Share

Edo dan Dika

Mata Coki membulat setelah mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut Kasman itu.

"Kaget gimana, Om? Memangnya Mas Dika kenapa? Galak, ya, orangnya, Om?"

Sambil memotong-motong gulai jengkol di piringnya, Kasman bicara lagi.

"Dia itu sebenarnya baik, cuma dia ga suka banyak bicara, apalagi sama orang yang tidak terlalu dia kenal. Jadi terkesan sombong. Tapi kamu juga harus hati-hati. Kalau soal kerjaan, Mas Dika itu orangnya perfeksionis, detail, rapi dan teliti. Jika ada yang salah sedikit aja, kamu siap-siap aja kena omongan pedes yang keluar dari mulutnya," sambung Kasman seraya tertawa.

"Dulu aja, Om pernah satu kali kena semprot Mas Dika. Tapi, memang Om yang salah, si. Om lupa menyalakan pendingin di gudang dingin yang khusus menyimpan aneka produk hewani. Untung aja ga lama, jadi ga ada yang rusak. Waktu itu, Mas Dika pas kebetulan lagi ngecek stock ke gudang."

Mulut Coki membulat. "Kok sikapnya beda banget ya, Om, sama Tante Sri dan Om Pai? Jadi takut Coki, om."

Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status