Share

BERJANJI PADAMU

Penulis: NARA
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-02 21:04:12

"Tega kau, Mel. Mengganggu kesenangan saja. Kalau mau, yuk! Aku bisa memuaskan kamu juga," kata Samuel, yang terpaksa menghentikan aktifitas panasnya bersama Sasa sang kekasih, karena kedatangan Mela yang tiba-tiba.

"Mohon maaf, punya kamu kecil." sahut Mela untuk menimpali ajakan dari Samuel.

"Hei, meskipun kecil, yang penting kuat dan tahan lama, kalau tidak percaya yuk buktikan," canda Samuel sambil mengenakan pakaian miliknya yang tercecar di lantai.

"Bukan seleraku," Mela langsung mendorong tubuh Samuel untuk keluar dari dalam kamar. "Awas, kamu melakukan ini lagi pada Sasa,"

"Hei, Sasa yang menginginkannya lebih dulu,"

"Kenapa kamu mau, hah?!"

"Mana mungkin aku menolak kenikmatan yang sungguh luar biasa, kamu pasti paham lah," sambung Samuel yang tahu siapa Mela.

"Dasar!"

"Yuk Mel, sekali-kali main denganku, belum pernah mencoba yang kecil dan tahan lama kan?"

"Sam!" seru Mela pada kekasih Sasa sang sahabat, dan juga sahabatnya.

"Aku hanya bercanda Mel, kalau di anggap serius juga tidak apa-apa, yuk!"

Plak!

Pukulan dari Mela tepat mengenai kepala Samuel, membuatnya meringis kesakitan.

"Tega sekali kau padaku, Mel. Aku–

Brak!

Samuel terpaksa menghentikan ucapannya, karena Mela menutup pintu kamar sang kekasih dengan kencang.

"Dasar! Lagi enak-enak jaelangkung datang," gerutu Samuel yang langsung menuju ruang tengah rumah Sasa yang sepi karena semua anggota keluarganya sedang pergi ke luar kota.

Setelah mengusir Samuel dari kamar, kini Mela berjalan mendekati Sasa sang sahabat yang baru selesai mengenakan pakaiannya.

"Sudah berapa kali aku bilang padamu, Sa. Kalian belum menikah, stop untuk melakukan hubungan badan dengan Samuel, mengerti tidak sih!" nasihat Mela pada sang sahabat, tanpa menyadari siapa dirinya.

"Tapi Sam akan segera menikahi aku. Mel,"

"Eleh, dari dulu selalu itu yang dia katakan, tapi sampai sekarang belum juga tuh Sam melamar kamu,"

"Dia berjanji bulan depan akan melamar aku, Mel,"

"Semoga tidak omong kosong," sambung Mela yang langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur milik sang sahabat.

"Mel, kamu tidak bekerja?" tanya Sasa yang tahu apa pekerjaan Mela.

"Tidak."

"Syukurlah, itu yang selalu aku inginkan dari dulu, kamu berhenti dari pekerjaan itu,"

"Jangan membicarakan hal itu lagi, Sa. Aku sedang kesal," ucap Mela, yang datang ke rumah sahabatnya tersebut, untuk menceritakan apa yang membuatnya kesal hari ini, mengingat lagi, dari banyaknya teman dan juga sahabat, hanya Sasa sahabat yang menjadi tempatnya berkeluh kesah.

Hembusan nafas kasar keluar dari bibir Mela. "Tadi aku datang ke rumah, dan aku menyesal,"

"Kenapa? Mama tiri kamu sudah tidak berdaya, tidak mungkin dia berbuat macam-macam padamu, bukan?"

"Bukan dia."

"Siapa? Vian?" tebak Sasa. Karena ia tahu, akhir-akhir ini Mela sering membicarakan saudara tirinya itu.

Mela menganggukkan kepala untuk menjawab pertanyaan dari Sasa.

"Saran saja Mel, lebih baik kamu tinggal di rumah itu. Dan ambil hak kamu," saran Sasa, karena ia tahu, rumah yang di tempati keluarga tiri Mela, separuhnya adalah milik sahabatnya."Jangan biarkan mereka mengambil hak kamu setelah apa yang mereka lakukan padamu dulu."

Mela tidak menanggapi ucapan dari sang sahabat, benar juga apa yang dikatakan oleh Sasa barusan.

Kemudian Mela menceritakan lagi kejadian di restoran yang membuatnya tambah kesal.

Sasa ikut merebahkan tubuhnya di samping Mela. "Itu hanya sebagian kecil konsekuensi, dari pekerjaan kamu. Semoga kedepannya kamu akan berhenti dari pekerjaan itu, Mel," nasihat Sasa lagi

Tapi Mela tidak ingin menanggapi ucapan dari sang sahabat, jika sudah membicarakan tentang pekerjaannya.

"Sa,"

"Iya,"

"Terakhir kali aku melayani pria, pria itu tidak menggunakan pengaman," jujur Mela, karena ia masih merasa cemas dengan kejadian itu.

"Terus?"

"Aku takut hamil, Sa,"

"Jika itu sampai terjadi, kamu tidak bisa menyalahkan siapa pun. Dan tanggung sendiri akibatnya."

"Aku tidak mau hamil!"

Mela langsung menutupi wajahnya dengan bantal, tidak mau memikirkan hal tersebut, yang terus menghantuinya.

***

Sebulan kemudian.

Sebulan sudah Mela tidak menekuni lagi pekerjaannya. Karena uang yang ia miliki saat ini lebih dari cukup untuk beberapa bulan kedepan.

Hari-harinya pun hanya Mela habiskan untuk menonton drama romantis. Tanpa peduli dengan Madam yang terus memintanya untuk melayani pria hidung belang berkantong tebal.

Dan ia pun enggan lagi pergi ke rumahnya dan tinggal di sana seperti nasihat Sasa sang sahabat. Terlalu muak untuknya bila harus tinggal dengan orang-orang yang ia benci, meskipun rumah itu juga ada haknya.

Mela menghembuskan nafasnya kasar, ketika melihat Madam masuk ke dalam kamarnya. Dan entah sudah berapa kali sehari, Madam masuk ke dalam kamarnya. Tak lain dan tak bukan adalah untuk membujuk Mela segera bekerja lagi.

Senyum terukir dari kedua sudut bibir Madam, dan berjalan mendekati Mela yang sudah duduk di pinggiran tempat tidur. "Oh cantikku, sayangku!"

"Madam, jangan lebay. Aku tahu tujuan Madam, tapi aku sudah mengatakan pada Madam, aku ingin berhenti sejenak," kata Mela yang tahu, pasti Madam akan membujuknya untuk kembali bekerja.

"Sampai kapan? Sudah banyak pria yang ingin bermalam denganmu, Mel,"

"Jangan tanya kapan Madam."

"Kamu jangan seperti ini dong Mel,"

"Madam, untuk saat ini percuma aku bekerja, tanpa sepenuh hati, yang ada bisa membuat pelanggan malah kecewa nantinya,"

"Kamu kenapa jadi seperti ini sih Mel, apa mau, aku naikkan tarifnya, iya? Kalau kamu mau begitu, oke aku naikkan."

"Madam, ini bukan soal tarif, tapi aku benar-benar ingin istirahat sejenak."

"Sejenak dari mana Mel, kamu sudah istirahat satu bulan loh. Mau sampai kapan? Sejak kamu tidak bekerja, klub malam tidak seramai pas ada kamu loh,"

"Seminggu atau dua minggu lagi aku akan bekerja." ujar Mela, agar Madam tidak menyuruhnya untuk segera bekerja.

"Benar ya?"

Mela hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan dari Madam, bagaimana nantinya ia tidak tahu, yang penting bisa membuat Madam percaya.

"Baiklah, kamu baik-baik di rumah, ada tamu dari luar negeri yang akan mengadakan pesta di klub." ujar madam yang langsung meninggalkan kamar Mela.

Setelah kepergian Madam, Mela mengambil ponsel miliknya untuk menonton drama, belum lama menonton tiba-tiba pintu kamarnya di buka lagi dari

"Ya ampun, apa lagi sih, Ma– Mela tidak jadi meneruskan ucapannya, karena ia pikir yang masuk ke kamarnya adalah Madam, tapi ternyata yang masuk adalah Vian kakak tirinya.

Tautan kening menghiasi wajah Mela melihat saudara tirinya untuk pertama kali mendatanginya, selama ia tinggal bersama Madam.

Mela pun segera turun dari tempat tidur, dengan tatapan terus tertuju pada Vian. "Kamu?"

"Maaf, aku langsung masuk ke kamar kamu," sambung Vian dan berjalan mendekati dimana Mela berada.

Setelah mendapat ijin dari pemilik rumah, meskipun tadi Madam sempat tidak mengijinkan Vian menemui Mela.

"Berhenti dan keluarlah dari kamarku!" perintah Mela.

Namun, bukannya mengikuti perintah Mela, yang ada Vian semakin mendekati adik tirinya tersebut.

"Apa kamu bolot! Aku bilang keluar!"

Vian tidak menghiraukan perintah Mela, yang ada kini ia menaruh satu gepok uang di atas kasur tidak jauh dari Mela berada.

Tentu saja hal tersebut membuat Mela mengerutkan dahinya bingung.

"Ini uang sepuluh juta yang pernah kamu minta, dan aku akan memberikan uang yang sama setiap bulannya padamu, Mel. Dan berhentilah dari pekerjaan kamu itu, seperti yang kamu katakan tempo hari," kata Vian, yang masih mengingat pembicaraan sebulan lalu dengan Mela ketika pulang ke rumah.

Senyum sinis tersungging dari kedua sudut bibir Mela. "Apa uang ini hasil kamu merampok? Jika iya, kamu tidak lebih baik dari aku, dan ambil uang ini," Mela melempar uang tersebut pada Vian, yang langsung ditangkap olehnya.

"Aku sudah bekerja di sebuah perusahaan Mel, kebetulan jabatannya lumayan tinggi, jadi aku bisa memberikan uang yang kamu mau. Dan aku mohon padamu, berhentilah bekerja dari pekerjaan kamu itu, aku berjanji padamu, Mel. Akan selalu memenuhi semua yang kamu inginkan," pinta Vian dengan sangat tulus.

"Omong kosong!"

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yull Cie UyhullCllu Chayankdyafolevel
trus kmu mau nya gimna Mel ??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    PERNIKAHAN

    Tentu saja Mela tidak percaya pada ucapan Vian yang mengatakan sudah bekerja dengan gaji diatas sepuluh juta sebulan. Yang terdengar sangat mustahil jika baru saja bekerja sudah mendapat gaji yang lumayan banyak."Aku tidak berbohong Mel," ucap Vian. "Aku bekerja di sebuah perusahaan properti yang cukup besar, maka dari itu gaji yang aku dapatkan pun cukup besar," jelas Vian agar adik tirinya percaya.Kemudian Vian meraih salah satu tangan Mela, lalu menaruh uang yang tadi dilepar ketangannya. "Ini untuk kamu. Dan aku mohon padamu, berhenti dari pekerjaan itu, seperti apa yang pernah kamu katakan, jika aku bisa memberi uang sepuluh juta setiap bulan, maka kamu akan berhenti bekerja," ujar Vian untuk mengingatkan Mela.Namun, Mela tidak menanggapi apa yang Vian katakan, meskipun ia masih mengingat ucapannya tersebut sebulan lalu."Maafkan aku, Mel. Karena belum pernah membahagiakan kamu, dan maafkan aku, tidak ada di samping kamu dan menolong kamu, ketika mama dan juga Vera berbuat yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    JANGAN CURHAT

    Mami Julia dan juga mami Ana sama-sama merutuki dirinya masing-masing setelah apa yang sudah keduanya lalukan semalam.Bukannya membuat kedua anak mereka tidur bersama, setelah mami Ana dan mami Julia memberi obat perangsang pada Nick dan juga Valen semalam.Yang ada keduanya, membuat Nick dan juga Valen harus dilarikan ke rumah sakit, ketika keduanya mendapati pasangan pengantin baru tersebut seperti tidak sadarkan diri dengan pakaian yang masih lengkap di dalam kamar hotel.Membuat rencana mami Julia dan juga mami Ana gagal total, untuk segera memiliki cucu dari Nick dan juga Valen.Dan keduanya sekarang merasa cemas, karena Nick dan juga Valen belum juga sadarkan diri, padahal ini sudah siang bolong.Mami Julia kini beranjak dari duduknya ketika melihat pak Johan menghampirinya setelah menemui dokter yang menangani Nick dan juga Valen."Jo, apa kata dokter? Kenapa Nick belum juga sadarkan diri?" tanya mami Julia dengan cemas, pada pak Johan yang sudah berdiri dihadapannya."Sepert

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    KEHAMILAN YANG TIDAK DIINGINKAN

    Mami Julia yang berdiri di belakang Nick sang putra, melihat Mela dengan teliti dan ia mengenali siapa wanita tersebut, meskipun tidak pernah melihat langsung dan hanya melihat dari rekaman.Tapi mami Julia mengenali siapa wanita tersebut, wanita yang sudah membuat sang putra menjadi pria seutuhnya setelah lama mengalami impoten.Mami Julia mendekati Nick, dan memeluk sebelah lengannya. "Sayang, kenapa berhenti?" tanya mami Julia dan menarik lengan sang putra untuk kembali melangkahkan kakinya.Tentu saja mami Julia akan melakukan hal tersebut, tidak ingin sang putra tertarik pada wanita penghibur yang sudah menyembuhkannya.Apa lagi kecantikan wanita tersebut lebih cantik dari pada Valen sang menantu.Nick sempat menoleh pada Mela, ketika sang mami terus menarik lengannya, sebelum sang mami memalingkan wajahnya."Mami tahu siapa wanita itu. Lupakan apa yang pernah kamu lalukan dengannya, paham!" seru mami Julia.Sedangkan itu, Vian segera mendekati Mela yang masih berdiri di tempatny

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    AKU YANG AKAN MENJADI AYAHNYA

    Madam segera menyusul Mela, setelah Vian memberi tahunya jika Mela sedang hamil.Tentu saja Madam tidak langsung percaya dengan apa yang Vian katakan, dan ingin menanyakan langsung pada Mela.Madam menggelengkan kepalanya, setelah mendengar sendiri dari Mela jika ia sedang hamil.Kemudian Madam menatap pada Mela yang sudah duduk diatas kasur, sambil menyandarkan punggungnya disandaran tempat tidur. "Dasar ceroboh!" kesal Madam.Karena aset berharganya yang selama ini membuatnya kaya raya, kini sedang hamil.Mela tidak peduli pada ucapan Madam, yang ada ia hanya menatap pada wanita yang selama ini baik padanya, dan untuk pertama kalinya menunjukkan wajah marah.Padahal selama tinggal bersama dengan Madam, Mela tidak pernah mendapati Madam marah padanya."Madam, tolong tinggalkan aku," pinta Mela, yang benar-benar ingin sendiri untuk saat ini.Namun, tidak membuat Madam mengikuti permintaan Mela, yang ada ia kini duduk di pinggiran tempat tidur, dan menoleh pada Mela. "Berapa usia keham

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06
  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    KENAPA KAMU BAIK SEKALI PADAKU?

    Mendapati sang putra terus muntah-muntah dan juga mengeluh pusing. Bukannya membuat mami Julia kasihan dengan Nick, yang ada ia marah-marah.Membuat Nick hanya bisa menutup kedua telinganya agar tidak mendengar omelan dari sang mami."Syukurin, ini akibatnya menjadi suami yang tidak peduli dengan istrinya. Yang ada di otaknya hanya kerja, kerja dan kerja!" Mami Julia terus mengomel."Mi, keluarlah dari kamarku! Aku pusing dan semakin pusing mendengar omelan Mami!" sahut Nick.Kemudian beranjak dari duduknya, lalu berlari menuju kamar mandi. Ketika rasa mual kembali menghampirinya.Mami Julia dan juga Valen hanya menatap pada Nick, yang sudah lebih dari tiga kali mondar mandir ke kamar mandi untuk muntah."Len,""Iya Mi.""Semalam kamu dan juga Nick pergi makan malam, apa dia makan makanan laut?" tanya mami Julia pada sang menantu. Karena Nick sang putra alergi dengan makan makanan laut tertentu.Bukannya menjawab pertanyaan dari mami Julia. Yang ada Valen menghembuskan nafas kasar.Ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-07
  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    TIDAK MUDAH

    Vian yang baru saja membuka pintu rumah, di kejutkan dengan kehadiran dua sosok pria bertubuh besar dan juga tegap yang sudah berdiri di depan pintu.Tentu saja Vian tidak mengenali dua pria tersebut, dan penasaran untuk apa kedua pria tersebut mendatangi rumahnya. "Kalian siapa?"Belum juga mendapat jawabannya dari pertanyaannya, kini Vian menautkan keningnya. Ketika kedua pria yang berdiri di depan pintu menggeser tubuhnya, membuat kedua bola matanya kini melihat Madam.Tentu saja hal tersebut membuat Vian terkejut. "Kau?" "Dimana Mela?" tanya Madam langsung karena tujuannya datang ke rumah tersebut adalah untuk menemui Mela, sumber uang yang sudah sebulan lebih hilang kontak.Namun, belum juga mendapat jawaban dari Vian. Madam merangsek masuk ke dalam rumah, karena ia yakin Mela tinggal di rumah tersebut dengan kakak tirinya. "Mela!" teriak Madam memanggilnya."Mela tidak—" Vian tidak jadi meneruskan ucapannya, karena kedua pria bertubuh besar dan tegap yang tadi ia lihat, kini m

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09
  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    KEHAMILAN SIMPATIK

    Benar dugaan Madam jika Mela ternyata sudah kabur, dengan meninggalkan secarik kertas yang ditinggalkan di salah satu kloset yang ada di dalam toilet.Tentu saja Madam memaki kedua anak buahnya yang ia suruh mengawasi Mela, tapi nyatanya ia kehilangannya."Dasar bodoh! Kerja apa kalian seperti ini. Cepat cari dia!" perintah Madam setelah kedua anak buahnya mencari keberadaan Mela di setiap sudut Mall tersebut, tapi tidak menemukannya."Baik!" kedua anak buah Madam kembali berpencar untuk mencari keberadaan Mela.Meninggalkan Madam yang kembali lagi membaca secarik kertas yang ditinggalkan oleh Mela."Tidak! Aku tidak akan membiarkan kamu menyudahi pekerjaan ini." Madam meremas secarik kertas yang berada di tangannya dan melemparnya kesembarang arah, setelah membaca pesan dari Mela.Jika Mela akan berhenti dari pekerjaannya, bukan hanya itu saja. Mela juga menulis ucapan terima kasih untuk Madam yang selama ini sangat baik padanya."Mela, tidak semudah itu kamu pergi!"Sementara itu, Me

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-10
  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    NAFKAH BATIN

    Setelah selesai memeriksa keadaan Nick. Dokter Feni menoleh pada Frans satu rekan kerjanya yang bekerja di rumah sakit yang sama, sekaligus sahabat baiknya."Bagaimana? Dugaan aku benar kan, Fen?"Dokter Feni menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan yang Frans tanyakan, kemudian mengalihkan tatapannya pada Nick."Selamat Pak, anda mengalami kehamilan simpatik. Yang artinya istri anda sedang hamil," ujar dokter Feni memberi tahu kebenaran.Namun, yang ada membuat Nick bingung."Fen, jangan panggil dia Pak. Panggil saja Kakek, umurnya sekarang cocok di panggil kakek, kalau tidak percaya tanya saja. Iya kan Kek?" ledek Frans pada sang sahabat.Namun, tidak dihiraukan oleh Nick yang hanya diam terpaku tanpa memberi reaksi apa pun setelah mendengar pernyataan dokter Feni, jika dirinya mengalami kehamilan simpatik."Maaf Nick, aku lupa," kata dokter Feni, yang mengetahui jika Nick lebih muda dua tahun dari Frans."Tidak masalah, untung dia lagi bahagia. Jika tidak, pasti kamu dimar

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-11

Bab terbaru

  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    TAMAT

    "Liza," ucap Nick ketika melihat seseorang yang Mela tunjuk. Dimana Vian sedang berbicang dengan Eliza, dan sepertinya perbincangan itu tidak seperti perbincangan biasa. "Iya mantan pacar kamu, kan?" "Sayang, jangan bicara tentang masa lalu." "Maaf, refleks Sayang." ucap Mela sambil mengukir senyum. "Kamu yang mengundang dia?" "Tidak." jawab Nick benar adanya. Karena memang dirinya tidak mengundang Eliza. Tapi entah dengan Bara atau sehabatnya yang lain. "Mungkin Bara yang mengundang dia, sayang." Namun, Mela tidak menimpali ucapan dari sang suami. Karena kedua matanya masih menatap pada Vian dan juga Eliza. Dimana keduanya bukan lagi sedang berbincang, tapi beralih mengambil bayi Vera yang sedari tadi bersama dengan sang perawat. Lalu menggodongnya bergantian, sambil memanjakan bayi itu. "Mungkin Vian yang mengundang Liza, sayang." kata Mela. Dirinya masih mengingat beberapa hari lalu, Vian menceritakan jika sedang dekat dengan seorang wanita, setelah mengalami kecelakaan motor

  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    HAK

    Nick menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan dari Bara.Yang menanyakan apakah dirinya mengundang seseorang yang Nick anggap sebagai kakaknya meskipun keduanya lahir dari ibu yang berbeda.Tentu saja Nick tidak mengundang pria tersebut, karena ia telah berkomitmen untuk tidak berurusan dengan Noah lagi.Nick pun juga bingung kenapa Noah menghadiri acara pernikahannya."Ada yang tidak beres Nick," ujar Bara yang terus menatap pada Noah.Dimana pria itu juga berjalan menggunakan dua tongkat, karena memang mengalami patah tulang, dan yang Noah alami lebih serius di banding dengan Sasa sang istri."Kamu tetap berada disini, aku yang akan menghadapinya Nick."Bara segera meninggalkan sahabatnya, dan berjalan menuju dimana Noah berada. Yang datang tidak hanya seorang diri, tapi juga dengan Fred."Acara ini tidak di peruntukan untuk orang yang tidak punya hati sepertimu, lebih baik kamu pergi. Jangan sampai aku memanggil security untuk menarik kalian keluar dari sini." kata Bara ya

  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    JANJI SUCI SEHIDUP SEMATI

    Hari bahagia yang di tunggu Nick dan juga Mela akhirnya tiba juga.Hari dimana keduanya akan menjadi sepasang suami istri dalam beberapa menit lagi.Tentu saja bukan hanya keduanya yang bahagia, tapi semua orang yang dekat dengan Nick maupun Mela juga merasakan hal bahagia tersebut.Seperti apa yang ketiga sahabat Nick mau, pernikahan hari ini diadakan cukup megah.Sorakan begitu meriah dari semua yang menghadiri acara tersebut terdengar di setiap sudut diadakan acara, setelah Nick dan juga Mela sama-sama mengikat janji suci sehidup semati, dan sekarang sudah resmi menjadi suami istri.Tangis haru tidak bisa Nick tahan, untuk mengungkapkan betapa bahagianya ia saat ini. Setelah perjalanan cinta yang sangat rumit dengan Mela. Akhirnya ia bisa menjadikannya sebagai istrinya.Begitu pun dengan Mela, yang juga menitikan air mata kebahagiaan. Ia tidak pernah membayangkan hidupnya akan sebahagia ini bersama dengan pria yang sangat mencintainya, dan tidak peduli dengan masa lalunya."Hei, in

  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    HUKUM TABUR TUAI MASIH BERLAKU

    Kebahagian tidak bisa lagi Bara tutupi, setelah ia menerima dengan ikhlas jika sang istri tidak bisa hamil. Dan ia beserta sang istri sempat berniat untuk mengadopsi anak.Sekarang tanpa mengadopsi anak, Bara ada juga Sasa akan mempunyai anak dan itu darah daging keduanya.Tentu saja kebahagian itu membuat Bara menghujani ciuman pada wajah sang istri. Dimana Sasa kini sudah di pindah ke ruang perawatan.Tentu saja Sasa yang sedang terbaring di ranjang perawatannya. Bingung dengan sikap Bara, meskipun ia tahu suaminya sangat masum."Sayang, aku baik-baik saja. Dokter juga bilang tidak butuh waktu berbulan bulan kakiku bisa normal kembali." ujar Sasa mengira sang suami begitu mengkhuatirkannya. Karena memang, Sasa belum tahu jika dirinya sedang hamil. Dimana usia kandungannya sudah memasuki usia lima minggu.Bara menatap wajah sang istri. " Aku tahu sayang," ucapnya menimpali perkataan sang istri. "Dan terima kasih, sayang." Bara kembali mencium setiap inci wajah sang istri.Ucapan teri

  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    KABAR GEMBIRA

    Nick terpaksa mengakhiri perbincangan bersama pihak WO yang akan mengurus acara pernikahannya. Ketika mendengar kabar kecelakaan yang menimpa Mela calon istrinya.Bergegas Nick menuju rumah sakit, dimana sang kekasih berada."Buruan bodoh!" seru Nick pada Daniel. Salah satu sahabatnya yang hari ini menemaninya."Sabar Nick, tidak lama lagi kita sampai di rumah sakit.""Kamu menyuruh aku sabar, kamu tahu apa yang terjadi pada Mela kan?!" dengan nada emosi Nick mengucapkannya.Diam, hal terbaik yang bisa Daniel lakukan saat ini. Jangan sampai membuat sahabatnya tersebut marah, setelah mendapat kabar buruk tentang sang kekasih.Setibanya di rumah sakit, Nick segera berlari menuju tempat yang di beri tahu Vian. Kakak tiri dari sang kekasih yang memberi tahunya tentang kecelakaan yang meninpa wanita yang sangat dicintainya.Tentu saja Daniel yang tidak ingin tertinggal sang sahabat, segera mengikuti Nick yang berlari terburu-buru.Sampai akhirnya Daniel harus menghentikan langkahnya, mengi

  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    PENYESALAN

    Mela menahan tangan Sasa yang ingin pergi menyusul sang suami.Hingga sahabatnya tersebut menoleh kearahnya."Bicara baik-baik dengan Bara, Sa. Ingat, kamu salah dalam hal ini." ujar Mela.Sasa menganggukkan kepalanya, karena benar dalam hal ini dirinya yang salah. Sudah menyembunyikan kebenaran dari sang suami."Aku pergi dulu, Mel.""Hati-hati."Tek berselang lama setelah kepergian sahabatnya. Mela kedatangan tamu yang tidak ia duga.Siapa lagi jika bukan Wili yang sudah mengetahui jika Vera telah melahirkan dan wanita itu sudah meninggal dunia.Tentu saja kedatangan Wili membuat Mela kuatir, jika pria itu akan membawa bayi Vera. Meskipun seharusnya Wili berhak atas bayi itu."Aku tidak akan membiarkan kamu membawa bayi itu!" seru Mela, setelah Wili berdiri tepat dihadapannya.Namun, setelahnya Mela menautkan keningnya. Karena Wili tidak sama sekali menanggapi ucapannya. Yang ada pria tersebut duduk di sebuah kursi tepat di belakang Mela.Mela menoleh pada Wili yang tidak garang la

  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    SATU PERSEN

    Akhirnya Mela pulang ke rumah yang Vian dan juga Vera tempati.Saat kakak tirinya itu meminta Mela untuk pulang secepatnya.Tentu saja Mela tidak pulang sendiri, melainkan bersama dengan Nick yang tidak ingin jauh dari sang kekasih, kekasih yang tidak lama lagi akan menjadi istrinya.Dan alangkah terkejutnya Mela, saat sudah sampai di rumah. Karena di rumah tersebut sudah ada Wili dan juga Valen, mantan istri dari sang kekasih.Dan keduanya coba untuk memaksa Vera keluar dari rumah tersebut, mengingat lagi Wili adalah suami Vera yang hanya menginginkan anak yang sedang dikandungnya demi sebuah tujuan.Tentu saja Vian tidak membiarkan Wili untuk membawa Vera sang adik pergi, tahu tujuan pria tersebut membawa adiknya tak lain dan tak bukan hanya ingin mengambil bayi Vera.Karena sebentar lagi Vera akan melahirkan."Lepas brengsek!" seru Wili, karena Vian menyembunyikan sang adik di belakang tubuhnya."Pergi dari rumahku!" usir Vian entah sudah berapa kali semenjak kedatangan Wili."Aku

  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    RAHASIA

    Naoh meraih gelas yang ada diatas meja tepat disamping ranjang perawatannya, lalu melempar gelas tersebut hingga hancur berantakan kaatas lantai.Setelah pak Johan memberikan bukti jika Mela tidak lagi ditahan di kantor polisi. Dan polisi tidak lagi memproses laporannya seperti apa yang Noah inginkan."Sialan!" Teriakan dari Noah memenuhi ruangan dimana dirinya berada.Kemudian dirinya menatap pada pak Johan, yang masih berdiri disisi ranjang perawatannya. "Bodoh!" "Maafkan aku, Noah. Ini benar-benar di luar prediksiku." kata Pak Johan."Aku tidak ingin tahu, yang aku ingin. Nick hancur!""Noah, dia sudah tidak memiliki apa pun. Jadi lupakan saja tentang dia, dan fokus pada dirimu sendiri."Noah memicingkan matanya saat masih menatap pak Johan, apa lagi setelah mendengar yang dikatakannya.Kemudian Noah tersenyum miring. Entah mengapa tiba-tiba ia berpikir jika pak Johan akan mengkhianatinya dan kembali berada di pihak Nick."Tinggalkan aku sendiri." pinta Noah, tidak ingin berdiskus

  • WANITA UNTUK PAK IMPOTEN    DONOR DARAH

    Noah tersenyum mendengar apa yang baru saja Frans katakan. "Jadi kamu benar-benar ingin meninggalkan Nick?" tanya Noah untuk memastikan."Aku tidak mengatakan hal itu."Jawaban Frans membuat Noah semakin bingung, dirinya tidak salah dengar. Jika Frans tadi mengatakan kata "Baiklah" kata yang Noah anggap jika Frans mantan sahabatnya tersebut ingin meninggalkan Nick dan kembali bersahabat dengannya seperti dulu."Frans, jangan bercanda. Kamu sendiri yang bilang baiklah, jika kamu menerima tawaranku." ujar Noah."Maksud aku, baiklah jika kamu tidak akan mendengar apa yang aku katakan. Aku tidak akan memaksa kamu." ujar Frans, karena tidak mungkin dirinya mengkhianati Nick, salah satu pria yang sangat tulus bersahabat dengannya.Hingga Nick bisa mengerti akan dirinya sebagai saudara.Senyum tersungging dari sebelah sudut bibir Noah. Bisa-bisanya ia langsung percaya pada ucapan yang Frans lontarkan."Pergilah, aku tidak ingin melihatmu ada disini!" perintah Noah.Namun, Frans tetap berdiri

DMCA.com Protection Status