Gio sedang mengambil beberapa foto tugu suro dan boyo yang menjadi lambang ikonik kota Surabaya ketika ponselnya bergetar dan dia segera mengambilnya melihat siapa yang menghubunginya saat ini. Ternyata Mahendra."Hai Bro, bagaimana conference nya?" Tanya Mahendra saat panggilannya tersambung."Aman. Dan sekarang aku sedang menikmati liburanku," ucap Gio sambil tertawa. Dia yakin saat ini sahabat sekaligus atasannya itu sedang memasang wajah kesal."Kapan kamu kembali?" Tanya Mahendra.Gio tertawa. "Tadinya aku berencana akan disini seminggu. Tapi melihat bosku yang menghubungiku langsung sepertinya lusa aku harus segera kembali," ucapnya berusaha menahan tawa."Sialan. Aku hanya ingin memastikan kalau kamu sudah memiliki tiket pulang dan tidak melupakan timmu di Jakarta," ucap Mahendra dengan nada kesal.Gio tidak berhenti tertawa. Dia sangat menikmati kekesalan Mahendra yang gagal terbang ke Surabaya. Diakui Gio perjalanan keluar kota sangat sulit beberapa bulan ini. Selain itu bila
"Aku bertemu Nathalie di Surabaya Sore ini," ucap Gio ragu. "Apa…" Mahendra tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya. Mahendra memejamkan matanya mencoba mencerna apa yang baru saja diucapkan Gio. memastikan bila pendengarannya tidak salah. "Awalnya aku juga terkejut melihatnya disini. Lalu dia mengatakan bila dia kemari untuk berlibur bersama temannya karena perkuliahannya masih belum aktif," ucap Gio menjelaskan. Ada perasaan kecewa yang dirasakan Mahendra terhadap Gio. Apalagi ini menyangkut adiknya. Bagaimana bisa Gio tidak memberitahukan hal ini sebelumnya. "Aku pikir dia hanya merahasiakan kepergiannya darimu. Aku sungguh minta maaf. Seharusnya aku mengatakan padamu sejak awal," lanjut Gio merasa bersalah. Tiba-tiba muncul perasaan curiga dalam diri Mahendra. Hal itu sungguh kebetulan yang sangat mencurigakan mendapati adiknya berada di Surabaya saat Gio juga berada disana. Berbagai pikiran berseliweran dalam benak Mahendra mengingat bagaimana nekatnya Nathalie
Nathalie sangat bahagia hari ini. Tentu saja karena Gio mengajaknya berwisata menelusuri Hutan Mangrove di wilayah Rungkut, Surabaya. Mereka tidak pergi berdua, ada juga rekan tim Gio yang sama-sama terbang ke Surabaya. Tapi rekan tim Gio sepertinya sangat baik hati sehingga mereka terlihat memisahkan diri. Membuat Gio dan Nathalie memiliki waktu berdua lebih banyak.Mereka berkunjung ke kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. Kawasan hutan mangrove yang awalnya dibangun karena keprihatinan terhadap pesisir pantai timur Surabaya yang sering mengalami abrasi. Namun, berkat pengelolaan yang baik kawasan destinasi yang menggabungkan wisata rekreasi dan edukasi ini menjadi salah satu tempat yang menarik banyak wisatawan untuk berkunjung setiap tahunnya.Wilayah hutan terdiri dua kawasan utama yaitu kawasan jogging track dan hutan mangrove. Jogging track mempunyai panjang dua kilometer dan dikelilingi tanaman mangrove atau bakau yang rimbun.Perjalanan di kawasan hutan mangrove bera
Perjalanan wisata yang dilakukan Gio dan Nathalie berakhir hingga hampir senja. terlalu bersemangatnya Nathalie mengabadikan setiap tempat dengan selfie hingga membuat ponselnya lowbet. Sedangkan Gio yang ingin menikmati liburan sebelum kembali besok memutuskan untuk menonaktifkan nada dering ponselnya.Mereka sedang berada di dalam mobil sewaan yang akan membawa Gio dan semua rombongannya kembali ke hotel. Gio melihat ponselnya dan mendapati puluhan panggilan tidak terjawab dari Mahendra. Gio menatap Nathalie yang masih asyik memainkan ponselnya. Gio segera melakukan panggilan pada Mahendra."Kami sedang dalam perjalanan kembali ke hotel," jawab Gio. Mahendra tanpa basi-basi langsung menanyakan dimana keberadaan Gio saat ini."Benarkah? Tunggulah. Sebentar lagi kami akan sampai disana," ucap Gio lagi.Nada dalam suara Gio terdengar sedikit serius dan dia menutup panggilan sambil menghela nafas. Nathalie yang menatapnya dan menemukan kejanggalan dari sikap Gio. Gio yang menyadari Nath
"Kamu tidak tiba-tiba datang kemari karena Nathalie, bukan?" Tanya Gio saat mereka bertiga baru tiba dikamar Mahendra."Salah satunya memang karena dia, aku sungguh berterima kasih Gio, kamu mengabariku bahwa dia berada disini," ucap Mahendra sambil menatap Nathalie galak.Gio menatap Nathalie dengan perasaan bersalah. Sepertinya dia sudah membuat rencana liburan gadis itu menjadi tidak menyenangkan padahal gadis itu juga akan melakukan penerbangan kembali ke Australia besok."Aku harap kamu tidak akan memarahinya, Hendra, aku juga akan melakukan hal yang sama bila jam kembali ke kampus terlalu awal," bela Gio.Mahendra teraenyum penuh arti. "Kamu tahu aku tidak pernah bisa marah padanya, aku hanya akan menasehatinya agar dia setidaknya memberitahu orang tua kami agar mereka tidak khawatir," ucap Mahendra yang mendapat anggukan dari Gio. Untuk hal itu dirinya setuju kalau Nathalie seharusnya mengabari orang tuanya bila ingin berlibur ke Surabaya."Ohya.. Aku dan rekan yang lain akan k
"Itu diakan? Yang dikabarkan dekat dengan pemilik Lovable," ucap seseorang bertanya pada temannya sambil berjalan menjauh dari Alexa."Yah.. aku dengar dia bahkan merebut pria itu dari Joanna yang sedang hamil. Kasihan Joanna, aku tidak menyangka artis terkenal ternyata tidak tahu malu," balas wanita lain sambil berbisik."Aku berharap mereka dapat hukumannya, kasihan Joanna dia wanita teraniaya," balas yang lain.Alexa yang sekilas mendengar perbincangan itu rasanya ingin menjambak rambut kedua wanita itu. Tapi sebisa mungkin dia tahan. Dia mengingatkan dirinya bahwa orang-orang itu tidak mengetahui cerita yang terjadi sebenarnya. Mereka hanya termakan pemberitaan yang beredar luas di media sehingga mengambil kesimpulan sendiri.Dia juga tidak ingin meladeni kalimat dan perkataan yang menjelekkannya dari orang-orang yang tidak mengenalnya dengan baik. Hanya membuang tenaga dan membuat stress saja pada akhirnya. Tapi kemana perginya sang bintang utama dalam pemberitaan ini? Setelah m
Nathalie terlihat menghapus air matanya. Dia sedang duduk di salah satu bangku di dalam bandara. Sedangkan di sebelahnya Gio duduk sambil membersihkan bibirnya yang terlihat berdarah. Ujung bibirnya bahkan terlihat robek.Nathalie menangis dengan tertahan. Dirinya sungguh tidak menyangka bahwa reaksi kakaknya akan sekeras itu. Apa dirinya sungguh tidak boleh mengungkapkan perasaannya pada pria yang dia cintai? Air mata Nathalie seperti tidak mau berhenti bila dirinya mengingat kejadian yang baru saja terjadi.Melihat Nathalie yang masih menangis membuat Gio merasa bersalah. Dia langsung membawa Nathalie ke dalam pelikannya. Ada perasaan bersalah yang timbul di hati Gio. Tidak seharusnya dia membuat gadis cantik itu menangis."Sudah berhentilah menangis, semua akan baik-baik saja," ucap Gio menenangkan.Ucapan Gio justru membuat tangisan Nathalie pecah. Gio yang kebingungan hanya bisa mengelus pundak Nathalie berharap gadis itu bisa sedikit tenang. Tidak lama Nathalie melepaskan diri d
