Gana berdiri di depan pintu sendirian, dia melihat Marcella yang datang menghampirinya, tentu tidak akan membiarkan lolos lagi."Kamu dari mana?""Aku dari kuburan, kenapa?""Kamu pergi di saat adikku sakit, apa yang terjadi? Apa kamu takut dengan aku? Tadinya aku hanya ingin bertanya kenapa dia jadi seperti ini, tapi kamu kabur, apa ini bukan perbuatan kamu?""Bukan, tapi aku mau memberitahukan satu hal sama kamu," balas Gana menarik Marcella.Dia memberikan ponsel kecil milik Victoria yang masih ada gantungan nama Jose."Coba kamu baca itu, ternyata adik kamu menginginkan aku," kata Gana membocorkan ini.Marcella membaca lebih detail yang ada di ponsel itu, hatinya sakit, namun dia tersenyum di depan Gana."Hal normal saat bertemu dengan pria seperti kamu," kata Marcella menanggapinya santai.Gana terheran, dia tidak menyangka ada wanita yang begitu santai dengan semua ini, padahal ada wanita lain yang menyukai dirinya."Kamu tidak marah?" tanya Gana ingin mengetahuinya, namun Marce
"Di mana ini?"Victoria bangun dari sana, matanya masih sembab dan bengkak karena terlalu lama menangis, apalagi kalau dia ingin memegang kantung matanya jadi sakit."Aw, apa aku terlalu banyak menangis? Tapi, kenapa aku tadi bermimpi sangat panjang? Apa tadi itu masa lalu yang aku lupakan sebelumnya?"Dia tidak mengingat betul ingatan masa remajanya itu, yang dia ingat hanya pernah pergi bertemu dengan Gana dan Marcella di rumah ini.Tok ... tok ...tok."Nyonya, ada tamu untuk Nyonya di luar," kata pelayan.Dia membuka pintu kamar, Victoria berpikir jika Gana sudah pulang."Siapa? Apa bos kamu yang pulan?" tanya Victoria tidak mau bertemu dengan Gana.Pelayan itu hanya menggelengkan kepala, dan ingatannya tentang atlet terkenal yang ada di hadapannya."Itu, Nyonya, ada atlet terkenal masuk ke dalam rumah nyari Nyonya, apa Nyonya kenal sama dia?""Iya, aku kenal sama dia, di mana Jose sekarang?""Ada di ruang depan Nyonya."Victoria bergegas pergi dari sana untuk bertemu dengan Jose d
"Iyah, kamu tau semua tentang aku di sini, tapi kamu tidak menyukai Gana sama sekali, aku berharap kamu tidak memiliki dendam terhadapnya, apa kamu memalukan sesuatu di belakang aku?" Tatapan Victoria sangat tajam, dia tidak mau ada terjadi hal-hal kriminal di sini."Tidak Victoria, kamu jangan salah sangka sama aku, kita sedang mencari keberadaan Gana, aku tidak suka Gana karena dia menyakiti kamu, tidak ada yang lebih bahkan ingin memberikannya pelajaran," jawab Jose berbohong.Sebenarnya dia juga tidak mau berbohong, karena Gana pantas mendapatkan hukuman itu."Maafkan Baby, dia sudah keterlaluan sama kamu, hanya sedikit aku memberinya pelajaran, bisa jadi sekarang dia masuk rumah sakit," batin Jose.Jose sudah bisa menebak itu semua, namun tidak mungkin memberitahukan ini pada Victoria yang sudah jelas akan bisa bersama Gana, sedangkan Gana sendiri memilih untuk pulang dan menjalani perawatan jalan dibantu oleh Dev."Di mana dia?""Mungkin di kamarnya Gan.""Jam segini tidak mung
Gana membuang muka dari wajah Victoria yang masih ingin mengetahui kebenarannya, akan tetapi itu semua memang membuat Gana dilema."Aku hanya kecelakaan kecil, jangan banyak tanya," ucap Gana dengan jawaban yang ketus.Victoria kembali menghela nafas panjang, dia memang harus bersabar menghadapi manusia dingin ini."Terserah kamu kalau begitu! Mau kamu kecelakaan atau dipukul orang, aku tidak mau tau lagi, aku keluar dulu, jangan jatuh ke lantai lagi, kasihan lantainya jadi kotor," ledeknya pergi dari sana.Gana merasa sebal dengan perkataan Victoria, bisa-bisanya lantai lebih dipedulikan daripada dirinya yang sakit."Untuk apa semua ini? Apa demi menutupi Jose di depan Victoria, itu tandanya aku sudah mulai menyukainya? Apa betul kata Dev?"Pria itu masih belum pasti dengan perasaan itu, dia masih terus membandingkan rasa di hatinya dengan Marcella.Gana tidur di dalam kamar, melupakan sejenak untuk masalahnya dengan Victoria dan Jose, memang badannya masih sangat kesakitan sekarang,
Malam semakin larut, Victoria sudah tertidur lebih dulu, sedangkan pria itu membuang bantal guling yang ada di tengah tempat tidur, pembatas itu membuatnya kesulitan."Dari pada Jose yang menyentuhnya, aku lebih berhak," batinnya seperti ada yang merasukinya.Gana memeluk istrinya dengan mesra, memejamkan mata dan tidak lagi memikirkan apa pun itu, sangat nyaman di antara keduanya, mereka saling bermimpi indah di alam mimpi masing-masing.Hingga terbit fajar yang terlalu cepat membawa Gana harus bangun lebih dulu."Wanita ini belum bangun, apa yang terjadi tadi malam? Aku sudah memeluknya tidur, apa yang ada dalam otak ini? Apa aku bermaksud untuk memperlakukannya sama dengan Marcella dulu? Oh. Tidak!"Gana menolak apa yang terjadi, kepalanya pusing, anggota tubuh yang diperban masih sangat sakit, apalagi tangan Victoria yang terus memegangnya saat tidur."Aku bangunkan dia saja, bukannya dia mau masuk kuliah lagi, tapi kalau dia ke kampus, itu artinya bertemu dengan Jose, astaga ...
"Apa yang kamu katakan lagi? Aku mau ke rumah sakit untuk menjenguk Jose, terserah kalau kamu masih tidak menyesali perbuatan kamu, aku akan pergi sendiri," kata Victoria ingin pergi dari hadapan Gana.Gana tidak bisa membiarkan Victoria pergi menemui Jose, kondisinya masih cukup buruk untuk pergi-pergi."Kurang ajar! Kalau dia bukan istriku, aku sudah pasti sangat marah."Pria itu tidak bisa menahan diri, dia memaksakan dirinya untuk bangun dan pindah ke kursi roda, walaupun sangat jauh dari jangkauannya."Hanya mencapai kursi roda, Gana. Kamu jangan bikin diri kamu kalah pada Jose!"Usaha Gana untuk sedikit demi sedikit ke arah kursi roda membuahkan hasil, ada tembok yang menjadi pegangannya saat ini. Hingga lima menit kemudian berhasil ada di atas kursi roda otomatis itu.Victoria sudah pergi dari lima menit yang lalu, sedangkan Gana harus juga pergi ke rumah sakit, dia tidak mau kalau Jose bilang jika luka-lukanya ini perbuatan Jose."Kita jalan ke rumah sakit dekat kampus," perin
Hampir pagi, namun pintu rumah terbuka pelan-pelan, bahkan masuk dengan langkah kaki yang berhati-hati, lampu masih padam, tangan Victoria ingin mencari tombol lampu di dinding depan."Jam segini kamu baru pulang? Istri macam apa kamu? Apa sudah puas sudah berduaan dengan pria lain?"Pertanyaan itu dilayangkan Gana pada Victoria yang terkejut dengan kehadirannya."Maafkan aku, tadinya aku mau pulang cepat, tapi tadi Jose masih kesakitan, jadi aku ditahan," jawab Victoria sudah berkata apa adanya."Ditahan atau kamu betah di sana? Aku melihat sendiri kamu berpelukan, apa enak dipeluk pria lain? Atau kamu memang terbiasa dipeluk pria sembarangan. Iya, kan?"Victoria mengelus dada, tidak mau emosi di saat tubuhnya sudah lelah karena menjaga Jose semalaman."Aku ingin tidur, apa kamu bisa tanya nanti setelah aku bangun nanti? Mata aku tidak kuat lagi," pinta Victoria tidak fokus dengan pertanyaan Gana yang terbaru.Gana memang melihat istrinya kelelahan, dia tidak setega itu memarahinya s
Wanita itu berjalan ke arah ruangan pelatih olah raga untuk menyatakan dirinya tidak akan mengikuti pertandingan hari ini, karena sesuai jadwal yang ada, hari ini sudah ada latihan di lapangan seperti biasanya, namun Victoria mau ke rumah sakit lagi.Tok ... tok ... tok."Permisi, apa boleh masuk?"Victoria sudah ada di depan pintu yang terbuka, terlihat jika ada seseorang yang tengah duduk bersama pelatih olah raga, dia juga menggunakan kursi roda dan wajahnya menyeramkan."Selamat pagi Istriku tercinta? Akhirnya kita bisa bertemu kembali, aku sudah katakan tadi, jika kamu akan aku tonton untuk pertandingan hari ini, apa kamu lupa?" tanya Gana sudah tersenyum lebar di saksikan pelatih olah raga tersebut."Apa? Kamu sedang apa di sini?" tanya Victoria berbisik tidak suka dengan tindakan Gana."Hey, apa yang kamu bisikan pada suamimu? Ayo duduk dulu, saya akan keluar dan membiarkan kalian berdua," pamit pelatih olah raga.Victoria menghela nafas, ternyata memang Gana sudah merencanakan
"Ok! Aku akan pergi karena Victoria tidak boleh menganggap aku arogan atas pancingan suaminya sendiri!"Jose dengan terpaksa pergi, dia tidak mungkin meneruskan apa yang diinginkan Gana untuk bisa berkelahi dengannya. Gana masih ada di parkiran, sekilas sudah melihat mobil Jose berlalu cukup jauh, dan dia mulai melihat ke atas gedung lantai dua yang dia rasa itu adalah tempat kamar hotel Victoria. "Aku harus kembali, Victoria tidak boleh mengetahui ini, justru aku tidak akan bisa membiarkan Victoria melihat Jose lebih dari aku, dia adalah istriku satu-satunya."Gana masuk ke dalam hotel kembali, hari ini sudah berlalu begitu cepat, hingga pada hari berikutnya telah tiba, Victoria ada pertandingan yang menentukan masa depan yang selalu dia impikan selama ini. Marcho dan Gana ada di kursi penonton, bahkan Jose yang tidak kalah melihat Victoria di kursi VIP, apalagi Jose termasuk orang penting juga di dalam kampus. "Saatnya kamu bisa membuktikan semua impian kamu, Victoria. Hanya dir
Victoria mencari di mana dirinya bisa mendapatkan taksi, dan terlihat jika ada mobil yang sudah berhenti di sampingnya. "Masuklah, Baby. Kamu tidak akan bisa mengejar Gana selama menolak tawaran aku," ucap Jose yang sudah ada di dalam mobilnya itu. "Jose, Aku masuk! Tolong agar aku bisa mengejarnya.""Baiklah Baby, kamu tidak akan kehilangan dia selama yang mengendarai mobil itu aku," jawab Jose. Wajah Jose tersembunyi, menunduk sedih ketika Victoria sudah berada di dalam mobilnya, wanita yang ada di sampingnya itu bukan untuk dirinya, melainkan sedang meminta bantuannya agar bisa mengejar pria yang menjadi saingannya sendiri. "Demi cinta yang aku miliki, sungguh aku rela wanita idamanku bersama pria yang sangat dia cintai, padahal aku sendiri merasakan sakit yang luar biasa, dan aku sulit melepaskan bayang Victoria dalam pikiran ini, tapi yang aku lihat, dia sama sekali tidak mau menganggap aku lebih dari seorang idola, aku akan berusaha mengembalikan senyumnya, senyum yang terpa
Selama pelarian Victoria, dia tidak menemukan tempat yang nyaman untuknya merasakan tenang. "Astaga, harus pergi ke mana aku ini? Di sini sudah tempat yang paling mahal, yang dari Gana cukup untuk membayar hotel berbintang lima."Victoria berdiri di depan jendela yang tembus dengan pemandangan pantai. Dua hari Victoria tidak ada kabar berita, sampai pada sore hari ketika Victoria mencoba untuk keluar dari kamar. "Selamat sore, Victoria?"Dua orang berbadan besar membawa wanita itu pergi, dengan berontak Victoria mencoba untuk melepaskan apa yang mencengkram dirinya, tetapi tidak bisa. Di depan pria yang keluar dari mobil, ternyata itu adalah. "Jose, kamu bisa tau aku di sini?"Pria itu menghampiri Victoria dengan senyuman dan memeluk erat tanpa jarak. "Baby, kamu jangan pergi lagi, sungguh aku tidak bisa jauh dari kamu, dua hari ini membuat aku mempercepat penyembuhan diriku sendiri, dan sekarang kamu bisa lihat, aku sudah bisa berdiri dan berjalan."Victoria sudah melihat dengan
Victoria tidak bisa menolaknya, dia memegang ujung kursi roda bagian atas dengan kedua tangannya, tentu untuk membantu Jose masuk. "Kita masuk, aku ada kelas.""Baby, kamu terlihat tidak senang, apa aku mengganggu waktu kamu?" Tanya Jose mencoba mencari tahu apa yang dirasakan wanita idamannya itu. "Tidak, aku hanya lelah menghadapi Gana, itu saja," balas Victoria. "Memang suami kamu itu berbuat apa sama kamu?"Jose memegang tangan Victoria, dia menariknya sampai Victoria berpindah ada di depannya. "Katakan sama aku, Baby.""Kamu tau sifat dan sikap Gana kan, jadi aku hanya lelah, jadi kita langsung masuk saja, tidak perlu membahas ini lagi," jawab Victoria sedikit menghindari pertanyaan tadi. Jose tidak yakin kalau itu jawabannya, dia masih ingin mengetahuinya tanpa mendapatkan jawaban ulang dari Victoria. "Apa aku harus bertanya sama Gana saja? Pastinya dia sudah membuat wanitaku kesal, aku harus membuat perhitungan," katanya dalam hati. Jose mengetik sesuatu di ponselnya, di
"Aku memiliki istri, kenapa tidak kamu yang menyiapkan makanan untuk aku?""Apa? Jadi kamu mau aku siapkan makanan?"Victoria kembali bertanya, hal ini membuat dirinya heran dengan sikap suaminya. "Apa aku kurang jelas bicara sama kamu?Gana hanya ingin memperlihatkan dirinya yang tidak mau terbagi, mungkin dengan cara demikian bisa menjauhkan Victoria dengan Jose. "Jelas, tapi tidak salah? Padahal kamu bilang aku ini bukan pelayan dan mereka akan menjadi orang pertama yang kamu panggil, bukan aku."Gana menarik tangan Victoria ke arah dapur, dia tidak mau berbicara panjang lebar di saat perutnya lapar. "Siapkan sekarang! Aku tunggu kamu di sini," kata Gana memerintah istrinya. Victoria bingung, dia harus masak apa untuk suaminya ini. "Ada apa?" Tanyanya lagi. "Mau makan apa?""Apa saja, yang paling penting, kamu jangan masak masakan gosong," jawab Gana. "Eh, aku serius tanya sama kamu."Gana tidak berbicara lagi, dia melihat Victoria dengan tatapan sinis, itu artinya Victoria h
"Aku minta maaf karena Gana sudah membuat kamu hampir menelan obat tidur, semoga kamu tidak membenci dia, aku akan keluar kamar, bila kamu membutuhkan aku, panggil saja."Victoria tidak nyaman berada di dalam kamar berdua dengan Jose, dengan rasa bersalah atas perbuatan Gana, dia sekarang ingin menebusnya. "Lebih baik aku buatkan Jose susu hangat agar dia bisa tertidur dengan cepat."Langkahnya menuju dapur, Gana masuk ke dalam kamar Jose. "Jadi ini yang kamu mau?" Tanya Gana pada Jose yang sudah ada di atas tempat tidur. "Apa? Kedatangan kamu terlalu mendadak untuk aku, kita bisa bicara dulu sampai Baby Victor datang."Jose tidak takut sama sekali pada Gana, dia mau Victoria melihat apa yang dilakukan Gana padanya. "Tidak perlu membawa Victoria dalam masalah kita, aku mau kamu pergi dari rumah ini, kamu tau, atlet terkenal itu sudah harus dalam pengawasan negara, dan sudah di sediakan semua fasilitasnya, apa kamu tidak mau pergi dan tidur di rumahmu itu?"Jose tersenyum sinis pad
"Jose! Menjauh dari aku sekarang," kata Victoria. Jose tidak mau, pria itu masih menikmati wajah cantik Victoria yang sangat dekat, hatinya tenang begitu membelai rambut orang yang dia cintai. "Baby, kamu tau kan aku sakit, kenapa tidak kamu yang menjauh? Apa kamu sebenarnya mau dekat-dekat dengan aku. Iya, kan?"Jose sedikit menggoda wanita yang ada di depannya, ternyata Victoria sampai salah tingkah, ada nada marah yang keluar dari mulut Victoria, cukup pedas untuk di dengarkan. "Sembarangan. Jangan merasa diri kamu berhak atas aku seutuhnya ya, Jose! Kamu harus ingat, aku istri orang, tentu aku akan menjauh."Victoria turun dari sana, dia pergi dengan wajahnya yang merah, senyum Jose terlihat di sana, dia menyukai Victoria yang bersikap demikian. "Manis sekali, aku suka Baby. Beruntungnya aku hari ini."Jose ingin memejamkan mata, pria itu memang harus istirahat. Namun, tenggorokannya sangat kering, tangannya meraba ke atas meja di samping tempat tidur, ada satu gelas yang suda
Ketika masuk ke dalam kamar, mereka melihat anaknya yang sedang tertidur lelap, nampak sekali wajah Marcho tersenyum, entah dari mana asal senyuman anak kecil yang bisa merasakan kedua orang tuanya tengah berdamai saat ini. Mungkin malam ini menjadi momen Victoria bisa merasakan kebahagiaan bersama dengan keluarga kecilnya, tetapi tidak setelah ada seseorang yang mengetuk pintu. "Eh, siapa yang datang malam-malam seperti ini?" Mata Gana langsung melirik gorden jendela, sepertinya dia tahu siapa orangnya. "Aku juga tidak tau, kita perlu keluar untuk mengecek sendiri," balas Victoria memundurkan langkahnya dari kamar Marcho. Gana mengikuti Victoria, lelaki itu hanya perlu berjalan di samping istrinya yang sedang mencemaskan keberadaannya di sini. Ketika itu, pintu dibuka lebar, ada seseorang yang duduk di kursi roda dengan balutan perban. "Baby, kamu harus pergi dari sini, bukankah kamu memiliki hutang untuk merawat aku?" Jose yang datang dengan penuh harapan membawa wanitanya per
"Selamat pagi, Baby?"Jose menyapa Victoria yang baru terbangun perlahan, wanita itu tidak bisa bergerak karena ada dalam dekapan Jose. Matanya melebar dan ingin bergerak, "Jose, apa yang kamu lakukan?"Victoria ingin melepaskan diri, tetapi pria itu tidak mau. "Jangan bergerak, nanti kamu melukai luka aku, apa kamu mau aku kesakitan?""Astaga, tapi ini modus Jose.""Sedikit, penyembuhan yang paling ampuh, kamu jangan menolak dong, kita kan hanya pelukan saja, apa kamu tidak mau?"Victoria merasa dirinya tidak nyaman, tetapi Jose sudah diluar batas. "Jose, lepaskan aku."Victoria ingin tetap dilepaskan walaupun Jose merajuk atas lukanya. "Apa kamu tidak mau? Serius Baby? Tidak bisakah kamu membuat diri ini bahagia?""Jose, nanti ada suster atau dokter yang masuk, kamu jangan seperti ini.""Tidak apa, aku perlu seperti ini karena ingin terbiasa dengan kamu, apa kamu mau sarapan?""Bagaimana bisa? Kamu selalu memeluk aku, susah juga aku untuk bangun."Victoria terperangkap di sana,