Mahendra dalam perjalanan menemui Heru seperti janjinya tadi pagi. Begitu presentasi yang harus dilakukannya untuk klien berakhir. Dia mengatakan kepada Kliennya bahwa dia harus undur diri ada keperluan mendesak. Mahendra sudah meminta maaf pada kliennya dan meminta Gio untuk menemani mereka. Beruntung klien yang ditemuinya dapat mengerti sehingga dia bisa segera tancap gas dan membelah jalan menuju kantor Heru.
Mahendra memarkirkan mobilnya di depan sebuah gedung pencakar langit. Dia menghembuskan nafasnya beberapa kali. Ada perasaan cemas dan khawatir. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana ekspresi Heru nantinya. Mahendra sendiri tidak mengerti bagaimana berita tanpa bukti itu menyebar. Mahendra Menghembuskan nafas beberapa kali untuk mengurangi rasa gugupnya setelah merasa gugupnya hilang. Mahendra keluar dari mobilnya dan segera menuju gedung temp
"Apa maksud om Heru," ucap Mahendra dengan kecurigaan yang coba ditepisnya.Heru berdehem. "Maukah kamu menikahi Joanna dan mengakui bayi yang ada di dalam perutnya sebagai anak kandungmu?" Tanyanya serius.Tentu Mahendra terkejut mendengar ucapan sekaligus permintaan Heru. otaknya mencerna setiap ucapan Heru. berarti Joanna memang tengah hamil dan om Heru memintanya bertanggung jawab. Tentu saja itu mustahil. Kalau Joanna memang sedang hamil maka tentu ayah bayi itu yang seharusnya bertanggung jawab."Maksud om, om Heru memintaku kemari bukan karena om ingin memastikan hubungan diantara kami melainkan karena om tahu Joanna hamil dan memintaku untuk bertanggung jawab," ucap Mahendra memastikan."Om tidak meminta bantuan ini dengan percuma Nak. Om akan memberikan ti
Mahendra tampak tidak fokus menatap layar laptopnya. Dia masih memikirkan perbincangannya dengan Heru ditambah lagi ancaman ayahnya yang memintanya bertanggung jawab bila berita ini tidak segera mereda. Ayahnya mencemaskan bila berita itu akan berdampak pada nilai saham perusahaan yang dipegangnya saat ini. Perasaannya sekarang tidak tenang. Posisinya sungguh tersudut. Dia tentu tidak bisa menerima ide gila Heru karena ini menyangkut masa depannya. Namun disisi lain dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya pada orang tuanya. Dia tidak mungkin mengatakan bila Heru berusaha membelinya dengan menawari saham dengan syarat pernikahan dengan putrinya. Mahendra tidak ingin merusak perteman yang sudah dibangun sejak lama antara ayahnya dan om Heru. Apa yang akan dia lakukan sekarang. dia harus memikirkan cara agar masalah ini tidak berlanjut.“Tok… Tok..,” Ucap Seseorang di balik pintu yang tidak lain adalah Gio.Mahendra melirik sekilas. “Masuklah Gio. ada y
Semenjak berita dugaan kehamilan Joanna menyebar diikuti dugaan sang calon ayah dari si bayi, membuat Alexa merasa sedikit tersudut. Beberapa media online mulai menyebarkan adanya kemungkinan cinta segitiga antara dirinya, Mahendra dan Joanna. bahkan komentar yang dilihatnya di salah satu media online menuduhnya sebagai perebut pacar orang. adanya bukti lain yang kemudian muncul yang memperlihatkan kedekatan Joanna dan Mahendra di beberapa momen yang terlihat begitu dekat layaknya pasangan kekasih. Alexa menjambak rambutnya karena kesal dengan pemberitaan yang ada.“ya,, Tuhan,, kenapa aku harus berurusan dengan pria seperti Mahendra?” Ucap Alexa. “pria brengsek, seharusnya dia mengaku saja kalau dia memang menghamili Joanna. dengan begitu aku tidak akan terlibat dalam masalah mereka,” lanjut Alexa dengan nada kesal. dia benar-benar benci dengan sosok Mahendra yang terlihat dingin t
Perusahaan kosmetik Lovable yang dipimpin Mahendra sedang mengadakan rapat bulanan. Rapat bulanan yang dihadiri jajaran dewan direksi dan para investor. Rapat ini biasanya membahas berbagai hal yang menjadi tujuan dan kendala yang dihadapi perusahaan. Seperti membahas tracking penjualan yang berhasil dicapai dan rencana pengembangan produk kedepannya. Tim pengembangan produk sedang memaparkan adanya kemungkinan launching produk kecantikan berupa palette yang berisi eyeshadow, blush, lipstik, dan highlighter.Palette memang salah satu item kosmetik yang sedang digandrungi saat ini. Bukan tanpa alasan, Palette merupakan bentuk praktis dimana semua keperluan make up dapat ditemukan disana. Sehingga kaum hawa tidak lagi merasa harus membawa banyak perlengkapan make up untuk menunjang penampilannya.Pemaparan ketua tim pengembangan produk hampir berakhir ketika seseorang terdengar membuka pintu utama aula tempat rapat berlangsung. Otomatis semua mata mengarah ke arah p
Senyuman Gio terlihat memudar. Dia memang melihat grafik penjualan yang belum maksimal tapi menurutnya hal itu masih wajar. ini bahkan belum melewati semester pertama."Aku rasa itu bukan hal yang harus dipermasalahkan sekarang. Ini masih realisasi kuartal pertama. Brand Ambassador kita juga baru beberapa kali melakukan pemotretan. Selain itu, peluncuran produk baru di tengah pembatasan mobilitas masyarakat juga menjadi kendala peningkatan penjualan. Kita akan melakukan koreksi lagi setelah kuartal kedua," ucap MahendraRapat yang dipimpin Mahendra akhirnya berakhir. Walaupun sempat terjadi diskusi yang cukup alot beruntung semuanya dapat tertangani. Satu persatu peserta rapat sudah membubarkan diri. Mahendra masih duduk di bangku kebesarannya sambil memikirkan langkah yang harus dilakukannya segera. Gio datang menghampiri sahabatnya dan duduk disamping M
Flash on"Jadi om Heru menawariku sebuah kesepakatan tanpa peduli bagaimana perasaan Joanna padaku?" Ucap Mahendra tidak percaya."Om sangat tahu bagaimana perasaan Joanna terhadapmu. Karena itu aku meminta bantuanmu nak," ucap Heru mantap.Mahendra menatap Heru tidak percaya. Pria tua ini pasti sudah salah mengira. Hubunganya dengan Joanna hanya sebatas teman. Dia juga yakin Joanna berpikir sama. Mereka bahkan tidak pernah saling mencampuri urusan satu sama lain."Aku minta maaf om, tapi menurutku seharusnya kita mencari tahu siapa Ayah biologis sesungguhnya," ucap Mahendra dengan menyesal."Kenapa Nak? Kalau tiga puluh persen masih kurang. Om bisa menambahkannya lagi. Lagi pula bila kamu resmi menjadi suami Joanna maka kamu juga berhak mengelola kekayaannya," ucap Heru.Entah mengapa nada heru terdengar merendahkankan di telinga Mahendra. Dia menatap Heru dengan Tajam. Pria tua ini sepertinya sudah keterlaluan"Apa om
"Apa salahku? Selama ini aku pikir hubungan kita baik baik saja,” ucap Alexa sambil meneteskan air matanya. airmata itu terus mengalir meskipun Alexa berusaha menghentikannya. “Bagaimana bisa kau mengkhianatiku," lanjut Alexa dengan suara terisak.Alexa menghapus air matanya dengan sebelah tangan sedangkan tangan yang lainnya sedang memegang sebuah benda pipih di telinganya. Berkali kali Alexa menghapus air matanya dan berusaha menahannya agar tidak keluar tapi sangat sulit."Kita sudah bersama cukup lama. Bagaimana kamu tega melakukan ini padaku," ucap Alexa lagi sambil tersedu.Tangisnya sudah tidak dapat dibendung. Dia merasa sangat terpukul kekasih yang dicintainya berselingkuh dengan wanita lain. Dia sungguh merasa kecewa."Cut. Bagus," teriak sese
Siang itu Mahendra mengajak Gio makan siang di sebuah restoran cepat saji. Dia ingin menanyakan perkembangan penyidikan yang dia minta dilakukan Gio beberapa waktu lalu. dikarenakan om Heru dan Joanna sepertinya bersikeras memintanya untuk bertanggungjawab atas kehamilan Joanna. maka sebelum masalah ini menghancurkan nilai saham perusahaannya yang berakibat ayahnya akan menyetujui ide om Heru maka dia harus bergerak cepat menemukan pria yang sudah menghamili Joanna.“gimana Yo, permintaan gue waktu itu? udah ada titik terangnya,” tanya mahendra membuka pembicaraan.“gue udah dikabarin detektifnya, dia udah periksa CCTV beberapa kelab dan gedung di sekitar tempat tinggal Joanna. ada beberapa hal mencurigakan, cuma belum bisa ditarik kesimpulan ke arah sana juga,” ucap Gio sedikit berbisik. “emang gawat banget bro masalahnya,”
Mahendra dalam perjalanan kembali ke kantor setelah mengantar Alexa ke lokasi syuting. Sepanjang perjalanan tadi Mahendra berusaha meyakinkan Alexa untuk membatasi komunikasinya dengan dunia maya dengan memberikan berbagai macam alasan. Mulai dari masalah privasi sang bintang hingga masalah keamanan karena kebiasaan Alexa yang terlalu terbuka di dunia maya bisa berdampak bagi keamanan gadis itu. Seseorang mungkin saja mengetahui setiap jadwal dan rutinitasnya hanya dengan menscroll akun media sosialnya. Berbagi terlalu banyak informasi dan kegiatan pribadi di akun sosial ibarat memberikan kesempatan seseorang menelanjangi kehidupan pribadi kita. Bukankah hal itu sangat mengerikan? Tapi seperti biasa, Mahendra harus siap kecewa karena gadis manis itu sama sekali tidak peduli apa yang diucapkannya.Apa Alexa tidak bisa mengambil pelajaran dari berapa banyak dia berhadapan dengan orang yang tidak dikenal yang tiba-tiba menghampiri dan menyapanya. Dari sekian banyaknya kiriman hadiah deng
Mahendra sudah memisahkan diri dari Alexa sejak dilihatnya rekan bisnisnya datang. Tapi tetap dia meminta Alexa menunggu. Karena pertemuan ini hanya penandatanganan MOU perjanjian. Dia yakin tidak akan memakan waktu lama, lagipula masih banyak pekerjaan yang harus dibereskannya dikantor. Setelah penandatanganan MOU dia akan mengantar Alexa dan kembali ke kantor.Dua orang pria menghampiri Mahendra, dengan sigap Mahendra menyambut tamu yang sudah ditunggunya. Mahendra segera mempersilahkan mereka duduk dan mulai memanggil waiters untuk mulai mencatat pesanan sarapan tamunya. Sedangkan Mahendra memilih untuk memesan kopi. Sambil menunggu kliennya selesai mengorder pesanan, diam-diam Mahendra mencuri pandang pada Alexa.Dari sudut matanya, Mahendra dapat melihat Alexa yang sedang asyik memakan sarapannya sambil memainkan handphone. Mahendra menggelengkan kepala memikirkan betapa gadis itu sedikitpun tidak bisa melepaskan diri dari gadget di tangannya. Entah keuntungan apa yang didapatnya
"Kita mau kemana?" Tanya Alexa menatap Mahendra yang sedang melajukan mobilnya dengan fokus. Jalanan di pagi hari tidak terlalu ramai namun tetap dibutuhkan konsentrasi tinggi demi menjaga keamanan diri sendiri dan juga pengendara lain "Sarapan," jawaban Mahendra sukses membuat Alexa terkejut. Ekspresi wajah terkejut mendengar jawaban Mahendra. mengapa pria ini mengajaknya sarapan diluar."Sarapan? aku bisa melakukannya di apartemenku,” protes Alexa.“tidak ada salahnya menemani tunanganmu dan sarapan bersama, bukan?” ucap Mahendra lagi.“Kamu pasti sedang mengigau," ucap Alexa tidak percaya.Mahendra tersenyum lebar penuh misteri. Alexa diliputi berbagai pertanyaan akan dibawa kemana dirinya oleh tunangannya ini. Mahendra suka sekali mengajaknya keluar namun tidak mau memberitahukan kemana tujuan mereka. Hal itu kadang membuat Alexa kesal.Alexa dan Mahendra berakhir di sebuah restoran mewah yang di atas gedungnya terdapat sebuah hotel bintang lima. Alexa memesan French Toast with s
"Apa itu?" Tanya Mahendra sambil menatap tajam buket bunga di tangan Alexa."Bunga lily," jawab Alexa santai sambil menciumnya. Alexa selalu suka aroma dari bunga berkelopak lebar ini."Dari," Mahendra mulai berdiri dan mendekati Alexa.Alexa memperhatikan buket bunganya dan tidak menemukan pengirimnya. Baginya hal itu sudah biasa. Namun karena Mahendra bertanya dia berpura memeriksa saja. Dunianya dan Mahendra sangat jauh berbeda. Mungkin bagi Mahendra bunga dikirim saat ada acara tertentu saja."Dari fans," jawab Alexa."Wah,,, apa mereka diperbolehkan mengirim hal semacam ini hingga ke tempat tinggalmu," selidik Mahendra."Mereka tahu aku menyukai bunga Lily dan sering mengirimkan hadiah kesini atau ke kantor management. Tidak perlu khawatir," terang Alexa."Wah,,, mereka sangat perhatian sehingga mengetahui bunga kesukaanmu," nada Mahendra sedikit terdengar sinis."Begitulah. Mereka hanya mencoba menunjukkan cinta dan dukungan mereka padaku," bela Alexa."Aku merasa tersaingi kare
“katakan kamu pasti memiliki masalah dengan Gio,” ucap Alexa.Dia baru tiba di apartemennya ditemani Mahendra. Pria itu dengan sopan memaksa masuk tanpa bisa dihentikan Alexa. dia berdalih sudah lama tidak mengunjungi apartemen tunangannya.“tidak. hanya perasaanmu saja,” ucap Mahendra. Namun dia menghindari tatapan Alexa. hal itu membuat kecurigaan Alexa semakin kuat.“sepertinya aku mulai bisa memahami kebiasaanmu, aku tahu kamu berbohong sekarang,” ucap Alexa sambil berkacak pinggang.Mahendra tidak menjawab dan memilih mengalihkan perhatiannya pada hal lain."Sebenarnya ada masalah apa diantara kalian," tanya Alexa lagi."Aku tidak ingin membahasnya," balas Mahendra."Tapi aku perlu memahami situasinya, agar aku bisa menentukan sikap," Alexa bersikeras.Bagaimana Alexa tidak bersikeras membahas masalah ini, selama di kantor Lovable tadi Mahendra seolah tidak memberikan kesempatan Gio untuk membahas secara detail dengan Alexa. Selain itu nada bicara Mahendra juga dingin dan sinis t
Alexa dan William datang berkunjung ke perusahaan Lovable atas permintaan Mahendra. Ada produk baru yang akan di launching dan Mahendra meminta Alexa khusus untuk datang ke perusahaan sebelum produk resmi dijual ke publik. Mahendra bahkan menyambut Alexa di lobby kantor saat dia mengetahui tunangannya sudah berada disana. Tentu saja tindakannya membuat semua mata yang ada disana menatap dengan tatapan terkejut bercampur penasaran. Apa pemilik perusahaan mereka akhirnya menentukan pilihannya. Apa itu berarti dia tidak akan bertanggung jawab atas kehamilan Joanna yang dikabarkan juga dekat dengannya?“apa Kabar Pak Wil,” sapa Mahendra pada William sambil menjabat tangannya.“seperti biasa. aku selalu baik,” balas William hangat.“syukurlah. Mari kita naik. semua orang sudah menunggu,” ucap Mahendra mempersilahkan William untuk jalan terlebih dahulu“aku senang kamu juga datang,” ucap Mahendra sambil tersenyum.“kalau bukan karena pak Wil yang memintanya aku enggan kesini,” Ucap Alexa be
Alexa turun dari mobil Mahendra dengan buru-buru. Lokasi syuting masih beberapa meter lagi. dia meminta diturunkan di sana karena tidak ingin mengganggu para kru rumah produksi yang sedang bekerja. mungkin dia harus berlari agar lebih cepat tiba.“Mbak Alexa,” sapa seorang pria membuat Alexa berbalik dan mendapati Andika. Seorang aktor muda yang menjadi lawan mainnya saat ini. dia memanggil Alexa ‘Mbak’ karena umur Alexa yang memang dua tahun lebih muda darinya.“hai, Dika, kamu juga baru datang?’ Tanya Alexa kaget karena lawan mainnya masih berkeliaran disini.“tadi aku ke mobil bentar mbak, lokasi juga masih kacau banget. kayaknya bakal ditunda 30 menit deh,” ucap Pria itu sambil menghampiri Alexa dan memeluknya.Alexa membalas pelukan itu. hal yang wajar di antara para pemain menyapa dengan berpelukan alias ‘cipika-cipiki’. selain menunjukkan kedekatan diantara pemain juga menandakan bahwa diantara mereka terjalin chemistry yang baik.“benarkah? syukurlah. aku pikir aku telat,” uc
"Bisakah kamu mengemudikan mobilnya lebih cepat," ucap Alexa panik."Bila aku menambah kecepatan lagi, kita mungkin akan ditilang," balas Mahendra tanpa melepaskan pandangannya dari jalanan."Aku bisa dimarahi sutradara bila sampai lokasi terlambat," ucap Alexa yang mengutuk dirinya."Sepertinya kamu memang pantas mendapatkannya karena melupakan syuting hari ini," balas Mahendra cuek.Mahendra langsung mendapatkan pukulan yang cukup keras di lengannya membuat pria itu sempat merintih kesakitan."Sebaiknya perhatikan jalanmu," ucap Alexa memperingatkan.Mahendra tertawa. Memangnya ucapannya salah. Tobby bahkan menelponnya beberapa kali sebelum akhirnya menelpon Mahendra dan menanyakan keberadaan gadis itu. Tentu saja Mahendra belum menemuinya karena hari masih sangat pagi.Tobby lalu menceritakan bila hari ini Alexa ada jadwal syuting dan malam sebelumnya dia menolak untuk berangkat bersama Tobby dan timnya. Dia bilang ingin membawa mobil sendiri. Setelah mendengarkan cerita Tobby, Mah
"Hai cantik, apa kabar?" Tanya Gio pada Nathalie sambil menatap layar ponselnya.Gio sedang melakukan video call dengan Nathalie yang masih berada di Sydney. Hubungan jarak jauh harus mereka lakukan sejak mereka berdua resmi menjalin hubungan. Walaupun begitu rindu ingin bertemu Nathalie, Gio berusaha tidak menampakkannya pada kekasihnya itu. Dia tidak ingin menambah beban pikiran Nathalie yang masih memikirkan restu dari kakaknya, Mahendra.Nathalie tersenyum sangat manis mendengar sapaan Gio. Sejak berhasil mendapatkan hati Gio, suasana hati Nathalie selalu berbunga setiap harinya. Sedikit gila memang. Tapi semenjak menyandang status kekasih Gio, Nathalie seolah memiliki alasan untuk lebih bersemangat kuliah. Dia ingin segera lulus dan kembali ke Jakarta agar tidak ada lagi jarak diantara mereka. Nathalie menjalani hidupnya dengan lebih berarti walaupun hal itu harus dibayar mahal dengan kehilangan keakraban dengan kakak satu-satu.Yah. Mahendra masih belum mau memberikan restunya