"Aku belum menjawab pertanyaan Nathalie," balas Gio sambil menatap Nathalie lembut tanpa berkedip.Hal itu semakin membuat Mahendra geram. 'Yang benar saja,' batinnya geram. Sedangkan Nathalie merasakan jantungnya berdebar kencang. “Gio,,, kamu bisa telat ke terminal satu bila meladeni gadis nakal ini, Nathalie sebaiknya kamu segera masuk,” ucap Mahendra sambil berusaha menarik Nathalie berharap Gio akan melepaskan tangan adiknya.Tapi Gio tidak bergeming. dia tetap menggenggam tangan Nathalie erat. “Apa yang kamu harapkan Gio,” ucap Mahendra dengan nada kesal.“aku hanya ingin menjawab pertanyaan Nathalie. seperti halnya dia mengungkapkan perasaannya, apa aku akan berdosa jika aku juga mengungkapkan perasaanku?” ucap Gio sambil menatap Mahendra dengan tatapan dingin.kedua sahabat itu saling tatap dengan tatapan yang tidak bersahabat. tiba-tiba aura dingin dan penuh kebencian muncul dari keduanya.“Aku sudah memperingatkanmu Gio,” ucap Mahendra dengan nada tertahan.“aku tahu. lalu
Mahendra dalam perjalanan kembali ke kantor setelah mengantar Alexa ke lokasi syuting. Sepanjang perjalanan tadi Mahendra berusaha meyakinkan Alexa untuk membatasi komunikasinya dengan dunia maya dengan memberikan berbagai macam alasan. Mulai dari masalah privasi sang bintang hingga masalah keamanan karena kebiasaan Alexa yang terlalu terbuka di dunia maya bisa berdampak bagi keamanan gadis itu. Seseorang mungkin saja mengetahui setiap jadwal dan rutinitasnya hanya dengan menscroll akun media sosialnya. Berbagi terlalu banyak informasi dan kegiatan pribadi di akun sosial ibarat memberikan kesempatan seseorang menelanjangi kehidupan pribadi kita. Bukankah hal itu sangat mengerikan? Tapi seperti biasa, Mahendra harus siap kecewa karena gadis manis itu sama sekali tidak peduli apa yang diucapkannya.Apa Alexa tidak bisa mengambil pelajaran dari berapa banyak dia berhadapan dengan orang yang tidak dikenal yang tiba-tiba menghampiri dan menyapanya. Dari sekian banyaknya kiriman hadiah deng
Mahendra sudah memisahkan diri dari Alexa sejak dilihatnya rekan bisnisnya datang. Tapi tetap dia meminta Alexa menunggu. Karena pertemuan ini hanya penandatanganan MOU perjanjian. Dia yakin tidak akan memakan waktu lama, lagipula masih banyak pekerjaan yang harus dibereskannya dikantor. Setelah penandatanganan MOU dia akan mengantar Alexa dan kembali ke kantor.Dua orang pria menghampiri Mahendra, dengan sigap Mahendra menyambut tamu yang sudah ditunggunya. Mahendra segera mempersilahkan mereka duduk dan mulai memanggil waiters untuk mulai mencatat pesanan sarapan tamunya. Sedangkan Mahendra memilih untuk memesan kopi. Sambil menunggu kliennya selesai mengorder pesanan, diam-diam Mahendra mencuri pandang pada Alexa.Dari sudut matanya, Mahendra dapat melihat Alexa yang sedang asyik memakan sarapannya sambil memainkan handphone. Mahendra menggelengkan kepala memikirkan betapa gadis itu sedikitpun tidak bisa melepaskan diri dari gadget di tangannya. Entah keuntungan apa yang didapatnya
"Kita mau kemana?" Tanya Alexa menatap Mahendra yang sedang melajukan mobilnya dengan fokus. Jalanan di pagi hari tidak terlalu ramai namun tetap dibutuhkan konsentrasi tinggi demi menjaga keamanan diri sendiri dan juga pengendara lain "Sarapan," jawaban Mahendra sukses membuat Alexa terkejut. Ekspresi wajah terkejut mendengar jawaban Mahendra. mengapa pria ini mengajaknya sarapan diluar."Sarapan? aku bisa melakukannya di apartemenku,” protes Alexa.“tidak ada salahnya menemani tunanganmu dan sarapan bersama, bukan?” ucap Mahendra lagi.“Kamu pasti sedang mengigau," ucap Alexa tidak percaya.Mahendra tersenyum lebar penuh misteri. Alexa diliputi berbagai pertanyaan akan dibawa kemana dirinya oleh tunangannya ini. Mahendra suka sekali mengajaknya keluar namun tidak mau memberitahukan kemana tujuan mereka. Hal itu kadang membuat Alexa kesal.Alexa dan Mahendra berakhir di sebuah restoran mewah yang di atas gedungnya terdapat sebuah hotel bintang lima. Alexa memesan French Toast with s
"Apa itu?" Tanya Mahendra sambil menatap tajam buket bunga di tangan Alexa."Bunga lily," jawab Alexa santai sambil menciumnya. Alexa selalu suka aroma dari bunga berkelopak lebar ini."Dari," Mahendra mulai berdiri dan mendekati Alexa.Alexa memperhatikan buket bunganya dan tidak menemukan pengirimnya. Baginya hal itu sudah biasa. Namun karena Mahendra bertanya dia berpura memeriksa saja. Dunianya dan Mahendra sangat jauh berbeda. Mungkin bagi Mahendra bunga dikirim saat ada acara tertentu saja."Dari fans," jawab Alexa."Wah,,, apa mereka diperbolehkan mengirim hal semacam ini hingga ke tempat tinggalmu," selidik Mahendra."Mereka tahu aku menyukai bunga Lily dan sering mengirimkan hadiah kesini atau ke kantor management. Tidak perlu khawatir," terang Alexa."Wah,,, mereka sangat perhatian sehingga mengetahui bunga kesukaanmu," nada Mahendra sedikit terdengar sinis."Begitulah. Mereka hanya mencoba menunjukkan cinta dan dukungan mereka padaku," bela Alexa."Aku merasa tersaingi kare
“katakan kamu pasti memiliki masalah dengan Gio,” ucap Alexa.Dia baru tiba di apartemennya ditemani Mahendra. Pria itu dengan sopan memaksa masuk tanpa bisa dihentikan Alexa. dia berdalih sudah lama tidak mengunjungi apartemen tunangannya.“tidak. hanya perasaanmu saja,” ucap Mahendra. Namun dia menghindari tatapan Alexa. hal itu membuat kecurigaan Alexa semakin kuat.“sepertinya aku mulai bisa memahami kebiasaanmu, aku tahu kamu berbohong sekarang,” ucap Alexa sambil berkacak pinggang.Mahendra tidak menjawab dan memilih mengalihkan perhatiannya pada hal lain."Sebenarnya ada masalah apa diantara kalian," tanya Alexa lagi."Aku tidak ingin membahasnya," balas Mahendra."Tapi aku perlu memahami situasinya, agar aku bisa menentukan sikap," Alexa bersikeras.Bagaimana Alexa tidak bersikeras membahas masalah ini, selama di kantor Lovable tadi Mahendra seolah tidak memberikan kesempatan Gio untuk membahas secara detail dengan Alexa. Selain itu nada bicara Mahendra juga dingin dan sinis t
Alexa dan William datang berkunjung ke perusahaan Lovable atas permintaan Mahendra. Ada produk baru yang akan di launching dan Mahendra meminta Alexa khusus untuk datang ke perusahaan sebelum produk resmi dijual ke publik. Mahendra bahkan menyambut Alexa di lobby kantor saat dia mengetahui tunangannya sudah berada disana. Tentu saja tindakannya membuat semua mata yang ada disana menatap dengan tatapan terkejut bercampur penasaran. Apa pemilik perusahaan mereka akhirnya menentukan pilihannya. Apa itu berarti dia tidak akan bertanggung jawab atas kehamilan Joanna yang dikabarkan juga dekat dengannya?“apa Kabar Pak Wil,” sapa Mahendra pada William sambil menjabat tangannya.“seperti biasa. aku selalu baik,” balas William hangat.“syukurlah. Mari kita naik. semua orang sudah menunggu,” ucap Mahendra mempersilahkan William untuk jalan terlebih dahulu“aku senang kamu juga datang,” ucap Mahendra sambil tersenyum.“kalau bukan karena pak Wil yang memintanya aku enggan kesini,” Ucap Alexa be
Alexa turun dari mobil Mahendra dengan buru-buru. Lokasi syuting masih beberapa meter lagi. dia meminta diturunkan di sana karena tidak ingin mengganggu para kru rumah produksi yang sedang bekerja. mungkin dia harus berlari agar lebih cepat tiba.“Mbak Alexa,” sapa seorang pria membuat Alexa berbalik dan mendapati Andika. Seorang aktor muda yang menjadi lawan mainnya saat ini. dia memanggil Alexa ‘Mbak’ karena umur Alexa yang memang dua tahun lebih muda darinya.“hai, Dika, kamu juga baru datang?’ Tanya Alexa kaget karena lawan mainnya masih berkeliaran disini.“tadi aku ke mobil bentar mbak, lokasi juga masih kacau banget. kayaknya bakal ditunda 30 menit deh,” ucap Pria itu sambil menghampiri Alexa dan memeluknya.Alexa membalas pelukan itu. hal yang wajar di antara para pemain menyapa dengan berpelukan alias ‘cipika-cipiki’. selain menunjukkan kedekatan diantara pemain juga menandakan bahwa diantara mereka terjalin chemistry yang baik.“benarkah? syukurlah. aku pikir aku telat,” uc
"Bisakah kamu mengemudikan mobilnya lebih cepat," ucap Alexa panik."Bila aku menambah kecepatan lagi, kita mungkin akan ditilang," balas Mahendra tanpa melepaskan pandangannya dari jalanan."Aku bisa dimarahi sutradara bila sampai lokasi terlambat," ucap Alexa yang mengutuk dirinya."Sepertinya kamu memang pantas mendapatkannya karena melupakan syuting hari ini," balas Mahendra cuek.Mahendra langsung mendapatkan pukulan yang cukup keras di lengannya membuat pria itu sempat merintih kesakitan."Sebaiknya perhatikan jalanmu," ucap Alexa memperingatkan.Mahendra tertawa. Memangnya ucapannya salah. Tobby bahkan menelponnya beberapa kali sebelum akhirnya menelpon Mahendra dan menanyakan keberadaan gadis itu. Tentu saja Mahendra belum menemuinya karena hari masih sangat pagi.Tobby lalu menceritakan bila hari ini Alexa ada jadwal syuting dan malam sebelumnya dia menolak untuk berangkat bersama Tobby dan timnya. Dia bilang ingin membawa mobil sendiri. Setelah mendengarkan cerita Tobby, Mah
"Hai cantik, apa kabar?" Tanya Gio pada Nathalie sambil menatap layar ponselnya.Gio sedang melakukan video call dengan Nathalie yang masih berada di Sydney. Hubungan jarak jauh harus mereka lakukan sejak mereka berdua resmi menjalin hubungan. Walaupun begitu rindu ingin bertemu Nathalie, Gio berusaha tidak menampakkannya pada kekasihnya itu. Dia tidak ingin menambah beban pikiran Nathalie yang masih memikirkan restu dari kakaknya, Mahendra.Nathalie tersenyum sangat manis mendengar sapaan Gio. Sejak berhasil mendapatkan hati Gio, suasana hati Nathalie selalu berbunga setiap harinya. Sedikit gila memang. Tapi semenjak menyandang status kekasih Gio, Nathalie seolah memiliki alasan untuk lebih bersemangat kuliah. Dia ingin segera lulus dan kembali ke Jakarta agar tidak ada lagi jarak diantara mereka. Nathalie menjalani hidupnya dengan lebih berarti walaupun hal itu harus dibayar mahal dengan kehilangan keakraban dengan kakak satu-satu.Yah. Mahendra masih belum mau memberikan restunya