Share

BAB 123 ~ KANG OJEK

Penulis: R_niThio
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-02 21:00:40

“Ternyata benar kamu! Lagi apa di sini, Deb? Atau kamu tinggal di sini?” tanya lelaki berkaus polo itu setelah jarak mereka terkikis hingga tinggal sekitar satu meter saja.

“Oh, saya nggak tinggal di sini kok, Ko,” bantah Debby. “Tadinya saya mau mengunjungi seseorang, tapi orangnya nggak ada. Ko Niel sendiri sedang apa di sini? Atau Ko Niel tinggal di sini?”

“Enggak. Sama kayak kamu kalau gitu. Aku juga baru aja mengunjungi teman.” Lelaki itu menunjuk ke atas dengan jari tangannya. “Kamu sudah mau pulang?”

“Iya, Ko.”

“Kalau gitu, ayo, sambil jalan.”

Keduanya berbasa-basi sejenak seraya melangkah ke area parkir.

“Ini mobil saya, Ko. Saya duluan kalau gitu,” pamit Debby.

“Err ... tunggu sebentar, Deb! Eh ....”

“Ada apa, Ko?” Debby menghentikan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 124 ~ PAKET MISTERIUS

    Kemunculan sosok dengan penampilan yang sebagian besar didominasi warna gelap—selain jaket dan logo pada helm—yang tiba-tiba dan tanpa suara itu membuat Debby terkejut setengah mati. Ia sampai memekik kaget dan mundur selangkah sementara jantungnya langsung berlompatan tak karuan di tempat. “Maaf, Anda cari siapa, ya?” tanya Debby kemudian setelah kekagetannya sirna. “Dengan Debby?” tanya sosok tersebut tanpa basa-basi. “Ada apa mencarinya?” sahut Debby tanpa mengiyakan maupun menyangkal pertanyaan si pengemudi ojek daring. “Ada paket untukmu.” “Untukku? Maaf, tapi aku bukan Debby. Tapi titipkan saja padaku nggak apa-apa. Nanti akan kuberikan padanya.” Debby pun menerima paket yang terulur di hadapannya. Bersamaan dengan paket yang berpindah tangan, indra pendengaran Debby sekilas seperti menangkap tawa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 125 ~ BEDA FREKUENSI

    “Siapa sebenarnya yang kirim paket ini? Masa Ko Billy sepicik dan setega itu sampai mengirim barang-barang kayak gini?” Debby sekarang berada di kamarnya dengan membawa serta kotak paket beserta isinya. Hanya kertas pembungkusnya saja yang ia buang setelah memastikan tidak ada catatan apa-apa sama sekali. Ia tidak mau menakut-nakuti asisten rumah tangga dengan keberadaan paket aneh tersebut. “Huff! Untung tadi Bi Siti nggak sempat lihat,” desis Debby saat teringat reaksi wanita paruh baya itu yang kembali tergopoh-gopoh mendatanginya sewaktu ia memekik kaget. Untung Debby masih sempat memasukkan barang yang tadi tengah diangkatnya ke dalam kotak dan langsung menutupnya. Tak ingin ketahuan oleh Siti, Debby akhirnya memutuskan untuk memeriksa isi paket itu dengan lebih teliti di dalam kamar. Debby berusaha untuk mematikan semua perasaan dalam hatinya s

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 126 ~ RASA NANO-NANO

    Wanita di hadapan William itu langsung mengaduh kesakitan. Ia sendiri pun dibuat terkaget-kaget dengan tingkah Debby. “Kenapa, Baby?” tanyanya dengan panik. “Oh! Apa ada nyamuk? Ya, sudah. Ayo, kita ke dalam aja!”Wanita di hadapannya langsung meringis. “Bukan, Ko. Aku cuma takut kalau ini semua ternyata mimpi. Habisnya! Setelah kemarin Ko Billy nggak kasih respons apa-apa, sekarang tahu-tahu nongol di depan rumah.”Hati William seketika tersentil, tetapi ia tetap diam saja. Keduanya lantas berjalan bersisian melewati teras.Wanita yang mengurai rambut panjangnya itu kemudian mendesah dan air mukanya berubah murung. “Maafkan aku soal kemarin, Ko. Aku benar-benar menyesal sudah melukai Koko dengan cara kayak gitu. Apa Koko benar-benar sudah nggak marah lagi sekarang? Apa Koko sudah memaafkan aku?”Hati W

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 127 ~ (BUKAN) KOTAK PANDORA

    Melihat Debby yang menunduk dan tidak segera menjawab, bahkan wajahnya sekarang mulai memerah, justru membuat William curiga. “Apa ada hal lain selain pakaian, Baby?” William mengangkat dagu sang kekasih agar menatapnya. Namun, netra sipit itu justru menatap ke tempat lain.“Baby, please, lihat Koko.” William menahan dagu yang hendak berpaling dan menunggu sampai wanita itu benar-benar menatapnya, barulah melepasnya. “Tolong jangan ada yang ditutup-tutupi, Baby. Koko mau tahu semuanya.” William menjeda ucapannya seraya terus mengunci tatapannya pada sang kekasih. “Termasuk teror yang kemarin, yang bikin kita bertengkar. Benar, ‘kan, pesan kemarin itu pesan teror?”Debby kembali menggigit bibir. Namun, saat tatapan William turun ke bibir merah itu, Debby seperti tersadar dan langsung melepa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 128 ~ IMPIAN MASA DEPAN

    Debby mengernyit. “Kenapa memangnya, Ko?”“Yah, Koko masih pakai baju rumahan seperti ini sementara kamu bisa tampil cantik. Kamu gak malu?”Debby menatapnya dengan tatapan menilai dari ujung kepala hingga ujung kaki. William hanya meringis ditatap seperti itu.“Masih ganteng kok, Ko,” celetuk Debby dengan wajah datar.William sontak membelalakkan mata dan tergelak. Hatinya berdesir mendengar pujian yang dilontarkan kekasihnya meski dengan wajah datar. “Ya ampun, Baby! Mujinya kok gitu amat sih,” protes William dengan nada sedikit merajuk. “Tapi okelah, Koko akan abaikan wajah datarmu itu karena sepertinya baru kali ini Koko dengar kamu memuji Koko.” Lelaki itu akhirnya tersenyum lebar seraya mengedipkan satu mata.“Ck!” Debby melengos. Justru wanita itu yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 129 ~ SERANGAN MENDADAK

    “Gak!” sahut William cepat seraya menggeser pantatnya menjauh. Tangannya yang bebas bergoyang-goyang dengan keras di depan dada. “Ampun, Baby.”Debby memicingkan mata ketika lelaki itu justru semakin melebarkan cengirannya. Rona bahagia jelas terpancar pada wajah berdagu belah itu. Debby sampai tak habis pikir dan menggeleng-gelengkan kepala.“Kenapa, Baby?”“Nggak apa-apa kok, Ko. Cuma lagi kepikiran aja,” elak Debby.“Kepikiran soal apa?” kejar William.Senyum sang CEO sudah menghilang dan berganti dengan tampang serius. Pun demikian dengan Debby. William bahkan sudah menggeser lagi pantatnya mendekati Debby.“Yah, ini semua. Terutama soal masa laluku. Jujur aja aku nggak tahu tanggapan Koko nanti kayak apa.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 130 ~ MIMPI BURUK

    “Diam!” bentak Yuyun setelah melayangkan tangan.Pemuda itu kembali menyerang bibir Debby tanpa ampun. Sekarang, tubuh kecil Debby justru didorong merapat hingga berimpitan tanpa jarak dengan tubuh Yuyun. Perasaan horor sudah merayapi sekujur tubuh Debby. Air matanya sudah meleleh dengan deras di kedua pipi. Namun, Debby terus berusaha melawan.Lumatan kasar pemuda berstatus pacar di bibirnya itu rasanya tak pernah berakhir. Debar jantungnya sudah menggila tak karuan. Debby sudah ketakutan setengah mati, apalagi saat tangan bertato itu mulai merayap di sisi luar pahanya dan terus bergerak ke arah dalam dari balik rok denimnya.“Ko Hendy! Tolong! Tolong aku, Ko!” jerit Debby berulang-ulang dalam hati. Pandangan matanya yang kabur karena terhalang air mata terus menatap pintu yang masih tertutup rapat.Gadis itu memekik put

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-23
  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 131 ~ MENYAPA BORA

    Meskipun ia sudah menduga kalau kekasihnya kemungkinan besar pernah disakiti oleh seseorang dari kaumnya di masa lalu, ia tidak menyangka kalau peristiwa yang dialami Debby sampai sedemikian rupa buruknya. William berusaha mendengarkan dengan kalem meski darahnya sudah menggelegak. Ia murka mengetahui kekasihnya mengalami siksaan dan penderitaan seperti itu.Rasanya ia ingin mencabik-cabik orang itu. Namun, ia berusaha mengendalikan diri. Ia tidak mau menambah stres atau ketakutan pada kekasihnya. Ia terus mendengarkan penuturan Debby hingga akhir tanpa menginterupsi. Meskipun begitu, hatinya ikut sakit melihat kekasihnya menangis, melihat ketakutan di mata beriris cokelat tua itu, apalagi membayangkan bagaimana kekasihnya harus melewati semua itu di masa lalu.Tanpa melepas genggaman tangannya, William mengambil kotak tisu dan meletakkannya di atas pangkuan Debby. Wanita itu menjengit

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-26

Bab terbaru

  • Wanita Incaran CEO Arogan   SALAM DARI AUTHOR

    Yeay!!! 🎉🎉Cerita “Wanita Incaran CEO Arogan” akhirnya sampai di penghujung juga. Ini merupakan cerita pertama saya dalam bentuk novel. Gak nyangka bakal bisa sepanjang ini, bahkan sampai dua season. Biasanya pendek-pendek. 😄Perjalanan yang panjang—hampir satu setengah tahun sejak tayang perdana—dan gak selalu mulus, tapi menyenangkan 😄. Sudah sama aja kayak lika-liku kisah cintanya William dan Debby yang gak selalu mulus tapi happy ending ... eaakkk ....Saya pribadi sangat menikmati proses penulisan kisah cinta William dan Debby ini. Meskipun sudah dibuat outline-nya, beberapa kali muncul ide secara tiba-tiba di tengah-tengah saya tengah mengetik yang belum terpikirkan sebelumnya saat membuat outline. Adegan-adegan tersebut memang diperlukan, tapi waktu bikin outline masih belum ada bayangan nanti adegannya bakal seperti apa. Ups, buka kartu deh! 🤭😁Tak lupa saya ucapkan terima kasih buat para pembaca yang baik hati, yang sudah bersedia mampir ke lapak saya, dan terutama yang

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 199 ~ TAK BISA HIDUP TANPAMU

    “Sssh! Jangan nangis, Sayang.” William buru-buru menenangkan si sulung. Ini bukan kali pertama si sulung merengek minta adik bayi di perut maminya perempuan. “Laki-laki apa perempuan sama aja, Sayang. Di mata Papi sama Mami, kalian semua anak-anak kesayangan Papi sama Mami. Gak ada yang dibeda-bedain.” William juga meminta anak lelakinya untuk mendekat.“Cici juga harus sayang sama dedek bayi yang masih ada di perut Mami, sama seperti Cici sayang sama Dedek Ello. Cici sayang ‘kan sama Dedek Ello?”“Sayang, Pi.”“Nah, kalau gitu, jangan bilang kayak tadi lagi, ya. Kalau gak, Dedek bayinya nanti sedih, lo. Apa Cici senang kalau Shelin bilang gak suka atau gak mau temanan lagi sama Cici di sekolah?”“Nggak senang. Tapi kalau dedek bayinya kayak Dedek Ello, nanti aku nggak punya teman di rumah, Pi,” rengek Grace lagi dengan bibir mungilnya maju beberapa senti.

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 198 ~ PROTES SI SULUNG

    Warning!!! Episode ini mengandung adegan dewasa yang mungkin tidak cocok atau membuat tidak nyaman bagi sebagian pembaca.Harap kebijakannya dalam membaca episode ini.*****Bukannya berhenti, sang istri justru berpindah ke titik sensitif lainnya.“Baby, please,” desis William lagi dengan gelisah.Tangannya kini mencengkeram pergelangan sang istri. “Koko gak mau sampai lepas kendali.”“Ssst! Kalau gitu, jangan ditahan-tahan, Ko. Aku sengaja kok mau kasih kompensasi buat Koko,” terang Debby sambil tangannya memainkan salah satu kepik tak bersayap milik William. “Jadi, Koko rileks aja. Serahkan semuanya sama aku. Aku bakal kasih servis yang memuaskan malam ini.”“Tunggu, tunggu! Kompensasi buat apa?” tanya William di antara giginya yang kembali bera

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 197 ~ SIKSAAN MENYENANGKAN

    William menunggu sejenak hingga anak perempuannya memusatkan perhatian padanya.“Ya, Pi,” sahut Grace.“Cici bantuin Papi sama Mami jagain Dedek Ello sementara waktu, ya.”“Siap, Pi,” sahut Grace dengan antusias. Kepalanya manggut-manggut dengan cepat.“Anak pintar,” puji William sambil mengacungkan ibu jari. “Ya sudah, kalian bobo sekarang. Papi sama Mami sayang kalian. Peluk cium buat kalian berdua. Selamat bobo dan mimpi indah, malaikat-malaikat kecil kesayangannya Papi sama Mami.”“Oh, Tuhan! Aku sudah kangen sama anak-anak, Ko,” ucap Debby begitu panggilan video terputus.“Bukan cuma kamu aja, Baby,” timpal William. Sesaat, ia jadi teringat ketika siang tadi, ia dan sang istri mengantar anak-anak ke rumah ka

