Share

S2~179

Bangun dan tidak melihat Intan di sisinya, Safir segera beranjak menuju kamar mandi. Tidak menemukan Intan di sana, Safir lantas melihat jam dinding dan jarum jam masih menunjukkan pukul lima pagi. Namun, mengapa sepagi ini Intan sudah beranjak dari tempat tidur?

“Tan,” panggil Safir setelah membuka pintu kamar, dan beranjak keluar mencari sang istri. “Intan.”

“Dapur, Mas.” Baru mendengar suaranya saja, jantung Intan kembali jumpalitan. Bagaimana bia Safir berdiri di sampingnya? Intan pasti akan kembali gugup, menghadapi Safir yang manis, tetapi masih bertahan dengan gengsi dan egonya itu.

“Ngapain?” Melihat Intan berdiri di depan kompor dan seperti sedang mengaduk sesuatu, Safir lantas menghampiri dengan cepat. “Nasi goreng? Kamu masak nasi goreng?”

Intan mengangguk, sembari menarik napas panjang agar kegugupannya tidak terlihat. “Kan, bu Imar pulang dari semalam, terus ada sisa nasi. Makanya aku goreng aja.”

“Aku sudah minta bu Idha masak di rumah.” Safir lupa mengatakan hal ini pad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Titis Puji Lestari
bener2 nich mb lintang out off the box dech anti mainstream
goodnovel comment avatar
Iin Rahayu
udah lah mas Raga ngalah sama istri apa lg sama bumil dr pd disuruh tdr di sofa atau ngambek di tinggal liburan dan suruh jaga rumah jd satpam deh....
goodnovel comment avatar
RiztyrieM
Makin Manja ya Lintang... dapat suami yg sweet...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status