Share

101.kamar pengantin

Setelah Mas Fero mengucapkan ijab qabul, aku pun berjalan keluar dari kamar didampingi oleh kedua saudara perempuan ku dari Emak, si Jannah dan Fadila.

Kembali kurasakan degup jantungku yang berdetak tak karuan. Saat keluar kamar, aku melihat beberapa saudara ku yang memandang takjub kearah ku. Seperti Jannah dan Fadila saat pertama kali mereka melihat ku.

"Masyaallah Mbak Ida, cantik sekali sih. Manglingi banget, persis kayak anak muda lo. Gak kelihatan kalau uda Stw!" Kata Jannah sambil terkekeh

Aku pun memukul pelan lengan nya karena merasa gemas.

"Ya Allah cah ayu, cuantik sekali..." Sapa saudaraku yang lainya. Yang makin membuatku tersipu malu.

Semua mata memandang kagum padaku. Bahkan aku melihat binar bahagia di mata Emak dan Mama yang dulu ku panggil Bude Mai.

Aku sampai bertanya sendiri. Apakah memang aku secantik itu? Sampai-sampai mereka semua terpukau ketika melihatku.

Kini pandangan ku tertuju pada Mas Fero, yang saat ini sudah sah menjadi suamiku. Ya, dengan setelan besk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status