Wanita-wanita ini cemburu dengan Victoria Anne. Victoria Anne adalah musuh publik semua wanita, tetapi mereka juga mendambakan kehidupan seperti Victoria Anne. Sekarang wajahnya cacat dan James Coleman terluka. Mereka merasa lega dan menggunakan kesempatan ini untuk mengejeknya.Victoria Anne berhenti dan menoleh wanita-wanita itu, "Apa yang kalian katakan, katakan sekali lagi kalau berani!”“Siapa takut!” wanita-wanita itu sangat sombong dan langsung berteriak, “Semuanya! Ayo, dengarkan, James Coleman bukan pria lagi, dia…”Sebelum kata-katanya selesai, Victoria Anne bergegas maju dan menampar wanita itu dengan kencang.Mereka tercengang, tidak menyangka seorang mega bintang seperti Victoria Anne akan begitu liar dan langsung menampar mereka.Mereka juga bukan orang yang mudah ditindas, mereka segera mengangkat lengan baju dan mengepung Victoria Anne. Seseorang menjambak rambut panjang Victoria Anne. "Kau ternyata berani memukul kami, rasakan ini!"Victoria Anne dan para wanita ini m
"James, aku sudah memberitahumu bahwa Victoria Anne sangat berbahaya. Dia akan mencelakakanmu dan Keluarga Coleman, tetapi kau tidak mau mendengarkan. Lihat apa yang terjadi sekarang, Keluarga Coleman dihancurkan olehnya, tubuhmu juga telah dilukai dan tidak bisa punya anak lagi. Keluarga kita tidak akan mempunyai keturunan lagi!"Joyce merasa sangat sakit hati, dia memukul dadanya, air mata terus mengalir.James Coleman tetap terlihat tenang. Dia melangkah maju dan memberikan beberapa lembar tisu pada Joyce, dan berbisik, "Bu, kau masih punya aku, bukankah itu sudah cukup?"Joyce menatap James Coleman dengan kaget dan terdiam cukup lama, "James, maksudmu ... kau tidak akan berbuat apa-apa? Kau ingin melihat Keluarga Coleman... dihancurkan orang lain?""Bu, semua kejadian hari ini adalah karma. Jika Keluarga Coleman tidak menghancurkan Keluarga Grant karena serakah, maka tidak akan ada kejadian hari ini."Joyce membelalakkan matanya. Dia mengulurkan jarinya dengan gemetar dan menunjuk
James Coleman merasa Victoria Anne sangat aneh akhir-akhir ini, tidak hanya berinisiatif menggodanya di malam hari, juga memeluknya dengan manja sekarang. Dia tidak berani mengharapkan semua ini sebelumnya.“Nyonya Coleman, ada apa denganmu?” James Coleman memegang wajah gadis itu dengan kedua tangannya.Dia segera melihat bekas luka di pipi kanannya telah dicakar, dia tiba-tiba menyipitkan matanya. "Kenapa wajahmu, apakah ada yang mengganggumu?"Victoria Anne mendesis pelan, tubuhnya juga terluka.James Coleman melihat luka di lehernya, seperti seseorang telah mencakarnya dengan kuku yang panjang. Wajahnya menjadi suram. "Nyonya Coleman, apakah kau berkelahi?"Victoria Anne tidak ingin dia mendengar ejekan orang lain, jadi dia berkata, "Ya, aku berkelahi hari ini, tetapi aku dan Charlotte mengalahkan mereka. Mereka kalah mengenaskan dan berlari pulang sambil menangis mencari ibunya.”James Coleman menatap tajam, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Alih-alih, dia merangkul pinggangnya d
James Coleman menatapnya dan berkata dengan bingung, "Mengenai apa?"Victoria Anne berjinjit dan memeluk lehernya dengan kedua tangannya. "Bukankah kau sudah mengetahuinya?"Victoria Anne menciumnya dengan lembut.James Coleman memeluk pinggangnya dan menekannya ke dalam pelukannya, dia merasakan ciumannya yang hangat.Jakun pria itu bergerak, dia perlahan memejamkan matanya.Victoria Anne menatapnya yang sudah terbuai, melonggarkan lehernya dan tangannya kembali meluncur ke bawah.James Coleman kembali meraih tangannya, membuka matanya dan menatapnya.Victoria Anne melepaskan diri dari pelukannya. "James Coleman, aku hanya ingin memastikan, apa yang kau takutkan?"James Coleman terdiam beberapa detik, lalu melepaskan tangannya.Tangan Victoria Anne meluncur ke bawah ...Dia segera mengetahui hasilnya, dia benar-benar telah melukainya malam itu dan pria itu terluka parah.Pada saat itu, James Coleman meremas rahang gadis itu dan memaksanya untuk mendongak, kedua pasang mata tiba-tiba
Saat itu Charlotte kebetulan sedang hamil ...Kata-kata terakhir "hamil" membuat James Coleman kaget. Dia menatap Lucas Hank, "Apa maksudmu?"Lucas Hank juga tidak yakin. Lagipula, pria kurang memahami hal-hal seperti ini. "Aku hanya berbagi pengalaman. Jangan menanggapinya dengan terlalu serius, tetapi Charlotteku juga tiba-tiba berubah nafsu makan ketika hamil, sangat suka makan makanan yang asam.”Sebelum Lucas Hank selesai berbicara, James Coleman sudah melangkah pergi.Lucas Hank tiba-tiba merasa agak tidak nyaman, dia sepertinya akan mendapat masalah.Dengan kondisi tubuh Victoria Anne, kemungkinan hamil sangat kecil. Tetapi jika Victoria Anne hamil, Charlotte pasti sudah mengetahuinya. Charlotte dan Victoria Anne menyembunyikan hal ini dari James Coleman, tetapi sekarang dia tidak sengaja membocorkannya. Dia mungkin akan mendapatkan hukuman malam ini.Lucas Hank segera berteriak pada punggung James Coleman, "Hei, CEO Coleman, aku tidak mengatakan apa-apa!"Jangan mengkhianatiku
Sepuluh menit yang lalu.Curtis Wagner meninggalkan bangsal, Taylor Stevenson duduk di bangsal dan membaca buku.Tak lama kemudian, ada keributan di bawah. Taylor Stevenson meletakkan buku dan berjalan ke jendela untuk melihatnya. Billy Wagner sudah datang bahkan membawa banyak anak buah.“Kepung tempat ini, jangan sampai ada yang lolos, mengerti?” perintah Billy Wagner."Baik, Kak Billy."“Kalian ikut denganku.” Billy Wagner menuju beberapa orang kepercayaannya untuk naik ke lantai atas bersamanya.Wajah Taylor Stevenson tampak sangat suram, dia membuka pintu bangsal dan bertanya kepada pengawal di depan pintu, "Apakah Curtis Wagner sudah pergi?"Pengawal itu menjawab dengan sopan, "Nona Stevenson, Bos Wagner belum pergi, dia pergi ke kamar kecil."Pergi ke kamar kecil...Curtis Wagner sudah pergi cukup lama.Pada saat itu, Charlotte Shimon baru saja keluar dari bangsal Victoria Anne, dan tidak melihat Victoria Anne di dalam, Charlotte Shimon bertanya pada perawat dengan cemas, "Di m
Billy Wagner tersenyum licik. "Kau adalah pacar baru Bos Wagner, tidak heran Bos Wagner menyembunyikanmu dan tidak mengizinkan orang lain melihatnya. Aku, Billy Wagner, tidak pernah bermain dengan gadis cantik sepertimu, hahaha."Selama memikirkan Taylor Stevenson adalah wanita Curtis Wagner, ini sudah cukup membangkitkan hasrat Billy Wagner untuk menaklukkannya. Jika dia bermain dengan wanita Curtis Wagner, bukankah ... akan membuatnya sangat kesal? Hahaha.Billy Wagner adalah orang yang kejam, dia dapat melakukan segala macam kejahatan. Dia juga sangat mesum. Sekarang Taylor Stevenson telah membangkitkan hasratnya sehingga dia telah melupakan Curtis Wagner.“Cantik, siapa namamu?” Billy Wagner bertanya.Pada saat itu, anak buahnya berbisik, "Kak Billy, namanya Taylor Stevenson. Kudengar dia sering melarikan diri setelah mengikuti Bos Wagner. Kali ini dia dirawat di rumah sakit karena luka akibat melarikan diri. Hari ini dia melompat dari jendela, mungkin ingin kabur lagi."Mata Bill
Sejak pertama kali melihat pertemuan Curtis Wagner dan Victoria Anne, Taylor Stevenson sudah menyadari ada sesuatu di antara mereka.Ketika mendengar keributan di luar di bangsal tadi, dia juga telah menebak sesuatu.Dari cara Curtis Wagner berhubungan dengan orang-orang di luar dan setiap kali dia berhubungan dengan Victoria Anne, Taylor Stevenson dapat mengolah semua ini untuk mendapatkan informasi yang dia inginkan.Sebelum Curtis Wagner sempat menangani daftar pasien rumah sakit, dia sudah melakukannya lebih dulu.Dia baru berusia 19 tahun, terlihat lemah dan tidak berbahaya, tetapi dia sebenarnya sangat cerdas dan cekatan.Curtis Wagner tidak berniat untuk menutupi, tentu saja dia juga tidak akan berterus terang. Dia bertanya, "Mengapa kau membantuku?"“Kau pernah menyelamatkanku. Kali ini aku membalasmu, mulai sekarang kita sudah tidak saling berutang.” Taylor Stevenson berkata dengan ketus.Curtis Wagner mencibir. "Demi menyelamatkanku, kau menggunakan dirimu sebagai umpan, sen
Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya
Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p
“Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng
Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah
Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N
Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku
Brenda ingin mendorongnya menjauh tetapi lelaki itu tidak berpindah sama sekali. Mungkin karena dia memang sudah memakai hati dan jatuh cinta pada lelaki itu. Hugh membopong tubuh perempuan itu dan membawa ke mobil kemudian pulang ke rumah.***Brenda sedang baring di kasur untuk istirahat. Lengan Hugh melingkari tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat. Saat ini mereka berdua hanya diam dan tidak berbicara, tetapi hati kedua orang tersebut seakan sedang saling terhubung dan berdekatan.Perempuan itu masih memunggungi Hugh dan hanya dibatasi dengan selembar kain tipis. Meski begitu, Brenda masih bisa merasakan detakan jantung lelaki di belakangnya. Hugh mengecup rambut lembut perempuan itu dan berkata,“Brenda, aku tahu kalau aku sudah melakukan banyak kesalahan dulu. Oleh karena itu aku nggak berani berpikir kalau kamu akan jatuh cinta padaku suatu hari nanti. Harapan paling besar dari diri aku adalah kamu bisa selalu berada di sampingku dan menerima cintaku serta menjadi ist
Terlihat seseorang yang berbaring di aspal karena telah ditabrak oleh mobil. Di sekitarnya ada jejak darah yang tampak begitu banyak.Karena ada beberapa orang yang berdiri di depannya, Brenda masih belum bisa melihat wajah korban kecelakaan dengan jelas. Akan tetapi kedua kakinya sudah melemas dan pikirannya mendadak menjadi kosong. Apakah orang itu adalah Hugh? Tadi lelaki itu bilang mau mengambil barang dan sampai sekarang masih belum kembali.Kedua bola mata Brenda perlahan memerah dan tampak berkaca-kaca. Satu kedipan saja sudah berhasil membuat tetesan air matanya luruh membasahi pipi mulusnya. Brenda menangis karena merasa takut. Dia takut kalau orang itu ternyata adalah Hugh.“Permisi! Tolong kasih jalan!”Mobil ambulans telah datang dan para petugas akan mengangkat korban kecelakaan tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Brenda melihat wajah korban tersebut dengan jelas dan ternyata bukan Hugh.“Brenda!”Terdengar sebuah suara dari balik tubuhnya. Dengan cepat Brenda membalikka
Joan sudah pulang ke rumah dan mereka juga sudah makan malam bersama. Hingga tiba waktunya untuk tidur, Hugh ternyata ikut tidur di kasur dengan Brenda dan Joan. Dia kekeh ingin tidur di dalam kamar dan enggan keluar meski sudah diusir oleh Brenda.“Hugh, kamu minggir!” kata Brenda dan hendak mendorong lelaki itu.Akan tetapi tubuh besar Hugh tidak bergeser sedikit pun. Bahkan bergerak saja tidak! Lelaki itu justru mengulurkan tangannya dan memeluk Brenda sambil berkata, “Katanya perempuan itu suka ngomong yang sebaliknya. Di mulut memang ngomong nggak mau, tapi dalam hati justru mau. Aku tahu kamu ingin aku tidur denganmu.”Joan terkekeh bahagia dan berkata, “Benar! Kita itu memang suka ngomong yang kebalikannya. Lain kali Papi harus tidur bersama dengan kami.”Brenda hanya terdiam pasrah. Setelah dia menidurkan Joan, Brenda tidak ingin bergerak lagi. Karena sedari tadi sibuk berontak, sekarang dia merasa tidak ada sisa kekuatan lagi dan sedikit capek. Perempuan yang ada dalam pelukan