Share

82. A Deal

Penulis: Chani yoh
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-23 01:50:46
‘Sial! Sial!’ rutuk hati Gabriella karena benar-benar tak menyangka jika Mario menjadi tim appraisal di bank yang digunakan Fernando. Dia juga merutuki diri karena tidak pernah menanyakan pada Mario apa pekerjaannya.

Kejadian one night stand mereka seperti pertemuan kucing dalam karung! Sungguh luar biasa ... bodoh!

Melihat keberadaan Mario di rumahnya, sontak saja jantung Gabriella nyaris menerobos keluar dari rongga dadanya.

Cepat-cepat wanita itu membalik tubuhnya hendak kembali ke kamar. Tapi naas, Fernando telah melihatnya.

“Oh, itu istriku. Mari kuperkenalkan dulu,” ucap Fernando dan mengarahkan langkah lebar menuju Gabriella.

Sontak saja Gabriella tak bisa bergerak lagi kecuali menoleh pada Fernando.

Dari tempatnya berdiri terlihat bahwa kedua mata Mario membelalak lebar saat menyadari istri dari Fernando, kliennya, adalah partner one night stand-nya satu minggu yang lalu.

Uh la laaah! Dunia macam apa ini?

“Gabby, Sayang, ini James dan Mario, tim appraisal dari Bank of B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Un-Desirable Marriage   83. Kaya Mendadak

    Seperti yang telah direncanakan Gabriella, pengajuan kredit Fernando diterima oleh pihak Bank of Bacallar.Dalam beberapa hari setelah tanda tangan, semua dana sudah cair.Kini, raut Max maupun Fernando terlihat sumringah. Mereka mengadakan perayaan berupa makan malam di hotel bintang lima.Mrs. Milly terlihat hadir kali ini. Tapi Maritza tidak.Lagi-lagi Maritza terlihat menghindar. Ada apa dengan gadis itu? Gabriella terheran-heran. Bertanya pada Mrs. Milly pun dia hanya mendapat jawaban yang kurang memuaskan.“Maritza lagi sibuk dengan kuliahnya. Dia sedang banyak sekali tugas. Jadi tidak bisa bergabung dengan kita,” kata Mrs. Milly berusaha bergaya acuh pada Gabby. Dia sudah tidak menyukai Gabby karena tidak pernah mau merawat anaknya sendiri.Namun, jawabannya itu malah membuat Max jadi ikut berpikir. “Bilang padanya jangan terlalu sibuk seperti ini. Masa perayaan keluarga kita dia tidak ikut. Dia kan bagian dari keluarga kita ini.”“Dia lelah sekali, Sayang. Dia sampai menyewa a

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-24
  • Un-Desirable Marriage   84. Kau Menipuku!

    Sepanjang sisa minggu itu, Fernando sering bersenandung girang. Benaknya memikirkan uang yang berlipat ganda dalam investasinya.Saking gembiranya, dia sampai tidak menggubris Gabriella sedikitpun saat wanita itu sudah bersiap pergi pagi-pagi sekali.Di pikirannya, ‘Persetan kau mau jungkir balik sekalipun! Yang penting sekarang aku kaya lagi!’Dia sendiri pun bersiap untuk ke kantor, tak menggubris wanita yang masih sah merupakan istrinya itu. Di benaknya Fernando sudah merencanakan kunjungan ke bar begitu jam kantornya usai.Tentu saja wanita bayaran di sana sudah begitu menggoda benaknya setiap malam. Saat ini, uangnya kembali banyak, dia sudah bisa membayar wanita untuk kehangatan ranjangnya lagi.Gabriella sendiri saat memoles make up nya sembari memperhatikan Fernando dari cermin riasnya. Dia melihat gelagat kegembiraan di wajah suaminya itu. Dengan senyum sinis, Gabriella menyelesaikan make up dan segera meraih tas tangannya untuk melenggang. Bunyi heelsnya mengiringi langkahny

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-28
  • Un-Desirable Marriage   Kambing Hitam

    “Pap!! Pap!!” Panggilan itu mengisi hiruk pikuk di ruang keluarga kediaman Berbardo. Semua yang ada di sana terkejut melihat kondisi Max yang terkena serangan jantung. “Cepat panggil ambulance!” teriak Mrs. Milly membentak para pelayan di sana. Gegas kumpulan pelayan mengahambur untuk meraih telepon dan menghubungi ambulans. Fernand terlihat sangat gusar akan kondisi ayahnya yang kini berada di pelukan Mrs. Milly. Pria itu mendelik tajam pada Gabby. “Sekarang, puas kau? Puas?!!!” Gabriella terkejut dengan kondisi ayah mertuanya. Tak menyangka jika pria itu akan terkena serangan jantung hanya karena mendengar kondisi kehamilan Maritza yang di luar pernikahan, bahkan tanpa adanya kekasih yang sedang menjalin hubungan dengan gadis belia itu. Tetap saja dia tak menyangka Mr. Max bisa mengalami hal mengerikan ini. “Aku hanya mengatakan apa yang kuketahui! Adikmu itu memang sedang hamil! Siapa yang menyangka ayahmu terkena serangan jantung?!” Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Gab

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-09
  • Un-Desirable Marriage   86. Tamu Tak Diundang!

    “Silvana? Ada apa menelponku?” Jose terlihat teramat heran. Kedua alis tebalnya yang seperti golok terlihat hampir menyatu. “Jose, ini tentang ayahmu. Dia-” “Ada apa dengan pap?” tanya Jose dengan nada yang tidak terlalu antusias. Sebagian besar dirinya sudah tak mempedulikan lagi keadaan ayahnya itu. Tapi nada suara Silvana, dan kenyataan bahwa wanita itu menghubunginya, pastialh bukan untuk hal sepele. “Ayahmu terkena serangan jantung sore tadi, dan sekarang dirawat di ruang ICU. “ “Apa? Bagaimana bisa? Setahuku pap tidak mempunyai riwayat sakit jantung!” “Aku juga tidak tahu, Jose. Tapi ... saat ayahmu terkena serangan jantung, Fernando melarangku untuk menghubungimu. Tapi lima menit lalu, dia menyuruhku untuk segera memberitahumu tentang ini.” “Apakah ada yang kau curigai?” tanya Jose pada Silvana. Dadanya sudah bergemuruh hebat, antara merasakan kepedihannya sebagai seorang anak, tapi dia juga memiliki tembok pahit tentang segala kenangan bersama ayahnya itu. Ditanya sepe

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-11
  • Un-Desirable Marriage   87.

    Jose mengira dia takkan peduli pada ayahnya itu. Pria tua itu tak layak mendapatkan secuil pun rasa sayang darinya. Bahkan jikalau hanya sekadar rasa kasihan, ayahnya pun masih tak pantas mendapatkannya.Ketika ibunya sakit bertahun-tahun yang lalu, jangankan mendapatkan perawatan seperti yang didapat ayahnya saat ini. Untuk membeli obat-obatan murah di apotik saja, ibunya tidak sanggup.Sang ibu masih harus bekerja ekstra dan menghemat makan hanya untuk membeli obat. Lalu ibunya juga tidak mendapatkan perhatian sama sekali dari ayahnya. Bahkan dia diusir dari rumah warisan kakeknya.Apa itu yang dinamakan manusia? Pria sejati?Lalu sekarang, haruskah dia kasihan pada pria tua tanpa belas kasihan itu?Ingin Jose mengabaikannya. Tidak memedulikannya.Tapi ketika dia mendengar kabar duka itu, hatinya bagai jatuh menembus perut dan berhamburan di tanah.Langit yang tadinya terlihat baik-baik saja, tiba-tiba bagai runtuh menindih kepalanya.Napas yang tadinya masih baik-baik saja, kini te

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Un-Desirable Marriage   88. Telepon dari Silvana

    “Hah! Sangat lucu dia bisa berkata bahwa ratusan ribu dolar di rekeningnya itu hasil keringatnya sendiri? Apa dia berpikir bahwa dirinya adalah seorang presdir?” Petugas yang menginterogasi Jose mengoceh kesal atas apa yang dikatakan Jose barusan.Saat ini, kondisi Jose sudah tak berdaya. Dia baru saja disuntik obat penenang dan kini kepalanya sudah tergeletak di atas meja. Jose Antonio tak berdaya dan dalam keadaan tidur nyenyak.“Memangnya apa pekerjaannya?” tanya petugas satunya, yang bertubuh tambun. Dia juga yang meminta agar Jose disuntik obat penenang.“Dia? Setahuku dia ini hanyalah pengangguran tak jelas. Jika bukan karena dia putra dari Max Berbardo, dia pasti sudah berakhir tuna wisma di jalanan. Kalaupun dia terlihat bekerja, paling-paling pekerjaannya hanyalah pekerjaan serabutan. Tidak lebih!”“Oh, pantasan kau begitu yakin uang itu berasal dari pemberian keluarga tirinya bajingan ini.”“Tentu saja! Mrs. Milly tidak mungkin berbohong. Bajingan ini yang mengancam mereka a

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Un-Desirable Marriage   89.

    “Fernando awalnya memintaku untuk tidak memberitahukan Jose saat Mr. Max terkena serangan jantung. Tapi saat sore tiba, Fernando tiba-tiba menghubungiku dan memerintahkanku utnuk mengabari Jose mengenai kondisi gawat sang ayah. Fernando juga memberitahukanku nomor kamar tempat rawat inap Mr. Max. Aku pun menghubungi Jose dan memberitahukan keadaan ayahnya itu.” Thalia mengangguk dan masih bisa megnerti apa yagn disampaikan Silvana karena dia masih mengetahui saat Silvana menelpon Jose dan suaminya itu kemudian menjenguk sang ayah. Silvana pun melanjutkan, “Lalu saat malam tiba, Fernando menelpon dan memberitahukanku jika ayahnya sudah meninggal. Ketika mereka kembali dari rumah sakit, polisi berdatangan kemudian menanyai mereka. Aku seperti mendengar bahwa mereka menyebut-nyebut tentang Jose, bahwa pria itu marah pada almarhum ayahnya karena mengajukan pinjaman bank dengan menggunakan tanah dan rumah yang sebenarnya adalah harta warisannya, sebagai agunan pinjaman. Lalu mereka j

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-20
  • Un-Desirable Marriage   90. Aku Hanya Perlu Kau Mempercayaiku

    Malam hari kini menjadi momok bagi Thalia. Dia sendirian di rumah sewaan mereka. Sekalipun rumah itu tidak besar, tapi sendirian sepanjang hari dan berlanjut menjadi sepanjang malam, Thalia nyaris kehilangan kewarasannya. Ketika dia berhasil mengangkat tubuhnya untuk sekadar membasuh diri, Thalia memandangi dirinya di depan cermin. Perutnya sudah membesar. Kandungannya sudah memasuki trimester tiga. Seharusnya ini menjadi masa-masa yang tak terlupakan oleh dirinya dan Jose. Tapi alih-alih menanti kelahirannya, Thalia malah diperhadapkan dengan situasi ini. Selesai memandangi dirinya, Thalia merebahkan diri. Gerakan kaki dan tangan si baby di dalam rahimnya mulai aktif di saat seperti ini. Biasanya Thalia akan berseru girang sambil memanggil Jose agar bisa ikut merasakan gerakan bayi mereka. Tapi saat ini, Jose tidak ada di sampingnya. Memikirkan ini semua, napas Thalia mulai sesak. Pandangannya menyapu sekeliling ruangan mencari keberadaan suaminya itu. Tapi saat tak kunjung dia t

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-20

Bab terbaru

  • Un-Desirable Marriage   EPILOG: You Are My Life Now

    “Rumah itu tetap akan disita bank. Biar bagaimana pun uang yang digelontorkan sudah terpakai dan berkurang. Jika kau ingin mengambil kembali rumah dan tanahmu itu, kau tetap harus mengganti uang bank yang telah digunakan Gabriella, barulah rumah itu bisa kembali ke tanganmu.”Mendengar penjelasan Mr. Gustavo, Phillio kesal dan berang. “Apa? Itu sama saja bohong!”Jose sendiri tak bisa berkata apa-apa lagi. Andai rumah itu bukan rumah peninggalan kakeknya, maka dia takkan mau memikirkannya lagi. Tapi dalam rumah itu ada banyak kenangan keluarga Miguel yang takkan mungkin tergantikan oleh apapun juga.Lalu pemakaman keluarga mereka pun terletak tak jauh dari kediaman mereka.Segala kenangan inilah yang benar-benar sedang diperjuangankan Jose.“Berapa yang harus kuganti?”“Lima ratus ribu dolar.”“Itu gila!” sahut Jose dengan meraup wajahnya.***Selepas dari pertemuan dengan Mr. Gustavo, Jose pulang ke rumah dengan semangat yang hanya tersisa setengahnya saja. Begitu lesu langkah kakinya

  • Un-Desirable Marriage   104. For Standing Beside Me

    “Sweet, bangunlah.”Suara lemah Jose Antonio memecah keheningan di ruang ICU itu.Thalia terbaring di sana, dalam keadaan tidak sadar.Ramona menceritakan, Thalia terkena preeklampsia. Tapi dia tidak menyadarinya karena tidak pernah lagi memonitor kehamilannya sejak menghadiri persidangan demi persidangan.Ada beberapa gejala yang dia alami, seperti tekanan darah tingginya yang semakin meningkat. Juga kondisi kekurangan nutrisi. Tapi Thalia abai akan semua itu.Membuat ketika dia harus melahirkan prematur, tubuh nya mendadak blank dan dia tak sadarkan diri.Jose rasanya ingin hancur menjadi debu saja ketika dia mendengar apa yang terjadi pada Thalia.Dipandanginya wanita itu dan digenggamnya erat tangan Thalia.“Bangunlah, please. Aku membutuhkanmu. Juga anak kita. Bangun, Sweet. Aku tidak akan memaafkanmu kalau kau meninggalkan kami di sini.”Pria itu tertunduk dan air matanya jatuh tak mampu dibendung lagi.Entah Jose harus menyalahkan siapa. Tapi melihat kondisi Thalia seperti ini,

  • Un-Desirable Marriage   103. Thank You ... For Loving Me

    Joseeee ... My man ... Joseeeeee ... Suara sayup-sayup seakan memanggil Jose. Saat itu dia berada di tebing tinggi dengan angin yang cukup kencang menerpa tubuhnya. Rambut coklatnya yang lumayan panjang berkibaran. Jose memandang sekeliling, tapi tidak melihat seorang pun. Hanya ada air laut yang menerpa karang hingga percikannya terlempar ke segala arah. Deburan ombak kembali mengisi pendengarannya saat panggilan itu sudah tak terdengar. Jose kembali menatap air laut di bawahnya. Entah mengapa dia merasa dirinya terpanggil untuk melompat dari sana. Joseeeeee ... Lagi, suara itu terdengar. Menajamkan telingannya, Jose menyadari jika itu suara Thalia. “Sweet? Di mana kau?” teriaknya pada sekelilingnya. Aku di sini .... Suara Thalia terdengar lagi dan tiba-tiba saja tak jauh dari tempatnya berdiri, tampak tebing yang tak kalah tinggi dan Thalia berada di ujung tebing. Wanita itu mengenakan gaun panjang tipis berwarna pink. Perutnya sudah membuncit sementara angin menerpa ramb

  • Un-Desirable Marriage   102. Masuk Dalam Perangkap (2)

    Memikirkan itu, Fernando sedikit tenang. Meski pun dia tetap bertanya-tanya dalam hatinya. Kenapa Gustavo tetap mau menunjukkan rekaman di menit-menit setelah ini, jika memang isi rekaman sudah kabur dan dirinya tak terlihat jelas.Ah, mungkin itu hanya gertakan saja.Fernando menguatkan dirinya.Lalu mereka semua fokus pada rekaman. Dan benar saja, tak sampai lima menit kemudian, terlihat seseorang keluar dari ruang rawat ayahnya.Mr. Gustavo langsung menunjuk ke arah Fernando.“Apakah itu dirimu?”Fernando nyaris saja kehilangan kedua bola matanya karena mereka berlompatan keluar.Bu- bukankah dia sudah membayar hacker untuk mengaburkan rekaman saat dirinya keluar dari ruangan itu? Kenapa di rekaman kali ini dirinya terlihat jelas? Bahkan fitur wajahnya sangat jelas, karena Fernando sempat menoleh ke kanan dan ke kiri, bahkan menatap ke arah kamera selama beberapa detik.Dengan logika yang masih tertutup keterkejutannya, Fernando sontak berteriak,“Bu- bukan aku! Itu bukan aku!”“Bu

  • Un-Desirable Marriage   101. Masuk Dalam Perangkap (1)

    Silvana mulai menirukan ucapan Mrs. Milly yang didengarnya waktu itu, “Kita harus tenang, Fernando. Pihak Bank tahunya pinjaman itu atas nama ayahmu. Dan ketika Jose mengetahui tentang ayah kalian meminjam dengan menjaminkan rumah dan tanahnya, maka dia gelap mata, murka, dan mendendam pada ayah kalian. Itulah kenapa ayahmu mati.Setelah itu, Jose lalu meminta dana pinjaman itu menjadi miliknya. Mengancam kita untuk mengirimkan dana itu ke rekeningnya. Itulah yang terjadi, Fernando. Kau mengerti? Itu yang terjadi!Camkan dalam benakmu, itulah yang terjadi. Ketika nanti kita memberi kesaksian pada yang berwajib, kita harus mengatakan seperti itu! Mengerti?!”Silvana menjelaskan dengan menirukan nada suara Mrs. Milly, membuat Mr. Gustavo jadi mempertanyakannya.“Apakah menurut anda ada yang aneh dari kata-kata Mrs. Milly itu?”“Iya! Tentu saja! Mrs. Milly seperti menyampaikan rencananya, bukan memberitakan sebuah kabar,” ucap Silvana yang langsung membuat Fernando memrotesnya.“Kau jang

  • Un-Desirable Marriage   100. Kesaksian Silvana

    “Jadi Anda sebenarnya sedang kembali ke rumah atau sedang di kafetaria?” tanya Mr. Gustavo dengan nada keras pada Fernando, ketika pria itu dipanggil untuk memberi kesaksian.“Di kafetaria,” sahut Fernando dengan nada kesal.Saat itu, sudah gilirannya yang dipanggil untuk memberikan kesaksian.Fernando awalnya menolak tegas, tapi Officer Danny dan para polisi lainnya memaksa. Jika dia tidak bersedia memberikan kesaksian, maka dirinya yang akan dituntut karena melakukan penipuan terhadap dana pinjaman bank.Tentu saja hal tersebut bisa dilakukan asalkan sesuai prosedur. Tapi para polisi menggertaknya seolah-olah tanpa prosedur pun Fernando bisa dituntut begitu saja.Dan Fernando mempercayai gertakan itu dan langsung menyetujui pemanggilan dirinya sebagai saksi.Kini, menghadapi garangnya Mr. Gustavo menanyai dirinya sebagai saksi, Fernando cukup ciut nyalinya.“Jam berapa Anda keluar dari ruang rawat ayah Anda?” tanya Mr. Gustavo lagi.“Ma- maaf, saya tidak melihat jam.”“Kira-kira saj

  • Un-Desirable Marriage   99. Tak Mampu Mengelak lagi!

    Dengan terbata-bata, Gabriella menjawab lagi tanpa pikiran logisnya lagi, “Bu- bukan aku yang membelinya! Apakah Anda tidak menanyakannya pada Fernando? Pastilah dia yang membeli mobil itu!” “Oh, Nona Gabriella,” Mr. Gustavo terlihat tersenyum kecil. dia sungguh sudah hapal dengan tingkah para saksi yang menyembunyikan sebuah kebenaran seperti Gabriella. “Anda tertangkap saat sedang berada di Tijuana City. Dan pembelian mobil itu juga terjadi di kota yang sama. Lagipula, sales showroom mobil sempat mengambil foto Anda saat Anda menuju mobil sesaat setelah transaksi pembelian terjadi. Ini fotonya!” Gabriella seperti disengat listrik tegangan tinggi kali ini. Dia tak bisa megnelak lagi dengan bukti foto yang ditunjukkan di depan wajahnya. Dia seperti mendapatkan tamparan di wajah. “It- itu ... Ak- aku ... aku tidak mengingatnya!” “Bagaimana anda tidak mengingatnya? Anda amnesia? Tapi dokter tidak memberi laporan bahwa anda amnesia. Lalu, apakah berarti anda pura-pura lupa?” “Buk

  • Un-Desirable Marriage   98. Gabriella Terpojokkan

    Thalia bagai menjalani hidup dalam naungan waktu yang berbeda. Dia seperti masih berada di titik yang jauh di belakang, tapi tiba-tiba Ramona sudah menyadarkannya bahwa sudah waktunya persidangan Jose lagi. “Aku tidak tahu apakah aku akan sanggup menghadarinya lagi, Ramona,” tangis Thalia saat sahabatnya itu menyuruhnya bersiap dan menunjukkan pada Jose bahwa dirinya akan bertahan sekuat tenaga demi Jose dan buah hati mereka. “Kau harus kuat, Thalia. Jika Jose melihatmu hancur, dia akan lebih hancur lagi!” Ramona terus mengguncang tubuh Thalia, berusaha menguatkan temannya itu. “Tapi melihat kondisinya yang semakin buruk, aku semakin hancur, Ramona.” Isak tangis Thalia semakin berhamburan keluar. Sudah sejak beberapa hari lalu, Ramona menginap di rumah Thalia. Dia membantu menjaga kondisi mental Thalia tetap waras. Sebagai ibu yang sedang mengandung, keadaan hati Thalia tidak seharusnya sekacau ini. Sudah seharusnya Thalia menjadi lebih tenang, santai, dan berbahagia, sehingga k

  • Un-Desirable Marriage   97. Interogasi!

    “Jangan seenaknya menuduhku! Aku tidak tahu menahu tentang hal itu!” Gabriella memelototi polisi di hadapannya. Setelah semalam dia dibuat pingsan oleh Danny yang ternyata adalah kaki tangan seorang detektif yang disewa Austin, sepuluh menit lalu dia terbangun di sebuah ruangan interogasi. Awalnya Gabriella diberi minum dan sedikit makanan untuk membuat kesadaran dirinya pulih dengan benar. Tapi setelah minuman dan makanan itu habis, proses interogasi dimulai. Detektif Owen bekerja sama dengan seorang kepolisian bersih yang setelah mendengar penjelasan tentang kasus ini, officer Randall pun bersedia membantu penyelidikan. “Kalau kau tidak tahu menahu tentang dana pinjaman bank untuk suamimu itu, silakan jelaskan sumber dana dari rekeningmu yang menggendut tiba-tiba. Darimana uang 2,5 juta dolar di rekeningmu, Nona? Itu bukan uang sedikit!” “Apa?” Gabriella terlihat shock. Bu- bukankah dia menyimpan dana itu di bank yang menjaga kerahasiaan nasabah seratus kali lebih rahasia daripa

DMCA.com Protection Status