Share

MABUK

Penulis: Mala Lestari
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-03 21:47:02

"Terima kasih banyak, Pak."

Setelah berterima kasih kepada supir yang mengantar Azka, Ayana langsung membawa tubuh kekasihnya untuk masuk ke dalam. Ayana mengerutkan indra penciumannya di saat bau menyengat mulai menggangu hidungnya.

Padahal baru saja beberapa jam, Ayana menangisi Azka tapi saat melihat mata teler kekasihnya dia langsung saja merasa khawatir. Azka sudah berjanji, dia tidak akan minum alkohol lagi kepada Ayana tapi apa sekarang ini?

Azka mabuk dan tepar di sebuah kursi di ruang tengah rumahnya!

"Kamu mabuk dengan wanita itu hingga jam segini?"

Ayana bermonolog sendiri sambil menatap wajah tampan Azka yang terpejam. Wajah Ayana langsung terlihat bingung di saat otaknya kembali bekerja.

"Dari mana dia tahu alamat rumahku?"

"Eng! Ayana, ini panas sekali. Akh!"

Pikiran Ayana kembali buyar di saat Azka mulai membuka kancing kemejanya, hanya dua kancing atasnya saja yang terbuka karena Azka kembali tidak sadarkan diri.

"Panas," gumam Azka lagi. Sedangkan Ayana kebingungan, Azka pasti kepanasan karena mabuk dan rumahnya tidak menggunakan AC sama sekali.

"Apa aku bawa kipas angin di kamarku saja? Tapi nanti aku tidak bisa tidur lagi. Kenapa kamu harus datang kesini sih?"

Ayana selama ini mati-matian menyembunyikan alamatnya karena malu. Walaupun Azka kekasihnya, tapi rumahnya itu terlihat seperti gubuk bagi Azka. Apalagi saat Ayana pertama kali dibawa ke apartemen Azka, rasanya Ayana tidak akan pernah membawa kekasihnya itu datang ke rumahnya yang kecil.

"Ayana..."

Ayana hanya bisa  menatap Azka tanpa berkedip, apa dia boleh sedikit merasa bahagia karena Azka sejak tadi terus menggumamkan namannya?

"Azka, aku akan melepaskan kamu. Jika wanita itu adalah pilihan orang tuamu, aku yang hanya seperti ini  bisa apa?" Ayana sedikit menjeda kalimatnya karena rasa sesak yang semakin mencekik dirinya, "Bersaing pun aku merasa tidak pantas."

Pagi pun menyapa, Ayana akhirnya membiarkan Azka tidur di kamarnya lalu dia tidur dengan sang Nenek. Di saat Neneknya terbangun, Ayana beralasan jika ada seorang teman yang menginap.

Kini Ayana tengah membuat sarapan, kemudian dia mendengar suara Azka batuk dari kamar. Ayana pun berinisiatif membawakan  air hangat untuk kekasihnya.

Ayana memasuki kamar dan ternyata Azka masih memejamkan matanya, Ayana kira kekasihnya itu sudah terbangun. Ayana hanya bisa menaruh gelas itu di atas nakas dekat ranjangnya, sekilas Ayana melirik jam dinding yang kini menunjukan pukul tujuh pagi.

"Aku  harus membangunkannya."

Sebenarnya Ayana tidak tega untuk membangunkan Azka, tapi dia dan Azka harus segera pergi ke kantor. Bahkan Ayana sudah hampir terlambat.

"Azka? Bangunlah! Sudah pagi."

"Engh...."

"Kamu tidak ingin pergi ke kantor?"

"Lima menit lagi, kepalaku masih pusing."

Azka menjawab dengan suara yang serak, dia bahkan sedikit bergumam tidak jelas. Namun detik kemudian Azka langsung melebarkan kedua matanya saat kesadarannya sudah merambat otaknya.

Ruangan yang sangat asing!

Itulah yang Azka simpulkan di saat kedua matanya melirik ruangan itu. Lalu Azka ingat jika barusan suara kekasihnya lah yang baru saja pembangunkannya. 

"Ayana?" Panggil Azka sangat terkejut dengan apa yang dia lihat sekarang ini. Ayana juga terkejut dengan ekspresi Azka yang langsung meringsut saat melihat kehadiran dirinya.

"Aku di mana?" Tanya Azka bingung.

"Kamarku."

"Kenapa aku di kamarmu?"

"Seharusnya aku yang bertanya, dari mana kamu tahu alamat rumahku? Lalu kenapa kamu mabuk semalam, huh?"                                             

Ayana bicara tanpa tanda koma, dia sedikit kesal karena Azka melanggar janjinya untuk tidak menyentuh kembali minuman beralkohol itu. Ayana sangat tidak suka pemabuk, itulah kenapa dia tidak suka jika Azka meminum minuman yang memabukkan.

Bagi Ayana orang yang suka mabuk itu orang yang bodoh. Selain, itu hanya merugikan tubuh si peminum, itu juga tidak baik. Lalu yang paling Ayana tidak suka dari si peminum adalah karena alasan mereka itu tidak masuk akal bagi otak kecilnya. 

"Azka, kamu melanggar janjimu untuk tidak mabuk lagi!"        

Azka kemudian memegang kepalanya yang masih terasa pusing sekali, dia mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Bayangan dirinya memasuki club malam kemudian dia mabuk dan karena merasa kesal terus di goda oleh wanita murahan, dia memutuskan untuk pergi.

Dan semua ingatannya langsung kembali, termasuk dia meminta alamat Ayana kepada sekretarisnya. Sepertinya dia sudah membocorkan hubungannya dengan Ayana tanpa sengaja.

"Aku-" Azka menutup mulutnya dengan tangan, tiba-tiba perutnya terasa sangat mual dan ingin muntah. Melihat Azka memberi kode bertanya di mana kamar mandinya, Ayana pun menunjukan pintu luar karena kamar mandinya memang ada di luar kamarnya.

"Di sebelah kiri dapur!" Teriak Ayana saat kekasihnya itu langsung berlari begitu saja. Merasa khawatir dengan keadaan Azka, Ayana kini menyusul pria tampan itu dengan kembali mengambil gelas yang tadi dia bawa.

Ayana berlari kecil untuk menyusul Azka, hingga sang Nenek yang baru saja keluar kamar menahan tangannya.

"Apa temanmu baik-baik saja?"

"Iya, dia bilang perutnya tidak enak. Mungkin masuk angin," jawab Ayana sedikit berbohong.

"Kalau begitu Nenek pergi sekarang saja, Nenek takut kamu nanti terlambat pergi bekerja."

"Tapi Nek-"

"Tak apa, Sayang. Temanmu sepertinya membutuhkan kamu, Nenek pergi sendirian saja. Jangan khawatir, ya?" 

Ayana hanya bisa menatap Neneknya pergi dengan batuk yang terus terdengar, padahal Ayana sudah berjanji akan mengantar Neneknya untuk berobat ke klinik, Ayana juga sudah memberikan uang untuk menebus obat-obatan milik Neneknya. 

"Huh... sial, kenapa aku harus minum banyak semalam?"

Mendengar ocehan dari Azka yang baru saja keluar dari kamar mandi membuat rasa sedih Ayana di tunda dulu. Urusan dengan kekasihnya itu lebih penting sekarang!

"Ini!" Ayana menyodorkan gelas itu dengan wajah sebalnya. Sedangkan Azka mengambil dengan bibir yang tersenyum, "Terima kasih."

"Kamu marah?" Tanya Azka yang melihat Ayana membuang wajahnya. Seharusnya Azka tidak usah bertanya lagi karena Ayana sudah pasti marah padanya.

"Aku minta maaf, Sayang. Semalam aku sangat stress jadi aku butuh pelampiasan."

"Omong kosong."

"Katakan sekali lagi!"

Ayana sedikit terkejut saat salah satu tangannya di tarik oleh Azka dengan sangat kencang. Ayana juga sedikit takut dengan intonasi yang di keluarkan oleh kekasihnya itu. Terdengar sangat dingin dan mengintimidasi siapapun yang mendengarnya.

"Aku bilang itu omong kosong!" Ayana sebenarnya takut dengan tatapan Azka sekarang ini, tapi hatinya sangat ingin mengeluarkan apa yang mengganjal tidak nyaman.

"Ayana!" Panggilan Azka sangat dingin, baru kali ini Azka memanggilnya dengan nada yang terdengar menahan amarahnya. 

Hei... seharusnya Ayana yang marah!

"Kamu tidak datang semalam, aku menunggu kamu berjam-jam di sana. Dan apa yang kamu lakukan malam itu, hah? Kamu bertemu dan tertawa bahagia dengan calon istrimu!"

Tunggu dulu! Azka masih mencerna apa yang baru saja di katakan oleh kekasihnya. Sepertinya ada sedikit salah paham antara mereka berdua.

"Kenapa diam? Aku benarkan? Kamu membiarkan aku menunggumu sedangkan kamu bersenang-senang dengan wanita lain."

"Itu tidak seperti yang kamu pikirkan, aku bisa jelask-"

"Tidak perlu. Ayo kita putus saja," Ayana memotong kalimat Azka dengan cepat. Gadis bermata bulat itu sudah berkaca-kaca di saat dia mulai melepaskan tangannya dari genggaman Azka.

BERSAMBUNG...  

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • WANITA SIMPANANMU   PERTENGKARAN

    "Hei! Hei! Tidak bisa begitu. Jangan bicara seperti itu, aku tidak ingin putus denganmu."Azka protes dengan menahan tangan Ayana begitu cepat sebelum kekasihnya itu pergi dari hadapannya. Azka bertanya-tanya di dalam hatinya, mengapa Ayana begitu mudah mengatakan perpisahan setelah apa yang telah mereka berdua lalui selama ini?"Lepas! Sebaiknya kamu pulang saja sekarang, aku harus segera pergi bekerja."Azka menggelengkan kepalanya dengan cepat, seolah tubuhnya sudah menjawab untuk menanggapi perintah Ayana.Ucapan Ayana terdengar sangat dingin sekali, sepertinya Ayana benar-benar sedang bicara serius. Tapi memutuskan hubungan dengan Azka tidak akan semudah itu karena pria berahang tegas itu begitu mencintai Ayana."Kita belum selesai bicara, kamu tidak boleh pergi!""Tapi ini sudah siang, aku akan dimarahi Bu Gita jika datang terlambat. Lagi p

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-01
  • WANITA SIMPANANMU   KEJUTAN YANG GAGAL

    "Kenapa begitu terkejut? Kamu tidak pernah mengira jika aku akan ada disini kan?"Aura berbicara dengan senyum lebarnya, dia sangat senang melihat ekspresi Azka yang terlihat begitu terkejut dengan keberadaannya.Semakin dilihat Azka semakin terlihat tampan, Aura sepertinya sudah memilih pilihan yang sangat tepat karena menerima perjodohan dari sang Ayah."Bagaimana bisa kamu masuk kesini, aku tidak suka jika ada pengganggu disaat aku bekerja." Tegas Azka."Azka! Kamu terlalu kasar sekali, aku bukannya mau mengganggumu. Aku hanya membawakan ini... seharusnya kamu berterima kasih bukannya mengataiku pengganggu."Aura sangat tidak terima dengan apa yang baru saja Azka katakan karena ucapan Azka terdengar sangat memojokkan dirinya, itu juga menyinggung harga dirinya.Azka memang tidak suka jika ada yang mengganggunya ketika bekerja, pengecualian jika Ayana yang menjadi pengganggu maka Azka selalu menunda pekerjaannya dan membiarkan Ayana berceloteh hingga puas."Cobalah, aku membelinya d

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • WANITA SIMPANANMU   TIDAK INGIN BERPISAH

    Azka membawa paksa kekasihnya menuju kediaman mewahnya, Ayana juga sudah tidak melakukan pemberontak lagi. Dia sudah pasrah."Bersihkan tubuhmu, malam ini kamu menginap di sini."Ayana sudah mengangkat bibirnya untuk menolak tapi Azka sudah lebih dulu melanjutkan ucapannya, "Tidak ada penolakan.""Kamu selalu berbuat semaumu," ujar Ayana yang menatap Azka sedang membuka dasi yang melilit di lehernya.Mendengar itu, Azka hanya menghela nafas. Dia juga tidak ingin jadi pemaksa untuk Ayana tapi kekasihnya itu belakang ini senang sekali membuat tensi darahnya meninggi.Tak ada pembicaraan apapun lagi setelah Ayana menuruti semua ucapan Azka, dia pergi ke arah kamar mandi lalu membersihkan tubuhnya. Sebelum beranjak dari kamar mandi, Ayana sempat mengirim pesan kepada Neneknya jika dia tidak akan pulang malam ini.Terpaksa Ayana harus berbohong dan mengatakan jika dia sedang lembur di kantor."Hahh ... sepertinya aku harus mengakhirinya malam ini." Ujar Ayana saat melihat pantulan dirinya

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • WANITA SIMPANANMU   SETELAH MALAM PANAS

    "Aghm!"Azka menggeram nikmat saat dia berhasil menyalukan hasratnya, dia langsung terengah setelah menggulingkan tubuhnya di samping sang kekasih.Ayana pun nampak begitu kelelahan saat melakukan kegiatan panas dengan Azka, dia sudah tidak bisa berpikir jernih dan hanya bisa mencoba mengatur nafasnya dengan susah payah.Melihat wanita yang dicintainya sudah seutuhnya menjadi miliknya, Azka menarik sudut bibirnya lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka.Sang Genral manager masih tidak bisa percaya jika akhirnya dia bisa menyentuh wanita yang paling di cintainya. Hatinya begitu bahagia dan dia bersumpah, sampai mati pun dia tidak akan pernah meninggalkan Ayana."Terima kasih sudah percaya padaku, Ayana." Ujar Azka yang menarik tubuh Ayana agar bisa dia peluk. Ayana tidak menggeming, dia hanya menikmati kehangatan yang keksihnya berikan.Lama Ayana terdiam, akhirnya dia mulai tersadar dengan hal bodoh yang sudah dia lakukan dengan Kekasihnya. Seharusnya dia mengakhiri

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • WANITA SIMPANANMU   MALAM PENGANTIN

    "Hiks ... hiks ... hiks ...." Ayana tak bisa menahan dan membendung air matanya, dia terus terisa dengan pasrah di dalam kamarnya. Dia mencoba meredam tangisannya di atas bantal, tapi ternyata suara tangisannya terdengar oleh sang Nenek. Nenek yang hendak memanggil cucunya makan malam pun mendengar suara tangisan Ayana, tangannya yang sudah melayang di ambang pintu pun menjadi ragu untuk memberikan ketukan. Tangan Sang Nenek mengepal ragu, dia mundar mandir di depan pintu kamar Ayana dengan panik. Dengan meyakinkan dirinya, Nenek pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu. Tok Tok Tok "Ayana? Ayo makan dulu, Nak?" Ajak Sang Nenek yang semakin khawatir karena Ayana sejak tadi tidak keluar kamar dan hanya menangis dalam diam. "Ayana Sayang?" Panggil Nenek lagi untuk kedua kalinya yang akhirnya membuat Ayana mendengar dengan jelas panggilan Sang Nenek. Tidak ingin membuat Neneknya khawatir, Ayana pun berteriak untuk menjawab ajakan Neneknya makan malam. "Tidak, Nek. Nenek saja y

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • WANITA SIMPANANMU   PRIA JAHAT

    Aura mengerucutkan bibirnya setelah dia memasuki lift, menyusul suaminya. Azka tiba-tiba mengajaknya pulang padahal mereka belum menghabiskan malam pertama!"Kamu pulang saja dengan supir, aku ada urusan." Ujar Azka yang membuat Aura langsung menoleh."Ta-" belum sempat Aura menjawab, pintu lift sudah terbuka dan Azka pergi begitu saja dengan wajah dinginya."Ish! Kenapa dengannya?" gerutu Aura yang menghentakan kakinya dengan perasaan kesal. Bukan apa-apa, seharusnya dia dan suaminya membahas soal bulan madu, tapi sejak semalam Azka sulit sekali di ajak berkomunikasi. Dia langsung tidur setelah mandi.Bagaimana Aura tidak kesal dengan suaminya itu?***Azka terus menghubungi nomor sang kekasih tapi Ayana sama sekali tidak menerima panggilannya. Sampai akhirnya, sudut matanya melihat Ayana sedang menuggu bus di stasiun.Azka dengan cepat memutar arah mobilnya untuk menghampiri Ayana. Ayana yang tadinya menunduk dengan lesu langsung mengerutkan keningnya saat melihat sebuah mobil berhe

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • WANITA SIMPANANMU   TEMPAT TERNYAMAN

    "Aku mencintaimu!" Jawab Aura."Karena aku mencintaimu, aku menikahimu. Apa kamu tidak merasakan itu?" Lanjut Aura dengan nada yang cukup tegas namun sedikit gemetar."...."Tapi Azka tidak menjawab, dia sepertinya tidak tertarik untuk menjawabnya. Dia malah hendak pergi jika Aura tidak menahan tangannya."Mau kemana? Pergi lagi? Kenapa kamu selalu menghindar dariku? Aku ini istrimu, Azka."Azka menaruh tanggannya di atas punggung tangan Aura yang menahan tangan miliknya, lalu menepiskan tangan cantik itu dengan tidak berperasaan."Hanya istri kan?" Setelah mengatakan itu Azka pergi begitu saja. Suara mobil Azka terdengar meninggalkan kediamannya. Dia pergi dari rumah barunya bersama sang istri, pria tampan itu merasa stress jika lama-lama menghadapi sikap istrinya.Aura jelas tahu jika Azka tidak mencintai, tapi kenapa gadis itu memaksakan cintanya yang bertepuk sebelah tangan? Azka tidak habis pikir dengan itu.Dengan pikiran yang runyam, Azka akhirnya memarkirkan mobilnya di dekat

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-12
  • WANITA SIMPANANMU   PAGI YANG MENGGAIRAHKAN

    Seperti biasa, Azka masuk kantor pukul 9 pagi. Semua pegawai langsung memberi sapaan dengan menundukan kepala mereka untuk sesaat.Azka pun langsung menaiki life menuju ruangannya, ketika membuka ruangannya ia langsung tersenyum saat dia masuk ruangannya, ternyata ada Ayana yang baru saja selesai membersihkan ruangan sang atasan."Pagi?" Sapa Azka yang membuat Ayana terkejut. Melihat Ayana yang terkejut dengan ekspresi lucu, Azka jadi tertawa. Entah kenapa, pagi ini perasaanya sangat baik.Mungkin itu karena si cantik Ayana."Kenapa tidak membalas sapaan Boss mu, Ayana?" Tanya Azka yang sudah ada di belakang tubuh Ayana yang malah langsung membereskan peralatan kerjanya."Hei? Kamu marah padaku?" Tanya Azka yang menarik tangann Ayana agar menghentikan aktifitas yang sedang dilakukannya.Ayana pun menghela nafasnya dengan berat, "Kita sedang di kantor, Azka."Ayana menegur sang kekasih dengan lembut, itu membuat Azka pun hanya bisa ikut menghela nafasnya. Dia jadi sedikit kesal dan j

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13

Bab terbaru

  • WANITA SIMPANANMU   PILIHAN YANG DIBERIKAN UNTUK AYANA

    "Kamu yang bernama Ayana?"Ayana terdiam untuk sesaat sampai akhirnya dia mengangguk kepalanya dan akhirnya tersadar jika wanita yang ada di depannya itu nampak tidak asing di matanya."Kamu tidak mengenalku?" Tanya wanita paruh baya di depannya."Anda?" Ayana menggantungkan kalimatnya karena dia tidak tahu, dia ingat wajahnya tapi tidak dengan nama dan kapan mereka bertemu.Langkah kaki wanita itu terdengar jelas, suasana diantara mereka membuat Ayana bingung. Karena wanita paruh baya itu menatap Ayana dengan begitu tajamnya."Sepertinya kamu memang tidak mengenalku, perkenalkan, saya Ibu Azka. Anne Wijaya.""Astaga! Nyonya Anne?" Ayana nampak begitu terkejut saat Ibu Anne memperkenalkan namanya. Tapi respon Ibu Anne masih tetap datar dan terkesan meremehkan Ayana yang mencoba mengulurkan tangannya."Kita sepertinya harus bicara," ujar Ibu Anne yang meninggalkan Ayana lebih dulu.Perasaan Ayana bercampur aduk, antara bingung dan penasaran. Kenapa Nyonya besar itu datang mencarinya s

  • WANITA SIMPANANMU   KETAKUTAN AYANA

    (Kamu masih marah?)Azka bertanya melalui pesan singkat, Ayana hanya bisa terdiam. Dia hanya takut, takut jika hal buruk datang di hidupnya. Dia juga merasa bodoh karena selalu luluh dengan ucapan kekasihnya.Ting!Satu notifikasi kembali masuk tapi itu bukan pesan dari Azka melainkan notifikasi mbangking miliknya. Ayana cukup terkejut dengan jumlah uang yang ia terima di rekeningnya."Apa ini? Kenapa banyak sekali?"Tak lama kemudian ada pesan singkat lagi yang masuk dan itu dari sang kekasih.(Gunakan uang itu untuk membawa Nenekmu ke rumah sakit, semalam aku mendengar percakapan kalian berdua. Maaf.)(Tolong jangan menolaknya, Ayana. Aku hanya ingin membantumu dan Nenek, aku tidak ingin kamu sedih lagi.)"Hei sedang apa?"Ayana langsung saja menarik tangannya dan membalik layar ponselnya saat mendengar suara Olive di belakangnya. Dengan wajah yang panik, ia pun menjawab, "Ti-tidak ada.""Biasa aja kenapa, gugup sekali. Aku tidak membaca chatmu.""Karena kamu datang tiba-tiba, aku

  • WANITA SIMPANANMU   PAGI YANG MENGGAIRAHKAN

    Seperti biasa, Azka masuk kantor pukul 9 pagi. Semua pegawai langsung memberi sapaan dengan menundukan kepala mereka untuk sesaat.Azka pun langsung menaiki life menuju ruangannya, ketika membuka ruangannya ia langsung tersenyum saat dia masuk ruangannya, ternyata ada Ayana yang baru saja selesai membersihkan ruangan sang atasan."Pagi?" Sapa Azka yang membuat Ayana terkejut. Melihat Ayana yang terkejut dengan ekspresi lucu, Azka jadi tertawa. Entah kenapa, pagi ini perasaanya sangat baik.Mungkin itu karena si cantik Ayana."Kenapa tidak membalas sapaan Boss mu, Ayana?" Tanya Azka yang sudah ada di belakang tubuh Ayana yang malah langsung membereskan peralatan kerjanya."Hei? Kamu marah padaku?" Tanya Azka yang menarik tangann Ayana agar menghentikan aktifitas yang sedang dilakukannya.Ayana pun menghela nafasnya dengan berat, "Kita sedang di kantor, Azka."Ayana menegur sang kekasih dengan lembut, itu membuat Azka pun hanya bisa ikut menghela nafasnya. Dia jadi sedikit kesal dan j

  • WANITA SIMPANANMU   TEMPAT TERNYAMAN

    "Aku mencintaimu!" Jawab Aura."Karena aku mencintaimu, aku menikahimu. Apa kamu tidak merasakan itu?" Lanjut Aura dengan nada yang cukup tegas namun sedikit gemetar."...."Tapi Azka tidak menjawab, dia sepertinya tidak tertarik untuk menjawabnya. Dia malah hendak pergi jika Aura tidak menahan tangannya."Mau kemana? Pergi lagi? Kenapa kamu selalu menghindar dariku? Aku ini istrimu, Azka."Azka menaruh tanggannya di atas punggung tangan Aura yang menahan tangan miliknya, lalu menepiskan tangan cantik itu dengan tidak berperasaan."Hanya istri kan?" Setelah mengatakan itu Azka pergi begitu saja. Suara mobil Azka terdengar meninggalkan kediamannya. Dia pergi dari rumah barunya bersama sang istri, pria tampan itu merasa stress jika lama-lama menghadapi sikap istrinya.Aura jelas tahu jika Azka tidak mencintai, tapi kenapa gadis itu memaksakan cintanya yang bertepuk sebelah tangan? Azka tidak habis pikir dengan itu.Dengan pikiran yang runyam, Azka akhirnya memarkirkan mobilnya di dekat

  • WANITA SIMPANANMU   PRIA JAHAT

    Aura mengerucutkan bibirnya setelah dia memasuki lift, menyusul suaminya. Azka tiba-tiba mengajaknya pulang padahal mereka belum menghabiskan malam pertama!"Kamu pulang saja dengan supir, aku ada urusan." Ujar Azka yang membuat Aura langsung menoleh."Ta-" belum sempat Aura menjawab, pintu lift sudah terbuka dan Azka pergi begitu saja dengan wajah dinginya."Ish! Kenapa dengannya?" gerutu Aura yang menghentakan kakinya dengan perasaan kesal. Bukan apa-apa, seharusnya dia dan suaminya membahas soal bulan madu, tapi sejak semalam Azka sulit sekali di ajak berkomunikasi. Dia langsung tidur setelah mandi.Bagaimana Aura tidak kesal dengan suaminya itu?***Azka terus menghubungi nomor sang kekasih tapi Ayana sama sekali tidak menerima panggilannya. Sampai akhirnya, sudut matanya melihat Ayana sedang menuggu bus di stasiun.Azka dengan cepat memutar arah mobilnya untuk menghampiri Ayana. Ayana yang tadinya menunduk dengan lesu langsung mengerutkan keningnya saat melihat sebuah mobil berhe

  • WANITA SIMPANANMU   MALAM PENGANTIN

    "Hiks ... hiks ... hiks ...." Ayana tak bisa menahan dan membendung air matanya, dia terus terisa dengan pasrah di dalam kamarnya. Dia mencoba meredam tangisannya di atas bantal, tapi ternyata suara tangisannya terdengar oleh sang Nenek. Nenek yang hendak memanggil cucunya makan malam pun mendengar suara tangisan Ayana, tangannya yang sudah melayang di ambang pintu pun menjadi ragu untuk memberikan ketukan. Tangan Sang Nenek mengepal ragu, dia mundar mandir di depan pintu kamar Ayana dengan panik. Dengan meyakinkan dirinya, Nenek pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu. Tok Tok Tok "Ayana? Ayo makan dulu, Nak?" Ajak Sang Nenek yang semakin khawatir karena Ayana sejak tadi tidak keluar kamar dan hanya menangis dalam diam. "Ayana Sayang?" Panggil Nenek lagi untuk kedua kalinya yang akhirnya membuat Ayana mendengar dengan jelas panggilan Sang Nenek. Tidak ingin membuat Neneknya khawatir, Ayana pun berteriak untuk menjawab ajakan Neneknya makan malam. "Tidak, Nek. Nenek saja y

  • WANITA SIMPANANMU   SETELAH MALAM PANAS

    "Aghm!"Azka menggeram nikmat saat dia berhasil menyalukan hasratnya, dia langsung terengah setelah menggulingkan tubuhnya di samping sang kekasih.Ayana pun nampak begitu kelelahan saat melakukan kegiatan panas dengan Azka, dia sudah tidak bisa berpikir jernih dan hanya bisa mencoba mengatur nafasnya dengan susah payah.Melihat wanita yang dicintainya sudah seutuhnya menjadi miliknya, Azka menarik sudut bibirnya lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka.Sang Genral manager masih tidak bisa percaya jika akhirnya dia bisa menyentuh wanita yang paling di cintainya. Hatinya begitu bahagia dan dia bersumpah, sampai mati pun dia tidak akan pernah meninggalkan Ayana."Terima kasih sudah percaya padaku, Ayana." Ujar Azka yang menarik tubuh Ayana agar bisa dia peluk. Ayana tidak menggeming, dia hanya menikmati kehangatan yang keksihnya berikan.Lama Ayana terdiam, akhirnya dia mulai tersadar dengan hal bodoh yang sudah dia lakukan dengan Kekasihnya. Seharusnya dia mengakhiri

  • WANITA SIMPANANMU   TIDAK INGIN BERPISAH

    Azka membawa paksa kekasihnya menuju kediaman mewahnya, Ayana juga sudah tidak melakukan pemberontak lagi. Dia sudah pasrah."Bersihkan tubuhmu, malam ini kamu menginap di sini."Ayana sudah mengangkat bibirnya untuk menolak tapi Azka sudah lebih dulu melanjutkan ucapannya, "Tidak ada penolakan.""Kamu selalu berbuat semaumu," ujar Ayana yang menatap Azka sedang membuka dasi yang melilit di lehernya.Mendengar itu, Azka hanya menghela nafas. Dia juga tidak ingin jadi pemaksa untuk Ayana tapi kekasihnya itu belakang ini senang sekali membuat tensi darahnya meninggi.Tak ada pembicaraan apapun lagi setelah Ayana menuruti semua ucapan Azka, dia pergi ke arah kamar mandi lalu membersihkan tubuhnya. Sebelum beranjak dari kamar mandi, Ayana sempat mengirim pesan kepada Neneknya jika dia tidak akan pulang malam ini.Terpaksa Ayana harus berbohong dan mengatakan jika dia sedang lembur di kantor."Hahh ... sepertinya aku harus mengakhirinya malam ini." Ujar Ayana saat melihat pantulan dirinya

  • WANITA SIMPANANMU   KEJUTAN YANG GAGAL

    "Kenapa begitu terkejut? Kamu tidak pernah mengira jika aku akan ada disini kan?"Aura berbicara dengan senyum lebarnya, dia sangat senang melihat ekspresi Azka yang terlihat begitu terkejut dengan keberadaannya.Semakin dilihat Azka semakin terlihat tampan, Aura sepertinya sudah memilih pilihan yang sangat tepat karena menerima perjodohan dari sang Ayah."Bagaimana bisa kamu masuk kesini, aku tidak suka jika ada pengganggu disaat aku bekerja." Tegas Azka."Azka! Kamu terlalu kasar sekali, aku bukannya mau mengganggumu. Aku hanya membawakan ini... seharusnya kamu berterima kasih bukannya mengataiku pengganggu."Aura sangat tidak terima dengan apa yang baru saja Azka katakan karena ucapan Azka terdengar sangat memojokkan dirinya, itu juga menyinggung harga dirinya.Azka memang tidak suka jika ada yang mengganggunya ketika bekerja, pengecualian jika Ayana yang menjadi pengganggu maka Azka selalu menunda pekerjaannya dan membiarkan Ayana berceloteh hingga puas."Cobalah, aku membelinya d

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status