Share

82 | Kepergian Si Tuan Besar

Steven menggebrak pintu utama mansion, bergaya trendi casual sangat santai jauh berbeda dari biasanya. Ia mengedikkan satu jari, memanggil seorang bodyguard. Tergopoh—gopoh pria bodyguard menghampiri tuannya. Membungkuk setengah badan pertanda hormat tak pernah ia lupakan.

“Saya akan keluar, jangan satupun dari kalian yang memberi laporan pada Hunter maupun Nathan. Kalian masih ingatkan kalau saya lah yang memberi kalian gaji, bukan mereka!”

“Ingat tuan, baik saya paham. Boleh saya tau tuan hendak kemana?”

“Kau tak mendengar apa yang baru saja saya katakan?” sembur Steven berang.

“Saya perlu menyiapkan jawaban untuk tuan muda Kenzie tuan,” tutur bodyguard merunduk.

Steven menghela nafas kasar, “Sebelum Kenzie bangun, saya sudah di rumah. Sekarang buka gerbang!” titahnya sembari unlock amićo.

Sport car blue metallic melesat keluar mansion Wijaya. Steven mengemudi sendiri, pergi pun mandiri tanpa ditemani para pengawal bayaran-nya.

Pria bodyguard tadi membuka komputer, fokusnya kini ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Beiza21
author qu :)))
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status