Share

Bab 101 - Tak Pantas Dikasihani

Penulis: Ocean Na Vinli
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Sakit, Jackson ...."

Shakira tersentak. Sekali lagi Jackson menjambak rambut dan mencengkeram kuat dagunya. Entah apa yang terjadi, namun pemilik mata hitam itu sedang marah. Dua bola mata itu seakan ingin keluar dan mengulitinya hidup-hidup saat ini. Rahang tajam Jackson semakin mengetat seiring dengan genggaman kuat yang menerpa rambutnya sekarang.

"Apa yang kamu katakan pada Naila hah! Cepat jawab!"

Suara Jackson terdengar meninggi, membuat jantung Shakira berdegup lebih cepat dari sebelumnya. Wanita itu diserang ketakutan mendadak. Menahan rasa sakit, Shakira mencoba menyentuh tangan kanan Jackson, berharap suaminya mengendurkan cengkeraman di dagu. Namun, pria itu malah semakin menekan dagunya hingga ringisan pelan keluar dari bibir ranumnya.

"Apa maksudmu Jackson? Aku tidak mengerti ...."

"Kamu masih bertanya, aku heran mengapa Naila masih mengasihimu, padahal kamu dulu selalu menganggu dan melukainya! Apa kamu masih punya muka hah?! Meminta seseorang yang pernah kamu lukai u
Ocean Na Vinli

Jangan lupa ulasannya ^^ Salam hangat dari Kak Nana

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bab 102 - Menjadi Pribadi Yang Baik

    Berjarak beberapa meter.Bruk!"Awh!" Arnold dan Adeline tak sengaja menabrak kaki pasangan paruh baya di depan barusan. Sekarang, keduanya tengah terduduk di atas tanah sambil membenarkan topi kupluk mereka yang hampir saja terjatuh. Dengan cepat Adeline dan Arnold menengok ke atas. Melihat wajah yang tak asing dan mirip dengan foto yang pernah diperlihatkan mamanya tempo lalu. Keempat pasang mata mungil itu berkedip-kedip pelan, mengamati seksama wajah di hadapan mereka sekarang. Sementara, Anya dan Salman saling melempar pandangan. Lalu berbisik-bisik pelan. "Ada apa dengan mereka, Salman? Apa mereka mengenali kita, tidak mungkin, 'kan? Kemana Naila dan Ali, apa mereka tidak menjaga cucu-cucu kita? Benar-benar keterlaluan." Anya mendekatkan bibir ke telinga Salman dengan wajah menahan kesal. "Entahlah, mereka tidak becus menjaga Arnold dan Adeline." Salman berdecak sebal sambil menatap ke arah Arnold dan Adeline. Sementara Arnold dan Adeline masih bergeming dengan wajah polos.

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bab 103 - Berbeda 180 Derajat

    "Naila!" Sekali lagi Ali berteriak hingga penghuni rumah berhamburan keluar. Dengan cepat dia melangkahkan kaki menuju sofa. Mata elangnya itu tak beralih dari seseorang, yang sedang duduk di samping Arnold sejak tadi. Di belakang, Roni pun mulai panik dan langsung menekan earpiece bermaksud menghubungi para penjaga rumah. Akan tetapi, jawaban di sebrang sana membuat dahinya berkerut kuat. "Ada apa Ali?" Naila baru saja sampai di ruangan, sedari tadi berada di dapur bersama Mirna dan Anya. Matanya langsung melirik ke arah sofa sesaat, di mana Arnold sedang duduk bersama Salman.Rani dan Adeline yang sedang bermain petak umpet di ruangan, terpaksa keluar dari tempat persembunyian. Rani terlihat kebingungan, melihat suasana di depan matanya sekarang. Dia memilih berdiri bersama Adeline di sudut ruangan. "Mengapa pria ini bisa masuk ke rumahku, Naila!" pekik Ali sambil menarik paksa Arnold seketika.Arnold tersentak. Dengan raut wajah kebingungan mendongak ke atas. Sementara Salman b

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bab 104 - Pergi!

    Dengan cepat Shakira mengambil tubuh mungil Jeremy, yang sekarang sedang menangis akibat ditendang oleh Jackson barusan."Sudah Sayang, jangan menangis, maafkan Mama." Shakira mendekap erat Jeremy kemudian melirik Jackson. "Kamu keterlaluan, Jackson!" Jackson menatap tajam Shakira lalu mematikan sambungan tiba-tiba."Keterlaluan katamu! Aku tidak sengaja! Lagipula itu semua salah dia karena mengangguku berteleponan!" seru Jackson tak mau kalah.Shakira melotot tajam. "Tapi kamu tidak perlu menendang Jeremy! Dia masih kecil, dia anakmu, Jackson ...." Tanpa permisi cairan bening mengalir perlahan dari pelupuk matanya.Shakira tak mengira sikap Jackson belum juga berubah. Untuk pertama kalinya dia melihat Jackson melakukan kekerasan pada Jeremy. Jika sebelum-belumnya hanya kepada dirinya saja. Namun, sekarang sikap bengis Jackson membuat Shakira mulai lelah. Selama ini Shakira sering kali melihat Jackson tak mengubris perkataan Jeremy. Jangankan menanggapi. Jeremy mengajaknya bermain, J

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bab 105 - (Tamat) Tidak Akan Kembali Lagi

    Bukannya iba dengan tangisan Jeremy dan Shakira, Jackson melontarkan sebuah kalimat yang membuat Shakira terdiam sesaat. Kata-kata yang dia tunggu sejak lama. Kata-kata yang bisa membuat dia dan Jeremy bebas serta bahagia. Dengan dada naik dan turun Shakira menatap sendu Jackson. "Apa kami boleh pergi?" tanyanya pelan dan lembut.Jackson menarik dan menghembuskan napas dengan kasar. "Apa kamu tuli hah! Iya pergi sana dan jangan pernah kembali lagi!!!"Jackson memutar tumit seketika dan berjalan cepat menuju pintu utama mansion."Pergi ...., berarti sekarang aku telah bebas." Sebuah senyuman tipis terlukis di wajah Shakira seketika. Pada akhirnya doa yang dia panjatkan setiap hari terkabul juga. Meski perasaannya untuk Jackson terlalu dalam. Namun, dia tak mau cinta bertepuk sebelah tangan ini, membuat anaknya tersakiti."Mama, Papa benci ya sama Jelemy?" Jeremy mengurai pelukan, menatap mata Shakira. Sedari tadi cairan bening masih saja menetes dari matanya.Shakira menggeleng cepat

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bonus Bab - Side Story

    Keesokan paginya, sesuai rencana, acara ulang tahun si kembar akan diselenggarakan pukul dua siang nanti di taman samping rumah. Saat ini mansion sudah disulap begitu indah di beberapa ruangan. Terdapat juga wahana bermain terlihat di dalam ruangan dan luar. Kali ini warna pink dan biru menjadi pilihan Adeline dan Arnold. Pagi-pagi sekali Naila, Mirna, dan para asisten rumah sibuk memeriksa kembali dekorasi dan makanan yang akan disuguhkan nanti siang. Sementara keluarga besar lainnya tengah berkumpul di taman samping rumah. Terlihat Arnold sedang duduk di pangkuan Sherkan sejak tadi. Bocah mungil itu bercengkerama bersama Sherkan sedari tadi. Ali dan Syeikh mengulum senyum, melihat kedekatan keduanya. Sedangkan Adeline dan Rani bermain di taman bunga. "Ali, di mana Naila?" tanya Anya sambil mendekati Ali. Dia baru saja sampai di rumah Ali. Ali menoleh. "Ada di dapur, Ma. Papa di mana?"Mata Ali berkeliling sesaat, mencari sosok papanya. Anya membuang napas kasar. "Yah, biasalah,

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bonus Bab (1) - Side Story

    Naila mendekat dan melototkan mata ke arah Jackson. "Lepaskan Ali, Jackson!"Anya bergeming. Tak sedikitpun bergerak, dia mendapatkan informasi dari Naila kemarin bila Shakira sudah menikah dengan Jackson dan mengetahui pula rencana Naila. Jackson melirik Naila, baru menyadari kedatangannya. Tanpa mengendurkan sedikit rahangnya, ia berkata, "Di mana Shakira dan Jeremy?!"Bukannya membalas perkataan Jackson, Naila menarik kuat tangan Ali sehingga jeratan Jackson pun terlepas."Naila! Ali! Di mana Shakira!"Dengan tangan terkepal kuat, Jackson pun bertanya. Dia sangat marah karena tadi pagi tak menemukan keberadaan Shakira dan Jeremy di dalam kamar. Walaupun Marco memberitahunya bila Shakira pergi atas perintahnya, tetapi Jackson tak percaya sebab Shakira tak akan mungkin meninggalkannya. Karena dia tahu selama ini, wanita itu sangat mencintainya. Oleh sebab itu, Jackson yakin sekali jika Shakira disembunyikan Naila.Naila enggan menyahut, hanya melirik tajam. Tangannya malah sibuk men

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bonus Bab (2) - Side Story

    Dalam sepersekian detik, Naila berlari cepat ke arah meja sambil membawa gelas. "Bel-hm!" "Sudah, Ma!" Anna tersentak dikala hendak membalas dengan mulut penuh makanan, mulutnya malah dibekap Naila seketika. "Ough, ough, ough!" Anna terbatuk-batuk setelahnya. Menyadari perbuatannya, Naila menurunkan cepat tangannya dan memberikan Anna minuman. Anna tampak kesakitan dan meneguk perlahan-lahan air putih. Setelah tak batuk lagi, Anna langsung melotot tajam ke arah Naila. "Naila, kamu kenapa sih!" seru Anna dengan muka merengut kesal. Naila menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sesaat. Dia tak mau Anya sampai tahu tentang status Anna sekarang. "Hehe, maaf, kamu tadi pasti kesusahan menjawab. Kan tidak sopan menjawab saat makan."Anya terperangah dengan tingkah laku dua wanita di hadapannya sedari tadi. Akan tetapi, detik selanjutnya sebuah senyuman terlukis di wajahnya. "Iya, iya tapi tidak harus dibekap tahu," ucap Anna sambil mendelik tajam. Naila duduk di samping Anna seketik

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bab 109 (SJ) - Penyesalan

    "Apa maksudmu?"Dengan kening berkerut kuat, Miranda mendekat. Baru sadar bila Jackson saat ini tengah menangis. Sekarang, benak wanita berparas cantik dan elegan itu, dipenuhi tanda tanya besar sekarang. Berharap apa yang di dengarnya tadi ternyata salah.Jackson menghapus cepat air matanya lalu berkata,"Aku minta maaf, Miranda, karena tak jujur padamu, sebenarnya selama ini aku sudah menikah dan memiliki anak."Mata Miranda melebar sempurna, tampak syok. Tak mengira teman masa kecilnya ini telah menikah. "Kamu sedang bercanda, kan, Jackson? Kapan kamu menikah, lalu ...."Perkataan Miranda terhenti kala Jackson meraih tangannya tiba-tiba dan menatap dalam bola matanya kini."Miranda, aku tidak bercanda, sekali lagi aku minta maaf karena telah membohongimu dan keluargamu, orang tuaku pun tak tahu kalau aku sudah menikah, aku harus pergi sekarang, aku harap kamu akan mengerti Miranda, aku akan menjelaskannya nanti padamu," kata Jackson cepat, sambil melepas tangan Miranda.Belum sempat

Bab terbaru

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bab 124 (AA) - Membuktikan Padamu

    "Jangan pergi! Jangan mengucapkan kata-kata pergi, Anna!" Adnan memeluk erat Anna dari belakang. Mendengar kata pergi yang terucap dari bibir Anna, membuatnya resah. Adnan tak akan mau hal itu terjadi.Anna membalik cepat. Lalu menatap tajam. Tampaknya kekesalan Anna belum mereda. "Iya, kalau kamu tidak membuktikan perkataanmu, maka aku akan pergi!"Adnan langsung mendekap tubuh Anna dengan sangat erat. "Tidak, tidak Sayang, percayalah padaku, aku akan membuktikannya, kamu lihat saja nanti," ucapnya sambil berkali-kali melabuhkan kecupan di kening Anna."Iya, awas saja kamu berulah, bukan hanya Damar yang akan aku remukkan, tubuhmu pun aku akan hancurkan dengan teflon!" kata Anna, ketus.Adnan malah terkekeh-kekeh. Teringat dengan malam di mana Anna memukul-mukul sang wanita malam dengan teflon. "Iya, iya Sayang, itu kan kalau berulah, aku akan membuktikannya padamu, lihat saja nanti."Anna mendengus lantas melirik tajam Adnan. Namun, di mata Adnan, wajah Anna nampak menggemaskan."Say

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bab 123 (AA) - Aku Mencintaimu

    Mata Anna melebar kala Adnan menangkup kedua pipinya dan membungkamnya dengan sebuah kecupan. Dia hendak memberontak. Namun, tubuhnya mendadak lumpuh. Anna tak mengerti dengan situasi saat ini. Tadi, Adnan memarahinya. Tetapi, sekarang malah menciumnya. Dengan mata masih terbuka, Anna dapat merasakan Adnan menjelajahi isi mulutnya dengan melilitkan lidahnya perlahan-lahan. Dalam hitungan detik, Adnan menurunkan tangan lalu mendekap tubuh Anna. Anna terdiam, sambil mendongak, menatap Adnan dengan air mata masih mengalir pelan di pipi. "Siapa nama pria yang menyentuhmu, Anna? Apa kamu sangat mencintainya?" Kali ini suara Adnan terdengar lebih lembut, sinar matanya pun tak berapi-api seperti tadi.Anna hendak memberitahu namun sebenarnya dia pun tidak tahu siapa nama asli pria tersebut. "Apa nama samarannya Mr. D?" tanya Adnan lagi sambil menempelkan keningnya ke kening Anna.Dahi Anna langsung mengerut kuat. "Bagaimana kamu bisa tahu nama samarannya? Iya, aku sangat mencintainya, di

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bab 122 (AA) - Murka

    Lima menit sebelumnya, Adnan mendapat panggilan dari Bruno, sang sekretaris, bahwa akan diadakan rapat di restaurant. Adnan pun bergegas turun ke bawah, melihat sosok yang amat dia kenali bersama seorang pria. Saat ini, Adnan dapat merasakan dadanya terbakar membara, menahan cemburu, melihat tangan Anna disentuh oleh seorang pria. 'Siapa pria itu? Apa dia yang menyentuh tubuh Anna!' Tanpa pikir panjang, Adnan melangkah cepat hendak melihat apa yang dilakukan Anna. Dengan jarak aman, Adnan melirik-lirik ke depan. Memandang Anna dan sosok itu berjalan cepat ke bangunan di samping. Adnan terpaksa bersembunyi di balik pilar sambil sesekali menyembulkan kepala hendak mengintip.'Apa yang mereka bicarakan?'Di ujung sana, Adnan dapat melihat Anna dan pria tersebut terlibat pembicaraan serius. Adnan menajamkan pendengaran tapi karena suara kendaraan di jalan raya, menghalanginya. 'Sial, hampir saja!'Dengan buru-buru Adnan menggerakkan kepala kala matanya sedikit lagi bertemu dengan mata

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bab 121 (AA) - Cemburu

    Anna begitu ketakutan, melihat ayahya berdiri dengan raut wajah merah padam. Sementara Adnan mundur beberapa langkah kala mendengar Anna memanggil pria paruh baya di belakang dengan sebutan ayah. Anna berdiri sambil mengusap pelan bibirnya sesaat."Mengapa Ayah ada di sini?"Sebuah pertanyaan bodoh meluncur bebas dari bibir Anna tiba-tiba. Wanita itu lupa bila ayahnya terkadang akan datang ke apartment sekadar menengok keadaannya. "Kamu belum menjawab pertanyaan ayah barusan! Siapa yang hamil dan siapa pria ini hah!" tanya Ramdan sambil melirik Anna dan Adnan secara bergantian.Anna tak langsung menjawab tengah mencari kata-kata untuk bisa berkilah. Akan tetapi, belum sempat dia menanggapi, Adnan terlebih dahulu membuka suara hingga membuat mata Anna terbelalak."Saya suami Anna, Pak. Tadi saya hanya memberi pendapat saja jika Anna siapa tahu saja sedang hamil," jelas Adnan, dengan raut wajah datar. "Apa?!"Ramdan amat terkejut. Kedua tungkai kakinya mulai lemah. Lantas dengan perl

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bab 120 (AA) - Kedatangan Seseorang Tak Terduga

    Adnan semakin mendekat hingga membuat Anna panik setengah mati. Bagaimana tidak, tatapan pria itu seakan ingin memangsanya. Tanpa sadar Anna meneguk ludah berulang kali kala melihat otot-otot perut Adnan terlihat menggoda saat ini. 'Astaga, apa kamu sudah gila, sadarlah dia pria brengsek yang suka celap-celup!' Anna menggeleng cepat, mengusir pikiran nakalnya sesaat. Lalu, menyilangkan tangan di depan dada berusaha menyembunyikan buah dadanya yang tak mengenakan dalaman sama sekali. "Hei, pria mesum! Berhenti atau aku akan menendang burungmu itu!" seru Anna tiba-tiba. Adnan mengindahkan perkataan Anna, malah menyeringai tajam. "Jangan sok jual mahal, Anna. Kamu yang membuat aku seperti ini. Lagipula aku ini suamimu, jadi wajar-wajar saja jika aku menyentuh tubuhmu.""Cih! Aku tak sudi tubuhku disentuh oleh pria mesum sepertimu, tubuhku hanya boleh disentuh oleh pria yang pertama kali menjamah tubuhku!" Perkataan Anna membuat dada Adnan bergemuruh. Langkahnya terhenti seketika. "

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bab 119 (AA) - Seatap

    Anna membuka mata seketika saat tak dapat merasakan tamparan mendarat di pipinya barusan. Ia langsung melirik ke samping, melihat Naila malah berdiri tepat di hadapan Adnan. Adnan terlihat sangat terkejut dengan pergerakkan Naila yang menurutnya sangat cepat dan tidak dapat diprediksi itu. Dengan wajah menahan kesal, ia menatap Naila. "Kenapa kamu menamparku?" tanya Adnan sambil mengusap pipinya yang pedas. "Itu karena kamu sudah menyentuh tubuh temanku, Adnan!" seru Naila.Adnan ingin menyahut. Namun, tatapan tajam Ali yang berada di belakang, membuat Adnan bungkam. Ali baru saja tiba bersama Anya.Dalam hitungan detik, Naila mengalihkan pandangan kepada Anna lalu mendekat. Anna merasa bersalah, tatapan Naila menyiratkan kekecewaan. "Naila, maafkan aku karena tidak memberitahu kamu tentang permasalahanku, aku benar-benar minta maaf."Naila membuang napas kasar kemudian memegang kedua tangan Anna. "Kamu membuatku kecewa, Anna. Padahal kita bisa mencari bersama-sama solusinya, tapi

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bab 118 (AA) - Menikah

    "Maksud Tante dengan kekasihku ya?"Anna memaksa tersenyum meski jantungnya sudah dag dig dug, seperti genderang perang. Dia menerka-nerka apa Anya sudah mengetahui kejadian semalam, entahlah. Anna berharap tidak.Anya tersenyum lebar, senyumannya membuat Anna panik. "Tentu saja dengan anak Tante, masa dengan kekasihmu."Anna menelan ludah berulang kali, terlihat gugup. "Tapi Tante mengapa harus menikah sama Adnan, aku punya kekasih, Tante?"Anya tersenyum penuh arti. "Kamu pikir Tante tidak tahu apa yang terjadi di antara kalian semalam."Sekarang, senyum wanita paruh baya di hadapannya membuat Anna menarik napas panjang. "Memangnya semalam ada apa, Tante?"Anna masih mencoba mengelak. Meski keringat dingin menjalar di telapak tangannya saat ini. "Sudahlah, tak usah banyak tanya, ayo ikut Tante sebentar!" Tanpa mendengarkan balasan Anna, wanita yang wajahnya masih terlihat segar itu menarik tangan Anna keluar dan menyeretnya ke suatu tempat.Anna nampak panik, bertanya pada Anya mau

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bab 117 (AA) - Jangan Sampai

    Demi mengatasi rasa gugupnya, Anna meneguk ludah berulang kali. Bagaimana tidak, Anya sedang melayangkan tatapan menyelidik padanya sekarang. "Anna, Green, siapa yang tidur dengan Adnan?" Anya mengulangi pertanyaan kala Anna maupun Green terdiam. Anne melirik Green sekilas lalu terkekeh hambar. "Bukan Adnan anak Tante kok, Adnan kekasihku, nama belakangnya Adnan juga, hehe.""Iya, Adnan pacar Anna, Tante." Green menyenggol cepat lengan Anna sambil melempar senyum kecut pada Anya pula. Selama ini, Anya mengira Anna memiliki kekasih. Anna dipaksa Naila unfuk berbohong. Naila sangat tak setuju bila Anna menikah dengan pria seperti Adnan. Meskipun begitu, Anya kerapkali meminta Anna membawa pacarnya ke rumah sekadar ingin tahu. Dan pada akhirnya ia berbohong lagi mengatakan jika kekasihnya berkerja menjadi abdi negara di perbatasan dan hanya pulang di waktu tertentu. Semenjak saat itu, Anya tak pernah lagi bertanya."Nama kekasihmu Adnan juga, Anna?" tanya Anya."Iya, Tante," balas Anna

  • Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO   Bab 116 (AA) - Tidur Dengan Siapa?

    "Anna, kamu ada di dalam 'kan?" kata Naila lagi dari luar. Anna semakin gusar. Tampak panik sekaligus kebingungan. Mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi semalam. Namun, kepalanya semakin pusing. Matanya berkeliling sejenak di ruangan, melihat dress yang dikenakan saat menghadiri bridal shower Green nampak robek. Lalu melihat juga pakaian seorang pria berserakkan di mana-mana. Siapalagi kalau bukan punya Adnan. Anna yakin bila terjadi sesuatu di antara mereka semalam. Apalagi tubuh keduanya dalam keadaan polos sekarang. Di seberang ranjang, Adnan pun terlihat bingung. Sedari tadi mengamati keadaan kamar. "Anna?" Suara Naila terdengar lagi. Lamunan Anna buyar."I-ya Naila, tunggu sebentar!" balasnya setengah berteriak. Lantas dengan cepat menoleh ke arah Adnan. Matanya langsung menutup, melihat Adnan belum menutup burungnya."Adnan, cepat sembunyi dan pakai bajumu itu!" perintah Anna lalu mengambil celana dalam Adnan sambil menahan jijik. Kemudian tanpa melihat ke belakang, dia

DMCA.com Protection Status