa yang mungkin tidak cocok atau membuat tidak nyaman bagi sebagian pembaca.Harap kebijakannya dalam membaca episode ini.*****Bukannya berhenti, sang istri justru berpindah ke titik sensitif lainnya.“Baby, please,” desis William lagi dengan gelisah.Tangannya kini mencengkeram pergelangan sang istri. “Koko gak mau sampai lepas kendali.”“Ssst! Kalau gitu, jangan ditahan-tahan, Ko. Aku sengaja kok mau kasih kompensasi buat Koko,” terang Debby sambil tangannya memainkan salah satu kepik tak bersayap milik William. “Jadi, Koko rileks aja. Serahkan semuanya sama aku. Aku bakal kasih servis yang memuaskan malam ini.”“Tunggu, tunggu! Kompensasi buat apa?” tanya William di antara giginya yang kembali bera

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 197 ~ SIKSAAN MENYENANGKAN

    William menunggu sejenak hingga anak perempuannya memusatkan perhatian padanya.“Ya, Pi,” sahut Grace.“Cici bantuin Papi sama Mami jagain Dedek Ello sementara waktu, ya.”“Siap, Pi,” sahut Grace dengan antusias. Kepalanya manggut-manggut dengan cepat.“Anak pintar,” puji William sambil mengacungkan ibu jari. “Ya sudah, kalian bobo sekarang. Papi sama Mami sayang kalian. Peluk cium buat kalian berdua. Selamat bobo dan mimpi indah, malaikat-malaikat kecil kesayangannya Papi sama Mami.”“Oh, Tuhan! Aku sudah kangen sama anak-anak, Ko,” ucap Debby begitu panggilan video terputus.“Bukan cuma kamu aja, Baby,” timpal William. Sesaat, ia jadi teringat ketika siang tadi, ia dan sang istri mengantar anak-anak ke rumah ka

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 196 ~ MALAIKAT KECIL

    “Happy wedding anniversary, Baby!” ucap William dengan sangat mesra. Lelaki itu mencium punggung tangan sang istri dengan sangat lembut.Mereka baru saja selesai makan malam romantis yang sengaja disiapkan oleh William. Sayangnya, kebahagiaan William bercampur dengan rasa jengkel setiap kali ada pria yang memandang istrinya hingga dua kali. Tak ingin membagi pesona sang istri dengan orang lain, William pun buru-buru mengajak wanita itu untuk kembali ke kamar suite yang khusus dipesan untuk momen istimewa ini.William tak bosan-bosannya memandangi sang istri. Hingga detik ini, ia masih dan selalu saja terpukau dengan sosok sang istri yang tak banyak berubah selain bertambah cantik sejak ia menikahinya, apalagi malam ini. Berbalut busana malam warna merah menyala dengan bahu terbuka dan belahan gaun setinggi setengah paha yang menampilkan lekuk tubuh di tempat-tempat yang tep

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 195 ~ CELETUKAN ASAL BIKIN KAGET

    “Koko kenapa? Masuk angin?” tanya Debby dengan panik. Wanita itu tahu-tahu sudah ada di sampingnya. Satu tangan memijat-mijat tengkuknya sementara tangan yang lain meraba keningnya.Perutnya kembali bergolak. Namun, William mencoba mengabaikannya. Tak berani membuka mulut, lelaki itu hanya bisa menggeleng sembari menghentikan apa pun niat Debby saat ini dengan isyarat tangan.Ketika Debby menyingkir, William sedikit merasa lega. Ia menghirup napas dalam-dalam sambil bertumpu pada dinding. William mengerutkan kening dengan perasaan tak enak.Setelah perutnya berhenti bergolak, William melangkah ke wastafel. Ia menatap sekilas pantulan dirinya di cermin, lalu membasuh wajahnya. Saat menegakkan tubuh, sang istri kembali muncul di sisinya dengan membawa botol minyak kayu putih.“Gak perlu, Baby. Koko gak apa-apa kok,&rdquo

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 194 ~ GANGGUAN PENCIUMAN

    “I love you too, Baby. My Love. My Wife. Now and forever,” sahut William dengan senyum mesra terpampang di wajah. Lelaki itu pun balas mencium Debby di beberapa titik di wajah.Setelah mendapatkan ciuman di kening, kedua pipi, dan bibir, Debby lantas menghirup napas dalam-dalam sambil memejamkan mata sejenak. Saat membuka mata, ada kebulatan tekad dan keberanian yang bersemayam di hati.“Aku percaya sama Koko. Kalau sikap Koko kayak gitu, mana mungkin aku tega membuat Koko berharap lama-lama. Aku nggak bakal minta Koko buat nunda kehamilan. Kalau Tuhan kasih kepercayaan itu sama kita sekarang, aku bakal menerima dan menjalaninya.”“Oh, Baby! Kamu serius? Kamu benar gak apa-apa?”Debby mengiyakan dengan mantap. Kepalanya ikut mengangguk untuk meyakinkan suaminya.&ldqu

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 193 ~ MAKIN CINTA

    Seringai jahil sang suami semakin lebar saja. Lelaki itu kemudian bertanya, “Apa kamu sadar, Baby, kalau nanti ada yang kebakaran lagi seperti dulu, sekarang sudah gak perlu bingung-bingung lagi buat cari pemadamnya?”“Ish! Koko ini, lo!” pekik Debby. Tangannya pun langsung mencubit daging terdekat.William sontak mengaduh kesakitan dan menggosok-gosok dada kirinya. “Astaga, Baby! Jarimu pedas juga, ya.”“Hmm! Siapa suruh godain terus?” rajuk Debby. Namun, sesaat kemudian Debby kembali berujar, “Tapi sori, ya, Ko, aku baru bisa kasih semalam.”“Hush! Kamu ini omong apaan sih! Setelah pemberkatan di gereja dan resepsi dengan segitu banyak tamu, kita kan sama-sama kecapaian, Baby. Kamu jangan omong gitu, ah. Meskipun Koko pengin, Koko juga gak mau ma

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 192 ~ OBROLAN PAGI HARI

    Warning!!! Episode ini mengandung adegan dewasa yang mungkin tidak cocok atau membuat tidak nyaman bagi sebagian pembaca.Harap kebijakannya dalam membaca episode ini.*****Selagi Debby menerka-nerka siapa sosok yang dengan lancang berani memanggil-manggil nama suaminya, tiba-tiba suara William yang terdengar parau menembus gendang telinga Debby. “Lepaskan, Baby. Lepaskan.”“Ko Billy!” jerit Debby putus asa. ‘Ah! Kenapa suara yang keluar sama dengan yang tadi? Apa tadi itu suaraku sendiri?’“Ya, Baby, ya. Ayo, jangan ditahan lagi. Koko pengin lihat kamu, Baby,” ucap William terus menyemangati.Tak ingin mengecewakan lelaki itu, Debby berusaha menuruti kata-katanya. Dengan sedikit takut, dorongan yang semula ia tahan-tahan kini ia biarkan lepas mengalir begitu sa

DMCA.com Protection Status