Daniel mendudukkan Cinta di kursi, menyiapkan piring dan mengambilkan nasi beserta lauk pauk.
"makan ya, sayang," ujar Daniel mengecup pucuk kepala istrinya.
Cinta terdiam, hanya menatap piringnya yang berada di hadapannya.
"kamu tidak mau makan, karena khawatir aku akan menjebakmu?" Tanya Daniel menatap Cinta. Tapi, Cinta masih diam tak bersuara.
"Oke, oke, oke, aku akan makan terlebih dahulu," ujar Daniel mulai menyendokkan makanan ke dalam mulutnya.
Cinta masih terdiam. Daniel menatap Cinta dengan serius."katakanlah, jika kamu ingin mengutarakan sesuatu," ujar Daniel.
"A- aku mau ki-kita bercerai," ujar Cinta dengan terbata-bata.
"hey, kamu bicara apa?" Daniel bangkit dari tempat duduknya dan mendekati Cinta.
"Aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini. Aku tidak mengenalmu, betapa buruk nasibku. Aku dijebak, dan mel
Tanpa menunggu persetujuan dari Cinta, Daniel langsung langsung melabuhkan bibirnya di atas kelopak bibir Cinta, Cinta terkejut mendapat ciuman yang tiba-tiba itu, membuat matanya membulat sempurna. Daniel melumat dan menyesap bibir Cinta dengan rakus.Cinta membalas ciuman itu, menikmati kehangatan yang meresap dalam hatinya bersama irama jantungnya yang tidak beraturan."Ya ampun, Sphagetynya!" ujar Cinta menarik bibirnya dan berlari ke dapur. Lalu membuka microwave."yaahhhh ..." Cinta terduduk lesu melihat sphagety yang sudah membengkak di dalam wadahnya.Daniel menghampiri Cinta dan membelai pipi istrinya dengan lembut."Aku nggak suka makan sphagety yang sudah membengkak seperti ini," sungut Cinta."Tdak apa-apa sayang, aku buatkan lagi ya," ujar Daniel menghibur."Eh, nggak usah. biar aku saja yang memasak, kamu ganti pakaianmu," uja
"gila! kamu membuat jantungku hampir copot," ujar Cinta memukul bahu Daniel.Daniel menangkap tangan Cinta dan tatapannya berubah menyeramkan."Da-daniel, kamu kenapa?" Cinta mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Daniel.Daniel mendekatkan wajahnya dan menatap Cinta dengan sorot mata yang sangat tajam. Cinta semakin merasa ketakutan."Hmm, tadi ada yang mendorongku kesungai, kali ini, aku ingin berenang bersamanya," ujar Daniel dengan suara lantang."Ampun Daniel, aku tadi hanya bercanda. Ampuun," ucap Cinta memohon kepada Daniel."Tidak bisa, aku sudah basah kuyup. Jadi, kamu harus ikut berenang juga," teriak Daniel mulai memegang tangan Cinta."Aku takut, Daniel. Aku mohon, jangan ..."Cinta memohon dengan menagkupkan kedua tangannya."Bayangkan, Cinta, jika di belakangmu ada harimau yang akan m
Pukul tujuh pagi, sebuah mobil Alphard silver sudah terparkir di halaman Villa."Pagi,Bos," sapa Andi pada Daniel dan Cinta yang sama- sama membawa koper dari kamar masing-masing."Pagi, Andi," jawab Daniel dan Cinta bersamaan.Andi mengambil koper majikannya. Dan masukkan ke dalam bagasi mobil.Daniel menggandeng tangan Cinta masuk ke dalam mobil dan duduk bersisian di belakang kemudi.Daniel meraih tangan Cinta dan mengecupnya, Cinta mencoba menarik tangannya, namun, Daniel memiliki kekuatan yang lebih dari Cinta."Ada Andi, jangan gila ya!" Ujar Cinta melotot ke arah Daniel."Kenapa? Andi tahu kamu adalah istriku, jadi, tidak ada yang salah, kan?" Sahut Daniel tersenyum"Tapi aku maluu ..." Ujar Cinta masih melotot."Andi, fokus nyetirnya, jangan berpikiran macam-macam," perintah Daniel menyentuh pundak Andi
"Tentu, sayang," jawab Cinta."Horee ... makasih ya, Ma," ucap Carisa dengan bahagia."Iya, Sayang," sahut Cinta memeluk Carisa dengan erat.Cinta lalu membacakan dogeng sebelum tidur sampai Carisa tertidur.************Pagi yang cerah. Cinta sibuk berkutat di dapur. Cinta memasak bubur ayam permintaan Carisa. Setelah buburnya masak, Cinta membawa bubur kekamar Carisa dan menyuapinya."Sayang, makan yang banyak, ya. Supaya cepat sembuh," ujar Cinta membelai rambut Carisa."Iya, Ma. Makasih ya, Ma. Buburnya enak banget," ucap Carisa manja."Nanti siang, mama mau kerumah kepala sekolah, mama mau ngantarkan surat pengunduran diri dari sekolah. Carisa tinggal sama nenek dulu, ya," bujuk Cinta pada Carisa.Setelah selesai menyuapi Carisa, Cinta membawa mangkok bubur ke dapu
Daniel?"Belum sempat Cinta bertanya ketika Daniel kembali mengecup kedua kelopak mata dan ujung hidungnya. Cinta menyadari yang akan Daniel lakukan berikutnya, sehingga refleks Cinta menutup mulutnya."Heyy, kenapa kamu menutup mulutmu, Hmm?" Tanya Daniel menatap istrinya. tapi Cinya hanya menggeleng kan kepalanya. Daniel mengecup punggung tangan Cinta."Good morning, Sayang," ujar Daniel tersenyum."Morning," sahut Cinta masih menutup mulutnya"Oke, aku akan keluar," ujar Daniel meninggalkan Cinta.Cinta bangun dan langsung menuju kamar mandi, lalu wudhu dan menunaikan ibadah dua rakaat.*********Cinta mengoles selembar roti dengan selai coklat, lalu menaruhnya di pemanggang. seseorang tiba-
"Tapi, Sayang, aku ingin tidur disini. Tidur di Sofa luar tidak nyaman. punggungku bahkan terasa sakit semua," rengek Daniel.Cinta membelalakkan matanya mendengar perkataan Daniel."Oo ... jadi kamu mau tidur ditempat nyaman?" tanya Cinta tersenyum."Iya, Sayang, aku tidur disini, ya?" jawab Daniel mengedipkan matanya."Baiklah, tidurlah di tempat nyamanmu. Aku akan tidur di luar," ujar Cinta mendorong Daniel ke tempat tidur dan berjalan ke luar kamar."Sayang, sayang ... Oke, aku akan tidur diluar," ujar Daniel menghadang langkah Cinta."bukankah kamu bilang tidak nyaman?"sahut Cinta."Iya, tapi aku tidak ingin istriku tidur dengan tidak nyaman," ujar Daniel memegang tangan istrinya.Daniel lalu mencium kening Cinta, mengecup kedua kelopak mata, dan ujung hidung Cinta. Lalu wajahnya semakin tur
"Kamu adalah perempuan pertama dan terakhir yang masuk ke kamar rahasia ini. bahkan Andi juga tidak mengetahui tentang kamar ini," sahut Daniel menopang dagunya di pundak Cinta lalu menunjuk kearah layar CCTV"Dari sini aku bisa memantau luar ruangan jadi kalau aku mau keluar aku melihat situasi dimana tidak ada orang diluar atau pun dalam ruangan kerja ku," ujar Daniel mempererat pelukannya."Lalu, apa sekretarismu yang dulu sering meninggalkan ruang kerja?" tanya Cinta menoleh Daniel."Sekretarisku yang dulu, tidak berada satu ruangan denganku. Dan aku pun tidak mengizinkannya masuk tanpa mengetok pintu dan mendengar kupersilahkan masuk," jelas Daniel tersenyum kepada Cinta.Mendengar penjelasan Daniel, cinta pun tersenyum."Senyummu manis," bisik Daniel di telinga cinta.Cinta membalikkan badannya menghadap Daniel. Tanpa mengulur waktu Daniel mengecup
Minggu sore,Cinta mengemasi barang yang akan dibawanya ke Apartemen.drettt...ponsel Cinta bergetar.Cinta mengusap layar ponselnya dan tertera chat dari Daniel.[Sayang, hari ini aku gak ikut jemput kamu. Aku ada meeting penting dengan klien,][Bukannya hari ini libur?][Iya sayang, tapi ini klienku dari bangkok][Ya sudah, gak apa-apa][Maaf ya, Sayang]Cinta menarik nafas pendek. Ntah mengapa sesak yang dirasakan Cinta. Cinta merasa sangat merindukan suaminya.Pukul 16.30 wib, Cinta berangkat dari perbatasan kota. Cinta melam