Karena tanggal pernikahan semakin dekat, Michele Hill semakin bangga. Dia menelepon Selir Wilma. "Ibu, semuanya berjalan lancar sekarang. Aku akan menikah dengan Lucas Hank, pada saat riwayat hidup Lucas Hank terungkap, aku akan menjadi Ratu."Michele Hill masih tidak melupakan misinya, dia ingin menjadi Ratu.Selir Wilma terdiam selama beberapa detik, lalu berkata dengan waspada, "Michele, aku merasa semuanya berjalan terlalu lancar, aku jadi khawatir. Beritahu Ibu dengan jujur, bagaimana sikap Lucas Hank terhadapmu akhir-akhir ini."Michele Hill tersipu dan menjawab dengan malu-malu, "Ibu, Lucas Hank selalu baik padaku akhir-akhir ini.""Benarkah?""Tentu saja benar. Kami sudah seperti hidup bersama. Aku terbangun dalam pelukannya beberapa kali."Maksud Michele Hill sangat jelas dia dan Lucas Hank telah berhubungan intim beberapa kali.Selir Wilma tersenyum saat mendengarnya. "Michele, aku merasa lega kalau begitu.""Ibu, Lisa masih ada di tangan kita. Sekarang aku sudah menaklukka
Lucas Hank melirik sekilas Michele Hill, lalu melengkungkan bibirnya, "Tidak perlu terburu-buru, ada orang penting yang belum tiba."“Siapa?” Michele merasa cemas, sepertinya orang yang dibicarakan Lucas Hank akan membahayakannya.Saat itu Eric mendekat dan melapor dengan suara pelan, "Tuan, orangnya sudah datang."Lucas Hank memandang Michele Hill, lalu menunjuk dengan matanya, "Lihat, orangnya sudah datang."Michele Hill segera meliriknya, lalu membelalakkan matanya.Ternyata... Lisa!Lisa datang ke pesta pernikahan ini!Michele Hill memandang Lisa dengan kaget. Lisa selama ini dikurung oleh Selir Wilma. Meskipun dia diberi obat setiap hari, wajah Lisa pucat dan tubuhnya terlihat sangat lemah.Melihat Lisa di sini, Michele Hill merasa sebuah telapak tangan besar menjulur dari kegelapan dan langsung mendorongnya ke dalam jurang.Mengapa Lisa ada di sini?Tempat persembunyian Selir Wilma dan Lisa telah ditemukan, sedangkan dia adalah katak dalam tempurung.“Lucas, aku… aku tiba-tiba
Semua orang tercengang ketika mendengar perkataan Michele Hill."Apakah CEO Hank sudah tidur dengan Michele Hill?”"Michele Hill sungguh licik. Dia menyamar menjadi Charlotte Shimon. CEO Hank tidur dengan orang yang salah...""Jika aku jadi CEO Hank, aku tidak akan memaafkannya."Semua orang memandang Charlotte Shimon dengan simpati.Michele Hill sangat bangga, dia berpura-pura sedih. "Charlotte Shimon, jika kau tidak dapat menerimanya, maka aku tidak akan menjadi istri muda. Aku bisa menjadi wanita simpanan Lucas Hank. Bagaimanapun, aku pernah bersama Lucas Hank, kau seharusnya tidak begitu kejam memisahkan aku dan Lucas, bukan?"Ekspresi Charlotte Shimon tidak berubah sama sekali, dia hanya menonton akting Michele Hill.Pada saat itu, Lucas Hank angkat suara, "Michele Hill, aku belum pernah menyentuhmu sama sekali, jangan memfitnah."Apa?Dia tidak mau mengakuinya?"Lucas, kau ..." Michele Hill ingin berbicara.Tetapi tiba-tiba terdengar suara, "Ada pembunuh! Ada pembunuh!"Ada pemb
Charlotte Shimon tidak menyangka kejadian di hotel saat itu adalah rencana Walter dan Lucas Hank.Ketika mendengar Walter Hank berkata—Mulai sekarang, aku dan Ayah yang akan melindungimu, mata Charlotte Shimon tiba-tiba memerah.Dia merasa semua penderitaan yang dia alami di Lantana telah sirna.Charlotte Shimon memeluk Walter Hank, dia mengangguk penuh semangat. "Baiklah, Ibu akan membiarkan Walter melindungi Ibu mulai sekarang."Walter Hank tidak pintar mengucapkan kata-kata manis, dia hanya menepuk punggung Charlotte Shimon dengan lembut.Dia sudah tahu penderitaan Ibu ketika melahirkannya karena Ayah telah menunjukkan video dalam USB drive.‘Dia sudah dewasa, mulai sekarang tidak ada yang boleh menindas Ibu,’ pikir Walter Hank.Melihat hubungan Charlotte Shimon dan putranya yang begitu hangat, Michele Hill sangat cemburu. Mengapa, mengapa Tuhan begitu tidak adil? Lucas Hank sudah memberikan semua cintanya pada Charlotte Shimon, mengapa masih memberikannya anak yang begitu mengerik
Mengapa baju pengantin kuno ini ada di sini?Hari itu, dia mendengar Tuan Carlos berkata baju pengantin kuno ini tidak dapat dibuat, tetapi sekarang muncul di sini.Warna merah api baju pengantin kuno itu jauh lebih menakjubkan daripada yang terlihat di etalase Pavilion. Benang emas yang disulam di atasnya terlihat menyilaukan di bawah sinar matahari, luar biasa indah.“Ibu,” Walter Hank meraih ujung rok Charlotte Shimon, “Ibu, cepat pakai baju pengantin itu.”Charlotte Shimon menunjuk dirinya sendiri, "Aku?"Ini bukan ide yang bagus, Charlotte Shimon menebak baju pengantin kuno ini juga disiapkan untuk Michele Hill, tetapi sayang sekali Michele Hill tidak dapat bertahan sampai tahap mengenakan baju pengantin ini.“Ya,” Walter Hank mengangguk penuh semangat, “Kita belum pernah berfoto bersama. Ibu pasti terlihat cantik dengan baju pengantin ini. Aku ingin foto dengan Ibu yang cantik!”Walter Hank menatapnya dengan penuh harap. Charlotte Shimon selalu tidak bisa menolak permintaan anak-
Setelah mendengar janji Lucas Hank, Mark Lewis kembali ke tempat duduknya.Lucas Hank memandang Charlotte Shimon dan berkata, "Charlotte, kau ada di sini?"Charlotte Shimon mengangguk. "Ya, aku di sini, kau sudah merencanakannya, bukan?"Lucas Hank memegang kedua tangannya. "Ya, tidak ada pernikahan palsu hari ini. Pernikahannya nyata. Ini adalah pernikahan kita. Charlotte, aku masih berutang seremoni pernikahan padamu."Pria jahat ini, dia benar-benar licik, selagi menjebak Michele Hill, dia juga menjebaknya."Tapi ... bukankah kau mengatakan tidak bisa memaafkanku?""Charlotte, aku sudah mengetahui semuanya."Apa yang dia ketahui?"Aku tahu, aku tahu semuanya, aku tahu tentang tiga tahunmu. Charlotte, maafkan aku, aku terlambat, aku tidak bisa menemanimu dan anak-anak ketika kau sangat membutuhkanku."Charlotte Shimon tidak tahu pria ini sudah mengetahui semuanya.Sebenarnya, dia sangat tangguh, bisa berpura-pura tidak terluka, berpura-pura tidak takut, dan bisa menghadapi kesepian
Apa?Mengenai identitas asli Monica Morris, baik Henry Hank maupun Lucas Hank sama-sama tidak mengetahuinya. Sekarang Charlotte Shimon memberitahu mereka bahwa Monica Morris adalah Tuan Putri tertua Hollinswood yang tinggal di luar istana.Henry Hank mengerutkan bibirnya, tetapi ekspresi wajahnya tidak berubah, sehingga sulit untuk mengetahui yang dia pikirkan.Lucas Hank mengerutkan alisnya. "Charlotte, apakah kau serius?"Charlotte Shimon menatap Lucas Hank dan mengangguk. “Iya, Tuan Hank, dalam tubuhmu tidak hanya mengalir darah bangsawan Keluarga Kerajaan Hollinswood, tetapi kau juga memiliki darah anak tak berdosa. Orang yang memiliki darah anak tak berdosa akan menguasai dunia di masa depan."Seluruh ruangan menjadi sunyi, perkembangan masalah ini benar-benar di luar dugaan semua orang.Henry Hank berkata dengan pelan, "Lucas, mari kita pergi ke kediaman Raja Nedderton untuk menjemput ibumu."...Semua orang pergi ke kediaman Raja Nedderton bersama-sama. Raja Nedderton sudah la
Henry Hank membawa Monica Morris keluar dari kediaman Raja Nedderton. Tangan Monica Morris masih digenggam dalam telapak tangannya, Monica Morris segera menarik tangannya.Henry Hank berhenti dan menatapnya, "Ada apa denganmu?"Hari ini, Monica Morris mengenakan cheongsam bermotif bunga dan kardigan rajutan. Dia terlihat anggun dan lembut, angin malam mengembuskan rambut panjang ke sekitar pipinya. Dia mengulurkan tangan dan menyelipkan rambutnya ke belakang telinga dan memandang Henry Hank."Tidak apa-apa, terima kasih untuk hari ini, aku tidak akan pulang denganmu."Henry Hank menatapnya sambil tersenyum, "Aku tidak bercanda. Monica Morris, kau masih istriku.""..." Monica Morris ingat ketika melompat dari menara yang tinggi dua puluh tahun lalu, mereka berdua tidak membuat akta cerai."Kalau begitu, kita cari waktu untuk mengurus perceraian di Catatan Sipil, bagaimanapun... kita telah berpisah selama bertahun-tahun, pernikahan kita sudah lama berakhir," kata Monica Morris.Henry Han
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan