Cucu laki-laki dalam perut Yanny adalah andalannya.Pada saat ini, dokter bergegas datang dan berkata, "Pak Tua, Nyonya Kedua sedang hamil sekarang, jadi emosinya harus dijaga dan tidak boleh marah. Jika Nyonya Kedua menginginkan sesuatu, sebaiknya dipenuhi agar bayinya bisa lahir dengan sehat dan aman."Begitu mendengarnya, Pak Tua Randall perlahan menatap Brenda Wright dan Joan. "Semua ini adalah salah kalian. Aku akan menghukum kalian sekarang.""Kakek Buyut, kami tidak salah." Joan ingin membela diri.Namun, Brenda Wright menutupi mulut Joan. Dia sudah tahu Pak Tua Randall sangat menyayangi cucu laki-laki ini. Sekarang Hugh Randall tidak bisa melahirkan, jadi penerus Keluarga Randall hanya bisa mengandalkan perut Yanny. Tidak ada gunanya berbicara lebih banyak, Pak Tua Randall pasti akan membela Yanny.“Brenda, begini saja, kau dihukum tidak boleh makan malam ini dan bersihkan seluruh vila ini dari lantai bawah sampai atas!” kata Pak Tua Randall."Pak Tua!" Yanny berkata dengan ce
"Ayah," panggil Joan dengan suara kekanak-kanakkan.“Joan, kudengar kamu sudah masuk Taman Kanak-kanak. Apakah kamu senang di Taman Kanak-kanak?” Suara merdu Hugh Randall terdengar."Senang, anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat ramah dan aku punya banyak teman baik.""Oke, setelah kembali, Ayah akan mengantar dan menjemput Joan ke Taman Kanak-kanak.""Benarkah? Aku senang sekali. Teman-teman memuji Mommy sangat cantik, jadi aku memberi tahu mereka ayahku juga sangat tampan. Mereka semua ingin melihatmu."Hugh Randall terdiam saat, lalu berkata, "Di mana Mommymu?""Mommy sedang mengepel lantai."“Mengepel lantai?” Hugh Randall terdengar kurang senang. “Apakah tidak ada pelayan di rumah, mengapa Mommymu mengepel lantai?”"Ayah, ini adalah hukuman Kakek Buyut untuk aku dan Mommy."Hugh Randall menutup telepon dan segera menyalakan video call. Mereka sudah saling menambahkan akun WhatsApp saat menikah.Joan sudah terhubung. Dia tersenyum senang saat melihat ayahnya, "Ayah!""Joan, Mommy d
Yanny datang lagi!Pada saat ini, pelayan mengetuk pintu dan berkata di luar pintu, "Nyonya Muda, Nyonya Kedua datang dan ingin bertemu denganmu."Pelayan itu ketakutan dengan ancaman Yanny jadi buru-buru datang memanggil Brenda Wright.Brenda Wright melihat waktu. Dia awalnya ingin menyelesaikan desain dengan tenang, tetapi tampaknya dia tidak bisa menyerahkan desain hari ini.“Oke, aku segera datang.” Brenda Wright meletakkan pena, lalu bangkit dan berjalan keluar.Di ruang tamu, Yanny sedang duduk di sofa dan menjinjing tas edisi terbatas yang baru dibelikan Pak Tua Randall untuknya. Melihat Brenda Wright sudah datang, dia sengaja menunjukkan tas itu. "Brenda Wright, lihat apa ini? Bukankah kau ingin merebut tas aku kemarin? Apakah kau berani merebutnya lagi sekarang?"Brenda Wright menatapnya sekilas. "Tidak berani.""Kurasa kau juga tidak akan berani. Jika berani menyentuhku lagi, aku akan memberi tahu Pak Tua agar dia menghukummu lagi."“Oke, aku sedikit haus sekarang. Cepat b
Sejak Yanny hamil, seluruh Keluarga Randall selalu memanjakanya dan tidak ada yang berani memperlakukannya dengan begitu dingin, kecuali Hugh Randall.Tatapan Hugh Randall tertuju pada perut Yanny. Dia mencibir. "Cucu kesayangan? Apakah kau percaya, aku akan menyuruh orang menggugurkan cucu kesayangan dalam perutmu sekarang juga!"Yanny terkesiap dan menatap Hugh Randall dengan ngeri, dia ... apa yang dia katakan? Dia ingin menggugurkan anak dalam perutnya?Kabarnya putra bungsu Keluarga Randall sangat kejam dan berani melakukan apa pun, ternyata benar.Yanny sangat ketakutan hingga matanya terbelalak dan bicaranya tergagap. "Hugh Randall, jangan bertindak sembarangan. Cepat panggil Pak Tua! Ada yang ingin menyakitiku!""Berisik!" Hugh Randall menyipitkan matanya, lalu mengulurkan tangan untuk mencengkeram kerah Yanny. "Ayo, aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang."Aaah!Yanny menutupi perut besarnya dengan kedua tangan dan berteriak ketakutan."Aku tidak mau ke rumah sakit. Cepa
