Share

81 | Obat Kecewa, Benarkah?

Steven dikuasai egonya, begitu pula Nathan yang kecewa. Hunter memilih diam, tapi tetap melayani kebutuhan sang atasan, ia tak lengah seraya mengawasi gerak gerik Serena. Dalang dari kesedihan yang memilukan keluarga Wijaya. Ketiganya sudah tidak sehangat dulu, sebab kesalahpahaman yang sedang terjadi. Hubungan mereka pun merenggang.

Steven dingin bagai bongkahan es yang padat di kutub utara. Hunter tak mempersoalkan sikap Steven yang demikian, ia masih teringat akan perkataan Steven tempo hari. Kemudian sang boss besar pun masuk ke ruangan hingga menghempas pintu sampai kencang terdengar.

Disisi lain, sudut kubikel di kantor Wijaya.

Serena masih menyusun siasat, entah apa itu hanya dia yang tahu. Hunter dengan mata yang membesar dari biasanya, melihat dari sudut mata yang tajam, bahkan alisnya pun menukik bak tanjakan curam menaiki perbukitan.

‘Oke, gue yakin ini pasti akan berhasil. Gue gak boleh menunda lagi. Steven, sebentar lagi, gue yakin bisa menjadi pendamping lo!’

Zzuip…

Sebu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status