Berbicara tentang Charlotte Shimon, wajah Tina Morris menjadi suram. Mereka pernah berselisih. Beberapa hari lalu, dia juga mendengar kabar tentang Charlotte Shimon yang dinodai oleh beberapa pria secara bergiliran. Gadis seperti itu hanya menjadi batu sandungan Larry."Larry tidak ada hubungannya dengan Charlotte Shimon, Yoana, jangan bicara sembarangan. Larry sudah memiliki tunangan dan setelah tunangan Larry ditemukan, kami akan membiarkan Larry segera menikah." Tina Morris tersenyum.Yoana Lewis tahu bahwa Tina Morris memiliki selera yang tinggi ketika memilih menantu, sayangnya Nicole Graham tidak dapat menaklukkan Larry Hank, jadi Yoana Lewis ingin memanfaatkan Tina Morris. Tetapi dia tidak menduga Tina Morris akan menangkisnya, sudah jelas Tina Morris tidak ingin Nicole Graham menjadi menantunya.Melihat Tina Morris berbicara tentang tunangan Larry Hank dengan bangga, Yoana Lewis tercengang. "Bibi Hank, tunangan Larry berasal dari keluarga mana? Kau tampaknya sangat menyukai ca
Tangan Tiffany yang memegang remote control gemetar. Dia menyalakan TV untuk mengalihkan perhatian Charlotte Shimon agar dia tidak memikirkan pertunangan Lucas Hank dan Yoana Lewis malam ini. Tetapi dia tidak menduga berita keuangan juga meliput pesta pertunangan mereka.“Charlotte, mari kita ganti salurannya, mengapa berita keuangan sekarang juga meliput acara pernikahan?” Tiffany segera mengganti salurannya.Kali ini diganti ke saluran dunia hiburan. Pembawa acara melaporkan berita utama dunia hiburan hari ini --- pernikahan antara Keluarga Hank dan Keluarga Lewis telah menarik banyak perhatian. Pebisnis nomor satu di Kota Regalsen saat ini, Lucas Hank kembali ke Kota Regalsen empat bulan lalu. Setelah mengambil alih Grup Hank, pria yang sudah terjun dalam dunia bisnis sejak remaja ini, menduduki peringkat teratas Majalah Forbes, dia juga memikat hati para putri konglomerat dan sosialita. Saat ini, dia dan putri terkaya Kota Regalsen, Yoana Lewis, akan bertunangan. Mereka adalah adal
Wajah Charlotte Shimon sangat cantik. Dia terlahir untuk menjadi musuh para wanita, mereka selalu menggunjingnya.Charlotte Shimon tidak peduli dengan mereka, dia mengangkat wajahnya. Tetapi Lucas Hank sudah pergi jauh dan memasuki area pesta pertunangan di halaman.Pada saat ini, tokoh utama malam ini, Yoana Lewis muncul.“Kak Lucas,” Yoana Lewis mengenakan gaun merah muda dengan mahkota kecil di kepalanya. Dia melangkah maju dan mengulurkan tangan untuk meraih lengan Lucas Hank.Lucas Hank menatap wajah Yoana Lewis yang cantik. Raut wajahnya tidak berubah dan dia hanya menjawab dengan datar, "Ya.""Kak Lucas, ayo masuk." Yoana Lewis meraih lengan Lucas Hank dan berjalan masuk.Charlotte Shimon menatap Lucas Hank membawa Yoana Lewis ke dalam area pesta pertunangan. Kedatangan tokoh utama pesta ini, disambut meriah para tamu undangan."CEO Hank, selamat, selamat, semoga Anda dan Nona Yoana awet sampai tua.""CEO Hank, ini adalah hari pertunangan kalian, jadi Anda bisa mencium Nona Yoan
Charlotte Shimon masuk ke mobil bersama Barney Shimon dan Tiffany lalu pergi. Pada saat itu, sebuah mobil Alphard berhenti. Nyonya Lewis langsung berlari keluar, "Charlotte? Charlotte!"Nyonya Lewis melihat Charlotte Shimon di dalam mobil tadi, meskipun hanya melihatnya sekilas, dia merasa yakin dia tidak salah lihat, itu adalah Charlotte Shimon!Nyonya Lewis mendengar tentang kematian Charlotte Shimon empat bulan lalu. Dia merasa sangat sedih dan malam harinya dia tinggal di kuil untuk berdoa bagi Charlotte Shimon. Sekarang dia kembali karena pertunangan cucunya Yoana Lewis. Siapa sangka dia akan bertemu dengannya di sini.Charlotte Shimon belum mati!“Nyonya Tua, pelan-pelan, jangan jatuh.” Pelayannya mengingatkan.“Nenek, ada apa, siapa yang kau cari?” Bentley Dixon datang.Nyonya Lewis segera meraih tangan Bentley Dixon, "Aku baru saja melihat Charlotte, Charlotte belum mati, Charlotte masih hidup dan datang ke Kota Regalsen!"Charlotte Shimon ada di sini?Bentley Dixon melihat ke
Teman Yoana Lewis juga ada yang sudah bertunangan. Pertunangan berbeda dengan pernikahan. Setelah pertunangan, pihak wanita dan pihak pria seharusnya masih tinggal di rumah masing-masing.Tetapi sekarang zaman sudah berubah. Di lingkungan anak muda, bertunangan setara dengan mendapatkan kartu kamar dan kebanyakan orang sudah mulai hidup bersama.Yoana Lewis tidak tahu rencana Lucas Hank dan sekarang dia bertanya dengan ragu-ragu, sebenarnya dia sangat menantikan malam ini.Sebelum bertunangan, Lucas Hank memberitahunya bahwa dia tidak menyukainya. Itu bukan masalah, yang penting dia sudah mendapatkan orangnya, Lucas Hank sudah menjadi miliknya!Lucas Hank menatap lurus ke depan saat mengemudi, tangannya bertumpu pada setir, dia mengerutkan bibirnya. "Aku mengantarmu pulang sekarang."Semua harapan Yoana Lewis seperti disiram seember air dingin. Dia bahkan tidak berencana untuk bermesraan dengannya, ini sangat memalukan bagi seorang gadis.Yoana Lewis sangat percaya diri. Dia cantik da
Yoana Lewis langsung memamerkan pertunangannya dengan Lucas Hank kepada Charlotte Shimon.Sebelum Charlotte Shimon berbicara, Tiffany mendengus, "Charlotte tidak punya waktu luang untuk datang ke pertunanganmu. Besok, ayah Charlotte akan merayakan ulang tahun ke-50, akan ada banyak tuan muda terkemuka yang datang. Charlotte akan mempunyai banyak pilihan."Tentu saja, Yoana Lewis juga mendengar tentang pesta ulang tahun Barney Shimon. Sebenarnya semua orang tahu bahwa ini adalah kencan buta, karena Charlotte Shimon akan memilih suaminya.Tetapi reputasi Charlotte Shimon sangat buruk sekarang, beredar kabar dia telah dipermainkan pria-pria berbaju hitam. Reputasi adalah hal terpenting bagi seorang gadis. Dia telah kehilangan reputasinya, seharusnya tidak banyak tuan muda yang akan hadir pada pesta ulang tahun besok.Yoana Lewis dan Fanny saling berpandangan. Mereka tidak mengatakan apa-apa, mereka semua menunggu untuk melihat Keluarga Shimon mempermalukan dirinya sendiri besok. Keluarga
Pintu ruang ganti ditutup, Tiffany menghela nafas lega. Dia melihat ke gadis pemandu belanja, "Gadis kecil, aku masih ingin membeli beberapa gaun panjang. Tolong tunjukkan rekomendasimu."Pemandu belanja itu berjalan mendekat dengan antusias, "Nyonya, putri Anda cantik alami dan memiliki tubuh yang bagus. Dia cocok memakai model apa pun, tetapi selera Nyonya sangat bagus. Gaun panjang warna sampanye yang Nyonya pilih, sangat cocok untuk putri Anda, warna-warna hangat seperti lavender, kuning, turquoise juga akan membuat putri Anda terlihat lebih cantik.”Tiffany merasa sangat bangga, "Kalau begitu tolong ambilkan beberapa gaun ini, nanti biarkan Charlotte mencobanya satu per satu. Akan ada banyak tamu yang datang besok, terutama tuan-tuan muda yang terkemuka. Mereka pasti terkejut ketika melihat Charlotteku. Mereka semua memiliki selera yang bagus, tidak seperti beberapa orang yang memiliki selera buruk!"Tiffany sengaja mengucapkan kata-kata ini kepada Lucas Hank juga untuk menyindir
Yoana Lewis tiba-tiba muncul dan merebut gaun berwarna sampanye dari Charlotte Shimon.Tiffany merasa sangat kesal, "Yoana Lewis, kami yang terlebih dulu memilih gaun ini, mengapa kau ingin merebutnya?"Yoana Lewis langsung meraih lengan Lucas Hank dan bersikap manja. "Kak Lucas, aku menginginkan gaun itu, boleh tidak?"Pemandu belanja melihat Lucas Hank dan segera memberi hormat, "Bos."Sial! Tiffany lupa pusat perbelanjaan terbesar di Kota Regalsen adalah milik Keluarga Hank. Lucas Hank adalah bos di sini, semua orang harus mendengarkannya.Yoana Lewis memandang Charlotte Shimon dengan penuh kemenangan, "Charlotte Shimon, apakah kau belum tahu? Kak Lucas adalah bos di sini. Kak Lucas berkata tidak menjual gaun sampanye ini padamu! Kak Lucas, aku hanya menginginkan gaun itu. Apakah kau bisa memberikannya padaku?"Yoana Lewis menempel pada tubuh Lucas Hank dan bertingkah seperti bayi.Charlotte Shimon menatap wajah tampan Lucas Hank dan berkata dengan lantang, "CEO Hank, berbisnis haru
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan