Setelah mendapatkan dua tamparan, kedua belah pipi wanita gemuk itu membengkak dan darah mengalir dari sudut mulutnya. Dia terlihat sangat menyedihkan.Wanita gemuk itu merasa bingung. Ini adalah wilayahnya, dia adalah Nyonya Bos di sini, mengapa petugas keamanan ini berani memukulnya.Wanita gemuk itu memandang Lucas Hank, pakaian pria ini terlihat mewah dan penampilannya tenang. Seharusnya dia adalah orang kaya dan terpandang.Siapa dia?Apakah petugas keamanan ini mengikuti perintahnya?Mengapa?Wanita gemuk itu tidak dapat memahaminya."Tuan, Anda telah ditipu oleh Putri Lantana. Meskipun wanita ini terlihat polos, dia sangat suka menggoda pria. Dia bahkan telah menggoda suamiku. Anda sebaiknya melihat wajah aslinya!"Kata-kata wanita gemuk itu sangat jahat. Charlotte Shimon mengerutkan alisnya. Meskipun dia berhati lapang, tetapi dia tetap merasa canggung karena Lucas Hank mendengar kata-kata ini.Charlotte melihat pria di depannya, pria itu menghalangi pandangannya dengan pundakn
Tetapi, bukankah Putri Lantana adalah calon Permaisuri Nedderton? Sejak kapan dia menjadi wanita chaebol nomor satu dunia, Lucas Hank?Tuan Richard segera mengabaikan pemikirannya. Dia sebaiknya mengkhawatirkan dirinya sendiri, Putri Lantana jelas bukan wanita bisa dia mimpikan."Kali ini kau telah mencelakakan aku, cepat bangun dan pergi dari sini. Jangan buat malu di sini. Satu hal lagi, aku mau bercerai denganmu!" Tuan Richard melangkah pergi.Wanita gemuk itu segera bangkit dan mengejarnya. "Suamiku, aku tidak ingin bercerai, tunggu aku!"...Di presidential suite.Charlotte Shimon berdiri di balkon sambil menggendong Walter Hank. Mereka sedang memperhatikan bintang-bintang.Pada saat itu, Lucas Hank berjalan mendekat dan langsung menggendong Walter Hank. Walter Hank memprotes, "Ayah, aku ingin digendong Guru Peri."Charlotte Shimon mengulurkan tangannya untuk menggendong Walter Hank, "Aku yang menggendongnya saja."Lucas Hank memandang Charlotte Shimon, dan bertanya, "Apakah tid
Michele Hill tercengang. Ya, Tuhan, apa ini?Dia melihat tayangan di layar LCD lobi.Pria ini adalah... Tuan Richard, sedangkan wanita ini bukanlah orang lain, tetapi... Michele Hill sendiri!Michele Hill menatap wanita itu beberapa kali untuk memastikan penglihatannya tidak salah, itu memang dirinya sendiri!Tetapi, sejak kapan dia terlibat dengan Tuan Richard? Dia bahkan tidak mengetahuinya.Selera Michele Hill sangat tinggi, selain itu dia selalu mengincar Lucas Hank. Dia tidak akan menggubris pria seperti Tuan Richard. Sekarang melihat dirinya terjerat dengan Tuan Richard, dia pun merasa ingin muntah.Apa yang terjadi?Siapa dia? Dia berada di mana? Michele Hill merasa ini tidak nyata.Wanita gemuk dan orang-orang di lobi juga mendongak, melihat video Michele Hill dan Tuan Richard di dalam kamar hotel.Tuan Richard menindih Michele Hill. "Michele Sayangku, jangan membicarakan wanita gemuk itu lagi. Dia mana bisa dibandingkan denganmu yang memiliki kulit halus dan lembut?"Michele
Charlotte Shimon tidak mengetahui yang terjadi di luar, dia mengetuk pintu kamar mandi.Terdengar suara dari dalam, "Masuk."Charlotte Shimon meletakkan tangannya di gagang pintu dan masuk ke kamar mandi.Lucas Hank sedang membuka kancing kemejanya di depan wastafel. Kedua kancing di kemeja sudah terbuka dan memperlihatkan tulang selangkanya yang seksi. Charlotte Shimon meliriknya dan segera menghindari tatapannya, dia berkata, "CEO Hank, aku rasa kurang baik jika kau tidur di sini malam ini."Lucas Hank meliriknya melalui cermin, gadis itu berdiri di dekat pintu dan menghindari tatapannya, tetapi Lucas Hank dapat melihat separuh wajahnya yang memerah.Dia mau mengusirnya.“Mengapa kurang baik tidur di sini?” Dia mengajukan pertanyaan retoris.Dia sengaja bertanya!"CEO Hank, sepasang pria dan wanita tidur di kamar yang sama, apakah menurutmu tidak ada masalah?""Oh, apakah kau takut padaku?"Apakah kau takut padaku?Mendengar ucapannya ini, Charlotte Shimon menatapnya dengan wajah ter
--- Kalian tidak boleh menghina putri kita yang cantik dan polos. Putri Michele, jangan dengarkan mereka. Putri Michele, lihatlah aku! Aku belum menikah, tidak akan ada yang memukulmu dan merobek pakaianmu!Semua orang iseng bermunculan di Internet dan meninggalkan pesan untuk Michele Hill, merekomendasikan dirinya menjadi menantu Raja dengan sarkastik.Ini adalah malam tersibuk di Hollinswood. Seluruh Keluarga Kerajaan terang benderang, ada yang merasa sangat kesal, ada yang sibuk memperbaiki keadaan sepanjang malam.Reputasi Michele Hill selama dua puluh tahun terakhir dan topeng yang dia kenakan, hancur seketika karena Walter Hank.Lucas Hank meletakkan ponselnya dan dengan putus asa menatap Walter Hank yang tergeletak di tempat tidur. Dia memang membiarkan putranya membereskan masalah ini, tetapi tindakannya terlalu menarik perhatian.Lucas Hank duduk di tempat tidur dan berkata, "Walter Hank, cepat bangun, jangan tidur lagi!"Di saat seperti ini, anak ini masih bisa tidur dengan n
Sepuluh orang peretas ini mengemasi barang-barang mereka dan langsung memutuskan jaringan.Herman Hill, Selir Wilma, dan Michele Hill tercengang. Mereka tidak memahami komunitas peretas. Mereka hanya tahu telah muncul seorang peretas yang sangat hebat. Para peretas ini sangat ketakutan hingga melarikan diri.“Berhenti, jangan pergi! Kalau kalian pergi, siapa yang menelusuri peretas gila ini?” Herman Hill ingin menghentikan mereka.Tetapi para peretas telah menyelinap pergi. "Raja, mohon maaf, kami benar-benar tidak dapat membantu Anda kali ini. Kami tidak dapat menemukan dalangnya, bahkan telah mendapatkan peringatan dari X. Kami sama sekali bukan lawan mereka. Mereka berdua bekerja sama, tidak ada yang bisa mengalahkannya di dunia ini."Seorang peretas yang baik hati, menyarankan, "Raja, aku menyarankan agar tidak mengusut masalah ini lebih lanjut, jangan sampai menimbulkan lebih banyak masalah!"Para peretas komputer ini menghilang tanpa jejak.Ruangan itu tiba-tiba menjadi hening,
Melihat Charlotte Shimon yang berpura-pura tidur, Lucas Hank menatapnya dengan tidak senang.Charlotte Shimon tidak peduli dengannya. Setiap kali Walter ada di sana, dia selalu memperebutkan dirinya dengan Walter. Jika memprovokasi pria seperti itu, tidak akan ada habisnya.Memeluk tubuh Walter yang sangat lembut, jauh lebih nyaman daripada dada Lucas Hank. Charlotte Shimon segera tertidur.Dia tertidur begitu cepat, Lucas Hank tiba-tiba merasa kedudukannya terancam!Lucas Hank mencium kening gadis itu berkali-kali. Walter sekarang tidur di antara mereka, seperti sebuah keluarga yang terdiri dari tiga orang.Saat itu, Walter yang berada di pelukannya bergerak, mungkin tidak mau membiarkan ayahnya menempel padanya, dia menaikkan pantat kecilnya, berusaha mendorong ayahnya lebih jauh.Lucas Hank, "..."Dia meninggalkan kening Charlotte Shimon dan tidur di samping sendirian.Melihat ke samping, anak itu masih memegang erat Charlotte Shimon, ibu beserta putranya tidur dengan nyenyak.Lucas
Apa yang dia katakan?Charlotte Shimon harus meminum obat itu sekarang. Jika tidak meminumnya, dia akan mati kesakitan."Lucas Hank, lepaskan aku, pengaman tidak 100% efektif, aku tetap harus minum obat pencegah kehamilan."Sikap gadis itu sangat tegas. Lucas Hank menatapnya, tidak menerima alasannya dan tetap mencium pipinya. Tetapi Lucas Hank segera merasakan perubahan tubuhnya, karena tubuhnya menjadi dingin dan kaku, seperti batu.Lucas Hank membuka matanya dan menatapnya dengan tajam. Tampaknya sejak kembali dari Negara Lantana, tubuh gadis ini akan menjadi kaku begitu dia menyentuhnya.Di Kota Regalsen beberapa waktu lalu, dia pernah mengatakan dengan kejam bahwa dia tidak menginginkan sepotong kayu dan tidak suka memperkosa mayat.Dia sudah menyadari hal ini pada saat itu. Pada malam terakhir di Kota Regalsen, dia sangat antusias karena gadis itu benar-benar berbeda dari penampilan sebelumnya yang kaku, jadi dia menghilangkan kecurigaannya.Sekarang dia kaku seperti batu lagi. L
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan