Lucas Hank tidak perlu menoleh untuk mengetahui siapa di belakangnya. Dia menggenggam jari-jarinya, "Nyonya Hank, aku merasa kau semakin berani. Memintaku untuk menjadi supir pada saat aku sedang bekerja."Charlotte Shimon memeluknya erat-erat dari belakang, "Tuan Hank, aku tidak bisa mendapatkan taksi. Lagipula, untuk apa mencari begitu banyak uang? Apakah kau ingin memelihara wanita simpanan?”Lucas Hank tidak menoleh ke belakang, dipeluk dengan erat olehnya, dia hanya perlahan menutup matanya---Charlotte, kau membuatku semakin serakah....Suasana Keluarga Shimon sekarang sangat suram.William Shimon dan Laura Yasmeen tidak dapat menerima kenyataan Charlotte Shimon yang menggunakan jarum emas akupuntur untuk menyelamatkan wanita tua itu. Di dunia maya juga beredar berita Charlotte Shimon adalah gadis jenius sejati, bagi mereka ini tidak masuk akal.William Shimon tidak bisa duduk diam lagi. Sejak Charlotte Shimon kembali, dia telah menyeretnya dari surga ke neraka beberapa kali. "M
William Shimon dan Laura Yasmeen tidak sabar untuk melompat keluar. Mereka sekeluarga tidak sabar untuk menembak mati Charlotte Shimon sekarang.--- Charlotte, jangan berbohong lagi. Butuh banyak uang untuk belajar di perguruan tinggi di Kota Regalsen. Aku tidak pernah memberimu sepeser pun!--- Iya, Charlotte Shimon, bagaimana kau masuk ke perguruan tinggi jika tidak punya uang? Ada banyak celah dalam kebohonganmu. Jangan percaya padanya!Charlotte Shimon memandang kedua orang yang tidak tahu malu ini dan tersenyum acuh tak acuh. "Oh, ternyata kalian sadar tidak memberiku sepeser pun. Kuliah memang mahal, apalagi kuliah keluar negeri selama bertahun-tahun di Akademi Saint Lee seperti Megan Shimon, pasti menghabiskan banyak uang. Aku ingat tas mewah Shayla Shimon, satunya bisa seharga ratusan ribu."William Shimon dan Laura Yasmeen langsung membeku, mereka tidak menduga Charlotte Shimon malah melakukan serangan balik.Para wartawan sibuk mengambil foto dan menunjuk ke arah mereka.---
Ya, Tuhan, semua orang memandang Megan Shimon dengan kaget. Ternyata dia masuk ke Akademi Saint Lee lewat jalur khusus, sedangkan Charlotte Shimon di usia 15 tahun telah menerima undangan dari Rektor Akademi Shengli secara pribadi, tetapi dia menolak karena terlalu jauh dari rumah!Perbedaan antara gadis jenius asli dan palsu begitu besar!Para wartawan menyodorkan mikrofon pada Megan Shimon, bahkan William Shimon dan Laura Yasmeen yang berada di sebelahnya juga tidak dapat menghindar.--- Megan Shimon, apakah Anda merasa sangat kesal sekarang? Keterampilan medis Anda dangkal, kualifikasi akademis palsu, dikritik oleh media, dan rahasiamu terbongkar oleh Rektor Hank. Kami menyaksikan Anda mendapatkan tamparan keras. Melihat ekspresimu, sepertinya Anda hampir gila!--- Laura Yasmeen, apakah Anda akan muntah darah? Anak yang Anda banggakan ternyata memalsukan prestasinya, sedangkan Charlotte Shimon yang Anda telantarkan tetap tumbuh dengan menakjubkan.--- William Shimon, apakah ini Mega
Charlotte Shimon berkata lantang di depan semua wartawan Barbara Bay: aku ingin melahirkan dua bayi untuk Tuan Hank, bukan hanya satu, tapi dua.Jeanny Hank membeku dan Larry Hank melihat ke arah Lucas Hank. Semua wartawan mengalihkan pandangan pada Lucas Hank.Lucas Hank tidak pergi setelah mengantar Charlotte Shimon ke sini. Sebaliknya, dia berdiri di sebuah sudut dan mengawasinya dikelilingi oleh lampu sorot. Hari ini dia adalah seorang putri yang menjadi sorotan, dan dia hanyalah seorang penonton.Ketika mendengar dia akan melahirkan dua bayi untuknya, tatapan dinginnya seketika menghilang.Para wartawan juga memperhatikan hal itu. Pria yang sebelumnya dan tampak seperti binatang buas yang akan menyerang kapan saja, tiba-tiba menjadi jinak. Uluran tangan Charlotte Shimon dapat langsung menjinakkannya. Sungguh menakjubkan.Para wartawan menemukan keahlian lain Charlotte Shimon, yaitu menjinakkan binatang buas.Charlotte Shimon menatap wajah tampan Lucas Hank dan dia mengedipkan buku
Mata sipit Lucas Hank menatap Jeanny Hank dengan tajam. Tatapannya seperti badai yang akan menelan Jeanny Hank.Jeanny Hank tidak takut pada Lucas Hank. Bagaimanapun, dia adalah Bibinya. Tetapi saat ini dia juga merasa mati rasa dan agak takut dengan Lucas Hank. Dia cenderung merasa bersalah karena dia akan memberitahu Charlotte Shimon tentang masa lalunya dan dia tiba-tiba muncul di hadapannya.Charlotte Shimon menoleh pada Lucas Hank dan berkata, "Tuan Hank, kau ternyata ada di sini, aku tidak menemukanmu tadi."Lucas Hank berjalan dengan mantap, wajah tampannya tetap tenang dan tanpa ekspresi dan suaranya datar, "Nyonya Hank, telepon Nenek dan beritahu dia, kita akan pulang untuk makan malam nanti. Nenek sudah tidak melihatmu beberapa hari ini, dia pasti merindukanmu."Dia ingin memancingnya pergi.Charlotte Shimon takut sesuatu akan terjadi jika dia pergi, jadi dia melihat Lucas Hank dengan ragu-ragu dan menarik lengan bajunya.Lucas Hank mengernyitkan bibir tipisnya, "Aku hanya ak
Anak kembar?Nenek pasti menonton berita hari ini. Lagi pula, rencana Nyonya Hank untuk melahirkan anak sudah masuk dalam pencarian populer di Weibo.“Charlotte, mengapa kau tidak meminumnya selagi masih panas.” Nyonya tua itu mendesak.Charlotte Shimon, “Baik, aku minum!”Dia mengambil mangkuk kecil dan mulai minum sup ayam.Saat ini terdengar suara tawa dari sebelahnya, Lucas Hank menertawakannya.Charlotte Shimon segera menendang kakinya---jangan tertawa!“Charlotte, aku akan mengambilkan sendok.” Nyonya tua itu berjalan ke dapur.Setelah nenek pergi, Charlotte Shimon segera menoleh ke Lucas Hank yang duduk di sebelahnya. Dia menyodorkan mangkuk kecil itu ke bibirnya dan berbisik, "Tuan Hank, sup ayamnya terlalu banyak, aku tidak bisa menghabiskannya. Cepat bantu aku minum setengahnya."Lucas Hank menolak, dengan alasan, "Ini untuk diminum wanita."Charlotte Shimon membalas, "Melahirkan anak adalah urusan kita berdua, kau harus berkontribusi, aku tidak peduli, kau minum setengah dan
Sonia adalah orang yang paling bahagia dan paling bersemangat. Sahabat baiknya tiba-tiba menjadi orang terkenal. Ini pengalaman yang luar biasa. Sonia mengusap wajah Charlotte Shimon, "Charlotte, kau harus semangat, kau adalah panutanku!"Charlotte Shimon mengernyitkan bibirnya dan sekarang Lembaga Penelitian Privy telah menjadi keluarga besar yang hangat. Semua orang menjadi ramah dan bersikap baik, saling mendukung, semuanya begitu indah.Charlotte Shimon mengangguk dengan tegas, "Baik, aku pasti akan bekerja keras!"Larry Hank berdiri di samping dan memandang gadis yang dipuja semua orang saat ini. Dia datang ke Lembaga Penelitian Privy hanya beberapa bulan, tetapi sudah bisa mempengaruhi banyak orang, semua orang menjadi lebih baik karena dia.Pandangan Larry Hank terlihat agak lembut, mungkin dia benar-benar membawa kekuatan sihir di tubuhnya.Sandy Walsh menepuk tangannya, "Baiklah, waktunya operasi. Larry, Charlotte, kalian harus pergi ke medan perang sekarang, Nyonya Lewis seda
Dia berhasil!Dia dan Larry Hank sekali lagi menggabungkan pengobatan Timur dan Barat dengan sempurna dan menyelesaikan operasi yang tidak mungkin berhasil!Lucas Hank merasa bangga, Charlotte-nya luar biasa!Lucas Hank memutar nomor ponsel Charlotte Shimon.Nada dering ponsel yang merdu terdengar, Lucas Hank menoleh ke samping dan melalui jendela mobil, dia melihat sekelompok orang berjalan keluar dari Lembaga Penelitian Privy.Sandy Walsh dan Larry Hank berjalan bersama. Tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Mereka berdua adalah akademisi nasional yang sangat berbakat. Sonia berjalan di belakang sambil menarik tangan Charlotte Shimon. Ada sekelompok besar kolega di belakang mereka. Semua orang mengobrol, bercanda dan tertawa. Direktur Collins, yang selalu tegas, hanya menggelengkan kepalanya kali ini.Lucas Hank mengawasi dari dalam mobil, anak-anak muda ini berjalan keluar dari Lembaga Penelitian Privy dengan penuh semangat, berjalan di bawah penerangan lampu jalan yang redup, dan s
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan