Share

Berusaha Baik-Baik Saja

Aku menatap kepergian Cleo yang saat ini sudah keluar dar pintu rumah utama dan masuk kedalam mobil mewahnya.

"Kenapa, Mbak? Kok tampak pucat begitu?" tanya Inggit lagi.

Aku segera menggelengkan kepala dengan pikiran yang terasa begitu berat. "Tidak papa, Git. Mungkin aku lelah. Aku ingin istirahat dulu." Tanpa menunggu jawaban Inggit maupun Dirham, aku pergi berlalu ke kamar dengan deraian air mata yang terus mengalir.

Dadaku terasa begitu sesak. Serasa tak kuasa aku menahan rasa sakit ini. Ini terlalu sakit untukku.

Air mata yang sedari tadi sudah ingin berlomba-lomba ingin keluar dari pelupuk mata.

Tega kau, Inder. Kau mau menikah dengan Cleo padahal kamu belum selesai dengan hubunganku.

Sebegitu tak sabarkah kau ingin menikahi mantanmu. Hingga kau tak menunggu perceraian kita selesai.

Aku sakit...

Hu hu hu….

*****

Aku menatap diri di depan cermin. Di tanganku terpegang sebuah gamis mewah nan elegan.

Aku sudah putuskan, untuk datang ke pernikahan Inder dan Cleo. Aku tak boleh lema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Santi Suntia
semangat uothor ,,lanjut nexxttt aku selalu menugumu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status