Share

Pergi Diam-diam

“Entahlah. Mmm ... kita tunggu aja kabarnya atau besok kita ikut nyari ke sana aja? Gimana?” tanya Ana.

Bella memalingkan wajah tatkala mengingat jika ia baru saja memaut jari tangan Chiko. Ya, ia sudah berjanji.

“Terus ... besok ‘kan aku udah janji sama Chiko. Gimana dong?” pikirnya.

Bella berpikir keras. Sebisa mungkin ia menolak ajakan sang Mama.

“Enggak, Ma. Besok aku ‘kan harus periksa kandungan,” jawab Bella.

“Oh ... gitu. Mama yang antar, ya?”

Tentu saja Bella menolak. Ia tak mau sampai Mamanya tahu jika ia masih saja berhubungan dengan mantan suaminya.

“Eh, enggak usah, Ma. Aku berangkat sama Gea aja,” tolak Bella.

“Hmmm ... ya udah kalau kamu enggak mau diantar. Ini Mama bawa aja ya, mangganya?” Ana mencium wangi buah mangga matang itu. Sementara Bella mengangguk-anggukan kepalanya seraya memasang senyumnya yang terlihat sangat aneh.

Saat sang Mama keluar, ia baru bisa bernafas lega. Matanya kini tertuju pada bekas tapak kaki Chiko.

“Dia cerobo
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Julia Samuel
Bella ganjeng,masa mau dua-duanya 🙄
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status