Apakah pria itu keberatan dengan ucapannya ini?Apakah ucapannya salah?Sejak kehilangan ingatan, pria itu selalu menghina, mengejek, acuh tak acuh dan kejam terhadapnya. Yanny memang menindasnya, tetapi orang yang lebih menindasnya adalah Hugh Randall!Awalnya, Brenda Wright mengira dia akan memberinya pelajaran ketika kembali, tetapi dia malah membantunya mengusir Yanny. Ini membuat Brenda Wright sangat terkejut."Tuan Muda, apakah kau ingin mengurus urusanku?" Brenda Wright menatapnya dengan curiga, "Tuan Muda, sejak kapan kau berubah? Apakah … kau melindungiku tadi?"Wajah Hugh Randall menjadi suram. Dia segera mengerutkan bibirnya dan tertawa menghina. "Brenda Wright, aku tidak melindungimu. Kau adalah istriku di atas kertas sekarang. Kau ditindas seperti ini sama seperti mempermalukan aku. Aku tidak mengizinkan orang lain menginjak-injak aku!"Sambil berbicara, mulutnya mencibir. "Brenda Wright, kau berpikir terlalu banyak. Apakah kau pikir aku kembali karenamu dan aku sudah ja
Apa maksudnya?Brenda Wright sedikit bingung.Hugh Randall menyodorkan buah murbei padanya. "Kenapa melamun?""Tidak … apakah ini untukku?""Aku melihatnya saat menjalankan tugas di pegunungan semalam. Jadi, aku memetiknya untuk Joan."Ternyata begitu.Dia yang memetik sendiri buah murbei segar ini. Dia bisa dianggap sebagai ayah yang baik, masih teringat memetik buah untuk Joan ketika bertugas.“Kalau begitu, aku akan memberikannya kepada Joan.” Brenda Wright ingin bangkit.Namun, Hugh Randall mengulurkan tangan untuk memegang pundaknya dan tidak membiarkannya bangkit. Dia mengambil sebutir murbei besar dan lalu menyodorkan ke bibir Brenda Wright. "Kau makan dulu."Kenapa?"Uji racun."Brenda Wright sudah tahu bahwa dia tidak akan begitu baik hati. Jadi, Brenda Wright menatapnya dengan tajam, lalu membuka mulutnya dan memakan buah murbei yang dia sodorkan.Bibir lembut wanita itu berwarna merah dan terasa seperti agar-agar yang lembut ketika tersentuh ujung jarinya. Jakun Hugh Randa
”Menggodamu? Kapan aku menggodamu?" Brenda Wright yang dituduh, menatapnya dengan kaget.Brenda Wright tampak sangat polos.Hugh Randall tidak mengatakan apa-apa dan kembali ke pengemudi. "Kencangkan sabuk pengamanmu.""Oke."Brenda Wright ingin menarik sabuk pengaman, tetapi tidak bisa ditarik. Dia menariknya dengan kencang beberapa kali, tetapi masih tidak bergerak. Dia curiga apakah mobil ini dendam terhadapnya.Bukan hanya pemilik mobil, bahkan mobil pun merundungnya.“Apakah kau bodoh?” Pada saat ini, Hugh Randall mencondongkan tubuhnya dan mengulurkan tangan untuk meraih sabuk pengaman Brenda Wright, lalu mengencangkannya."Aku tidak bodoh," balas Brenda Wright sambil menoleh untuk menatapnya.Detik berikutnya, sesuatu yang lembut dan dingin menempel pada bibir merahnya. Brenda Wright membelalakkan matanya dan segera melihat wajah tampan Hugh Randall yang keji itu di hadapannya.Bibir mereka tidak sengaja bersentuhan. Brenda Wright tidak menduga Hugh Randall akan begitu dekat. S
Brenda Wright melihat Joan yang cantik dan melambaikan tangan dengan senang. "Joan, Mommy datang menjemputmu.""Mommy, Ayah, asyik! Hari ini Ayah dan Mommy datang menjemputku," kata Joan.Teman-teman Joan di sekitar menoleh. Mereka semua sangat menyukai mommy Joan, karena mommy Joan sangat cantik.Ketika melihat Hugh Randall, mata mereka makin berbinar-binar."Wow Joan, apakah itu ayahmu?Mengapa ayahmu begitu tinggi dan tampan?""Joan, mommy dan ayahmu sangat serasi. Aku sangat iri padamu."Mendengar ucapan kagum semua orang, Joan merasa sangat bangga dan bahagia. Hari ini adalah pertama kalinya Ayah dan Mommy datang ke Taman Kanak-kanak bersama untuk menjemputnya.Hugh Randall dan Brenda Wright berjalan ke arah Guru Eva. Guru Eva memperhatikan Hugh Randall dan berkata, "Ibu Joan, apakah ini ayah Joan? Aku selalu mendengar Joan berkata betapa tampan dan hebat ayahnya. Setelah melihatnya langsung hari ini, aku baru tahu anak itu memang tidak berbohong."Brenda Wright menatap pria kejam