Yoana Lewis tiba-tiba teringat bekas luka di pergelangan tangannya telah disembuhkan oleh X!Charlotte Shimon mengerutkan bibirnya, "Yoana Lewis, apa yang ingin kau tunjukkan, gelang berlian mahal di pergelangan tanganmu?"Untuk menghadiri pernikahan ini, Yoana Lewis mengenakan gelang berlian termahal, gelang berlian itu terlihat mengkilap di atas kulit mulusnya. Semua orang terkejut.--- Bukankah Yoana Lewis bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya? Hanya dalam beberapa hari, bekas lukanya hilang?--- Apakah dia... berakting?--- Kudengar luka di pergelangan tangannya ditangani sendiri oleh Keluarga Graham, tanpa campur tangan dokter di rumah sakit, sungguh aneh.Yoana Lewis tidak bisa membantah. Karena dia takut sakit, luka di pergelangan tangannya sangat dangkal. Saat semua wartawan datang malam itu, untuk membuat ilusi yang tragis, dia menuangkan tinta merah di atas perban. Karena itu, lukanya tidak pernah ditangani dokter, dia khawatir akan ketahuan.Sekarang detail itu te
Nancy Graham baru menyadari betapa menakutkannya Charlotte Shimon. Charlotte Shimon mengetahui dengan jelas, apa yang paling dia sukai dan paling dia takuti. Dia paling menyukai kesombongan dan paling takut kehilangan. Jadi dalam pernikahan ini, Charlotte Shimon dengan kejam menjatuhkan kesombongannya dan membuatnya kehilangan segalanya.Sekarang Charlotte Shimon menusuknya dengan kata demi kata. Ya, semua yang dia pedulikan dalam hidup ini telah hilang. Orang yang dia cintai menghindarinya seperti ular, Charlotte Shimon menunjukkan hidupnya yang satir.Mata Nancy Graham memanas dan air mata mulai menetes, dia menangis dengan sedih.Pada saat itu, polisi melangkah maju dan membawa Nancy Graham pergi.Nancy Graham dibawa pergi. Keluarga Graham merasa canggung. Komentar Charlotte Shimon langsung memancing kritikan pedas dari semua orang --- Nancy Graham telah melakukan banyak kejahatan, dia memang harus ditangkap, tetapi melihat dia begitu tragis, aku juga bersimpati dengannya.--- Apak
Charlotte Shimon berkata, pertunjukan baru saja dimulai!Lucas Hank tahu yang ingin dia lakukan. Lucas mengerutkan alisnya. "Apakah kau masih ingin merusak pernikahan Larry Hank? Larry Hank menikah jadi membuatmu sangat tidak nyaman?"Charlotte Shimon memandang Lucas Hank dan berkata dengan lembut, "Larry Hank adalah temanku, aku tidak bisa meninggalkannya."Lucas Hank langsung mengerutkan keningnya.Pada saat itu, Larry Hank dan Nicole Graham sudah berdiri di hadapan pendeta. Pendeta itu sedang membaca sumpah, kemudian bertanya, mempelai perempuan Nicole Graham, apakah Anda bersedia?Nicole Graham tersenyum manis, dia menatap pria di sebelahnya dengan malu-malu, "Aku bersedia."Pendeta melihat ke arah Larry Hank, kemudian bertanya --- mempelai pria Larry Hank, apakah Anda bersedia?Larry Hank mengangkat bibir tipisnya dan ingin berbicara.Tetapi terdengar suara yang jelas, "Dia tidak bersedia!"Semua mata terfokus pada tubuh Charlotte Shimon, karena dia mengatakan "dia tidak bersedia
Charlotte Shimon berdiri di samping dan menonton pertunjukan, dia harus mencari celah agar dapat memegang kendali.Jadi di Keluarga Graham, dia memilih Nancy Graham. Sedangkan untuk Larry Hank, jika dia yang naik ke atas panggung, pasti akan langsung diusir, maka dia memilih Tina Morris.Setelah Tina Morris membuka jalan, langkah berikutnya akan jauh lebih mudah.Sekarang Tina Morris menyaksikan putranya diguna-guna oleh Nicole Graham, putranya mendorong bahkan memarahinya. Hari ini, permusuhan antara Tina Morris dan Nicole Graham telah terbentuk. Dengan temperamen Tina Morris, dia tidak akan melepaskan Nicole Graham dengan mudah.Pada saat itu, Larry Hank sudah melangkah maju, dia membungkuk untuk membantu Nicole Graham bangkit. Bahkan melindungi gadis itu dalam pelukannya. "Nicole, apakah kau baik-baik saja, abaikan wanita gila itu."Tina Morris menggertakkan giginya, dia memandang Charlotte Shimon, "Charlotte Shimon, mengapa kau diam saja? Cepat selamatkan anakku!"Baru kemudian Ch
Semua orang menatap pemandangan ini dengan bingung, melihat Charlotte Shimon berjalan menuju mereka selangkah demi selangkah.Semua orang tertegun.--- Ya, Tuhan, siapa Charlotte Shimon sebenarnya? Lihat kartu yang tergantung di dadanya, Prof. Shimon. Dia adalah orang yang pertama kali berhasil mengisolasi virus, X yang legendaris!--- X adalah Charlotte Shimon, Charlotte Shimon adalah X!--- X sudah terkenal sejak lima tahun yang lalu, berapa umur Charlotte Shimon saat itu, 15-16 tahun?--- Charlotte Shimon baru berusia 20 tahun sekarang dan dia sudah menjadi profesor kedokteran!--- Aku dengar Akademisi Robinson segera pensiun, Charlotte Shimon akan menjadi penerus pusat penelitian!Orang yang paling merasa terkejut adalah Kakek Graham dan Nicole Graham. Kakek Graham tidak dapat mempercayai yang dilihatnya. Ternyata Charlotte Shimon memiliki latar belakang yang luar biasa, dia adalah X yang menjadi legenda di dunia medis. Ternyata putri Sophia Lowry mewarisi bakat medisnya dengan se
Semua orang ingin ikut masuk ke dalam, tetapi mereka dihentikan oleh petugas keamanan. "Maaf, pihak yang tidak berkepentingan dilarang masuk."...Marcus Graham sudah menunggu lama, tetapi dia tetap tenang dan bersabar.Pada saat itu, Kakek Graham dan Nicole Graham berjalan masuk. Nicole Graham melihat Marcus Graham seolah-olah dia adalah harapan terakhirnya, dia segera berlari dan meraih lengan Marcus Graham. "Kak, Bibi Nancy Graham ditangkap, pernikahanku juga dihancurkan dan Charlotte Shimon membawa Larry ke sini! "Marcus Graham tidak merasa heran. Charlotte Shimon memang hanya memerlukan waktu beberapa jam untuk mengacaukan sebuah pernikahan. Bibinya, Yoana Lewis, Nicole Graham, sama sekali bukan lawan Charlotte Shimon.Tampaknya Charlotte Shimon sudah menghancurkan wanita-wanita ini di pesta pernikahan. Tetapi ini sama sekali tidak berpengaruh pada rencananya.Pada saat itu, Charlotte Shimon masuk dengan Tony dan beberapa orang peneliti. Marcus Graham melihat Charlotte Shimon de
Racun sudah dipaksa keluar!Tina Morris sangat bersemangat, "Larry masih hidup, Larry diselamatkan, Henry, putra kita..."Tina Morris ingin berbagi kegembiraannya dengan Henry Hank, tetapi Henry Hank sama sekali tidak melihatnya, dan hanya menyela, "Mulai sekarang, jaga mulutmu. Aku tidak mau mendengar suaramu lagi."Tina Morris merasa disiram seember air dingin oleh Henry Hank dan hatinya terasa dingin.Dia tidak berani berbicara lagi.Terdengar seruan, "Prof. Shimon, ada apa denganmu?"Lucas Hank segera memandang Charlotte, tubuh Charlotte Shimon tiba-tiba bergoyang, dia tidak bisa berdiri dengan stabil.Ada apa dengannya?"Prof. Shimon," Tony segera mengambil jarum perak dari tangan Charlotte Shimon, kemudian memeriksa denyut nadi Charlotte Shimon. Tony berkata dengan kaget, "Prof. Shimon, racun di tubuh Akademisi Hank sudah dimodifikasi, ada jenis racun lain di dalamnya. Kau sudah diracuni!""Tapi," Tony memandang dirinya sendiri, "Aku juga menyentuh racun itu, mengapa aku tidak a
Henry Hank menyipitkan matanya. Sebenarnya, dia tahu bahwa dia tidak bisa menyembunyikannya. Selama Lucas Hank mulai menyelidiki, dia pasti akan segera menemukannya.Semua orang mengatakan bahwa putra ini seperti dia, baik itu bakat bisnis maupun strateginya.Tampaknya dalam beberapa hari terakhir ketika Charlotte Shimon menghilang, tidak hanya Charlotte Shimon yang melakukan banyak hal, Lucas Hank mungkin telah menyelidiki banyak hal.Dia tidak akan mendapatkan jawaban, tetapi bagi seorang yang cerdas seperti dirinya, petunjuk yang dia temukan tentu akan membuatnya curiga.Jadi sekarang, apa yang dicurigai Lucas Hank?"Ayah, apa yang ingin kau hapus dari ingatanku? Aku sangat mencurigaimu."Henry Hank mengalihkan pandangannya dan berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau begitu kau bisa menyelidikinya sendiri, tunggu sampai kau menemukan sesuatu sebelum berbicara denganku.""..."Lucas Hank mengepalkan tangannya. Dia mengalihkan pandangannya ke tubuh Charlotte Shimon di depannya. Sekarang
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan