Pada paruh pertama pertandingan bola basket, Universitas Abberfield mencetak skor 22, sedangkan skor Universitas Tuscanny adalah 13, mengalahkan juara bertahan Universitas Tuscanny.Skor ini sempat membuat para penonton menjadi gempar.Wakil Rektor Jones mengkritik mereka dengan tajam, "Apa yang kalian lakukan? Mengapa hasil paruh pertama seperti ini? Jason, kau adalah kaptennya, tolong jelaskan, ada apa dengan kalian?"Jason berkeringat dingin, dia juga merasa sedih, "Wakil Rektor Jones, kita sudah berusaha yang terbaik, tapi tahun ini Tim Universitas Abberfield seperti kesurupan, serangan mereka terlalu sengit, kita tidak bisa menahannya ..."“Kalian!” Wajah Wakil Rektor Jones menjadi merah padam.Suasana Tim Universitas Tuscanny menjadi sangat suram. Sedangkan Universitas Abberfield sangat bersemangat kali ini. Sejak kemenangan pemandu sorak mereka, semangat juang tim Universitas Abberfield meningkat drastis dan berhasil mengalahkan lawannya dengan sempurna.Pada saat ini, Yoana Lew
Para senior eksekutif berdiri di samping dengan hormat dan mengantarkan Lucas Hank pergi. Charlotte Shimon tiba-tiba keluar dan berlari ke arah mobil mewahnya. Mereka berusaha menghentikannya, "Nona, tolong tetap di sini!"Gadis-gadis sekarang benar-benar keterlaluan, dia secara terang-terangan mencegat CEO mereka.Tetapi mereka tidak bisa menghentikannya.Charlotte Shimon berlari ke samping mobil, matanya tertuju pada jendela mobil. Jendelanya mobil itu dilapisi film hitam sehingga tidak bisa melihat ke dalam. Dia mengulurkan tangan dan menepuk jendela mobil itu. "CEO Hank, tunggu sebentar, aku ingin berbicara denganmu."Eric di kursi pengemudi melirik tuan mudanya melalui kaca spion. Saat gadis itu muncul, mata tuan mudanya sudah melirik ke arahnya.Eric merasa senang dan tidak sabar untuk bergosip dengan George --- “George, aku mau cerita.”Lucas Hank mengerutkan bibirnya, dia memandang gadis yang berlari di luar jendela, dia berusaha untuk mencegat mobilnya!Mengapa dia mencegat mo
Lucas Hank menatap matanya, "Apakah kau masih ingin aku membantu Michael itu?""Bukan untuk membantu Michael. Ini adalah persaingan yang tidak adil. Michael adalah Kapten kami dan dia dipukul orang. Aku ingin mellihat kamera pengawas ..."“Jadi?” Lucas Hank menyela.Charlotte Shimon menatapnya, "Apa?"Lucas Hank bersandar dengan santai di kursi belakang, "Apa hubungannya denganku?""...""Itu adalah masalah kalian. Mengapa aku harus membantumu? Charlotte Shimon, aku tidak tertarik dengan topik pembicaraanmu. Jika kau cukup pintar, sementara aku masih sabar, kau seharusnya mengatakan sesuatu ... yang patut dikatakan oleh orang yang butuh pertolongan."Ya, mengapa dia harus membantunya, sekarang dia hanya seorang pengusaha, bukan Tuan Hank-nya lagi.Charlotte Shimon menatap matanya, "Apa yang kau inginkan, agar bisa membantuku? CEO Hank telah menghentikan mobil, pasti menghendaki sesuatu dariku."Lucas Hank mengerutkan alis dan meremas pinggangnya lagi seolah-olah ingin mematahkannya.
Para mahasiswa Universitas Tuscany menjadi sangat sombong setelah Yoana Lewis datang. Semua orang mengetahui pertunangan Keluarga Hank dengan Keluarga Lewis. Lucas Hank pernah mengantar Yoana Lewis ke kampus. Mereka merasa lebih percaya diri sekarang.Fanny dan Michael sangat kesal, tetapi mereka juga tahu Lucas Hank, CEO Grup Hank, adalah sosok yang low profile, misterius dan berkuasa, mereka tidak akan berkesempatan untuk berhubungan dengannya.--- Charlotte, jangan dengarkan mereka. Kami tahu kau telah berusaha keras, tidak apa-apa jika tidak bisa mendapatkan rekaman kamera pengawas, kita akan memikirkan cara lain.--- Betul Charlotte, kita lapor polisi saja. Mereka pasti bisa menemukan pelakunya.Charlotte Shimon menatap Yoana Lewis, dia mengangkat alisnya, "Siapa bilang aku tidak mendapatkan rekamannya, menurutmu ini apa?"Ada sebuah USB flash disk kecil di tangan Charlotte Shimon.Raut wajah Jason dan yang lainnya berubah drastis Ketika melihat USB flash disk itu.Yoana Lewis jug
Juara pertama pertandingan bola basket kali ini adalah Universitas Abberfield!Wow!Semua mahasiswa Universitas Abberfield mengepung para pemain bola basket di lapangan. Mereka bersorak dan berteriak. Wajah mereka penuh suka cita.Para siswa dari berbagai universitas lain juga berdiri, dan bertepuk tangan dengan meriah.Tak lama kemudian juri mengumumkan juara pertama, kedua dan ketiga. Kapten bola basket dari ketiga universitas naik ke panggung untuk menerima penghargaan. Michael menerima bunga dan piala.Pembawa acara menyerahkan mikrofon pada Michael, "Kapten Michael, seperti yang kita ketahui, Universitas Abberfield selalu menempati posisi kedua selama ini, tapi kali ini kalian berhasil menyingkirkan kutukan ini dan memenangkan pertandingan, kau bahkan terluka saat pertandingan. Apa yang memotivasi kalian tahun ini?"Michael mengangkat piala dan tersenyum, "Karena kami memiliki tim pemandu sorak yang hebat tahun ini, jadi kami ingin menjadi juara dalam pertandingan bola basket. Ka
Jason dan yang lainnya membeku di tempat. Mereka mengira masalah ini sudah selesai, seperti yang dikatakan Charlotte Shimon. Tetapi siapa yang menyangka Wakil Rektor Jones dan Rektor Winston juga ada di sana. Mereka telah melihat segalanya dengan jelas. Sekarang Rektor Winston ingin mengusutnya, Jason dan yang lainnya tahu mereka sudah tidak bisa lolos.Wajah Wakil Rektor Jones terlihat murung. Mereka tidak hanya kalah dalam pertandingan, sekarang bahkan muncul kejadian seperti ini, sungguh memalukan."Jason dan kalian bertiga, cepat berkemas dan datang ke kantorku. Aku akan menghukum kalian dengan serius!" Wakil Rektor Jones mendengus lalu pergi.Jason dan yang lainnya menjadi pucat. Pada akhirnya mereka tidak bisa lolos, mereka harus menanggung akibat dari perbuatannya. Setiap orang harus bertanggung jawab atas hidup mereka sendiri.Wajah cantik Charlotte Shimon muncul di pikiran Jason. Mengapa Wakil Rektor Jones dan Rektor Winston sangat kebetulan berada di sini? Apakah semua ini r
Nyonya Wendy segera membawa semangkuk pangsit rebus ke meja, "Tuan, pangsitnya sudah siap."Lucas Hank mengambil sumpit dan menggigit pangsitnya, rasanya sangat tidak enak. Pangsit udang yang dibuat Charlotte Shimon, rasanya sangat segar dan manis ketika digigit, sedangkan pangsit ini sangat sulit ditelan.Lucas Hank mengerutkan alisnya dan meletakkan sumpitnya dengan tidak senang, "Singkirkan, aku tidak mau makan lagi."Nyonya Wendy memandang tuan mudanya secara diam-diam, siapa yang mengatakan semua pangsit rasanya sama, sekarang dia merasakannya sendiri.Pada saat ini, neneknya yang duduk di ruang tamu terkekeh, "Nyonya Wendy, lanjutkan saja pekerjaanmu. Jangan pedulikan dia, aku rasa Charlotte tidak akan kembali malam ini, ada yang merasa tidak senang."Kondisi nyonya tua itu pulih dengan sangat cepat dalam beberapa hari terakhir. Nafsu makannya meningkat secara bertahap dan sekarang dia sangat bersemangat. Dia sedang menonton TV di sofa sekarang.Lucas Hank pergi ke ruang tamu da
"Charlotte, aku pikir kau sudah mati. Kau mengorbankan hidupmu demi menyelamatkan Lucas Hank dan membuat Lucas Hank terlahir kembali. Aku benar-benar mengira kau sudah mati, aku mencarimu seperti orang gila selama tiga bulan ini. Aku mencari ayahku dan ingin menanyakan kabarmu, tapi kau lenyap begitu saja. Aku tidak dapat menemukanmu.""Setiap hari aku berpikir ingin menemukanmu secepat mungkin. Selama aku menemukanmu, mungkin aku masih bisa menyelamatkanmu. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkanmu. Aku akan menyelamatkanmu seperti kau menyelamatkan Lucas Hank. Charlotte, aku tidak pernah membenci seseorang seperti ini, kecuali Lucas Hank, kau membuatku sangat membencinya!"Larry Hank memeluknya dengan erat, dia menempelkan pipinya ke rambut panjangnya, dan berbisik padanya dengan suara serak.Charlotte Shimon dapat merasakan kekuatan lengannya, bahkan lengannya masih bergetar, dia sangat takut akan kehilangan Charlotte Shimon lagi.Hati Charlotte Shimon terasa hangat. Di
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan