Share

selena vs Eka

Penulis: Vyra Fame
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Lho, itu bukan kendaraan punya kamu?"

"Bukanlah, Mas. Aku mah kalau mau naro kan ya satu-satu enggak langsung banyak begitu. Kecuali pas waktu pertama mau buka showroom dulu baru deh bawanya barengan begitu ya sewa truk besar juga."

"Lah berarti mau ada yang buka showroom juga dong di sekitar komplek ruko sini?"

"Ya mungkin saja, Mas."

"Kamu punya saingan ding, Sel?"

"Ya memangnya kenapa? Punya saingan juga gak masalah toh aku yakin harga jual dia gak lebih murah dari harga barang yang aku jual. Soalnya showroomku terkenal paling murah di kota ini sih untuk sekelas jual beli kendaraan bekas." Fatih terdiam karena sejatinya ia juga mengakui kalau showroom milik Selena satu-satunya yang termurah dan terlengkap di kota mereka dengan harga miring tapi kondisi barang masih sangat oke.

"Kita lihat yuk, Mas."

"Lihat ke mana? Di sini kan juga kelihatan. Kamu ih kepo banget sama urusan orang."

"Yeee biarin aja napa. Namanya aja orang penasaran."

Selena tidak menghiraukan ucapan Fatih. Ia pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    Selena merasa terancam dengan kehadiran Eka kembali

    Saat Selena akan beranjak, Eka kembali memanggilnya."Oh ya, Sel, salam untuk suami kamu ya. Harap dijaga dengan baik karena gak menutup kemungkinan dia akan kembali bertekuk lutut padaku. Soalnya kamu lihat sendiri kan? Aku jauh lebih cantik dan perfect dari pada kamu." Selena kembali memalingkan wajah dan tubuhnya. Ia merasa sangat geram dengan apa yang diucapkan Eka barusan. Sedangkan Eka yang melihat wajah Selena sudah memerah bak kepiting rebus hanya bisa terkikik."Lihatlah, Sel, bahkan saat kamu sudah berhasil merebut suamiku tapi tetap saja hidupmu masih berada di bawah bayang-bayangku. Dan aku akan pastikan kamu benar-benar menyesal telah berurusan denganku." Eka pun kembali fokus memerintah para pekerja untuk menurunkan dan menata kendaraan-kendaraan ke dalam ruko setelah mereka membuka lebar-lebar pintu rolling door nya.Selena berjalan sembari menghentak-hentakkan kakinya. Dadanya naik turun. Sungguh, ia merasa sangat panas melihat penampilan terbaru dari Eka. Bagaimana b

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    jalang teriak jalang, gak malu?

    "Lho, kamu mau kemana, Mas?" tanya Selena yang melihat Fatih berjalan keluar showroom. "Mau lihat apa yang kamu katakan itu benar apa enggak.""Halah, Mas, gak perlulah sampai begitu. Berubah sih tapi masih tetap cantikan aku." Fatih tidak mendengarkan ucapan Selena. Baginya itu hanya alasan yang ia kemukakan di depan Selena. Padahal aslinya tidak seperti itu. Ada rasa rindu yang membuncah dalam dirinya terhadap mantan istri yang belum resmi bercerai di mata hukum itu. Namun, untuk mengakui ada perasaan khawatir akan hutangnya pada Selena. Fatih terus saja berjalan mendekati di mana showroom itu berada. Hingga kakinya kini berpijak di atas lantai depan ruko itu tenggorokan Fatih seperti tercekat. Napasnya tidak beraturan. Bahkan, Fatih membelalak karena pada faktanya apa yang diucapkan Selena itu kebenaran. Ia memindai tubuh Eka dari atas hingga bawah dan kembali lagi bawah hingga ke atas. Yah, tubuh Eka sudah semakin langsing meski masih belum ideal untuk tinggi badan Eka tapi mas

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    aku ingin kamu hancur, Sel!

    "Itu aku … emm anu … sebenarnya aku ….""Mas Fatih! Ngapain kamu di sana! Dan kamu jalang! Jangan kamu ganggu suamiku!" "Jalang teriak jalang, gak malu?" "Dan kamu, Mas! Ngapain sih Mas kamu ke sini segala? Pake acara ngobrol lagi," sungut Selena dengan geram saat melihat Fatih berbicara kepada Eka. "Ya memangnya kenapa? Kan aku ada anak sama Eka. Jadi wajar dong kalau aku menanyakan kabar Nayra pada Eka?" Fatih berusaha membela dirinya. "Halah Mas, itu mah cuma alasan kamu saja kan? Sebenarnya kamu juga pengen ketemu kan sama Eka? Mau lihat perubahan Eka yang aku ceritakan tadi kan? Ngaku aja deh Mas nggak usah pura-pura gitu.""Kamu tuh kenapa sih? Aku ke sini tuh ya cuma nanyain kabarnya Nayra saja. Kan aku juga Bapaknya." Fatih sudah mulai tersulut emosi dengan tingkah Selena. "Tapi kamu tuh sudah cerai sama Eka Mas!""Ya memang kenapa kalau aku sudah cerai sama Eka? Toh cerai agama kan? Masih bisa rujuk ini. Lagian tanggung jawab Nayra kan wajib sama aku."Selena terkejut me

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    Buang makanan sampah ini!

    "Ya memang apa salahnya kalau aku mau rujuk sama Eka? Kita ada anak kok. Aku cuma nggak mau Nayra kekurangan kasih sayang dari ayah dan Ibunya.""Kenapa nggak dari dulu saja Mas kamu setia sama Eka? Kalau kamu mau rujuk sama Eka, kamu harus kembaliin semua yang pernah aku kasih ke kamu Mas. Termasuk buat makanmu selama denganku itu juga harus kamu kembalikan.""Lha mana bisa begitu. Kan dulu kamu sendiri yang ngasih. Aku mana pernah minta sama kamu.""Heh, Mas! Kamu apa gak ingat? Tidak ada yang gratis di dunia ini tau gak!"Fatih terdiam mendengar penuturan dari Selena. Bagaimana mungkin ia bisa mengembalikan semua yang pernah Selena kasih?. "Sial!" umpat Fatih. ****Bu Nuri bingung harus mengaturnya bagaimana. Uang yang dikasih Selena hanya delapan ratus ribu. Tiga ratus untuk makan selama seminggu dan lima ratus uang jatahnya dia sendiri. Sedangkan Bu Nuri harus membayar arisan sebesar tiga ratus ribu. Hanya sisa dua ratus mana cukup untuk dia sekedar membeli pakaian? "Duh, gima

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    perubahan sikap Selena

    Ikan asin dan tumis kangkung. Ya, Selena memiliki alergi terhadap ikan asin. Bagaimana bisa ia memakan itu?"Apa yang Ibu masak ini! Makanan sampah!" pekik Selena. Bu Nuri dan Fatih tergopoh-gopoh menghampiri Selena setelah mendengar suara pekikannya. Selena hendak membuang makanan yang telah Bu Nuri masak. Selena membawa makanan itu ke dapur. Telat satu detik saja, makanan itu sudah berpindah ke tempat sampah. Beruntung Bu Nuri dengan cepat mencegah Selena membuang makannya. "Eh eh, mau kamu apain itu masakan Ibu?""Ya mau aku buang lah, makanan sampah kayak gini kok disuguhkan ke aku.""Sini, Ibu sudah capek-capek masak seenaknya saja mau kamu buang." Bu Nuri merebut piring yang dipegang oleh Selena lalu meletakkannya di atas meja. "Kenapa Ibu cuma masak kangkung sama ikan asin? Ibu tau, aku tuh alergi sama ikan asin!" Selena membentak Bu Nuri membuat Bu Nuri sedikit terkejut. "Ya mana Ibu tau, kamu saja nggak bilang. Lagian makanan tuh disyukuri aja apa yang ada."Bu Nuri beru

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    memangnya aku makan pake uangmu?

    Fatih kembali ke meja makan menghampiri Bu Nuri. "Mana Selena, Tih?" tanya Bu Nuri celingak-celinguk mencari Selena. "Dia nggak mau makan, Bu. Dia langsung pergi ke showroom. Padahal aku pengen ke showroom bareng. Tapi malah ditinggal." Fatih mendaratkan bokongnya di kursi duduk. Dengan lesu ia mengambil nasi ke dalam piring. "Dasar kurang ajar itu Selena! Berani-beraninya dia gitu ke kita! Apa karena dia merasa yang sudah membiayai hidup kita makanya sok begitu? Padahal uang yang kita pakai juga gak seberapa banyak.""Ibu bener-bener nggak kuat, Tih. Baru juga sehari, gimana kalau tiap hari Ibu diperlakukan semena-mena begini? Angan-angan Ibu pengen dapat menantu kaya, sayang sama mertua dan nggak pelit, ternyata malah dapet menantu yang membabukan mertuanya." Bu Nuri berucap sambil terus mengunyah makanan karena Bu Nuri benar-benar sudah kelaparan. "Tadi Fatih ketemu sama Eka, Bu." Fatih mengalihkan pembicaraan mengenai Selena karena sejatinya ia sendiri juga malas mendengar oce

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    situ julid? sama, aku juga bisa.

    "Emang dasar ya, anak jaman sekarang kalau dikasih tau pada ngeyel. Bisanya cuma bantah. Beda jaman saya dulu yang selalu ngikut apa kata yang lebih tua.""Ya nggak apa-apa lah, Bu. Julid amat jadi orang. Toh saya juga makan nggak pake uang Ibu kan?""𝚂𝚊𝚢𝚊 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚞𝚕𝚒𝚍, 𝙼𝚋𝚊𝚔 𝙺𝚒𝚗𝚊𝚗. 𝚃𝚊𝚙𝚒 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚗𝚒𝚑 𝚙𝚎𝚍𝚞𝚕𝚒 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚒𝚝𝚞. 𝚂𝚎𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝𝚔𝚊𝚗."𝙺𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚎𝚗𝚝𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚐𝚎𝚛𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚢𝚞𝚛𝚊𝚗. 𝙸𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚝𝚊𝚙 𝚙𝚎𝚛𝚎𝚖𝚙𝚞𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚒𝚊 𝚜𝚎𝚔𝚒𝚝𝚊𝚛 45 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚒𝚝𝚞."𝚃𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝙱𝚞 𝙴𝚕𝚒 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚍𝚞𝚕𝚒 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚊𝚢𝚊. 𝚃𝚊𝚙𝚒 𝚊𝚕𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚑 𝚋𝚊𝚒𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚔𝚎𝚙𝚎𝚍𝚞𝚕𝚒𝚊𝚗 𝙱𝚞 𝙴𝚕𝚒 𝚒𝚝𝚞 𝚌𝚞𝚔𝚞𝚙 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚊𝚖 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚘𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚜𝚎𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚗 ?

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    Bu Eli yang gak tau malu

    Wajah wanita paruh baya itu pun memerah. Ia merasa sangat malu, lantas diletakkannya barang belanjaan yang sudah ia pilih tadi dengan hentakan. "Nih aku kembalikan, gak jadi belanja! Timbang hutang gak seberapa aja pake diumbar-unbar.""Yang namanya utang ya tetap hutang, Bu. Hutang itu ya harus dibayar. Kalau gak mau diingatkan ya gampang, Hu, jangan hutang. Lagian malah saya gak rugi kalau situ gak jadi belanja. Mending tuh bahan makanan saya suruh istri saya aja masak di rumah daripada laku tapi dihutang sama situ.""Halah, hitung berapa hutang aku sekarang biar aku bayar."Si mamang tukang sayur pun mengambil buku catatan hutang dan melihat nama Bu Eli di daftar buku itu. "Totalnya sembilan ratus dua puluh ribu."Mata Bu Eli membelalak mendengar nominal hutang uang disebutkan oleh si tukang sayur tadi yang biasa dipanggil dengan Mang Gembul karena badannya yang memang gembul. "Hutang apaan sampai sembilan ratus. Kamu mau meras saya ya!" "Lah, meras gimana? Jelas-jelas di sini

Bab terbaru

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    Ending

    WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKUHari yang dinanti-nantikan oleh semua orang pun tiba. Kinan berkali-kali melihat jam, memastikan kapan waktu yang tepat baginya untuk menyuruh semua orang yang sedang sarapan itu untuk berkemas.Di sisi lain, dia tidak sabar untuk segera melihat orang-orang itu bergegas berangkat, tapi di sisi lainnya, Kinan tidak enak hati untuk membuat semuanya jadi tidak bisa menikmati makanannya.Andra yang peka terhadap air muka istrinya yang cemas itu pun menyudahi acara makannya dan mencuci kedua tangannya. "Sayang?" panggil pria tampan itu sambil meletakkan kedua tangannya di bahu Kinan dari belakang."Eh?!" respon Kinan terkejut. "Maaf udah ngagetin kamu, ya," ucap Andra. Kinan membalik badannya dan menggelengkan kepalanya seraya tersenyum. "Nggak apa-apa, kok," ucap perempuan itu lirih "Nggak apa-apa kok keliatan cemas gitu? Kenapa, Sayang?" tanya Andra dengan penuh kesabaran.Sebenarnya, dari gerak-gerik sang istri, Andra itu sudah tahu bahwa pasti Kinan seda

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    Bisnis baru

    WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKUWajah Selena begitu geram. Digelandang masuk ke dalam mobil polisi bersama dengan dua orang yang membuatnya naik pitam itu rasanya seperti disuruh memakan makanan kotor yang ingin segera dimuntahkan keluar sampai habis.Sejak dikawal menuju ke mobil polisi, Selena terus memperhatikan dua mobil polisi yang berada di belakang.Dia melihat Fredy yang memasuki satu mobil polisi dan Jane memasuki satu mobil lainnya. Di dalam mobil, baik Jane maupun Fredy diapit oleh dua orang petugas kepolisian di kanan dan kiri mereka. "Masuk Nyonya! Kami tidak mau bertindak kasar pada anda. Jadi tolong bersikap kooperatif pada kami."Seorang anggota kepolisian yang berdiri di belakangnya dan sedang memperhatikannya dengan tatapan kesal tampak mulai kehilangan kesabarannya melihat Selena yang berdiri di depan pintu mobil sejak tadi sambil memperhatikan dua mobil polisi lainnya yang juga membawa dua orang yang telah menimbulkan keributan tadi, tanpa berniat untuk masuk ke dala

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    Hamil kembar

    WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKUKeesokan harinya, Fatih berniat mengajak Andra untuk pergi ke showroomnya guna mewujudkan apa saja yang telah mereka bahas kemarin malam. Kebetulan dia juga sudah membuat janji dengan salah satu supplier truck yang menyediakan jasa modifikasi food truck.Eka yang mendengar obrolan keduanya pun segera berjalan menyambangi Fatih dan Andra untuk kemudian kembali mengutarakan keinginan yang tiba-tiba terlintas di pikiran."Boleh aku ikut membahasnya bersama dengan kalian?" tanya Eka sedikit basa-basi. Fatih dan Andra pun bersamaan menoleh akibat kedatangan Eka yang menurut mereka begitu tiba-tiba."Memang sudah seharusnya seperti itu, kan?" balas Fatih seraya tersenyum dan menggeleng pelan dengan pertanyaan aneh sang istri."Sepertinya nanti kami sangat butuh saran-saran lain darimu," jawab Andra yang juga tak luput dengan senyumannya."Aku juga mau ikut!" seru Kinan yang juga baru saja datang. Andra yang mendengar itu pun menaikkan sebelah alisnya sekilas."Ak

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    Patah hati yang kedua kalinya

    WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKUSepasang mata itu mulai menyipit, memandang ke arah sepasang pria yang begitu ia kenal dengan baik tengah berduaan.Kerutan pada kening Selena bahkan mulai bermunculan ...."F-fredi?? S-siapa yang duduk dengannya??"Seketika, rasa sesak di dadanya kian hebat, debaran jantungnya kini berdetak tak karuan, amarah yang kian mencuat bahkan tangan terkepal sempurna, mendapati sang pujaan hati tengah menjalin kasih dengan wanita lain.Betapa tidak? Fredi terlihat tengah asyik berduaan dengan sosok wanita berpenampilan hedon, beberapa perhiasan mahal menghiasi kedua pergelangan tangan, jari jemari, leher dan juga sepasang telinganya.Selena benar-benar dibuat geleng-geleng kepala melihat kemesraan yang terjadi saat ini."Ck! Sialan, bisa-bisanya dia melakukan ini padaku."Saat itu pula amarahnya mulai meledak! Tanpa berpikir panjang wanita itu lekas melangkahkan kaki menghampiri mera Fredy."Ah! Kamu bisa aja, Say.""Serius Jane, kamu benar-benar terlihat cantik se

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    Mangsa baru

    WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKUSelena menghentakkan kakinya dengan perasaan kesal. Wajahnya tampak masam terlihat. Ia juga heran kenapa Fatih dan juga Eka tidak mau menggubrisnya lebih jauh. Karena sudah diabaikan begitu saja, Selena pun pada akhirnya memutuskan untuk pergi. Rasa kesal yang ia rasakan masih juga belum surut. Sepanjang jalan, ia terus mengomel tak jelas. Tentunya merutuk pasangan suami istri tersebut.Sejak perceraian itu, Selena sudah tak mau menganggap Eka sebagai teman lagi. Karena menurutnya, Eka adalah wanita perusak kebahagiaannya. Padahal jika ditelisik dari fakta, justru dialah wanita yang merebut kebahagiaan sahabatnya sendiri.“Kenapa sampai sekarang aku tidak bisa melupakan Fatih, ya? Padahal aku sudah dapat pengganti yang tampan seperti Fredy,” keluh Selena dengan suara lirih.Ya, begitulah Selena. Ia masih terkurung dengan dilemanya sendiri. Jika tidak berada di dekat Fatih, ia bisa meredam rasa cintanya. Namun, akan sangat berbeda bila jarak mereka dekat, S

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    jatuh ke lubang yang sama

    "Kenapa kamu duduk di depanku dan bukannya di sampingku?" Kinan mengernyitkan dahi tak mengerti."Kalau aku duduk di sampingmu, kita memang bisa dekat dan mesra-mesraan. Tapi, kalau aku duduk di depanmu, aku bisa puas liatin kamu. Sambil makan liatin kamu pasti bikin aku makin berselera."Seketika rona merah menjalar di wajah Kinan. Meski telah lama bersama, tetapi mendapat rayuan dari sang Suami tetap saja membuatnya malu dan salah tingkah."Ah, kamu bisa aja, Mas."Andra tersenyum dan berkata, "Makasih ya, Sayang. Udah buat dan bawa bekal buat aku.""Iya, sama-sama. Dimakan dong.""Hm, ini nikmat banget, Sayang. Kamu emang paling jago masak. Rasa masakannya gak ada duanya dan paling enak di dunia ini."Mendapat pujian seperti itu lagi-lagi membuat Kinan merasa senang bercampur malu. Ia senang karena suaminya benar-benar telah berubah menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya."Bicara Mulu, nanti kamu keselek loh.""Ya gak dong, Sayang. Lagian aku kan cuma memuji istriku y

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    malu di depan saudara

    "Masih mau jadi saksi? Ibu liat sendiri kan kalau di sini tertulis nama saya," tunjuk Kinan ke arah tulisan namanya yang berada di bagian bawah tupertuper.Meski Bu Eli sudah berusaha menghentikan aksi Kinan itu, pada akhirnya gagal juga. Situasinya sedang tak berpihak kepada Bu Eli.Bu Ana–saudara Bu Eli dari kampung–terkejut dan sontak memandang Bu Eli, seolah-olah meminta penjelasan. Namun, Bu Eli hanya bisa menunduk dan diam seribu bahasa. Ia benar-benar sangat malu karena ketahuan tupertuper itu bukan miliknya."Kok, kamu gak bilang kalau itu bukan punyamu?!" bisik keluarga Bu Eli dengan penuh penekanan.Kinan cekikikan mendengar perkataan wanita tersebut. "Ya, gimana mau bilang, Bu. Wong tadi udah koar-koar kalau wadah mahal itu kepunyaan dia. Kalau dia jujur, mau taruh di mana mukanya."Kinan tampak tak peduli dengan raut wajah Bu Eli yang sudah berubah merah. Kesal karena Kinan begitu gamblang berbicara. Padahal tadi Bu Lei sudah berkoar-koar tentang betapa mahalnya wadah tem

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    bukan maling tupertuper

    Bukannya bersyukur mendapat makanan gratis, malah menggerutu tidak jelas. Bu Eli lantas berjalan menuju ke terasnya. Melihat kalau-kalau Kinan masih membagikan makanan dan tetangganya sudah sepi."Kalau masih ada sisa aku mau minta lagi ah."Bu Eli masih mengintip dari rumahnya. Namun, susunan box makanan sudah tidak ada, yang tersisa hanya Eka dan Kinan yang masih berada di teras rumahnya."Eh, masih ada kotak yang dipegang si Kinan dan iparnya. Samperin, ah." Bu Eli pun bergegas menuju ke rumah Kinan."Kinan!""Iya, kenapa, Bu Eli?""Acara bagi-bagi makanannya udah selesai?""Iya, emangnya kenapa, Bu?""Siap tahu makanannya masih sisa, kan kasian nanti bisa mubazir. Kalau makanannya sisa dan basi kan jatuhnya malah dosa bukannya dapat pahala. Seperti itu," tunjuk Bu Eli ke arah kotak yang dipegang Kinan."Wah, benar-benar gak tahu malu ya tetanggamu ini Kinan. Heh, Bu Eli! Kotak yang dipegang Kinan itu untuk makan siangnya. Malah mau minta juga. Tadi kan Bu Eli udah dapat.""Halah,

  • WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut)    dasar Bu Eli!

    Hari itu Kinan mengadakan sedekah jumat seperti biasa. Makanan yang akan dibagikan sudah tersusun rapi di teras rumah agar lebih mudah dibagikan nanti. Ia tidak sibuk di dapur, karena yang akan dibagikan adalah makanan dari gerai."Semuanya sudah turun semua, Sayang," ucap Andra kepada Kinan setelah menurunkan kotak terakhir."Terima kasih, Sayang." Kinan tersenyum hangat ke arah sang Suami."Kita bagikan selepas Jumat atau sebelum?" Eka memastikan."Sebelum Jumat aja. Mbak jadi kan bantuin aku? Soalnya Mas Andra mau balik ke gerai lagi."Yah, Eka memang sengaja datang hari itu. Ia diminta tolong oleh Bu Nuri untuk mengantarkan rujak buatan ibu mertuanya itu untuk Kinan. Bu Nuri sengaja bikin karena Kinan sedang mengandung. Bahagia hati Kinan karena kini mertua dan iparnya bisa akur dengan dirinya. "Jadi dong."Setelah kepergian Andra kembali ke gerai, Kinan dan Eka kembali menghitung ulang jumlah makanan yang akan mereka bagikan. Totalnya ada seratus lima puluh box. Namun, ada yang

DMCA.com Protection Status