“Nanti kembalilah ke markas besar bersamaku!” Nirbayang langsung memberi perintah. “Markas besar?” David bertanya dengan bingung. “Benar. Selama beberapa hari ini, entah dari mana muncul sekelompok orang yang terlihat tidak seperti orang dari dunia kita. Mereka bahkan menyerang markas besar dengan gila-gilaan. Barusan, markas besar mengirimkan perintah rahasia agar anggota Menara Bayangan menghentikan segala pekerjaan di tangan dan kembali menjaga markas besar!”Mendengar omongan Nirbayang, David tiba-tiba memiliki tebakan. Mereka seharusnya merupakan orang yang bersama-sama masuk ke dunia ini dari Kioto. Apa mungkin markas besar Menara Bayangan berada di atas formasi dunia ini?“Tuan Nirbayang, kalau begitu apa yang kita tunggu lagi? Ayo langsung berangkat saja!” David menampakkan ekspresi yang rela mati demi Menara Bayangan.Hal ini membuat Nirbayang menghilangkan sedikit keraguan terakhirnya. Tidak terlihat memiliki gerakan yang jelas, Nirbayang langsung membawa David menerjang
Mendengar omongan Nusantara ini, David langsung mengerti mengapa Nusantara tampak malang seperti ini. Pantas tidak mau menghancurkan potongan kayu yang diberikan kepadanya. Tapi David juga tidak membongkarnya. Dia hanya penasaran, mengapa masing-masing orang yang awalnya bertarung sendirian bisa bersatu? Berpikir sampai di sini, David langsung bertanya. “Mengapa bisa mengelompok dan bersatu?” “Karena ada orang yang mendahuluiku menerobos ke tahap penguasa silat! Aku sangat benci. jika hari itu aku mendapatkan Pil Penerobos Tahap, mungkin aku juga sudah berhasil menerobos!” Nusantara menggertakkan gigi dan masih menyayangkan Pil Penerobos Tahap di pelelangan. “Siapa?”“Di sebelah perkumpulan silat, muncul tiga orang kuat tahap penguasa silat. Karena tertekan, Delapan Keluarga Konglomerat Kioto terpaksa bersatu. Katanya mereka juga memiliki dua orang kuat tahap penguasa silat. Salah satu di antaranya adalah Teo Cempaka, dan identitas satu orang lainnya masih menjadi misteri.” Teo s
Ketiga orang ini menonton di samping bersama sekelompok orang perkumpulan silat dan tidak mengeluarkan omongan, seolah sedang dalam suasana hati menonton keramaian. Di antaranya ada beberapa wajah yang tak asing. Budi, Nelson dan Laila semuanya ada di dalamnya. Tampaknya tidak peduli itu adalah organisasi resmi Indojaya ataupun keluarga konglomerat Kioto, orang dari berbagai perkumpulan silat besar tidak peduli dan tidak menganggap serius. “Aku menjamin dengan statusku sebagai Pencak Silat Nusantara bahwa dia adalah orang Indojaya!” Nusantara terus berbicara dengan menahan tekanan dari Teo.“Hmh! Orang yang tidak menyembunyikan dirinya dengan baik. Nusantara aku sarankan kamu sebaiknya mengatakan yang sebenarnya. Siapa dia sebenarnya?” Teo meneruskan memaksa bertanya. “Teo, aku bahkan sudah menjamin dengan statusku. Apa yang kamu inginkan lagi?”Nusantara juga marah. Jika ini adalah di Indojaya, statusnya ini tidak pernah tidak lancar. Tapi sekarang di dalam alam rahasia. Status
Teo terlihat sombong. Sekarang dia sudah merupakan orang kuat tahap penguasa silat. Apa pun yang dikatakan, dia tidak akan melepaskan David yang berada di tahap petinggi silat.Dalam kesempatan seperti ini, membunuh David di depan umum dan menghapus rasa malu adalah yang paling bagus!Mungkin omongan Usman sudah menimbulkan efek. Sekali pun Teo sudah melewati Usman.Dia justru dihadang oleh satu sosok lagi. “Teo, kamu sudah keterlaluan!”Suara yang dingin langsung membuat Teo terpaksa berhenti. Teo menatap sosok di depannya dengan keberatan dan berbicara lagi tanpa menyerah. “Hans, kamu juga mau menghalangiku? Bukankah kamu juga sama-sama memiliki dendam dengannya? Aku membantumu membunuhnya, kamu seharusnya sangat senang melihatnya. Ada apa?”“Dia adalah Hans Handil!”“Siapa itu Hans Hadil?”“Dia adalah orang jenius Keluarga Handil di Kioto. Katanya dia selalu berlatih di dalam alam rahasia Keluarga Handil. Kelihatannya, dia adalah satu orang kuat tahap penguasa silat lainnya yang
“Aku berencana seperti ini. Dua orang penguasa silat kuserahkan kepada kalian dan kami bertiga akan menahan Ketua Menara Bayangan. Biarkan mereka menyerang masuk ke dalam dan menggunakan kesempatan untuk merebut formasi.” Yance mengungkapkan rencananya sendiri. Beberapa orang itu berpikir sejenak.“Tidak bisa. Jika kita lima orang penguasa silat ditahan oleh pihak lawan, akhirnya kendali formasi alam rahasia jatuh ke tangan mereka, bukankah sepenuhnya berjuang untuk dimanfaatkan oleh mereka?”Teo yang pertama mengemukakan pertanyaan. Keluarga Cempaka telah mempersiapkan diri dengan baik demi perjalanan alam rahasia kali ini. Alam rahasia harus didapatkan. Bagaimana bisa menyerahkan alam rahasia kepada orang lain? Seiring dengan pertentangan Teo, kelima orang segera diam.Tapi sepertinya mereka berdiskusi secara rahasia melalui transmisi suara. David duduk di sudut melihat kejadian ini, juga sangat tak berdaya. “Senior, apakah Anda bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan?”
Di dalam Kediaman Raja Jaya Kota Kioto, dua sosok sedang bersibuk memersiapkan bahan makanan. Mereka adalah Brena dan Ria berdua. Sejak David masuk ke alam rahasia, belasan hari berlalu dan tidak ada sedikit pun kabar. Keduanya juga tidak khawatir. Semua orang yang masuk ke dalam alam rahasia bersama David juga tidak kembali. Katanya perjalanan alam rahasia totalnya memerlukan waktu 15 hari. Besok adalah hari terakhir. Selain diam-diam menunggu, keduanya tinggal di dalam rumah tradisional yang dibeli David sebelum masuk ke alam rahasia ini dengan sangat nyaman. Selama beberapa hari ini, keduanya tidak keluar rumah. Bahkan nama rumah tradisional ini, ditanyakan oleh Satria, penjualnya dengan mendatangi mereka. Ria mengambil sebagian kata dari Kota Jayanegara sehingga nama Kediaman Raja Jaya ini diputuskan. Seiring dengan tiga kata Kediaman Raja Jaya dibubuhi dengan cat berwarna emas dan dipasang di depan rumah, beberapa hari ini, orang yang berada di depan pintu gerbang seperti bert
“Majikan tempat ini sedang keluar karena ada urusan. Jika kalian ada perlu, bicarakan lagi setelah dia kembali saja.”Brena justru tidak ingin terus terlibat dengan Tambun. Dia berbalik badan dan langsung ingin menutup pintu. Tapi tidak disangka, dengan satu tatapan Tambun, tiba-tiba beberapa pengawal memaksa membuka pintu. Sekelompok orang masuk ke dalam rumah. “Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan? Membobol rumah pribadi, percaya atau tidak, aku akan lapor polisi untuk menangkap kalian!” Brena menatap dengan marah. Saat ini, Brena bahkan juga sudah sedikit marah. “Lapor polisi? Itu juga bisa dilakukan jika kamu punya kesempatan ini.”Begitu mendengar majikannya tidak ada di tempat, Tambun segera semakin arogan dan mendominasi. “Meskipun Keluarga Lauwis tidak termasuk keluarga konglomerat teratas di Kioto, tapi juga dianggap kaya. Brena, ya? Aku sarankan kamu untuk menurutiku. Kelak, kemakmuran dan kekayaan bisa dinikmati olehmu.” “Enyah!” Tambun hanya dijawab dengan satu kata
“Katakan, siapa yang menyuruhmu kemari?” Tanya Ria. Ria tentu tahu bahwa orang di depan mata ini hanya pion saja dan di belakangnya ada orang lain.“Aku akan mengatakannya. Aku akan mengatakannya. Jangan bunuh aku. Keluarga Handil yang menyuruhku kemari.”Tambun sudah tidak berani menyembunyikannya lagi dan mengungkapkan orang di balik layar. “Keluarga Handil yang mana?” Ria menanyakan lebih jelas lagi. “Keluarga Handil yang merupakan salah satu dari Delapan Keluarga Konglomerat. Ampuni aku. Aku hanya seekor anjing milik Keluarga Handil. Anda ampunilah saya.” Tambun buru-buru meminta ampun. “Enyahlah. Sampaikan satu omongan kepada Keluarga Handil. Katakan bahwa tempat ini sudah dibeli seseorang. Jika mengutus orang untuk mengganggu lagi, maka jangan salahkan aku tidak sopan!” Selesai bicara, Ria melambaikan tangannya dengan pelan dan membuat Tambun beserta beberapa pengawal yang sudah cacat terlempar ke luar pintu semua. Di rumah Keluarga Handil.Tambun berlutut di lantai dan menc
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai
Gerakannya anggun dan terlepas dari keterikatan dunia, sangat mirip dengan dewa pedang dalam novel pahlawan abadi.“Berhenti! Tinggalkan Kristal Gelap Misterius itu!” Duarr .…Tiba-tiba, di kedalaman hutan, suara petir yang menggema terdengar.David berhenti sejenak, menoleh ke belakang dan melihat di dalam hutan ada satu sosok tampan berbaju biru berlari kemari dengan cepat.“Ternyata kamu?” Raut wajah Listian sedikit berubah. Dia tidak menyangka akan bertemu David lagi di sini!“David! Dasar b*jingan s*alan!” Listian mengumpat. Ada sedikit rasa takut di lubuk hatinya. Dia pernah bertemu David satu kali dan melihat David membunuh kera iblis.“Mau lari? Sudah terlambat!” David membentak dengan dingin. Tubuhnya menghilang dari tempat semula dalam sekejap, muncul di puncak pohon sejauh lebih dari 10 meter dan menebaskan pedangnya.Syuu!Energi pedang yang sangat tajam melesat, membelah baju besi di punggung Listian menjadi dua.Puch! Darah menyembur. Listian merasakan sakit di pungg
Puch!Moses menyemburkan darah segar dan wajahnya pucat. Dia mundur beberapa langkah dengan langkah terhuyung-huyung dan hampir terjatuh ke tanah.“Ini tidak mungkin!” Kedua matanya membelalak, dipenuhi ketidakpuasan dan ketakutan.Dia, seorang murid Kediaman Iblis dari dunia kegelapan, ternyata bisa kalah dengan seorang petani dari desa?Moses sulit untuk mempercayainya. Hatinya dipenuhi rasa malu dan kemarahan.Dia menggertakkan giginya dan dengan marah berkata, “David! Kau berani melukaiku, kau pasti mati!”“Oh? Benarkah?” David menyipitkan matanya.Segera setelah itu, dia perlahan-lahan menghunuskan pedangnya.Klang!Sebuah pedang menyapu dengan cahaya pedang seperti kain sutra yang melambai!Ekspresi Moses berubah drastis. Dia buru-buru menghindar, tapi tetap sedikit terlambat. Dadanya terbuka dengan luka dan darah mengalir deras!“Essst ….” Moses menarik napas dalam-dalam. Wajahnya pucat pasi dan butiran keringat sebesar kacang muncul di dahinya. Dia memegang dadanya dan memand
Keesokan harinya.Langit masih remang-remang.David duduk bersila, mengatur energi dan darah sambil merasakan energi iblis yang bergelora di dalam tubuhnya.“Darah iblis memang mengandung energi murni yang besar. Jika bisa dimurnikan dengan sempurna, mungkin kekuatan tubuhku bisa menembus batasan dan mencapai puncak!” David menyipitkan matanya dan seberkas kilatan cahaya melintas di dalam matanya.“Emm? Sudah menemukanku secepat ini?” Tepat pada saat dia bersiap untuk melanjutkan pengasingan diri, dia merasakan sesuatu dan mengangkat pandangan, menatap ke luar.Ngung!Suara pedang menggema di lembah.Seorang pemuda berbaju hitam memegang pedang, berdiri di atas lembah.“Pesilat, aura yang kuat, tingkat kepadatan energi spiritual jauh melebihi yang selevel. Tidak heran jika bisa membunuh binatang buas itu dan layak untuk menjadi bakat terbaik!” Pemuda berbaju hitam itu memandang dengan tajam. Di matanya terlintas sedikit ketakutan dan dia tampak terkejut dengan kekuatan tempur yang d
Wuush!David melepaskan tangan.Busur hitam jatuh ke dalam kendalinya dan dia memasang anak panah hitam lagi.Syu!Suara menembus udara terdengar nyaring. Anak panah hitam itu merobek kegelapan malam, membawa angin yang mengerikan dan memburu.Puch!Darah menyembur!Sepenggal kaki yang terputus jatuh ke tanah.“Aaa!!” Jeritan kesakitan yang memilukan memenuhi hutan dan sebuah sosok yang samar jatuh ke bawah.David memandang dengan dingin dan mendekat selangkah demi selangkah.Dia melihat wajah orang itu dengan jelas. Ternyata itu adalah wanita tua yang sebelumnya dia ditemui di hulu sungai!Ternyata dia belum mati!“B*jingan kecil, kau harus mati! Kau harus mati!” Wanita tua itu rambutnya acak-acakan dan dia memandang David dengan penuh kebencian. “Oh ya?” David tersenyum lebar, mengangkat lengannya, memutar pergelangan tangannya dan menembakkan tiga anak panah berturut-turut. Dalam sekejap, keempat anggota tubuh wanita tua itu dilumpuhkan dan tulang-tulangnya patah.“Aaa!!” Wanita