- Saling bersimpangan.. -
Raya POV
Sayup - sayup suara burung diluar perlahan membuatku membuka mataku. Kulirik jam yang saat ini menunjukkan pukul 07.00 pagi.
"Hahh aku kesiangan..??!!" Aku berkata dengan sedikit berteriak sambil menepuk jidatku.
Tiba - tiba akupun teringat jika hari ini adalah hari terakhirku cuti, dan besok baru diriku mulai bekerja kembali.
"Huffth Untung saja.."gumamku.
Mengingat hari ini adalah hari terakhirku cuti maka aku berniat untuk berjalan - jalan sebentar untuk mengurangi sedikit rasa jenuhku hari ini. Tak lama akupun berjalan ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhku.
Selesai mandi dan bersiap - siap akupun berjalan keluar dari kamarku dan tiba - tiba aku seperti melihat sesuatu.
"Tadi sepertinya ada seseorang yang masuk ke ruangan itu ?" Pikirku.
"Sudahlah tidak mungkin juga." Ucapku dalam hati.
- Mimpi yang terulang.. -Hari telah menjelang sore saat aku sampai dirumahku saat ini. Akupun memutuskan untuk menaruh buku yang kupinjam di perpustakaan siang tadi di meja kamarku. Kuambil kartu perpustakaan yang masih berada di saku celanaku. Kulihat tanggal pemulangannya, 9 Desember 1996."Owh masih lama.."ucapku.Tak lama akupun menyelipkan kartu itu di lembar pertama buku itu.Lima bulan yang lalu tahun 1996..Siang itu terlihat tiga orang anak lelaki sedang bermain di area lingkungan bermain di daerah itu."Ih lucu banget tuh kucing nya!" Seru salah satu dari anak itu."Dit kamu aja nih yang bawa kucingnya, kalau di rumahku aku pasti akan dimarahi ibuku". Ujar salah satu diantara anak lelaki itu."Gak ah aku gak suka kucing, kamu aja yang bawa bim"."Tapi aku takut dimarahi ibuku."Tak lama muncul seorang lel
- Sesuatu yang terungkap.. -Guyuran air di tubuhku kembali menyegarkan tubuh dan pikiranku dari penatnya rutinitasku hari ini. Setelah selesai menyegarkan tubuhku kulirik jam diatas meja kamarku yang saat ini menunjukkan pukul 16.00.Aku pun berniat untuk melanjutkan membaca kembali buku yang semalam kuletakkan di atas meja. Kubuka kembali buku itu tampak ada sesuatu yang menarik perhatianku.Kartu perpustakaan siapa ini ? Setahuku kemarin aku menyelipkan kartuku saja di buku ini. Kubaca kartu pendaftaran itu. Nadine Soraya. Tanggal peminjaman 2 Desember 2020. Tanggal Pengembalian 9 Desember 2020.Sepertinya aku pernah melihat nama itu. Tanpa sadar aku pun teringat dengan wanita yang mengembalikan buku sakuku dan wanita yang di perpustakaan waktu itu."Wanita itu..?" Gumamku.Aku pun membaca tahun yang tertera di kartu itu berulang kali. 2020? Apa aku tidak salah lihat ? Saat aku m
- Pengakuan.. -Hiruk pikuk kota dimalam ini menemani riuhnya sekelompok orang yang tampak sedang menikmati acara makan malam mereka.Tampak beberapa dari mereka sedang asyik berbincang tanpa mereka menyadari jika ada seseorang yang berjalan mendekati mereka."Eh Nadine ayo gabung sama kita disini". Ucap Tio.Tak lama Raya pun ikut bergabung bersama mereka."Dit kenalin nih Nadine salah satu rekanku disini, kemarin saat kita bertemu di kantin aku belum sempat mengenalkannya kepadamu, ohh iya dia juga adiknya Bima".ucap Tio sambil melirik sekilas ke arah Raya."Kau tahu jika aku adiknya Bima ?" Tanya Raya."Maaf Nad aku tidak pernah memberitahumu tentang hal ini". Ucap Tio."Ohh adiknya Bima, setahuku Bima mempunyai adik yang bernama Raya, aku juga baru tahu kalau Bima punya adik secantik ini, kenalin aku Radit". Ucap Radit sembari mengulurkan tangan
- Hari terakhir -Malam pun terus berlanjut mengiringi suasana makan malam pada acara itu yang tampaknya masih membuat para pengunjungnya enggan untuk meninggalkan tempat itu.Tampak dua sosok wanita masih berdiri dan saling berbincang di tempat yang sama.Raya tampak masih memikirkan wanita yang saat ini sedang berdiri di hadapannya."Apa kita pernah bertemu sebelumnya ?". Tanya Raya.Wanita dihadapannya itu tampak berpikir."Sepertinya ini pertamakalinya kita bertemu". Ucap wanita itu.Wanita itu tampak tersenyum."Kau sangat mengingatkanku kepada seseorang". Ucap wanita itu."Maksudmu ?".tanya Raya."Kau mengingatkanku dengan seorang teman lamaku".ucap wanita itu."Apakah teman lama yang anda maksud adalah orang yang sangat anda cintai saat itu ?" tanya
Sebuah tempat 2005Senja sore ini menemani langkahku berjalan menyusuri stasiun kereta yang sudah tampak sepi.Setelah memesan tiket akupun menunggu di salah satu kursi di stasiun ini.Tak lama kereta yang kutunggu datang dan aku segera masuk ke dalamnya. Kupandangi lingkungan sekelilingku yang tampak berbeda dari hari biasanya.Hari ini penumpangnya sangat ramai tidak seperti biasanya. Tubuhku yang relatif kecil terhimpit diantara kerumunan orang - orang ini.Tumben ramai sekali ? Batinku.Tak lama aku mendengar suara yang memberitahukan mengenai tempat pemberhentian berikutnya.Setelah sampai di tempat pemberhentian selanjutnya akupun segera melangkah turun.Sesaat setelah turun di stasiun aku kembali merasa ada yang aneh dengan tempat dan orang - orang disekitarku. Stasiun dimana diriku berada saat ini tampak lebih besar dan k
Chapter 2"Nad ? Nadia ?". Panggil lelaki disebelahku."Iya, ada apa ?" Ucapku."Tidak apa - apa". Ucap lelaki itu."Kita langsung pulang aja yah, kelihatannya kamu lelah" ucapnya.Tak lama Lelaki itu membawaku ke sebuah tempat dan ia pun turun seperti membeli sesuatu. Akupun menunggunya di dalam mobil, sambil membuka ponsel yang ada di tanganku.Kulihat foto yang ada didalamnya dan isi pesan singkat di ponselku. Terlihat banyak foto diriku dan lelaki itu. Tak lama aku mengetahui nama lelaki itu lewat nama kontaknya di ponselku.Keenan Pranata ? Nama yang bagus, batinku.Tak lama lelaki itu kembali kedalam mobil sambil membawa sesuatu."Aku sudah membelikan makanan kesukaanmu, saat kau lelah kau pasti suka memakan ini" ucapnya sambil tersenyum.Wangi makanan itu sangat tidak asing bagiku, ternyata dia membelikan kwe
Hangatnya mentari pagi sama sekali tidak bisa menghangatkan perasaanku kali ini. Aku masih memikirkan semua hal yang terjadi kepada diriku saat ini.Sesaat aku kembali teringat dengan ayah dan ibuku.Bagaimana hal itu bisa terjadi, aku masih sulit mempercayai jika ayah dan ibuku sudah tidak ada lagi di dunia ini."Nad, sedang memikirkan apa ?" Tanya Lelaki disampingku sambil sesekali menoleh kepadaku dan tak lama ia fokus kembali mengemudikan mobilnya."Hari ini hari peringatan ayah dan ibuku, bisakah kau mengantarku ke makam mereka ?"tanyaku."Saat ini aku memang ingin membawamu kesana, aku lupa untuk memberitahumu semalam".ucapnya sambil tersenyum dan tak lama ia menggenggam tanganku.Aku yang sedikit kaget dengan perlakuannya kepadaku hanya bisa membalas genggamannya sambil berusaha menahan kesedihanku.Sesampainya di makam ayah dan ibuku aku sudah tidak bisa menahan se
Aku masih terdiam dan terpaku berdiri ditempatku saat ini, memikirkan segala apa yang diucapkan wanita yang kini sudah berlalu dari hadapanku sejak beberapa menit yang lalu.Rintik hujan yang perlahan mulai membasahi tubuhku sama sekali tidak bisa kurasakan lagi saat ini, aku masih termangu memikirkan apa maksud dari semua kejadian yang menimpaku saat ini.Tak lama kurasakan rintik hujan sudah tidak mengenai tubuhku, sesaat kulihat keatas ternyata ada sebuah payung yang melindungiku dan tak lama kudengar suara seseorang dihadapanku."Nad ngapain disini ? Ayo kita kedalam" ucap Lelaki itu lembut.Sesampainya didalam.."Ini Nad minum dulu tehnya" ucapnya.Tak lama akupun menanyakan sesuatu."Apa kau bersedia membantuku ?" Tanyaku.Lelaki yang saat ini duduk dihadapanku itu tampak bingung mendengar pertanyaanku."Maksudmu ?" Tanyanya.
"Kak Nadya? Mengapa tiba-tiba ia ada disini?""dan tatapan itu? Mengapa ia sama sekali tidak mengenaliku?"Tak lama aku meninggalkan tempat itu diiringi dengan segala pertanyaan yang masih terngiang dipikiranku saat ini.Sehari setelahnya..Pagi ini aku menunggu wanita yang telah membuatku memikirkan segala pertanyaan atas apa yang telah kulihat semalam.Tak lama tampak seorang wanita keluar dari rumah itu diiringi dengan senyuman hangatnya padaku.Sesaat ia berjalan kearahku dan tak lama.."Apa kau sudah lama menungguku?" tanya wanita itu."Tidak, aku baru saja sampai tak lama dari aku membalas pesan singkat darimu," ucapku.Beberapa saat kemudian saat dalam perjalanan.."Apa kau tidak ingin menjelaskan sesuatu pad
Apa sebenarnya yang sedang dikatakan olehnya ??Aku masih melihat kearah lelaki itu dan tak lama suara seseorang disampingku kembali menyadarkanku."Sa, apa kau tidak mendengar perkataanku ?" Ucap lelaki itu."Ohh, maaf aku tidak mendengarnya." Ucapku."Apa kau masih memandangi lelaki itu ?" Tanya lelaki itu."Tidak, aku tidak memandangnya." Ucapku."Tidak memandangnya tapi kau terus melihat kearahnya." Ucap lelaki itu."Bukan begitu, aku hanya merasa jika dia..""Aneh ? Bukankah dia sangat aneh bahkan saat dia menatapmu, Apa kau berpikiran yang sama denganku ?" Tanya lelaki itu."Haha kau ini, sepertinya kau terlalu berpikiran yang tidak-tidak tentangnya." Ucapku."Hei, aku sudah bisa melihatnya saat melihat dari cara dia melihatmu saat kalian sedang berbicara t
"Maksud tante ? kak Nadya..." Ucap Nata terputus.Tak lama seorang lelaki keluar dari ruangan yang ada dihadapan kami saat ini. Tampak kedua orangtuaku segera menghampiri lelaki itu.Setelah mendengar penjelasan dari dokter itu kedua orangtuaku tampak sedih dan sangat terpukul.Tak lama tampak ibuku sudah terjatuh tidak sadarkan diri diiringi dengan ayahku yang tampak terkejut melihat keadaan ibuku setelah mendengar perkataan dokter itu sesaat yang lalu.Aku sangat sedih melihat keadaan orangtuaku saat ini dan aku mulai menyadari jika satu-satunya saudara perempuanku didunia ini kemungkinan telah pergi dan tidak akan pernah kembali..Flashback off.."Brukkk!" Kurasakan ada seseorang dari arah kananku yang menumbur tubuhku."Maaf kau tidak apa-apa ?" Ucap lelaki itu."Aku tidak apa-apa." Ucapku.Tampak lelaki itu tersenyum pada
Ramainya manusia ditempat ini tidak menyurutkan langkahku untuk menuju ke tempat dimana aku bekerja saat ini.Dari sekian banyak manusia yang sedang berjalan ditempat ini, terlihat semakin ramai dan berwarna dengan banyaknya warna dan bentuk yang dapat kulihat saat ini.Tampak beberapa bentuk seperti not lagu, bulat atau kotak dan berbagai bentuk lainnya yang sedang menari-nari disekitarku saat ini dan beberapa warna lainnya yang berada di sekitar manusia yang sedang berjalan ditempat ini.Entah sejak kapan aku dapat melihat semua bentuk dan warna dari segala yang kudengar dan aroma yang dapat kulihat bentuknya selama ini.Dari aku dan kakak perempuanku hanya aku yang memiliki kelainan genetik ini, namun aku sangat menikmati hal yang berbeda pada diriku selama ini.Sesaat aku sampai didalam bus yang tampak ramai dengan orang-orang yang mengenakan pakaian rapihnya sambil sesekali mereka melihat
"Tidak mungkin ??!" Ucap kami berlima bersamaan diiringi dengan wajah bingung lelaki itu."Hei ada apa dengan kalian ??"Tak lama lelaki itu masuk kedalam lift dengan kami yang tampak masih bingung dan berpikir atas apa yang terjadi pada kami saat ini."Apa kalian tidak ingin keluar ? atau kalian ingin kembali ke lantai bawah gedung ini ?" Tanya lelaki itu.Sesaat kami tersadar dan tak lama kami berjalan keluar sambil melihat kesekeliling kami saat ini."Apa kita sudah kembali ke tahun yang seharusnya ?"tanya Gian."Sepertinya kita benar-benar sudah kembali." Ucapku sambil menunjuk banner yang terpasang di ruangan itu."Tahun 2021, kau benar kita benar-benar sudah kembali." Ucap Zeline."Aku tidak percaya dengan hal yang kita alami sebelumnya." Ucap Igam."Kau benar, aku masih tidak percaya dengan semua hal yang kita alami beb
Apa hal ini memang sudah seharusnya terjadi ??dan apakah kami harus melihat semua kejadian itu kembali ??Semua pertanyaan itu terus terngiang dipikiranku saat ini. Sesampainya ditempat itu tampak beberapa orang sedang berlari sambil berteriak meninggalkan tempat itu.Tampak Aydan, Gian dan juga Igam melihat kesekeliling ruangan itu dan tak lama mereka menghubungi orang yang sangat mereka cemaskan saat ini.Sesaat tampak mereka menunjukkan wajah leganya saat mengetahui jika orang yang mereka cemaskan saat ini dalam keadaan baik-baik saja.Tak lama kurasakan seseorang menarik tanganku saat ini."Daffin ?? Sedang apa kau ? Hentikan segala perbuatanmu ini."ucapku.Sesaat lelaki yang berada dihadapanku saat ini menatap bingung diriku."Aku tidak mengerti maksudmu. ""Bagaimana dengan ayahku ? Apa terjadi sesuatu padanya ??" Tanya Zelin
Mungkinkah dia ??Mengingat hal itu tanpa berpikir lagi aku langsung keluar dan melajukan kendaraanku menuju tempat itu.Sesampainya disana aku langsung berjalan sambil berlari kecil mencari keberadaan Daffin saat ini.Kucari kesekeliling kampus ini namun aku tidak menemukan keberadaanya dimanapun.Kulihat beberapa orang mahasiswa dan beberapa orang lainnya sedang berjalan diruangan ini.Tampak beberapa dari mereka menuju ke arah lift dan beberapa diantaranya duduk di ruangan yang memang tersedia beberapa sofa di ruang tunggu kampus ini.Di kejauhan aku melihat seorang lelaki dengan mengenakan pakaian dan penampilannya yang sangat mirip dengan seseorang yang kulihat pada saat lima tahun sebelumnya.Daffin ??Aku segera berlari untuk menghampiri lelaki itu. Setelah mendekatinya segera kugapai lengan lelaki itu.Kulihat lelaki yang be
Namun apa maksud perkataannya sesaat yang lalu ??Apa ia sungguh bisa membantu Daffin ??Siapa dia sebenarnya ???Segala pertanyaan itu terus terulang dipikiranku.Tak lama tampak lelaki itu berjalan mendekati mereka. Tampak kedua lelaki itu berdiri dan berkata kepada lelaki itu."Maaf Pak, saya tidak bisa melindungi Zeline dari kejadian itu." Ucap Ghaffi."Tidak apa-apa aku tidak menyalahkanmu. Aku mengerti setelah mendengar pembicaraan kalian sesaat yang lalu.""Namun aku ingin mengetahui sejak kapan saudaramu mulai bersikap seperti itu ??" Tanya lelaki itu.Sesaat aku terdiam dan tak lama aku menceritakan segala hal yang dialami oleh saudaraku selama ini.Setelah aku menjelaskan segala hal mengenai saudaraku pada lelaki itu, tak lama terlihat seorang wanita berlari kecil menghampiri kami saat ini."Bagaimana kead
Aydan ??Mengapa dia berada disini ???Sesaat aku masih bisa mendengar lelaki disampingku memanggil namaku dan setelahnya aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku.Tampak lelaki yang masih membawa benda tajam ditangannya itu terkejut saat melihat Aydan yang melihat perbuatannya pada wanita itu sesaat yang lalu.Tak lama ia pergi dengan terburu-buru meninggalkan tempat itu.Beberapa saat kemudian sore itu di sebuah ruang tunggu operasi di salah satu Rumah Sakit, tampak dua orang manusia sedang membicarakan sesuatu."Apa sebenarnya yang terjadi ? Mengapa lelaki tadi melakukan hal itu pada Zeline ?""dan kulihat wajahnya tadi sangat mirip denganmu, apa ia adalah kembaranmu ?" Tanya lelaki itu.Tampak Ghaffi mengangguk perlahan saat mendengar pertanyaan dari Aydan sesaat yang lalu."Maafkan aku karena belum menceritakan apapun pada k