Beranda / CEO / Wanita Incaran CEO Arogan / BAB 122 ~ KUKIS "SORRY" KISMIS

Share

BAB 122 ~ KUKIS "SORRY" KISMIS

Penulis: R_niThio
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Oh, Tuhan!” seru Fanny begitu Debby selesai menceritakan secara garis besar apa yang sudah dialaminya di masa lalu. Fanny bahkan menggeser duduknya dan merangkul Debby dari samping hingga sisi kepala mereka saling beradu.

“Itu pasti hal yang sangat mengerikan di usiamu saat itu!” lontar Fanny kemudian.

“Memang.” Debby menerima saja perlakuan sahabatnya. Sekarang, ia justru merasa lega setelah mengungkapkan rahasia masa lalunya. Setidaknya saat ini, ada seseorang yang bisa dijadikan tempat berbagi cerita.

Dahulu, ada tante dan kakak sepupu yang bisa jadi tempat curahan hati kala memori lama itu mengusik hatinya. Namun, setelah kepergian sang tante dan keberadaan kakak sepupu yang paling mengerti dirinya mulai sering menghilang karena tuntutan pekerjaan, ia jadi tidak punya siapa-siapa lagi untuk berbagi cerita.

“Untung aku masih bisa selamat saat itu, tapi itu semua sudah telanjur meninggalkan bekas yang sangat dalam, bahkan sampai sekarang. Kamu sudah lihat sendiri, ‘kan selama ki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 123 ~ KANG OJEK

    “Ternyata benar kamu! Lagi apa di sini, Deb? Atau kamu tinggal di sini?” tanya lelaki berkaus polo itu setelah jarak mereka terkikis hingga tinggal sekitar satu meter saja. “Oh, saya nggak tinggal di sini kok, Ko,” bantah Debby. “Tadinya saya mau mengunjungi seseorang, tapi orangnya nggak ada. Ko Niel sendiri sedang apa di sini? Atau Ko Niel tinggal di sini?” “Enggak. Sama kayak kamu kalau gitu. Aku juga baru aja mengunjungi teman.” Lelaki itu menunjuk ke atas dengan jari tangannya. “Kamu sudah mau pulang?” “Iya, Ko.” “Kalau gitu, ayo, sambil jalan.” Keduanya berbasa-basi sejenak seraya melangkah ke area parkir. “Ini mobil saya, Ko. Saya duluan kalau gitu,” pamit Debby. “Err ... tunggu sebentar, Deb! Eh ....” “Ada apa, Ko?” Debby menghentikan

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 124 ~ PAKET MISTERIUS

    Kemunculan sosok dengan penampilan yang sebagian besar didominasi warna gelap—selain jaket dan logo pada helm—yang tiba-tiba dan tanpa suara itu membuat Debby terkejut setengah mati. Ia sampai memekik kaget dan mundur selangkah sementara jantungnya langsung berlompatan tak karuan di tempat. “Maaf, Anda cari siapa, ya?” tanya Debby kemudian setelah kekagetannya sirna. “Dengan Debby?” tanya sosok tersebut tanpa basa-basi. “Ada apa mencarinya?” sahut Debby tanpa mengiyakan maupun menyangkal pertanyaan si pengemudi ojek daring. “Ada paket untukmu.” “Untukku? Maaf, tapi aku bukan Debby. Tapi titipkan saja padaku nggak apa-apa. Nanti akan kuberikan padanya.” Debby pun menerima paket yang terulur di hadapannya. Bersamaan dengan paket yang berpindah tangan, indra pendengaran Debby sekilas seperti menangkap tawa

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 125 ~ BEDA FREKUENSI

    “Siapa sebenarnya yang kirim paket ini? Masa Ko Billy sepicik dan setega itu sampai mengirim barang-barang kayak gini?” Debby sekarang berada di kamarnya dengan membawa serta kotak paket beserta isinya. Hanya kertas pembungkusnya saja yang ia buang setelah memastikan tidak ada catatan apa-apa sama sekali. Ia tidak mau menakut-nakuti asisten rumah tangga dengan keberadaan paket aneh tersebut. “Huff! Untung tadi Bi Siti nggak sempat lihat,” desis Debby saat teringat reaksi wanita paruh baya itu yang kembali tergopoh-gopoh mendatanginya sewaktu ia memekik kaget. Untung Debby masih sempat memasukkan barang yang tadi tengah diangkatnya ke dalam kotak dan langsung menutupnya. Tak ingin ketahuan oleh Siti, Debby akhirnya memutuskan untuk memeriksa isi paket itu dengan lebih teliti di dalam kamar. Debby berusaha untuk mematikan semua perasaan dalam hatinya s

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 126 ~ RASA NANO-NANO

    Wanita di hadapan William itu langsung mengaduh kesakitan. Ia sendiri pun dibuat terkaget-kaget dengan tingkah Debby. “Kenapa, Baby?” tanyanya dengan panik. “Oh! Apa ada nyamuk? Ya, sudah. Ayo, kita ke dalam aja!”Wanita di hadapannya langsung meringis. “Bukan, Ko. Aku cuma takut kalau ini semua ternyata mimpi. Habisnya! Setelah kemarin Ko Billy nggak kasih respons apa-apa, sekarang tahu-tahu nongol di depan rumah.”Hati William seketika tersentil, tetapi ia tetap diam saja. Keduanya lantas berjalan bersisian melewati teras.Wanita yang mengurai rambut panjangnya itu kemudian mendesah dan air mukanya berubah murung. “Maafkan aku soal kemarin, Ko. Aku benar-benar menyesal sudah melukai Koko dengan cara kayak gitu. Apa Koko benar-benar sudah nggak marah lagi sekarang? Apa Koko sudah memaafkan aku?”Hati W

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 127 ~ (BUKAN) KOTAK PANDORA

    Melihat Debby yang menunduk dan tidak segera menjawab, bahkan wajahnya sekarang mulai memerah, justru membuat William curiga. “Apa ada hal lain selain pakaian, Baby?” William mengangkat dagu sang kekasih agar menatapnya. Namun, netra sipit itu justru menatap ke tempat lain.“Baby, please, lihat Koko.” William menahan dagu yang hendak berpaling dan menunggu sampai wanita itu benar-benar menatapnya, barulah melepasnya. “Tolong jangan ada yang ditutup-tutupi, Baby. Koko mau tahu semuanya.” William menjeda ucapannya seraya terus mengunci tatapannya pada sang kekasih. “Termasuk teror yang kemarin, yang bikin kita bertengkar. Benar, ‘kan, pesan kemarin itu pesan teror?”Debby kembali menggigit bibir. Namun, saat tatapan William turun ke bibir merah itu, Debby seperti tersadar dan langsung melepa

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 128 ~ IMPIAN MASA DEPAN

    Debby mengernyit. “Kenapa memangnya, Ko?”“Yah, Koko masih pakai baju rumahan seperti ini sementara kamu bisa tampil cantik. Kamu gak malu?”Debby menatapnya dengan tatapan menilai dari ujung kepala hingga ujung kaki. William hanya meringis ditatap seperti itu.“Masih ganteng kok, Ko,” celetuk Debby dengan wajah datar.William sontak membelalakkan mata dan tergelak. Hatinya berdesir mendengar pujian yang dilontarkan kekasihnya meski dengan wajah datar. “Ya ampun, Baby! Mujinya kok gitu amat sih,” protes William dengan nada sedikit merajuk. “Tapi okelah, Koko akan abaikan wajah datarmu itu karena sepertinya baru kali ini Koko dengar kamu memuji Koko.” Lelaki itu akhirnya tersenyum lebar seraya mengedipkan satu mata.“Ck!” Debby melengos. Justru wanita itu yang

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 129 ~ SERANGAN MENDADAK

    “Gak!” sahut William cepat seraya menggeser pantatnya menjauh. Tangannya yang bebas bergoyang-goyang dengan keras di depan dada. “Ampun, Baby.”Debby memicingkan mata ketika lelaki itu justru semakin melebarkan cengirannya. Rona bahagia jelas terpancar pada wajah berdagu belah itu. Debby sampai tak habis pikir dan menggeleng-gelengkan kepala.“Kenapa, Baby?”“Nggak apa-apa kok, Ko. Cuma lagi kepikiran aja,” elak Debby.“Kepikiran soal apa?” kejar William.Senyum sang CEO sudah menghilang dan berganti dengan tampang serius. Pun demikian dengan Debby. William bahkan sudah menggeser lagi pantatnya mendekati Debby.“Yah, ini semua. Terutama soal masa laluku. Jujur aja aku nggak tahu tanggapan Koko nanti kayak apa.”

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 130 ~ MIMPI BURUK

    “Diam!” bentak Yuyun setelah melayangkan tangan.Pemuda itu kembali menyerang bibir Debby tanpa ampun. Sekarang, tubuh kecil Debby justru didorong merapat hingga berimpitan tanpa jarak dengan tubuh Yuyun. Perasaan horor sudah merayapi sekujur tubuh Debby. Air matanya sudah meleleh dengan deras di kedua pipi. Namun, Debby terus berusaha melawan.Lumatan kasar pemuda berstatus pacar di bibirnya itu rasanya tak pernah berakhir. Debar jantungnya sudah menggila tak karuan. Debby sudah ketakutan setengah mati, apalagi saat tangan bertato itu mulai merayap di sisi luar pahanya dan terus bergerak ke arah dalam dari balik rok denimnya.“Ko Hendy! Tolong! Tolong aku, Ko!” jerit Debby berulang-ulang dalam hati. Pandangan matanya yang kabur karena terhalang air mata terus menatap pintu yang masih tertutup rapat.Gadis itu memekik put

Bab terbaru

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 188 ~ TERTANGKAP BASAH

    William sangat terkejut mendengar penuturan Debby. Ia sama sekali tak mengira jika kekasihnya memiliki ketakutan sampai seperti itu. William mengulurkan tangan hendak menenangkan sang kekasih yang kembali berderai air mata. Ia terenyuh melihat wanita itu bahkan bernapas dengan tersengal-sengal.Namun, belum sempat merengkuh sang kekasih, William kembali dikejutkan dengan suara jeritan histeris yang terdengar tiba-tiba. William dan Debby yang masih menangis sontak menoleh berbarengan ke sumber suara.“Jangan lagi, ya, Tuhan! Jangan lagi!” desis seseorang yang baru saja tiba hingga berkali-kali.Dalam sekejap, suara tangis di sisi William pun lenyap, berganti dengan kesiap tajam. Lelaki itu pun tak kalah terperanjat saat menatap kedua sosok yang tiba-tiba sudah berdiri di ambang pintu. Satu orang memapah yang lainnya yang tampak tak baik-baik saja. Buru-buru William ban

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 187 ~ BUKAN ALERGI

    “Apa maksudmu, Baby?!” tuntut William yang kaget setengah mati.Jantungnya langsung menggila mendengar keputusan sepihak yang meluncur dari bibir mungil sang kekasih. Hati William menolak keras untuk mencerna maksud yang terkandung di dalamnya. Namun, otaknya jelas-jelas menerima pesan tersebut dengan sangat gamblang. Seketika, otaknya dipenuhi dengan kata-kata keramat yang sangat dihindari oleh lelaki itu.William pun langsung menyambar tangan Debby yang keburu membelakanginya. Namun, sebelum tubuh kekasihnya berbalik sepenuhnya, William masih sempat melihat kekasihnya menutup mulut dan mendengar suara isakan lirih. William langsung mengernyit. Hatinya sedikit terusik dengan sikap dan omongan Debby yang lagi-lagi saling bertolak belakang di saat bersamaan.“Baby?” panggil William dengan lebih lembut saat wanita itu tetap me

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 186 ~ UJUNG PENANTIAN

    William berusaha keras untuk tidak menyentuh wanita yang duduk di sampingnya—meski tak sedekat biasanya, apalagi saat wanita itu mengangguk tak mantap sambil menggigit bibir bawahnya.“Kurang lebih,” jawab Debby. “Aku sadar kalau aku selalu menghindar tiap kali Koko memintaku buat melangkah ke jenjang yang lebih serius. Kupikir aku bisa kayak gitu dulu buat sementara waktu. Tapi ternyata yang terakhir kemarin itu ....”Debby mengangkat bahu sambil tersenyum sendu sementara William agak terusik dengan sesuatu yang diucapkan kekasihnya. Ia pun menautkan kedua alisnya meski berusaha untuk tak menyela.“Aku nggak tahu apa yang terakhir itu yang paling parah,” lanjut Debby, “atau justru saking banyaknya Koko nimbun kekesalan jadi bikin Koko jaga jarak sama aku. Tapi apa pun itu, yang jelas aku mau minta maaf sama Koko soal ini. Bolak-balik aku selalu mengecewakan Koko. M

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 185 ~ IRIT BICARA BIKIN GALAU

    “Wow!” seru Debby yang masih takjub dengan kabar bahagia yang dibawa oleh sahabatnya. Ujung-ujung bibir Debby sudah terangkat sejak tadi.“Jadi, benar ini dari Ko Niel?” tanya Debby lagi sembari mencermati sebentuk cincin bermata berlian tunggal yang tersemat pada jari manis tangan Fanny.Wanita berambut sebahu itu sekarang sudah duduk di hadapannya. Namun, Debby belum melepas genggaman tangannya sejak dirinya melihat kilau sebuah cincin baru yang ia tahu belum pernah dikenakan oleh Fanny sebelumnya.Debby ikut berbahagia untuk Fanny yang senyumnya juga tak pernah lekang dari wajah perseginya sejak muncul di hadapan Debby. “Aku benar-benar ikut senang, Fan. Ya ampun. Selamat, ya, Say. Selamat. Omong-omong, kapan Ko Niel melamar?”“Uhm ... baru hari Sabtu kemarin sih,” ucap Fanny dengan pipi merona.

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 184 ~ PAMER CINCIN

    Di hadapan William, kini tersaji semangkuk bubur ayam tanpa kuah bumbu. Hanya ada bubur nasi yang sudah bercampur dengan potongan daging ayam dengan pugasan kulit pangsit goreng, irisan seledri, tongcai, dan cakwe. Kekasihnya bahkan juga menyediakan kecap asin di mangkuk terpisah yang ukurannya jauh lebih kecil.William kembali termangu sambil menatap sajian itu. Hatinya benar-benar terbelah dua. Ia merasa sangat bahagia sekaligus frustrasi. Baru kali ini, ia dilayani untuk sarapan sampai sedemikian rupa, apalagi oleh wanita yang sangat dicintai dan diinginkannya. Selain sosok sang mami tentu saja.“Kenapa cuma dilihat aja, Ko? Oh, astaga! Apa Koko nggak suka bubur ayam?”Suara merdu sang kekasih menyentak angan William. Ia gelagapan sesaat sebelum menimpali, “Oh, gak apa-apa kok, Baby. Siapa bilang Koko gak suka bubur ayam? Koko cuma lagi

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 183 ~ DI PERSIMPANGAN

    William memang memutuskan untuk bersikap biasa saja sebelum mengetahui dengan pasti apa keinginan kekasihnya dari hubungan mereka ini. Namun, tetap saja lelaki itu tak bisa menahan ujung-ujung bibirnya yang mulai terangkat setelah mendengar pesan suara dari Debby. Ia pun melempar tubuhnya ke matras sambil terkekeh kecil.“Ya, Tuhan. Seperti ini nih yang bikin Koko gak bisa berpaling dari kamu, Baby. Bagaimana kelak Koko bisa hidup tanpamu?”Tiba-tiba ponselnya kembali berbunyi. Ada satu lagi pesan suara yang masuk dari kekasihnya.“Ko Billy? Koko baik-baik aja? Kenapa nggak ada respons, Ko? Aku tahu Koko sudah buka pesan suaraku. Jangan nakut-nakutin aku, Ko. Aku mencemaskan Koko. Kalau Koko butuh aku, bilang aja. Aku bakal menemani Koko. Aku sayang sama Koko.”Lagi-lagi William tak bisa menahan senyum. Namun, se

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 182 ~ ALARM GARIS KERAS

    William terjun ke dalam air dan langsung menghilang di bawah permukaan air yang seketika bergolak seakan baru saja terjadi gempa bumi. Setelah satu-dua menit, tiba-tiba William kembali muncul ke permukaan dengan gerakan yang kembali mengentak keras. Permukaan air pun kembali berguncang sementara air memercik ke mana-mana saat kepala William menengadah ke langit malam dengan gerakan cepat.Bibir William langsung terbuka lebar dengan suara tarikan napas yang terdengar sangat jelas. Sejurus kemudian, dadanya bergerak naik turun dengan sangat cepat. Ia sengaja menahan napas selama berada di dalam air. Egonya tengah tertantang untuk menguji batas kemampuan dirinya.Tanpa mengambil jeda untuk menetralkan debar jantungnya yang masih menggila, William kembali masuk ke dalam air setelah menghirup napas dalam-dalam. Kali ini, ia meluncur dengan cepat seperti ikan di bawah permukaan air yang langs

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 181 ~ NYONYA CHRISTIADJIE

    Debby menatap sosok laki-laki yang pada suatu waktu dahulu sangat dikaguminya, tetapi juga sekaligus sosok yang menorehkan luka yang dalam di hatinya. Debby menghela napas sambil menautkan tangan pada jari jemari William.“Ko Yuyun,” panggil Debby dengan penuh kesabaran, “aku benar-benar sudah memaafkan Koko. Tapi tolong jangan buat aku menyesali keputusanku ini. Berhentilah meminta sesuatu yang sudah nggak bisa kuberikan lagi. Aku berusaha buat menghormati Koko lagi sekarang.“Tapi kalau Koko terus-terusan memaksa, jangan salahkan aku kalau aku akhirnya benar-benar kehilangan respek sama Koko. Hal yang bisa kuberi saat ini cuma maaf buat Koko, nggak lebih. Jadi, tolong mengertilah, Ko. Aku nggak mungkin balik lagi sama Koko.”Untuk sesaat, Yunan hanya menatap Debby lurus-lurus dengan bibir membentuk garis lurus. Lelaki berambut gondrong itu diam seribu bahasa, hany

  • Wanita Incaran CEO Arogan   BAB 180 ~ DIBAYAR LUNAS

    Warning!!! Mengandung adegan kekerasan! Mohon bijak dalam menyikapi!*****Urat kendali diri William benar-benar sudah super tegang. Rasanya hanya butuh sentuhan ringan saja untuk memutus tali tak kasatmata itu. Ia bisa meledak kapan saja. William sampai ketakutan dengan dirinya sendiri. Ia seperti tak mengenali lagi sosoknya sendiri.Sebelum mengenal Debby, ia tak pernah lepas kendali. Namun, sekarang ini rasa-rasanya ia sanggup dan bersedia menghancurkan seseorang demi orang yang dikasihinya. Ia siap bertarung habis-habisan dengan siapa pun tanpa peduli risikonya!William benar-benar tak terima kekasihnya hendak diserobot dengan terang-terangan di bawah hidungnya!“Lebih baik diselesaikan sekarang aja, Ko, biar nggak berlarut-larut. Aku juga nggak mau terus-terusan kayak gini. Tolong percaya sama aku, Ko,&rd

DMCA.com Protection Status