Sejak Victoria Anne memulai debutnya di industri hiburan, kecantikan dan kemampuan aktingnya telah membuatnya mendapatkan banyak pengikut. Apalagi postingannya melibatkan cerita epik yang terakhir, Charlotte Shimon, sehingga postingannya pun melejit menjadi topik paling terkenal di internet.Beberapa netizen yang sinis melakukan perbandingan menyeluruh antara Charlotte Shimon dan gadis di foto skandal itu. Mereka melakukannya untuk mengungkapkan di mana dan seberapa banyak pengerjaan operasi plastik telah dilakukan.Victoria Anne juga menunjukkan wajahnya di foto itu. Dengan rambut coklat bergelombang menutupi wajah kecilnya yang mengenakan kacamata hitam besar. Kecantikannya bersinar seperti cahaya yang membara, seperti mawar merah yang baru saja mekar.Profil samping Charlotte ditampilkan bersama dengan cadar wajahnya. Kerangka wajahnya yang muda dan cantik begitu indah sehingga dia terlihat sedikit rapuh. Seperti bulan perak, dia tampaknya merupakan kehadiran yang paling murni.Char
Kejadian itu menjadi kacau balau saat para wartawan merangsek maju dengan membabi buta. Orang-orang pun mulai menginjak tangan dan kaki Laura Yasmeen dan membuatnya menjerit kesakitan.William Shimon tanpa ragu-ragu pergi saat Shayla Shimon masih di sana. Dia dengan cepat melindungi Laura Yasmeen. “Pergi, kalian menginjak ibuku!”Wartawan pun langsung berbalik untuk menyerang Shayla Shimon.“Shayla Shimon, kau juga bukan orang yang baik. Persis seperti kata pepatah, anak akan mewarisi kebiasaan orangtuanya.” “Aku ingat ketika Charlotte Shimon kembali, ibu dan anak perempuan ini telah menjodohkannya berulang-ulang kali. Penampilan kalian di luar sama jeleknya dengan hati kalian.” “Shayla Shimon, kau sudah mendapatkan ganjarannya karena telah ditinggalkan. Bagaimana bisa Tuan Muda Turner menyukaimu?”Keberanian Shayla Shimon langsung lenyap dalam sekejap mata. Seseorang telah menginjaknya juga. Rasa sakit itu membuatnya menangis.Baik ibu dan putrinya itu berpelukan bersama. Mereka sek
Charlotte Shimon kembali menatap Victoria Anne dengan rasa bersalah. “Aku tidak memikirkan apa pun.” Mata Victoria yang mempesona bersinar dengan pesona femininnya. “Apa pun yang sedang kau pikirkan tertulis jelas di wajahmu.” Charlotte tergagap tanpa jawaban yang jelas dan hanya bisa menundukkan kepalanya dan berlari ke butik untuk memilih ikat pinggang.“Vic, aku juga ingin membelikan hadiah untuk Nenek.”“Tentu, apa yang dia sukai?”“Boneka.”Victoria menganggukkan kepalanya. “Kalau begitu kita akan membeli boneka Barbie. Boneka bayi merah muda yang disukai oleh para gadis-gadis muda. Dia pasti akan menyukainya.”Charlotte setuju. “Bagus sekali.”Manajer Victoria yang ada di samping mereka tercengang. Memberi hadiah boneka Barbie kepada seorang nenek? Apakah mereka… sudah gila? Mungkin akan masuk akal jika orang tersebut cantik!Charlotte tinggal selama dua hari lagi di Sanya. Skandal foto dan kasus Laura Yasmeen berangsur-angsur meledak. Charlotte tahu William Shimon yang m
Robert Fox ada di sini. Seseorang ada di sini untuk memberikan dukungan kepada Laura Yasmeen. Suasananya pun berubah dalam sekejap mata.William Shimon mengabaikan Charlotte Shimon dan menghampiri Robert Fox. Ia menjadi terlihat patuh juga. “Tuan Fox, terima kasih sudah datang meski jadwalmu padat. Kami semua menunggumu.”Robert Fox adalah seorang pria gemuk dengan kecerdasan seorang pengusaha di wajahnya. Dia menepuk tangan tangan Laura Yasmeen. “William, aku dengar baru-baru ini seseorang menindas Laura dan membuatnya kesal. Aku menikahkan putri baptisku untukmu agar kau bisa membawa kebahagiaan padanya dan tidak membiarkannya menderita dan bersdih. Apakah kau mengerti?”William Shimon tercengang. Dia baru saja berjanji pada Charlotte Shimon dan sekarang Robert Fox memberinya peringatan. Seolah-olah seseorang bisa mendengar dua tamparan di wajahnya.Meskipun William Shimon adalah orang yang konservatif dan egois, dia tidak peduli tentang itu sekarang. Satu-satunya keinginannya adal
Nyonya Fox sangat marah, dia mendorong Robert Fox, "Apakah dia pelacur yang merayumu itu?"Nyonya Fox menunjuk Laura Yasmeen dengan cambuk.Robert Fox tidak berani mengakuinya, dan dengan cepat menyangkal, "Bukan, dia ... dia hanya putri baptisku ..."“Bah!” Nyonya Fox langsung menyela, “Putri baptis, apakah tidak menjijikkan?”Nyonya Fox langsung mendatangi Laura Yasmeen, "Pelacur, kamu tidak mencari tahu siapa aku, beraninya merayu suamiku dan lihat saja aku akan mencambukmu sampai mati hari ini!"Nyonya Fox ingin mengangkat cambuk lagi.Dahi Laura Yasmeen yang sakit berkeringat dan tempat yang terkena cambuk terasa menyengat seperti api. Dia segera berlutut dan memohon ampun, "Ibu baptis, Anda benar-benar salah paham. Aku dan ayah baptis tidak bersalah. Hari ini adalah ulang tahun pernikahan aku dan suamiku, aku mengundang ayah baptis untuk hadir."William Shimon membenci Laura Yasmeen di dalam hatinya, bahkan menutup pintu dan membunuhnya juga tidak masalah baginya, tetapi Perusaha
Plak! William Shimon membanting akta perceraian dengan kencang, wajah Laura Yasmeen terasa sangat sakit.“Apa ini?” Laura Yasmeen menunduk, dan perlahan melihat 2 kata “Akta Perceraian”, “Perceraian? William Shimon, kamu ternyata... ingin menceraikanku?”Laura Yasmeen memandang William Shimon dengan tidak percaya dan seluruh tubuhnya mulai bergetar.Wajah William Shimon sangat muram, "Coba kau pergi lihat bagaimana orang-orang di luar menilai aku. Aku tidak bisa menegakkan kepalaku lagi. Perusahaan Obat Shimon bangkrut. Keluarga Shimon akan hancur di tanganku, Laura Yasmeen. Semua ini karena kau!"“Karena aku?” Laura Yasmeen merasa murka, dia menyibakkan seprei dengan kencang sambal berteriak, “William Shimon, tanyakan pada hati nuranimu, bagaimana aku membantumu setelah menikah? Seberapa besar pengorbananku untuk keluarga Shimon!”William Shimon mencibir dan menatapnya dengan murung, "Apakah aku membiarkanmu tidur dengan pria lain, Laura Yasmeen, kamu memang wanita jalang!"Seketika L
Charlotte Shimon kembali ke Orlane Estate dan memberikan boneka Barbie yang dibelinya kepada Nyonya Hank Tua. Wanita tua itu tampak sangat bahagia seperti seorang anak kecil, dan dengan cepat mengambil beberapa foto secara beruntun dan ingin mempostingnya di WeChat." Charlotte, apakah kau punya WeChat? Aku mengikutimu dan nenek akan menjadi penggemar nomor satumu di masa depan!"Charlotte Shimon tidak menyangka bahwa nyonya tua itu akan memainkan sesuatu seperti WeChat. Dia benar-benar baru saja memulai WeChat. Selama periode ini, dia telah menjadi pencarian populer. Dia sudah memiliki 800.000 penggemar."Nenek, kita sudah terhubung."Charlotte Shimon menemukan akun nyonya tua itu. Nama WeChat nyonya tua itu adalah --- Nenek berusia 18 tahun tahun ini.Menghadapi nenek yang baru berusia 18 tahun, alis halus Charlotte Shimon diwarnai dengan senyuman.Nyonya tua itu mengunggah foto dirinya dengan Barbie, dengan teks—dari cucu iparku, terima kasih untuk Charlotte kecilku, muah!Charlotte
Pompom kecil terlempar ke karpet.Meong... meong... meong.Aku seekor kucing, bukan seekor anjing. Mengapa kau memasukkan makanan anjing ke mulutku?Pada saat ini nyonya tua itu juga keluar dari dapur, "Lucas, Charlotte, makan malam sudah siap ... Hei, Lucas, apa yang kau lakukan, brengsek, cepat lepaskan Charlottte!"Nyonya tua itu ingin mengejarnya, tetapi gerakan Lucas Hank sangat cepat dan dengan segera menggendong Charlotte Shimon ke dalam kamar dan menutup pintu.Nyonya tua “...”...Di dalam ruangan.Charlotte Shimon sama sekali tidak menyangka dia akan memeluknya lagi, dia hanya ingin bersembunyi dan menakutinya, Siapa sangka akan begitu besar reaksinya?Beratnya 45 kg, dia berkata akan memeluk sang putri maka harus memeluk sang putri dan kekuatan fisiknya terlalu bagus.Dia masih bisa mendengar teriakan marah dari nenek, dia benar-benar ... tidak tahu malu!“Tuan Hank, turunkan aku dulu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu.” Charlotte Shimon berkata dengan cepat.Mat
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan