Share

MURKA SANG MERTUA

MURKA SANG MERTUA

Pintu ruangan Renata, tiba-tiba terbuka dengan keras, Davin yang hendak membuka pintu pun merasa terkejut dan mundur beberapa langkah.

Rupanya, Gunawan dan Martha, saat itu baru tiba di depan pintu, mendengar percakapan anak dan menantunya. Hingga mereka urungkan untuk masuk.

Tanpa bertanya apa-apa lagi Gunawan, langsung menghujamkan pukulan bertubi-tubi ke arah wajah dan perut Davin.

“Dasar laki-laki tidak berperasaan!” seru Gunawan kembali memukuli Davin.

Sementara Martha, langsung memeluk Renata, tangis Renata pecah dalam pelukan Martha, rasa sakit dan sesak yang ia tahan sejak tadi, luruh bersama belaian sang mama.

Renata bukanlah wanita yang cengeng, ia adalah wanita yang kuat dan mandiri, namun ucapan Davin kali ini benar-benar mecabik hati yang semula lembut dan penuh pengertian.

“Aku bisa jelaskan semuanya Pah,” ucap Davin, seraya bangkit dari lantai karena pukulan mertuanya.

“Aku, tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status