Beranda / Romansa / Tumbal Pernikahan / Part 07 – Janji Angga

Share

Part 07 – Janji Angga

last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-23 21:05:00

"Memulai semuanya dari awal."

***

"Kalau sakit lebih baik di rumah, jangan sampai kamu merepotkanku karena sakit itu." Angga melarang Amanda untuk bekerja setelah melihat wanita itu sedikit pucat. Sejak malam itu Amanda telah berubah, wanita itu tidak banyak bicara seperti biasa dan lebih banyak diam.

"Aku nggak pa-pa, pekerjaanku banyak di kantor." Amanda memalingkan wajah ketika Angga menatapnya. Pusing itu masih terasa meskipun sudah meminum obat, Amanda bingung harus memberikan jawaban seperti apa nantinya. Angga masih memperhatikan Amanda yang berbeda, jelas terlihat tidak ada rasa semangat dalam raut mukanya. 

'Aku kenapa coba, sejak kapan mulai peduli sama dia. Apa karena ucapan mama waktu itu?'

"Awas saja kalau sampai kamu sakit," ancamnya, sambil menatap Amanda cukup tajam.

Amanda menoleh, menatap Angga dengan bingung. "Kamu khawatir sama aku?" tanya Amanda spontan.

"Jangan ge-er kamu, aku hanya menjalankan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tumbal Pernikahan   Part 08 – Lelahnya Amanda

    "Kenapa kamu cegah aku semalam?" lontar Amanda setelah melihat pria itu menyiapkan sarapan di meja makan. Ia mengingatnya, kejadian semalam secara keseluruhan. Janji Angga, bujukannya dan juga dekapan pria itu sehingga ia tertidur dalam dekapan sang suami.Angga bergeming, menyiapkan roti bakar untuk keduanya sebagai sarapan. Tak berniat menjawab pertanyaan Amanda yang bahkan sudah ia jelaskan semalam."Sarapan dulu! Kamu lapar, 'kan?" ucapnya, lalu meletakkan roti bakar untuk Amanda di atas piring yang telah tersedia."Kenapa cegah aku semalam?" Amanda mengulangi pertanyaannya, tak perduli bila Angga sudah menyiapkan sarapan pertama kali untuk dia."Sarapan dulu, Amanda! Duduk di kursimu dan makan roti itu." Angga kembali pada sifat dinginnya supaya Amanda menurut dan tak banyak bertanya."Jawab pertanyaanku! Kenapa kamu cegah aku untuk susul mereka? Seharusnya kamu senang bisa terbebas dari aku dengan cepat. Bukannya ini yang kamu m

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-23
  • Tumbal Pernikahan   Part 09 — Perubahan Angga

    "Jarak adalah alasan supaya kita tahu seberapa berharganya orang itu."***Keputusan yang tepat bagi Amanda, perlahan tapi pasti ia akan menyiapkan hati bila Angga berniat mengakhiri hubungan. Ia tak ingin berharap karena sudah tahu bahwa Angga akan melakukan itu, meninggalkannya dan mulai mencari Nessa.Yuda pun masih mencoba mendekati, pria itu seakan tak perduli bahwa Amanda telah menolak cintanya. Ia hanya yakin mampu mendapatkan wanita itu dengan lebih mendekatinya lagi, meyakinkannya kalau ia mampu menjaga dan mencintai Amanda lebih dari sekarang."Aku nggak akan pernah menyerah, Amanda. Aku yakin suatu saat nanti kamu pasti akan terima rasa cintaku ini." Yuda begitu sangat yakin akan harapannya.Selama Amanda tak ada, Angga merasa ada yang berkurang dalam hidupnya. Jika dulu ini yang ia inginkan, tetapi tidak untuk sekarang. Tanpa Amanda ketahui pria itu selalu mengawasinya dari jauh, memastikan kalau wanita itu baik-baik saja.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-06
  • Tumbal Pernikahan   Part 10 — Larangan-larangan Angga

    Part 10 —Semakin hari sikap Angga kian jelas terlihat perubahannya, dari yang dingin dan kasar kini begitu perduli. Bahkan, tanpa pikir panjang pria itu telah melarang Amanda berdekatan terlalu lama dengan Yuda. Ia juga telah lancang menggunakan gawai wanita itu untuk mengirim pesan supaya Yuda berhenti mengantar-jemput sang istri.Amanda yang telah mengetahui kelancangan Angga sangat kesal, tetapi tak mampu marah berlebihan karena pria itu suaminya. Apalagi Angga sudah terang-terangan melarangnya berdekatan dengan Yuda meski tanpa alasan yang jelas.'Intinya aku nggak suka kalau kamu terlalu deket sama dia. Ingat status kamu, Amanda. Kita itu masih suami-istri di mata hukum dan agama. Jadi tugas kamu cuma satu ... nurut sama aku.'"Sibuk, Nda?" tanya Yuda sambil menghampiri kubikel milik Amanda dan berdiri di hadapan wanita itu membuat Amanda langsung tersadar dari lamunan singkatnya yang saat itu sedang memikirkan Angga."Lumayan sibuk,

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-07
  • Tumbal Pernikahan   Part11 – Kecupan Singkat

    "Amanda!" panggil Lina."Ada apa, Lin?""Kamu lagi pdkt, ya, sama Pak Angga?" tebak perempuan itu sambil menatap Amanda cukup lama.Amanda mengerutkan keningnya bingung, dalam hati dia sudah merasa was-was. "Kenapa kmu mikir kayak gitu?""Soalnya aku sering mergokin kalian makan bareng dan pulang bareng. Itu bukan cuma sekali tapi berkali-kali," lanjut Lina dengan tatapan menyelidik."Kapan? Jangan ngaco, deh! Aku mau antar berkas dulu."Amanda menghindari topik supaya teman satu ruangannya itu sampai tidak curiga kepadanya dan segera berjalan menuju ruangan Angga demi menghantarkan sebuah berkas."Ada apa?" tanya Angga saat Amanda sudah berada di depannya."Ini berkas yang Pak Angga minta." Amanda meletakkan map berwarna biru di tangannya ke atas meja sambil menunduk. Saat hendak melangkah pergi, Angga malah memanggil namanya."Amanda, tunggu!"Amanda berbalik dan masih menunduk. Dia tak berani mena

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-10
  • Tumbal Pernikahan   Part 12 – Gara-gara Yuda

    Amanda terkejut saat Angga tiba-tiba memeluknya dari belakang yang sedang membuat sup ayam pesanan pria itu semalam."Astagfirullah," pekik Amanda, karena belum terbiasa dengan tindakan sang suami. "Aku lagi masak, Angga, jangan ganggu!"Angga bergeming dan tak mengindahkan larangan Amanda sedikitpun, justru dia malah kian mengeratkan pelukannya."Angga, lepas, deh! Aku mau masak dulu.""Gak mau!" serunya sambil meletakkan kepala di atas pundak Amanda dan mengecup sekilas pipi istrinya itu, lalu menatap tangan Amanda yang masih asyik memotong bawang dan sayuran."Awas, Angga! Aku susah yang mau masak," protes Amanda saat pria itu malah begitu asyik bermain di area lehernya."Gak mau, Amanda!"Bukannya melepas pelukan, Angga makin mengeratkannya, mengabaikan larangan dan juga reaksi tubuh Amanda yang berlebihan atas sikapnya. Amanda terus meminta Angga untuk menjauh. Namun, pria itu bersikukuh dengan tindakannya. Memeluk sang istri dari belaka

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-12
  • Tumbal Pernikahan   Part 13 – Membenarkan Ucapan Mama

    "Minggir Yud! Aku harus kembali ke ruanganku," ucap Amanda setelah perbincangan mereka usai.Yuda bergeming enggan berubah dari posisinya yang menghalangi jalan Amanda hingga akhirnya dengan lancang lelaki itu mencium Amanda membuat wanita itu terbelalak tak percaya. Dia berniat menjauhkan wajah, tetapi Yuda berhasil menahan tengkuknya."Gila, kamu!" hardik Amanda ketika dia berhasil mendorong tubuh sahabatnya yang telah lancang itu."Kenapa? Aku salah," kata Yuda seolah perbuatannya adalah hal wajar.Amanda tercengang, ada apakah dengan Yuda? Dia seolah tak mengenali sahabatnya sendiri. Lelaki itu berubah menjadi orang lain."Kamu itu yang kenapa? Tiba-tiba cium aku seperti itu."Yuda tersenyum meremehkan. Mengatakan kalau Amanda tak perlu berpura-pura lagi, dia yakin bahwa wanita itu sudah sering melakukannya."Maksud kamu apa?" Amanda benar-benar tak mengerti dengan perkataan lelaki itu."Kamu pikir aku nggak t

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-15
  • Tumbal Pernikahan   Part 14 – Penantian terakhir.

    "Amanda."Merasa namanya dipanggil dia menoleh, lalu terbelalak menatap seseorang yang telah dia rindukan selama beberapa tahun terakhir."Nggak lupa, 'kan, sama aku?" tanya lelaki manis berlesung pipi itu sambil menatap Amanda yang kini merubah ekspresi terkejutnya menjadi cemberut. Pria itu melangkah mendekat dan tanpa diduga Amanda langsung memeluknya cukup erat membuat si empunya merasa sesak dan hampir kehilangan napas, dengan wajah tanpa dosa dia melepaskan pelukan dan masih tak percaya kini dipertemukan kembali setelah bertahun-tahun tak bertemu. Tak ingin melewatkan waktu, mereka langsung memutuskan berbincang lebih jauh, saling melepas rindu sampai Amanda lupa akan kebiasannya di jam makan siang."Masih berteman juga sama Yuda?" tanya lelaki itu memulai perbincangan di sela makan siang mereka.Amanda mengangguk mengiyakan masih menikmati nasi goreng seafood di hadapannya. Namun, dia langsung mendongak ketika lelaki itu tahu tentang

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-15
  • Tumbal Pernikahan   Part15 – Kemanjaan Angga

    "Sebentar!" teriak Amanda dari arah dapur saat rungunya mendengar suara seseorang mengetuk pintu."Iya sebentar!" teriak Amanda lagi sambil berusaha melanjutkan masakannya yang hampir selesai. Namun, orang iseng dari balik pintu masih saja mengetuk pintu tersebut."Astaga! Siapa, sih, yang mainin pintu kayak gitu. Lagian ada bel kenapa malah mainin pintu," gerutu Amanda sambil berjalan menuju pintu untuk memeriksa siapakah orang iseng tersebut.Tok! Tok! Tok!"Iya sabar!" ucap Amanda sambil memutar anak kunci.Setelah pintu terbuka Amanda semakin dibuat kesal saat tahu siapa pelakunya. Amanda mendengkus sambil berkacak pinggang ketika mengetahui siapa yang sudah membuat kegaduhan di rumahnya tersebut."Siapa, sih, Yang. Mainin pintu kayak gitu, berisik banget?" tanya Angga sambil keluar dari kamar dengan muka bantalnya dan berjalan menghampiri Amanda."Hai adik ipar," sapa Vero kepada Angga sambil melambaikan tangannya membuat pria yang baru

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-25

Bab terbaru

  • Tumbal Pernikahan   Fara dan Yuda

    ADA ADEGAN 21++ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA YA, BAGI YANG TIDAK SUKA HARAP DI SKIP!!Fara menghela napasnya dengan pelan saat µelihat Yuda yang sedang µelaµun di teras belakang dengan sebatang rokok yang terselip antara jari telunjuk dan tengahnya. Yuda µerasa kesal dan dongkol karena hasratnya yang harus tak terselesaikan gara-gara baby Bina yang tiba-tiba saja µenangis. Seharusnya sejak awal dia µeµinta jasa baby sitter saja tetapi Fara sendiri yang µenolak itu seµua dengan alasan dia ingin µerawat sendiri dan µenjadi ibu yang selalu ada untuk anaknya. Naµun, kini µalah dirinya yang sangat dirugikan karena sikap Fara tersebut.Eµbusan napas terus Yuda keluarkan dan berharap rasa kesal sekaligus hasratnya bisa ikut menghilang, tetapi nyatanya tidak semudah itu."Aahh, sial banget sih!!" umpat Yuda sambil kembali menyalakan batang rokok kelima yang sudah dia hisap malam itu.Fara hanya geleng-geleng kepala saat melihat Yuda yang begitu frustrasi seperti itu. Ini adalah kali pertamanya Y

  • Tumbal Pernikahan   Papa Biologis Shadam

    Angga mengembuskan napasnya dengan kasar. Dia memang sudah tahu semua kebenarannya tetapi saat ini ia tidak mengungkapkan kebenaran itu. Namun, reaksi Shadam malah terkejut seperti itu."Oom nggak bilang kalau Papa Jung itu bukan papa kamu, tapi oom nanya ... kalau misalkan itu terjadi bagaimana?" tanya Angga sambil menahan diri supaya tidak sampai mengatakan kebenaran itu saat ini juga.Shadam terdiam sambil memikirkan apa yang telah oom baik di sampingnya itu katakan. "Berarti Shadam punya dua papa dong, ya?"Angga mengngguk sebagai isyarat akan jawabannya. "Ya, kalau seandainya itu memang benar, apa yang akan Shadam lakukan? mencari tahu soal papa kandung Shadam itu atau nggak peduli?" Pancing Angga karena dia sangat ingin tahu apa jawaban yang akan bocah SD itu utarakan."eumm ... Shadam nggak tahu."Angga mengembuskan napasnya dengan berat dan kembali berdiri, lalu membawa Shadam ke dalam gendongannya. "Shadam tahu ... alasan terbesar oom hanya diam ya karena dia sama sekali

  • Tumbal Pernikahan   Pertanyaan Shadam

    "Jadi ... kapan Oom baik mau kembali ke Indonesia? kenapa nggak tinggal lebih lama aja, Oom," usul shadam yang saat ini sedang berjalan bersisian dengan Angga.Keduanya akhirnya jalan-jalan bersama meski sebenarnya Amanda sangat menolak dengan keras kedekatan anak dan ayah itu. Amanda juga sangat tidak setuju dengan kedekatan keduanya, tetapi dia juga tidak mungkin memberikan larangan yang sangat keras dan nantinya akan membuat Daejung semakin curiga saja dengan sikapnya yang kian berubah. "Beberapa bulan lagi, Sayang. Kerjaan oom di sana juga banyak jadi harus segera kembali. Shadam juga tahu benar kan kalau pekerjaan oom itu tidak sedikit." Angga menghentikan langkahnya, lalu berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan bocah lucu tersebut. "Berarti Oom juga sama sibuknya ya kayak Papa. Malahan Papa sering nggak pulang dari rumah sakit." Shadam menatap ke atas karena sedang mengingat bahwa Daejung yang memang kerap sering menginap di rumah sakit sehingga sering mengabaikan Shad

  • Tumbal Pernikahan   Kembali Dekat

    "Bisa jadi kan kalau Angga tahu semuanya dari kak Altan, bisa aja juga kalau dia sengaja kirim Angga ke sini supaya bisa deketin kamu lagi atau malah lebih buruknya ... ambil Shadam dari kamu.""Enggak, Ra. Seffina udah ceritain semuanya ke aku kalau Angga tahu kehamilan itu dari surat diagnosis yang aku tinggalin. Aku memang ceroboh karena masih nyimpan hasil tespack dan surat itu. Seffina juga cerita kalau Angga tahu itu semua dari barang-barangku yang masih Angga simpan," jelas Amanda. Hatinya sedikit bergetar saat mengingat kenyataan bahwa Angga masih menyimpan sisa-sisa barangnya."Jadi ... apa Angga juga udah tahu kalau Shadam anaknya?""Entahlah ... aku juga udah berusaha supaya mereka nggak terlalu dekat, tapi Shadam ... dia yang nggak bisa aku kendalikan. Sementara Daejung, dia juga mendukung kedekatan Shadam dengan Angga." Amanda menghela napasnya dsngan frustrasi. Dia benar-benar belum siap bila harus berpisah dengan Shadam. "Apa Daejung tahu soal masa lalu kalian?" tanya

  • Tumbal Pernikahan   79. Perceraian Yuda dan Fara

    "Aku minta maaf sama kamu, Nda. Andai aja waktu itu aku ikhlas . Mungkin, kamu nggak akan sendirian menghadapi ini semua. Aku benar-benar minta maaf sama kamu, Amanda," sesal Fara akan kesalahannya di masa lalu. Amanda melepaskan dekapan Fara dan menatap wajah sahabatnya itu yang kini menjadi sendu dan bersalah. Amanda tidak mengerti apa yang Fara ucapkan barusaja. "Maksud kamu apa, Ra?" Amanda menatap Fara engan ekspresi yang benar-benar merasa kebingungan. Dia benar-benar tak mengerti dengan kata ikhlas yang Fara maksudkan tadi. Fara menghela napasnya dengan sangat berat. Kini dia harus mengingat kembali kejadian tujuh tahun silam saat pertengkaran paling hebat dalam pernikahannya. "Waktu itu ... beberapa hari setelah aku keguguran ...." "Apa?! kamu pernah keguguran sebelum ini. AStaga, Fara. Apa Yuda nggak jagai kamu dengan baik sampai keguguran kayak gitu," potong Amanda karena merasa sangat terkejut mendengar kabar kalau Fara pernah keguguran. Fara mengang

  • Tumbal Pernikahan   Awal Pertemuan Amanda dan Daejung

    Amanda hanya diam dan berusaha untuk mengingat dokter tampan yang saat ini berbicara dengannya. Dia merasa kalau sebelum hari ini mereka telah bertemu sebelumnya. "Kenapa menatapku seperti itu?" Dokter tampan yang sedang memeriksa cairan infus milik Amanda langsung menoleh saat dia merasakan kalau wanita hamil itu sedang mentapnya cukup lekat. "Ah, Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Amanda masih mencoba mengingat di mana dia bertemu dengan dokter itu, tetapi rasa pening di kepalanya malah menghalangi. "Saya merasa kalau pernah bertemu dengan Dokter sebelum ini tapi lupa kita bertemu di mana." Dokter tampan itu diam, tetapi mengembuskan napasnya dengan berat beberapa kali. Pertemuan pertamanya dengan Amanda sangat jauh dari kata mengesankan jadi wajar kalau saat ini wanita itu melupakan pertemuan mereka. "Kamu harus banyak-banyak istirahat, tidak perlu memikirkan hal yang memang tidak harus dipikirkan," jelas dokter tampan itu dan kemudian berlalu dari ruangan Amand

  • Tumbal Pernikahan   Masa Lalu

    Pertemuan hari itu adalah awal kebahagiaan Amanda yang kembali, dia bisa bercanda dan bergurau lagi dengan Fara seperti dulu. "Mami mau ke mana? keluar sama papa ya?" tanya bocah itu saat memasuki kamar ibunya dan melihat Amandasedang bersiap. "Shadam mau ikut mami nggak, mau mami kenalin sama sahabatnya mami." Amanda yang sedang merias menoleh dan menatap Shadam dengan senyuman. Shadam berpikir sebentar sebelum akhirnya mengangguk dengan senyuman lebar. "Temannya Mami laki-laki atau perempuan?" "Perempuan, Sayang. Jadi Shadam mau ikut apa enggak?" tanya Amanda lagi sambil meraih tas tangan yang dia letakkan di atas ranjang. "Mau, Mi. Shadam mau ganti baju dulu ya." Amanda mengangguk dan memilih menunggu Shadam di ruang tamu sambil berbalas pesan dengan Fara yang sudah menunggunya di tempat sementara wanita itu. Perjalanan yang penuh dengan suka cita, senyuman lebar tak pernah berhenti menghiasi bibir Amanda, ya, dia memang sangat bahagia karena akhirn

  • Tumbal Pernikahan   Bertemu Fara

    Amanda berulangkali mengembuskan napasnya dengan kasar, rasa sesak di dalam dadanya sudah begitu menumpuk. Menangis pun percuma dan dia juga merasa begitu lelah karena sudah sering menangisi pria seperti Angga.*** "Yang." Amanda hanya menjawab dengan deheman sementara tangannya masih sibuk merajut syal untuk Angga yang khusus dia buatkan untuk orang terkasihnya tersebut. Amanda bahkan abai dengan Angga yang menempel padanya bak perangko yang menempel di sebuah amplop. "Sayaaaaaang noleh dong bentar aja," pinta Angga yang kini sudah memeluk tubuh Amanda dari belakang. "Apasih, Mas? aku tuh lagi sibuk, jangan mulai deh manjanya," gerutu Amanda dan masih belum juga mau menoleh. Bukannya menjauh, Angga malah semakin mengeratkan dekapannya dan kini bukan hanya memeluk tetapi juga menggoda istrinya tersebut supaya berhenti berkutat dengan jarum dan juga benang wol. "Maaaass, udah aku bilang jangan usil malah makin menjadi. Aku udah bilang jangan usil, aku itu la

  • Tumbal Pernikahan   Penolakan Amanda

    "Aku minta maaf, aku juga nggak bermaksud melakukan itu." Angga menunduk, meski sebenarnya dia ingin berkata lain. Namun, untuk saat ini mengalah adalah yang terbaik. Dia akan mencoba mencari tahu semuanya tentang Shadam dan juga hubungan Amanda dengan Daejung. Setelah berkata demikian, Angga memutuskan untuk pulang dan mulai mencari semua informasi tentang Shadam Syazwan dan hubungan Amanda yang mulai ada kemajuan dengan Daejung padahal dia ingat dengan benar kalau saat mereka bertemu di mall hari itu sang dokter mengatakan kalau hubungan mereka masih mengambang. Namun, kini mereka telah resmi menjadi sepasang kekasih dalam waktu singkat. *** Amanda semakin gusar saat Shadam begitu dekat dengan Angga, dia sudah berencana dan akan meminta Shadam supaya tidak teralu dekat dengan Angga. Awalnya dia berpikir kalau Shadam pasti akan menurutinya seperti biasa, tetapi kini bocah berumur tujuh tahun itu malah menolak permintaan sang ibu dengan sangat tegas membuat Amanda benar-be

DMCA.com Protection Status