Share

Amarah

Penulis: Jusiah Mssn
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-10 09:17:46

Aku sangat marah. Pria berpakaian jas hitam itu kembali kupukul bertubi-tubi usai berhasil melepas diri dari wanita yang memegangku. Rasanya ingin kubunuh saja pria itu. Beraninya merebut Marina. Aku tidak terima!

"Bang sudah! Kamu apa-apaan, sih main pukul aja?!" Marina dan wanita yang bersamanya menarik tangan ini barulah aku berhenti memukul. Meski demikian, aku puas sudah membuat wajah pria brengsek itu lebam. Bahkan ujung bibirnya berdarah.

Aku tersenyum kecut melihatnya tak berdaya. Berdiri pun sepertinya harus bekerja keras. Ia hanya menatapku tanpa bersuara. Sama sekali tidak marah apalagi melawan. Mungkin karena merasa bersalah.

Kutatap Marina penuh emosi. "Jelaskan pada abang maksud dari semua ini?! Kita belum cerai Marina. Bagaimana mungkin semudah itu kamu menerima pria lain?! Jelaskan kenapa?!"

"Maksud Ab-"

"Anda siapa? Apa yang perlu dijelaskan?! Marina bekerja di sini dan pria yang kamu pukul itu pelangganku. Sekarang kamu pergi atau

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Uang yang Disembunyikan Suami   Duka

    Dada sudah berasa sesak akan kekhawatiran. Ditambah lagi menaiki anak tangga dengan terburu-buru, persis seperti ada yang mengejar. Terus berlari hingga berada di kamar. Demi ingin sampai tepat waktu, rela tenaga terkuras, tetapi malah diri merasa dipermainkan.Puspa tersenyum tanpa melihat keringat dingin di pelipis mulai jatuh bercucuran. Ia tampak bahagia dengan semua yang diperbuatnya. Tanpa sadar telah membuat emosiku terpancing kembali.Bukan tidak suka melihatnya sehat wal'afiat. Akan tetapi, apa yang dilakukannya itu sungguh membuat diri ini kesal. Aku tidak suka dibohongi, diprank atau apalah istilahnya.Kutatap Puspa sambil berkacak pinggang dengan napas yang memburu. Dia lagi-lagi tersenyum dan sesaat kemudian bernyanyi."Happy birthday to you, happy birthday to–""Stop!" marahku dengan suara lantang.Aku benar-benar tidak bisa menahan amarah hingga mengeluarkan suara setinggi itu di depannya.Jika i

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-14
  • Uang yang Disembunyikan Suami   Marina Dijemput Seseorang

    "Enggak, ini enggak mungkin," gumamku sambil menggelengkan kepala. Seluruh badan menjadi lemah tak berdaya.Namun, meski begitu aku berusaha meyakinkan diri bahwa yang kecelakaan itu bukanlah orang kucintai. Kuhapus air mata, lalu meminta mbak itu mengantar ke rumah pemilik butik. Ternyata rumahnya lumayan dekat. Jalan kaki sekitar seratusan meter sudah sampai."Terima kasih Mbak." Jantung berdetak kencang. Perasaan tidak enak masih membersamai."Iya sama-sama."Setelah mbak-mbak itu pergi, aku menarik napas untuk mengisi paru-paru yang terasa sangat sesak, lalu kembali menghembuskannya laju. Selanjutnya berjalan pelan mendekati pagar rumah. Di ujung pagar, terdapat kain berwarna kuning yang diikat. Kain kuning lambang kematian itu berasa menggores luka paling menyakitkan di hati. Jantung pun kembali seperti ingin copot.'Astagfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-14
  • Uang yang Disembunyikan Suami   Dipermainkan

    Aku melongo tak percaya. Apa yang barusan kudengar benar-benar membuatku terkejut. Semudah itu ia berucap. Kami bahkan belum pisah."Mail, aku tuh kecewa tahu enggak? Apa sih yang kamu cari? Seorang suami tugasnya melindungi, mencintai, menyayangi istrinya, bukan menyakiti seperti kamu. Marina sangat menderita batin. Tega kamu sakiti wanita sebaik dia." Wanita yang tidak lain adalah Nessa, istri dari Ray ini terus berucap tanpa jeda.Nessa sangat marah, aku tahu dari tatapannya dan dari nada suaranya. Ia bahkan mengatakan aku seorang suami yang tak berguna. Tidak layak untuk Marina.Entah dari mana pula datangnya wanita satu ini? Datang menceramahi aku tidak seperti biasanya. Walau semua yang ia katakan memang benar, tapi aku risih. Apalagi ini di toko. Bagaimana kalau ada yang mendengar? Mau ditaruh di mana muka ini ya Allah? Meresahkan juga istri Ray ini."Nes, maaf tapi mungkin l

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-14
  • Uang yang Disembunyikan Suami   Map Biru dari Marina

    Aku masih berdiri di tempat dengan wajah memerah karena amarah, masih menguping pembicaraan Puspa dan ibunya."Maksudnya bagaimana?" Ibu Rosma bertanya.Dapat aku pastikan saat ini ia terkejut, karena yang diketahuinya Puspa sangat mencintaiku, tapi nyatanya tidak seperti yang diperkirakan."Bu, awalnya aku memang mencintai Mas Mail, tapi setelah aku tahu dia hanya ingin mempermainkan aku, rasa itu mendadak hilang. Aku ingin membalas. Pria seperti dia enggak pantas dicintai. Mungkin sekarang dia mencintai aku tulus, tapi enggak denganku. Akan aku balas!"Kalimat yang diucapkan Puspa nyaris membuatku mendobrak pintu. Untung saja tetap berusaha menahannya. Entah sejak kapan Puspa mengetahui niat aku sebelumnya."Baguslah. Tapi apa rencanamu?" Ibu Rosma kembali bertanya."Ada, deh. Hahaha," tawa Puspa usai bicara disusul gelak tawa ibunya seakan menertawak

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-14
  • Uang yang Disembunyikan Suami   Bukan Penculikan

    Kuucek mata untuk memperjelas penglihatan, berharap yang kulihat dan kubaca itu tidak benar. Namun, semuanya hanya menyisakan luka yang mustahil akan sembuh. Hati sakit, sedih dan marah pada diri sendiri. Aku tidak ada harapan lagi. Semuanya terlambat sudah. Tiada satu pun mampu aku lakukan."Sudah aku bilang tinggalkan Puspa tapi kamu menolak. Ini akibatnya. Padahal aku sudah berbaik hati membujuk Marina untuk menerimamu kembali jika kamu berubah. Tapi apa? Bahkan kamu menangis darah pun, Marina enggak akan mau bersamamu lagi. Enggak akan!" tekan Nessa sedikit emosi.Entah apa yang membuatnya seyakin itu. Kutatap Nessa sambil berkata, "Sepertinya kamu tahu banyak tentang istriku. Marina tinggal di sini?""Iya. Marina pernah tinggal di sini, tapi dia pergi secara diam-diam. Mas Ray mencarinya hingga ketemu kembali. Awalnya Marina menolak pulang, tapi demi aku akhirnya dia mau dan sekarang dia tinggal di sini," jelas Marina. Ia mulai tersenyum seperti sedan

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Uang yang Disembunyikan Suami   Rencana Pembunuhan

    Aku menoleh dengan hati-hati. Punggungku benar-benar sangat sakit. Pukulannya keras padahal yang kulihat saat ini hanyalah seorang wanita berpenyakitan sedang memegang balok."Kamu pria enggak tahu malu! Marina enggak ingin bersamamu. Jika kamu mencintainya, kenapa kamu berkhianat dengan menjalin hubungan bersama sepupu suamiku? Kenapa?" ujar Nessa, marah seakan dirinyalah yang dikhianati.Sementara itu di belakangnya Marina sibuk menghubungi seseorang. Aku yakin dia mencoba menghubungi Ray. Ternyata nomor telepon Marina aktif saja. Itu artinya dia sudah mengganti nomor. Sebenci itukah dia hingga harus mengganti nomor telepon lantaran tidak ingin aku hubungi?Baiklah tidak mengapa. I'm fine.Kali ini Marina bisa bebas dariku karena pertolongan Nessa. Tapi lain kali jangan harap. Akan kubawa Marina pergi menjauh dari Jakarta. Kalau boleh aku akan membawanya pulang ke kampung halaman orangtuanya.Hidupku benar-benar menyedihkan. Sudah dip

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Uang yang Disembunyikan Suami   Pengganti Diriku

    Aku menggesek-gesekkan kedua telapak tangan sesekali meniupnya. Rasanya tidak sabar menunggu kemunculan Puspa dan meminum kopi itu. Ingin sekali melihat dirinya terkulai lemas di sofa. Mulutnya berbusa, matanya melotot melihatku dan air matanya jatuh seakan ingin mengatakan sesuatu tapi tak mampu.Membayangkannya saja aku begitu senang. Apalagi jika itu benar terjadi. Mungkin dunia berasa hanya milikku seorang.Ini Puspa yang mulai. Dia yang menyimpan racun di kopi itu. Kalau dia meninggal, siapa yang disalahkan coba? Ya, dirinya sendiri. Anggap saja bunuh diri."Mas, kok senyum-senyum gitu, sih? Diminum dong kopinya." Puspa tiba-tiba muncul, langsung duduk di sampingku. Kaki kiri ia naikkan di atas paha kanannya. Terlihat anggun sekali."Mau tahu kenapa mas senyum-senyum begini?" Aku menatapnya, masih dengan senyuman yang tak pudar-pudar.Dalam hati berkata, 'Enggak lama lagi kamu akan menghembuskan napas terakhir Puspa.' Rasanya ingin

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Uang yang Disembunyikan Suami   Duka

    POV 3Mail menyingkirkan tangan Ray dari kerah bajunya, ia berusaha berdiri. Tentu dengan perasaan amarah yang besar. Tampak giginya bergeletuk, tangannya mengepal. Bahkan urat-urat tangannya tampak mengeras. Ia melangkah, maju hendak membalas Ray, tetapi secepat kilat ditangkis pria berjas itu.Lantas keduanya saling beradu pandang, tidak ada yang mau mengalah. Dan tibalah saatnya Mail kembali melayangkan kepalan tangannya pada arah wajah Ray, tetapi sekali lagi gerakan lincah dari tangan Ray menangkis sehingga ketampanan wajahnya tak lecet sedikitpun."Aku peringatkan sekali lagi, jangan pernah mengganggu Marina atau kamu akan tahu akibatnya!" ancam Ray, mengangkat telunjuk di depan Mail."Kamu pikir aku takut?" Telunjuk Ray malah dihempas kasar oleh Mail."Kamu bukan siapa-siapanya Marina. Sedangkan aku ... aku masih suaminya. Berhak atas dirinya. Kamu mau apa? Bahkan ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15

Bab terbaru

  • Uang yang Disembunyikan Suami   TAMAT

    Marina tak enak hati ketika tahu ternyata Anton benar-benar membelikan tiket untuknya. Ia menatap Anton yang hanya fokus bicara sama Ray.'Aku tahu niatmu bagus Mas, tapi kok aku enggak enak begini? Aku tahu di balik hadiah tiket ini, Mas ingin berusaha membuang perasaan mas padaku sekaligus membayar janji mas tempo hari. Itu bagus untuk kami semua, tapi jujur aku enggak enak banget,' batin Marina."Hadiahnya tiket?" Ray mengeluarkan dua tiket pesawat.Sebenarnya Ray juga tahu Anton berusaha membuang perasaannya terhadap Marina. Akan tetapi, Ray berpura-pura tidak tahu. Ia tidak ingin membalas soal itu. Suatu saat Anton pasti akan menemukan wanita yang jauh lebih baik. Ray yakin."Ya, tiket pesawat ke Dubai untuk kalian. Aku rasa kamu sudah sembuh. Kalian enggak mau berbulan madu? Aku juga sudah pesan hotel untuk kalian, loh di sana," kata Anton, terlihat senang. Meski hatinya ada sedikit kesedihan y

  • Uang yang Disembunyikan Suami   Hadiah dari Anton

    "Jika jalan satu-satunya adalah operasi, tolong disegerakan Dok. Lakukan yang terbaik untuk adikku."Pada akhirnya Anton meminta dokter, Ray dioperasi saja. Ia yakin adiknya pasti akan selamat. Keputusan itu tentu saja sudah disetujui semua keluarga."Baiklah, tapi pihak rumah sakit tidak bisa menjamin keselamatan saudara Bapak. Kepalanya terbentur keras dan banyak kehilangan darah. Sudah pasti kepalanya mengalami luka yang sangat parah," jelas dokter."Aku percaya kuasa Allah," balas Anton, yakin Ray tetap akan selamat. Akhirnya dokter pun gegas menyiapkan peralatan yang akan dipakainya untuk operasi."Ya Allah, selamatkan suamiku, selamatkan suamiku," gumam Marina.Beberapa jam telah berlalu, mereka menunggu hasil. Marina mondar-mandir di depan ruang operasi dengan perasaan takut. Bagaimana jika nanti suaminya tidak selamat? Pikirnya.

  • Uang yang Disembunyikan Suami   Kecelakaan

    Sambil tetap mendekatkan HP di telinga, Anton kembali membatin, 'Selamat menempuh hidup baru. Semoga bahagia dunia dan akhirat. Doakan semoga aku bisa move on dari rasa ini. Aku tersiksa melihatmu bersamanya.'Tidak bisa dipungkiri, meski sudah berusaha menerima kenyataan bahwa dirinya bukanlah jodoh Marina, tetapi tetap saja Anton sangat sedih melihat adiknya bersanding dengan wanita idamannya.Terkadang bisikan setan menghasutnya untuk membawa kabur Marina dari pelaminan. Akan tetapi, Anton mampu melawan.'Dia bukan jodohku. Aku percaya, jika jodoh takkan kemana.'"Hai, sama siapa? Tante Soraya dan Bapak mana? Mereka berjanji akan datang, loh."Anton kaget, bahunya ditepuk seseorang yang tidak lain adalah Ray. Saat ini Ray sudah memaafkan Pak Adnan. Anton juga sama.Dua hari yang lalu, Pak Adnan berlutut minta maaf pada Soraya. Minta balik

  • Uang yang Disembunyikan Suami   Keluarga Anton Berduka

    Sambil tetap mendekatkan HP di telinga, Anton kembali membatin, 'Selamat menempuh hidup baru. Semoga bahagia dunia dan akhirat. Doakan semoga aku bisa move on dari rasa ini. Aku tersiksa melihatmu bersamanya.'Tidak bisa dipungkiri, meski sudah berusaha menerima kenyataan bahwa dirinya bukanlah jodoh Marina, tetapi tetap saja Anton sangat sedih melihat adiknya bersanding dengan wanita idamannya.Terkadang bisikan setan menghasutnya untuk membawa kabur Marina dari pelaminan. Akan tetapi, Anton mampu melawan.'Dia bukan jodohku. Aku percaya, jika jodoh takkan kemana.'"Hai, sama siapa? Tante Soraya dan Bapak mana? Mereka berjanji akan datang, loh."Anton kaget, bahunya ditepuk seseorang yang tidak lain adalah Ray. Saat ini Ray sudah memaafkan Pak Adnan. Anton juga sama.Dua hari yang lalu, Pak Adnan berlutut minta maaf pada Soraya. Minta balik

  • Uang yang Disembunyikan Suami   Hari Pernikahan Marina

    Tanpa dipersilahkan, pemberi salam langsung masuk. Berjalan pelan ke arah Wiranti, Ray dan Aura."Aku sudah lama mencari keberadaanmu Wiranti. Ternyata kamu di sini. Ray anakmu yang berarti juga anakku. Anak kita," ucapnya sumringah. Akhirnya bisa menemukan anak kedua dari hasil pernikahan kedua.Karena Anton menolak harta warisan darinya. Pak Adnan akan mengalihkan semuanya pada Ray. Ia sangat berharap anaknya itu bisa menerima. Sebab, merasa diri tak lama lagi akan kembali menghadap Tuhan. Pak Adnan tidak mau menyisakan harta untuk istrinya yang saat ini, yaitu Dena. Karena selepas ini pun wanita itu akan diceraikannya. Dena sudah berselingkuh dengan pria lain. Tidak ada kata maaf.Pak Adnan sadar itu salahnya, karena kerap main tangan disebabkan emosi yang tidak terkendali dan semua itu juga karena seringnya Dena menghambur-hamburkan uang. Pak Adnan merasa Dena hanya mencintai hartanya saja.

  • Uang yang Disembunyikan Suami   Ray dan Anton Saudara?

    Meski Anton sedih karena sebentar lagi wanita yang dicintainya akan menikah, tapi ia berusaha merelakan. Sebab cinta itu memang lebih kepada merelakan, bukan melepaskan ataupun mengumpul keberanian untuk merebut.Keduanya melempar senyum, lalu Anton membalikkan badan berjalan ke sofa. Sedangkan Marina ke dapur untuk minum. Kerongkongannya seketika berasa kering, ia harus minum untuk melegakan tenggorokan.Klakson mobil membuat Marina bergegas keluar, melewati Anton yang kini berdiri di ambang pintu utama."Aku lambat enggak?" tanya Ray, baru saja turun dari mobilnya."Enggak, kok Mas," jawab Marina sambil tersenyum.'Tentang foto tadi, aku kasih tahu mereka enggak, yah?' batin Marina."Ton, kami pulang, yah," pamit Ray."Tunggu, Mas. Ada yang ingin aku katakan pada Mas dan Pak Anton. Mungkin sebaiknya jan

  • Uang yang Disembunyikan Suami   Nyonya Soraya Melamar Marina

    "Bagaimana mungkin?" gumam Marina tak percaya.Foto terus dipandanginya tanpa mengetahui keberadaan Anton tepat di belakang. Foto yang katanya istri kedua Pak Adnan itu ia elus."Kok bisa?" gumamnya lagi."Ekhem."Marina menoleh. "Pak Anton?""Yes, i'm. Itu foto kenapa dilihat-lihat terus? Ntar juga ketemu di hari pernikahan kalian," ujar Anton, membuat Marina mengerjit keheranan. Ia seperti sedang memikirkan sesuatu."Maksudnya?" Marina memberi pertanyaan."Ini foto ibunya Ray bukan? Tante Wiranti," jawab Anton.'Ya Allah, jadi foto orangtua yang kulihat di kamar Aura itu adalah foto ibunya Mas Ray? Itu artinya Mas Ray dan Pak Anton ...?' Marina menatap Anton tanpa berkedip.'Itu artinya Pak Anton ini kakaknya Mas Ray,' lanjutnya membatin."Yang kamu lihat aku sep

  • Uang yang Disembunyikan Suami   Foto Istri Kedua Pak Adnan Itu Ternyata

    Mereka berpencar. Satu ke jendela dapur, satu ke pintu utama dan dua tepat di bawah jendela ruang tamu.Mereka mulai beraksi. Dengan peralatan yang sudah disediakan, keempat pria berwajah mirip-mirip preman itu mulai mengerjakan tugas masing-masing.Mengeluarkan obeng, lalu mencoba mencungkil jendela. Mereka melakukannya penuh kehati-hatian. Namun, pria yang berada di dapur dikejutkan seekor tikus yang lewat hingga ia mengeluarkan suara teriakan."Siapa di sana?" Suara Ray terdengar dari dalam.Pria yang masih kaget gara-gara tikus langsung berlari sebelum ketahuan pemilik rumah. Ia ke depan pintu utama. Benda tajam dan obengnya ditinggal di depan pintu dapur."Goblok!" marah pria yang berusaha membuka pintu utama sambil menjitak keras kepala temannya. Ia meminta kembali mengambil peralatan mereka."Tapi, tapi bagaimana

  • Uang yang Disembunyikan Suami   Ibu Rosma Meninggal

    "Innalilahi wa'innailaihirraji'un," gumam Ray, kemudian dengan sigap ia menangkap tubuh Marina yang tiba-tiba tubuhnya terlihat lemas dan mau jatuh.Sekujur tubuh Marina lemah tak berdaya. Nyaris jatuh pingsan andai tidak ada Ray menangkap tubuhnya."Marina, sadar ayo duduk." Ray membawa Marina bersandar di dinding. Orang-orang melihatnya heran. Mungkin pada bertanya siapa mereka ini hingga sebegitu sedihnya melihat keadaan Puspa dan Ibu Rosma.Suara tangisan terdengar memilukan. Ray menoleh, ternyata Puspa sudah sadar dari pingsannya. Sedangkan saat ini Marina berusaha tetap sadar walau rasanya ingin pingsan dikarenakan mengingat surat Puspa yang memintanya merawat Ibu Rosma. Akan tetapi, nyatanya sudah terlambat."Mas, tolong tenangkan hati Puspa. Kasihan," lirih Marina.Ray tidak bicara sepatah kata pun, ia masih mengingat ketika pembantunya men

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status