Jika bukan terlihat oleh mata, maka akan sulit untuk dipercaya bahwa itu keluar dari tubuh seorang anak kecil.“Tetua Pertama, jangan banyak bicara. Tekadku sudah bulat. Tolong biarkan aku pergi.” Melihat Farid, raut wajah David langsung berubah. Orang ini adalah kaisar silat yang lebih kuat daripada raja silat.Jika benaran ingin memaksanya untuk tinggal, David mungkin tidak memiliki ruang untuk menolak. “Guru Besar David sudah salah paham. Aku tidak akan memaksamu untuk tinggal. Masalah sebelumnya, memang kami yang salah. Jika Guru Besar David ingin melampiaskan kemarahan, silakan datang kepadaku saja. Aku tidak akan memberontak. Jika Guru Besar David ingin pergi dari Perkumpulan Pengobatan juga silakan pergi saja. Hanya saja, kami semua terkurung di dalam alam rahasia dan tidak bisa masuk ke dunia fana. Kami tidak bisa ikut di sisi Guru Besar David lagi. Begini saja, bagaimana kalau aku menyuruh Bimo ikut di sisimu untuk melindungimu?” Farid bahkan memohon dengan gaya yang tidak t
Setelah keluar dari pintu Perkumpulan Pengobatan, David muncul di sebuah pegunungan terpencil dimana tidak terdapat kehidupan manusia. Setelah melihat sekeliling sejenak, David menemukan tempat yang sama dengan tempat masuk sebelumnya. Kelihatannya tempat dimana pintu keluar masuk alam rahasia Perkumpulan Pengobatan Langit berada sudah menetap. Setelah mengidentifikasi arah, David berubah menjadi sebuah pelangi dan meninggalkan tempat ini.Dia langsung bertanya kepada Liman dari benaknya. “Senior, mengapa alam rahasia Perkumpulan Pengobatan itu menetap, sedangkan Dunia Rahasia Pola Naga justru selalu mengikuti langkahku dan dan pergi kemana-mana?”“Aku tidak jelas dengan penyebab detillnya. Dunia Rahasia Pola Naga yang sebelumnya juga seperti Perkumpulan Pengobatan, selalu berada di kediaman Keluarga Cokro di Kioto. Bisa berubah menjadi seperti ini, seharusnya pasti berhubungan dengan Dewa Cokro.” Awalnya, karena masalah Perkumpulan Pengobatan, Liman berada dalam kondisi menyendiri.
“Tidak punya uang, untuk apa buka rumah makan? Buka di tempat kekuasaanku lagi. Kamu cari mati!” Jika satu tendangan ini mengenai tempat sesungguhnya, pemilik rumah makan mungkin akan kesakitan selama beberapa hari. Tepat pada saat ini, seorang pelanggan tiba-tiba bangkit berdiri dan menghadang di tengah kedua orang itu. Tidak hanya menghadang di depan tubuh pemilik rumah makan, dia bahkan menangkis satu tendangan itu. “Bos, tolong tagihannya. Berapa harga punyaku?” Pelanggan itu adalah David.Dia sudah satu hari datang ke Kioto. David tidak terburu-buru untuk pergi menemui Tuan Jamir, melainkan berpikir untuk memahami adat istiadat Kioto saat pertama kalinya datang ke Kioto. Maka dari itu dia muncul di dalam rumah makan kecil ini. Tidak disangka, hanya kegiatan makan yang sederhana saja, juga bisa bertemu dengan hal seperti ini. Dengan niat ingin menenangkan keadaan, David kemudian bangkit berdiri. Si Rambut Kuning melihat tendangannya ditahan oleh seseorang yang muncul secara t
Setelah sekian lama berlalu, hingga David berjalan masuk ke dalam sebuah gang. Tiba-tiba, di depannya muncul sekelompok orang yang menghalang jalannya. Di belakangnya juga demikian. “Bocah, aku ingin melihat kamu bisa kabur ke mana setelah menyinggung Geng Naga Langit!” Yang mengeluarkan suara adalah Si Rambut Kuning itu.Hanya saja saat ini, Si Rambut Kuning ternyata ikut di belakang seseorang. Orang itu memakai kostum pesilat. Usianya awal 40 tahun dan pelipisnya menggembung tinggi. Kesan pertama yang diberikan adalah dia merupakan orang yang tidak bisa disinggung.“Guru Besar Ferdi, dialah orangnya. Tidak hanya tidak memberi muka kepada Geng Naga Langit, dia bahkan memukul para saudara.”“Kalian segerombolan orang bahkan tidak bisa melawan seorang bocah?” “Guru Besar Ferdi, anak ini memiliki sedikit ilmu bela diri. Maka dari itu saudara-saudara mengalami kegagalan dan merepotkan Kak Ferdi untuk datang sejenak.” Mendengar Si Rambut Kuning berkata demikian, pria yang dipanggil seb
“Kalau begitu, mereka?” David menunjuk bayangan punggung Si Rambut Kuning dan yang lainnya yang melarikan diri. “Aku bahkan tidak layak untuk bertemu dengan kepala geng, mereka tentu lebih tidak mungkin lagi. Senior, jika kamu benar-benar ingin bertemu dengan kepala geng kami, ada baiknya tinggal di klub seni bela diri-ku terlebih dahulu. Jika kelak ada kesempatan, aku akan merekomendasikan dirimu. Dengan begitu kamu bisa bertemu dengan kepala geng.” Wajah Ferdi penuh dengan sanjungan. Sejak melihat sosok David yang melayang ke langit, Ferdi segera tahu bahwa dirinya bertemu dengan seorang ahli senior. Melihat David begitu enak untuk diajak bicara, jika bisa ikut disisinya dan diberi sedikit petunjuk, mengatakan dirinya akan bisa bisa memiliki kemampuan melesat ke atas langit juga tidak berlebihan.“Karena kamu tidak pernah bertemu dengan kepala geng kalian, kalau begitu bagaimana dengan Delapan Raja Naga?” David tiba-tiba tertarik pada apa yang disebut sebagai Delapan Raja Naga itu.
Dua orang itu tampak curiga. Melihat pemuda di depan yang jauh lebih muda dari diri sendiri, mereka berdua sama sekali tidak percaya. Terhalang oleh citra guru mereka, kedua orang itu memanggil David dengan kata senior dengan enggan. David juga tidak peduli dan hanya mengangguk pelan. Tapi anggukan inilah yang membuat hati kedua orang ini sedikit marah. Anak ini bahkan benaran bergaya seperti seoang senior. Di atas ring tinju, mata keduanya saling bertatapan dan seketika muncul sebuah ide.Seseorang di antaranya langsung membuka mulut. “Karena Pak Ferdi mengatakan Anda adalah senior, aku pikir keterampilanmu pasti sangat tinggi. Apakah bisa menunjukkannya pada bocah sejenak?”David belum membuka mulut dan Ferdi tiba-tiba berkata dengan marah. “Kalian berdua kurang ajar. Apa tahapan keterampilan Senior, bukan hal yang bisa kalian lihat. Segera mengaku salah!” “Guru, Senior tidak akan membuat perhitungan dengan kami. Benar tidak, Senior?” David berhasil membaca pikiran kedua oran
Selesai bicara, Ferdi segera pergi. David melihat dua orang yang pingsan di dalam ring tinju. Dia mengayunkan tangan dan melempar kedua orang itu ke atas sofa di samping, meninggalkan lantai dua dan bersiap untuk melihat-lihat ke lantai satu. Dia berjalan ke bawah perlahan-lahan dan ada gadis resepsionis cantik yang menyapa dengan ramah. “Hai, Guru Besar David!”Tampaknya, Ferdi telah memberi pesan sebelum pergi. David sedikit mengangguk dan pergi sendirian. “Wiwin, siapa anak ini? Dia bahkan berani mengabaikanmu!”David baru saja pergi, dan sudah ada pria berotot yang muncul di meja resepsionis dan bertanya kepada gadis cantik itu. “Dia adalah teman yang baru saja dibawa pulang oleh Pak Ferdi. Dia cukup misterius. Pak Ferdi menyuruhku memanggilnya Guru Besar David dan mengatakan aku harus memperlakukannya dengan sikap yang lebih hormat daripada kepada Pak Ferdi sendiri.” Begitu bertemu pria itu, gadis cantik mengomel. Tampaknya dia sangat akrab denga pria berotot ini. Begitu me
Begitu omongan Kuwat, pria berotot ini keluar, orang yang awalnya menonton keramaian di samping segera memberi komentar. “Kuwat mulai menindas lagi. Siapa yang tidak tahu jika Kuwata dalah pemegang rekor angkat besi di tempat gym kita.”“Benar. Aku juga mendengar bahwa Kuwat pernah diundang secara khusus oleh tim angkat besi.” “Anak ini sangat kurus dan pasti tidak berani menyanggupinya.” Pria berotot mendengar komentar orang di samping dan tampak bangga. Bocah di depan mata ini pasti tidak berani bertaruh dengannya. Kalau begitu dia hanya bisa memilih satu pilihan, membayar ganti rugi dengan patuh. Angkat besi?David tampak sedikit tersenyum. Dia melihat pria berotot di depan dengan tatapan seperti melihat orang bodoh. “Bocah, berani taruhan denganku tidak? Jika kamu adalah lak-laki sejati, maka katakan satu patah kata saja. Jika tidak berani, aku juga tidak akan meminta uang yang banyak darimu. Ganti aku 10 juta saja.” Pria berotot berbicara lagi. “Bertanding tentu tidak masal
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai