Share

Senyuman dari Nayla

Author: Purplexyiii
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pagi ini, Nayla sengaja membuat bekal untuk sarapan Elvan dan makan siangnya nanti. Nayla mulai berpikir untuk membalas budi atas perbuatan baik Elvan padanya beberapa hari ini.

“Aku yakin dia belum sempat sarapan, apalagi untuk memasak di rumah. Padahal dia selalu mengingatkan aku untuk makan teratur. Aku tidak bisa membiarkan dia mengabaikan kesehatannya,” gumam Nayla tersenyum. Sambil merapikan nasi ke dalam kotak agar terlihat cantik.

“Semoga dia suka dengan hasil masakanku,” kata Nayla, walaupun sedikit ragu, ia berusaha untuk yakin karena ia sudah mencicipi hasil masakannya tadi.

“Entah kenapa aku jadi gugup untuk melihat reaksinya nanti,” ucap Nayla seraya memasukkan kotak bekal itu ke dalam tas kecil.

Lalu setelah beberapa saat sekarang Nayla sudah menunggu di depan gerbang kos seperti biasa. Hingga akhirnya Elvan telah datang. Tanpa berbicara apapun, Nayla hanya menyerahkan kotak bekalnya itu pada Elvan.

“Wah, Nayla? Apa ini?” tanya Elvan terkejut, tapi karena sudah bisa men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Insiden yang Menakutkan

    Berhari-hari kemudian, segalanya masih berjalan normal seperti hari sebelumnya. Nayla juga semakin sering memasak makanan dan bekal untuk Elvan bekerja. Perlahan Nayla sudah bersedia membalas pesan Elvan dari yang sebelumnya hanya ia baca. Nayla kini mulai membuka diri.“Astaga, dia tidak bisa membuatku berhenti tersenyum. Kenapa lelaki ini sangat menggemaskan?” gumam Nayla tersenyum geli sambil menatap ponsel. Setelah membaca pesan dari Elvan, Nayla segera menunggu Elvan untuk mengantarnya seperti biasa.Ketika Elvan sudah datang, ia langsung memakaikan helm pada Nayla. Hal itu masih menjadi rutinitas yang tidak membuat Elvan bosan. Bahkan ia berpikir untuk terus melakukannya sepanjang hari. Bahkan selamanya ketika mereka menikah nanti. Semoga saja.“Aku ingin terus berbagi pesan denganmu, tapi aku kesal karena kita harus berpisah. Apa aku tidak bisa mengambil waktumu hanya untuk untukku?” tanya Elvan sambil menggerutu kesal karena tidak bisa berlama-lama dengan Nayla.Mendengar perk

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Diculik oleh Preman

    Sementara itu, Elvan baru saja tiba di depan kampus. Namun ternyata sudah sepi. Ketika memperhatikan sekeliling, ia tidak melihat seseorang satu pun di sana. Semua mahasiswa sudah pulang sejak tadi.“Kenapa Nayla tidak ada? Apa dia masih di dalam?” gumam Elvan mencoba berpikir positif. Elvan akhirnya memutuskan untuk menunggu lagi, karena yakin Nayla masih di dalam kelas, tapi setelah beberapa menit masih belum ada tanda-tanda Nayla akan akan keluar.“Apa yang terjadi? Ini sudah hampir satu jam aku menunggu, tapi Nayla belum datang juga. Ke mana dia pergi?” geram Elvan yang mulai merasa cemas. Lalu Elvan mengacak rambut frustasi karena ia merasa gara-gara dirinya yang telat menjemput Nayla jadi menghilang.“Sialan! Aku sangat bodoh! Bagaimana ini? Gara-gara aku telat menjemput, Nayla jadi menghilang!” umpat Elvan mengepalkan tangan. Elvan menggertakkan gigi. Perasaannya mulai tidak beres. Dan ia semakin kesal pada dirinya. “Dasar lelaki brengsek! Bagaimana bisa aku sangat ceroboh?!”

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Dia Sangat Trauma

    Setelah beberapa jam akhirnya Nayla sadar. Seketika itu membuat Elvan senang, tapi kemudian ia terkejut karena Nayla seperti ketakutan saat melihatnya. Jantung Elvan langsung berdebar saat menebak kemungkinan buruk yang akan terjadi.“Hei? Ada apa denganmu?” tanya Elvan lembut. Nayla langsung menarik selimut dan menatap ke arah lain.“Nayla? Apa kamu baik-baik saja? Apa kamu marah padaku?” Elvan menatap Nayla dengan perasaan cemas.“Kenapa dia terlihat takut? Apa dia trauma pada pria-pria tadi? Apa karena itu dia jadi takut padaku dan mengira aku juga orang jahat?” ucap Elvan di dalam hati.Tapi kemudian ia menggeleng, berharap pemikirannya salah. “Tidak, jangan lagi. Jangan sampai Nayla kembali dingin lagi seperti dulu.”Elvan mengepalkan tangan. Terus memperhatikan Nayla yang seperti kebingungan.“Nay? Aku Elvan, aku bukan orang jahat. Kamu tidak perlu takut padaku. Aku tidak akan menyakitimu.”Nayla benar-benar menunduk takut dan tidak ingin menatap Elvan. Padahal beberapa hari in

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Setiap Menutup Mata

    Nayla tiba-tiba menutup telinganya saat teringat kejadian saat mengerti saat. Di mana ia dikerubungi pria-pria jahat dan brengsek. Perasaan Nayla menjadi gelisah ketika tidak sengaja mengingatnya.“Ada apa denganku? Kenapa aku jadi seperti ini? Aku tiba-tiba merasa takut untuk bertemu lelaki, bahkan dengan Kak Elvan," gumam Nayla merasa bingung dengan dirinya sendiri.Nayla lalu menarik napas dan mengembuskannya. Hari ini Clara akan berkunjung ke kos."Aku harus menceritakan semua pada Clara. Aku benar-benar membutuhkan nasehat dan dukungan dari seseorang seperti dia.”Nayla segera meminum air untuk meredakan rasa gelisahnya. Karena tinggal di kos sendirian sekarang jadi membuat Nayla merasa was-was. Padahal dulu ia tenang dan damai. Tapi sekarang Nayla merasa ada bayang-bayang seseorang yang mengikutinya. “Saat aku menutup mata, aku selalu teringat kejadian itu. Bagaimana caranya aku istirahat dan tidur dengan tenang jika terus bermimpi kejadian yang sama?” tanya Nayla menghela napa

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Jadi Lebih Menarik

    Elvan tetap berusaha membantu Nayla agar cepat sembuh. Ia tidak akan dan tidak berniat meninggalkan gadis itu. Elvan juga tidak marah padanya. Ia justru semakin baik dan perhatian pada Nayla. Elvan semakin banyak memberikan cinta untuk Nayla.Hari Minggu ini, Elvan sehabis dari toko buku untuk membeli buku motivasi yang rencananya akan ia berikan pada Nayla secara khusus dan spesial. Elvan sebenarnya ke toko buku hanya untuk membeli satu buku itu.“Aku ingin Nayla membaca buku ini agar dia semangat untuk sembuh. Aku yakin dia akan senang ketiga melihatnya," kata Elvan tersenyum senang dan merasa yakin.“Di buku ada banyak gambar lucu, dia pasti tidak akan bosan saat membacanya," ucap Elvan sambil melihat buku yang ia beli tadi. Memang benar jika di dalamnya tersedia banyak ilustrasi lucu.Setelah bersiap, Elvan segera berangkat ke kos Nayla. Dan sebelum itu Elvan juga sudah mengirim pesan pada Nayla. Walaupun Nayla takut saat bertemu dengan Elvan, tapi saat di aplikasi chat gadis itu

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Perlahan Mulai Nyaman

    Malam hari telah tiba dengan cepat, kini Nayla sedang duduk di atas kasur dan membuka laptop yang berada di pangkuannya. Ia mulai mencari-cari beberapa file yang telah ia simpan.“Baiklah, aku akan mencoba menonton video terapi yang diberikan oleh psikiater," kata Nayla setelah akhirnya menemukan video yang ia cari tadi.“Semoga ini menjadi langkah yang bagus untuk kesehatanku," ucap Nayla penuh harapan besar pada usahanya kali ini. Ia akan bersungguh-sungguh untuk membuat dirinya terbebas dari trauma yang menganggu.Setelah menekan tombol klik di video, Nayla mulai menonton dengan saksama dan serius. Sepanjang menit berganti, Nayla tidak merasa bosan atau mengantuk. Bahkan ketika beberapa menit telah terlewati, Nayla tidak sadar jika durasi videonya sudah habis. Nayla langsung tersenyum senang dan menitipkan kembali laptopnya. "Akhirnya selesai. Ternyata tidak buruk. Pikiranku jadi lebih tenang.”“Sekarang aku ingin membaca buku yang diberikan Kak Elvan. Aku penasaran dengan isinya

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Mendapat Pengakuan Cinta

    Siang hari ini di kampus, salah seorang mahasiswi tiba-tiba mengajak Nayla berbicara berdua di taman kampus.“Maaf tiba-tiba mengajakmu ke sini, Nay. Aku ingin mengatakan sesuatu yang penting," kata Ezra mulai membuka obrolan. “Ada apa?” Nayla mengerutkan keningnya.“Tapi kamu jangan terkejut dan marah. Aku hanya ingin berbicara jujur. Apa kamu bisa berjanji?” tanya Ezra memastikan.Nayla mengangguk malas. "Hem, baiklah.”Ezra menarik napas dalam-dalam, menenangkan diri agar tidak gugup. “Sebenarnya aku menyukaimu, Nayla. Aku sungguh menyukaimu sejak aku masuk ke kampus ini dan melihatmu.”“Apa yang kamu bicarakan?” Nayla merasa terkejut. Tapi jantungnya biasa saja karena memang ia tidak memiliki perasaan pada Ezra.“Aku membicarakan tentang perasaanku, Nay. Apa kamu belum mengerti?” jawab Ezra balik bertanya. Sedikit terkejut mendengar respon Nayla yang tidak sesuai ekspektasinya.Nayla sedikit mendengkus kecil. "Aku tahu, tapi kenapa? Kenapa kamu menyukaiku? Kamu seorang yang terke

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Sudah Menjadi Milikku

    Pagi ini di kampus, berjalan dengan lancar seperti hari sebelumnya. Elvan dan Nayla sudah tiba tepat waktu seperti biasa. Namun ada sesuatu yang akan terjadi esok hari. Hanya tinggal menunggu waktu. “Nay, aku ingin memberi tahu sesuatu. Tapi kamu jangan marah," celetuk Elvan tiba-tiba, membuat Nayla langsung menatapnya."Aku sudah tentang lelaki yang menyukaimu. Dan nanti setelah kampus selesai, aku akan bertemu dengannya," ungkap Elvan, yang seketika itu Nayla melebarkan mata.Elvan yang mengerti ekspresi itu langsung menenangkan Nayla dan mengusap sebelah pundaknya. "Tidak perlu khawatir. Aku tahu dari Clara. Dia sangat mengkhawatirkanmu, Nay. Begitu juga denganku. Aku tidak ingin kamu menjadi sasaran jahat oleh lelaki itu.”Nayla sangat terkejut, tapi tidak bisa menjawab apa-apa karena sebenarnya ia juga lega karena Elvan berani untuk bertemu Ezra. “Kamu tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi. Aku akan membereskan semuanya. Aku pastikan lelaki itu tidak berani untuk menyukaimu l

Latest chapter

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Kebahagiaan yang Melimpah

    Beberapa bulan kemudian, Nayla tiba-tiba merasa mual yang tak biasa. Elvan yang waspada segera menyembunyikan kekhawatirannya di balik senyum yang hangat. Ia sudah bisa menebak bahwa kabar baik akan datang.Meskipun begitu hati Elvan tak bisa menahan kecemasan yang berkobar di dalamnya. Akhirnya Elvan memutuskan pergi ke dokter untuk memastikan kondisi Nayla. Elvan berharap Nayla tetap sehat dan baik-baik saja tanpa ada masalah.Di sebuah ruangan, suasana gelisah terasa semakin nyata di antara mereka berdua. Elvan menggenggam erat tangan Nayla, memberikan dukungan dan kehangatan dalam ketidakpastian yang mereka hadapi bersama. Ketika hasil tes keluar, keheningan yang tegang memenuhi ruangan itu. Jantung mereka sama-sama berdegup kencang untuk menunggu detik-detik yang akan datang.Ketika hasilnya sudah keluar, Nayla menatap Elvan dengan mata berbinar, sebelum akhirnya ia meneteskan air mata kebahagiaan. “Aku hamil, Elvan,” ucap Nayla dengan suara bergetar.Elvan tersentak oleh kabar b

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Sebagai Pendamping Setia

    Elvan dan Nayla memilih untuk hidup sederhana dalam rumah mereka yang indah. Walaupun begitu mereka tetap bisa menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil, seperti berbagi senyuman di setiap pagi, berjalan-jalan di taman, dan menikmati waktu bersama tanpa banyak kemewahan yang membutuhkan. Nayla merasa senang bisa hidup bersama Elvan tanpa banyak sesuatu yang mewah. Nayla sangat bahagia karena rumah mereka penuh dengan canda tawa dan kasih sayang, sehingga selalu menciptakan suasana hangat dan damai di setiap sudutnya. Nayla merasa jika ia akan selalu bahagia. Nayla jadi yakin bahwa ia tidak akan pernah merasa menderita dan terluka jika hidup bersama Elvan.Berbeda dengan di masa lalu, walaupun mereka berasal dari keluarga yang penuh masalah, tapi mereka tidak ingin di masa depan mereka melakukan hal yang sama seperti orang tua masing-masing. Nayla akan berjanji jika suatu saat ia dan Elvan mempunyai anak, Nayla tidak akan membuat mereka merasakan apa yang ia rasakan di masa lalu. Nayl

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Komitmen dan Janji

    Beberapa hari setelah pernikahan mereka, Elvan mempersiapkan kejutan istimewa untuk Nayla. Dengan hati penuh cinta, Elvan mengajak Nayla untuk menutup matanya dan membawanya ke depan rumah baru yang ia beli dengan kerja kerasnya sendiri."Kamu membuatku berdebar-debar, El. Sebenarnya apa yang sedang kamu rencanakan? Apa itu bisa membuatku menangis?" tanya Nayla tertawa geli ketika berjalan tertatih-tatih dengan Elvan di belakangnya dan menutup kedua matanya. "Ini rahasia, Nay. Tapi aku yakin bisa membuatmu tidak bisa berkata apa-apa," jawab Elvan tersenyum geli, ia menuntun Nayla untuk berjalan dengan hati-hati.Saat Nayla membuka mata, pandangan mata Nayla terpana melihat rumah sederhana namun modern yang disiapkan khusus untuk mereka berdua. Sorot mata Nayla pun bercahaya dalam kebahagiaan dan terkejut yang tak terkira. Benar kata Elvan, ia tidak bisa berkata-kata. Nayla melebarkan mata, sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan. Benar-benar merasa seperti mimpi.Namun, kejutan E

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Hari Penuh Makna

    Berbulan-bulan berlalu sejak hubungan antara Elvan dan Nayla semakin erat, kini suasana di sekitar mereka penuh dengan kehangatan dan harapan baru. Hubungan mereka menjadi semakin tidak terpisahkan. Rasa sayang mereka juga bertambah dalam dan luas.Elvan telah berubah menjadi pribadi yang lebih peduli dan penuh kasih, akhirnya hari ini memutuskan untuk mengajak Nayla ke kantor agama dan melangsungkan pernikahan yang dinantikan oleh keduanya. Tanpa perlu kemewahan, mereka hanya berharap bisa segera terikat satu sama lain.Hari yang penuh makna itu pun tiba. Nayla dengan cahaya kebahagiaan yang bersinar dari matanya, memilih untuk berdandan sendiri dan menggunakan make up yang sederhana sebagai bentuk kehematan. Nayla juga tidak ingin membuang banyak uang hanya untuk penampilan heboh selama satu hari. Meskipun sederhana, kecantikan alami Nayla tetap bersinar sebagai cermin dari kebahagiaan dalam hatinya. Nayla tetap menawan dan sempurna di hari pernikahannya. Tidak ada yang bisa menand

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Kamu adalah Cahaya

    Elvan akhirnya sembuh dari traumanya setelah berbulan-bulan perjuangan yang panjang. Dengan tekad dan dukungan yang tak kenal lelah, ia berhasil bangkit dari keterpurukannya. Elvan benar-benar sudah berubah kembali menjadi Elvan yang hangat dan penuh perhatian pada Nayla. Benar, hanya saat dengan Nayla.Setiap langkah kecil yang Elvan ambil menuju pemulihan menjadi bukti kekuatan dan keteguhan hatinya. Elvan benar-benar sudah kembali menjadi Elvan yang dulu. Menjadi Elvan yang tidak akan menyakiti Nayla dan membuatnya terluka.Berbagai upaya dan terapi yang Elvan jalani membantu meredakan beban traumanya dengan baik. Dukungan dari orang-orang terdekat, termasuk Nayla, memberikan kekuatan tambahan baginya. Elvan bisa melewati semuanya karena semangat yang diberikan Nayla selalu ampuh untuk mengatasi rasa bosannya ketika menjalani terapi.Karena dengan semangat yang membara, Elvan telah berhasil melawan ketakutan dan kegelisahan yang selama ini menghantuinya. Rasa cemas Elvan kini sudah

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Sudah Mendapat Restu

    Hari yang berjalan seperti biasa. Nayla sedang mengerjakan tugas yang belum selesai. Dan beberapa menit lagi sudah tiba jam makan siang. Walaupun lelah, Nayla sebenarnya sangat menikmati pekerjaannya yang menyenangkan. Meski harus sedikit menguras pikiran dan otak karena jika ada sedikit kesalahan, maka bisa menjadi kesalahan yang fatal. Tapi akhirnya setelah berulang kali memeriksa, Nayla telah yakin dengan hasilnya, ia segera mengirim ke email lalu tepat setelah itu jam makan siang telah tiba.Ketika Nayla baru selesai membereskan mejanya, tiba-tiba ia mendapat telepon dari mama Elvan, Laras. Nayla terkejut karena sudah lama sekali mereka tidak berhubungan. Tapi Nayla segera mengangkat telepon itu agar wanita itu tidak lama menunggu. Ketika selesai bertelepon, Nayla cukup penasaran karena mama Elvan mengajaknya bertemu di kafe. Itu artinya mereka akan membicarakan sesuatu yang serius. Dan entah kenapa Nayla cukup berdebar-debar.“Ada apa, Nay? Apa kamu tidak ke kantin?” tanya sala

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Semangat Untuk Hidup

    Elvan sedang merenung di meja kerjanya setelah pekerjaannya selesai. Ia masih memikirkan tentang hidupnya yang terasa tidak adil. Walaupun akhir-akhir ini sudah lebih baik, tapi Elvan belum sepenuhnya menerima takdirnya.Tiba-tiba salah satu teman kerja Elvan, yang bernama Jayendra, datang menghampirinya. Walaupun tidak kenal dekat, tapi Elvan sering makan siang bersamanya. Dan kini pria itu sudah ada di depannya.“Ada apa denganmu? Apa kamu membutuhkan tempat curhat?” tanya Jayendra dengan senyum geli. Kemudian menatap Elvan dan memicingkan mata.“Tidak perlu.” Elvan menatap lelaki itu sambil menghela napas. Suasana hatinya sedang tidak stabil.“Jangan begitu, aku tahu kamu sedang banyak pikiran. Jadi lebih baik ceritakan saja padaku. Apa kamu tidak ingin ke lantai paling atas di perusahaan ini?” ajak Jayendra secara tiba-tiba dengan antusias. Yang langsung membuat Elvan menoleh padanya.“Kenapa kamu mengajakku?” Elvan mengernyit heran. Karena ini pertama kalinya Jayendra cukup perha

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Hatinya Seperti Kosong

    Hari ini berjalan baik seperti biasa. Itu adalah bayangan Nayla pada awalnya sebelum tiba-tiba saat jam makan siang di kantor, ia dipanggil oleh temannya untuk bertemu seseorang yang sedang mencarinya. Perasaan Nayla langsung tidak enak karena seseorang itu bukanlah Elvan atau siapa pun. Nayla tahu karena hanya Elvan dan Clara yang tahu tempatnya bekerja. Dan benar saja, Nayla bertemu lagi dengan wanita yang kemarin. Wanita yang membuat Nayla semalaman tidak bisa tidur karena terus memikirkan pengakuannya.Naomi tampak tersenyum menyambut kedatangannya. Berbeda dengan Nayla yang mengepalkan tangan karena menahan kesal yang luar biasa. Nayla juga berusaha tetap tenang agar amarahnya tidak keluar. Setitik hatinya mengatakan untuk tidak membuat masalah dengan seseorang yang sebenarnya Nayla juga merindukan.“Kenapa Anda ke sini lagi? Bukankah Anda bilang tidak akan bertemu saya lagi setelah saya memberikan nomor telepon saya?” tanya Nayla tidak ingin basa-basi, ia memberikan tatapan taj

  • Tunangan Naif Pewaris Bengis   Munculnya Ibu Kandung

    Siang ini Nayla sengaja makan siang di kafe karena bosan dengan suasana kantin di kantornya. Kebetulan ia juga ingin minum kopi agar tidak mengantuk saat bekerja. Walaupun di kantor sudah ada dapur untuk membuat kopi sendiri, tapi rasanya jelas berbeda jika membeli di kafe. Dan Nayla merindukan sensasi itu karena dulu saat bekerja di kafe ia jarang meminum kopi yang dijual.Ketika Nayla asyik berbincang dengan salah satu teman kantornya, seorang wanita tiba-tiba datang ke mejanya. Nayla terkejut karena wanita itu mengatakan sesuatu yang membuatnya nyaris tak bisa berkata-kata.“Apa benar kamu Nayla? Saya Naomi, ibu kandung kamu," ucap wanita yang kini duduk di depan Nayla. Aroma parfumnya yang wangi tercium ke hidung Nayla.Seketika itu mata Nayla melebar, nyaris tersedak air liurnya sendiri. “A–apa yang Anda katakan?”“Nay, aku pergi dulu, ya. Jangan lama-lama, nanti kamu dimarahi bos," kata teman Nayla yang merasa tidak berhak ikut campur. Ia berdiri dan tersenyum pada Nayla.“Ah,

DMCA.com Protection Status