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 196 ~ MALAIKAT KECIL

    “Happy wedding anniversary, Baby!” ucap William dengan sangat mesra. Lelaki itu mencium punggung tangan sang istri dengan sangat lembut.Mereka baru saja selesai makan malam romantis yang sengaja disiapkan oleh William. Sayangnya, kebahagiaan William bercampur dengan rasa jengkel setiap kali ada pria yang memandang istrinya hingga dua kali. Tak ingin membagi pesona sang istri dengan orang lain, William pun buru-buru mengajak wanita itu untuk kembali ke kamar suite yang khusus dipesan untuk momen istimewa ini.William tak bosan-bosannya memandangi sang istri. Hingga detik ini, ia masih dan selalu saja terpukau dengan sosok sang istri yang tak banyak berubah selain bertambah cantik sejak ia menikahinya, apalagi malam ini. Berbalut busana malam warna merah menyala dengan bahu terbuka dan belahan gaun setinggi setengah paha yang menampilkan lekuk tubuh di tempat-tempat yang tep

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 195 ~ CELETUKAN ASAL BIKIN KAGET

    “Koko kenapa? Masuk angin?” tanya Debby dengan panik. Wanita itu tahu-tahu sudah ada di sampingnya. Satu tangan memijat-mijat tengkuknya sementara tangan yang lain meraba keningnya.Perutnya kembali bergolak. Namun, William mencoba mengabaikannya. Tak berani membuka mulut, lelaki itu hanya bisa menggeleng sembari menghentikan apa pun niat Debby saat ini dengan isyarat tangan.Ketika Debby menyingkir, William sedikit merasa lega. Ia menghirup napas dalam-dalam sambil bertumpu pada dinding. William mengerutkan kening dengan perasaan tak enak.Setelah perutnya berhenti bergolak, William melangkah ke wastafel. Ia menatap sekilas pantulan dirinya di cermin, lalu membasuh wajahnya. Saat menegakkan tubuh, sang istri kembali muncul di sisinya dengan membawa botol minyak kayu putih.“Gak perlu, Baby. Koko gak apa-apa kok,&rdquo

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 194 ~ GANGGUAN PENCIUMAN

    “I love you too, Baby. My Love. My Wife. Now and forever,” sahut William dengan senyum mesra terpampang di wajah. Lelaki itu pun balas mencium Debby di beberapa titik di wajah.Setelah mendapatkan ciuman di kening, kedua pipi, dan bibir, Debby lantas menghirup napas dalam-dalam sambil memejamkan mata sejenak. Saat membuka mata, ada kebulatan tekad dan keberanian yang bersemayam di hati.“Aku percaya sama Koko. Kalau sikap Koko kayak gitu, mana mungkin aku tega membuat Koko berharap lama-lama. Aku nggak bakal minta Koko buat nunda kehamilan. Kalau Tuhan kasih kepercayaan itu sama kita sekarang, aku bakal menerima dan menjalaninya.”“Oh, Baby! Kamu serius? Kamu benar gak apa-apa?”Debby mengiyakan dengan mantap. Kepalanya ikut mengangguk untuk meyakinkan suaminya.&ldqu

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 193 ~ MAKIN CINTA

    Seringai jahil sang suami semakin lebar saja. Lelaki itu kemudian bertanya, “Apa kamu sadar, Baby, kalau nanti ada yang kebakaran lagi seperti dulu, sekarang sudah gak perlu bingung-bingung lagi buat cari pemadamnya?”“Ish! Koko ini, lo!” pekik Debby. Tangannya pun langsung mencubit daging terdekat.William sontak mengaduh kesakitan dan menggosok-gosok dada kirinya. “Astaga, Baby! Jarimu pedas juga, ya.”“Hmm! Siapa suruh godain terus?” rajuk Debby. Namun, sesaat kemudian Debby kembali berujar, “Tapi sori, ya, Ko, aku baru bisa kasih semalam.”“Hush! Kamu ini omong apaan sih! Setelah pemberkatan di gereja dan resepsi dengan segitu banyak tamu, kita kan sama-sama kecapaian, Baby. Kamu jangan omong gitu, ah. Meskipun Koko pengin, Koko juga gak mau ma

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 192 ~ OBROLAN PAGI HARI

    Warning!!! Episode ini mengandung adegan dewasa yang mungkin tidak cocok atau membuat tidak nyaman bagi sebagian pembaca.Harap kebijakannya dalam membaca episode ini.*****Selagi Debby menerka-nerka siapa sosok yang dengan lancang berani memanggil-manggil nama suaminya, tiba-tiba suara William yang terdengar parau menembus gendang telinga Debby. “Lepaskan, Baby. Lepaskan.”“Ko Billy!” jerit Debby putus asa. ‘Ah! Kenapa suara yang keluar sama dengan yang tadi? Apa tadi itu suaraku sendiri?’“Ya, Baby, ya. Ayo, jangan ditahan lagi. Koko pengin lihat kamu, Baby,” ucap William terus menyemangati.Tak ingin mengecewakan lelaki itu, Debby berusaha menuruti kata-katanya. Dengan sedikit takut, dorongan yang semula ia tahan-tahan kini ia biarkan lepas mengalir begitu sa

DMCA.com Protection Status