“Kak, apakah kamu ingin bergabung ke dalam Pencak Silat Persaudaraan Setia?” kata David sambil melihatnya. Melinda terlebih dahulu tertegun, kemudian berkata tanpa berpikir lagi. “Tentu saja mau. Bagaimanapun juga, itu adalah Pencak Silat Persaudaraan Setia. Tapi aku tahu bahwa aku tidak pantas.” Melinda tampak menertawakan diri sendiri. “Kamu termasuk memiliki sedikit kesadaran diri dan tahu bahwa dirimu tidak pantas.” Shelly berkata sambil tertawa. “Baik. Selama kamu mau, aku pasti akan membuatmu mewujudkan keinginan ini.” janji David.Mendengar dirinya yang membual dengan tidak malu, Hadran merasa senang di tempat. “Bocah, kamu kira siapa kamu? Kepala Instruktur Pencak Silat Persaudaraan Setia? Mengatakan membiarkan dia masuk, maka bisa masuk?”“Hadran, kamu jangan mengurus dia lagi. Anak ini pasti merasa Raja Api sudah menyelamatkan nyawanya barusan dan dia mengira dirinya sudah berhasil menjalin persahabatan dengan Raja Api.” kata Shelly sambil tertawa memegan perut. Mendenga
Malam telah tiba. Di dalam vila yang disiapkan Keluarga Windian untuk Melinda, saat ini penuh dengan hidangan makanan mewah dan ditambah dengan 2 botol anggur merah. David melihat Melinda yang bersibuk kesana kemari dan melihat makanan yang wangi di atas meja. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, “Kakak Ke-enam, sudah cukup. Sudah cukup untuk kita makan. Kamu jangan memasak lagi.”“Tunggu sebentar. Sisa satu makanan terakhir lagi.” Di dapur, Melinda kelelahan hingga berkucuran keringat. Tak lama kemudian, sepanci sup tahu kepala ikan sudah disajikannya di atas meja. Melihat dirinya yang penuh dengan keringat, David dengan sedikit kasihan berkata, “Kak, kita hanya berdua. Kamu membuat begitu banyak makanan, kita juga tidak bisa menghabiskannya.”“Jika tidak habis, simpan di kulkas untuk dimakan di hari ke-dua saja. Sejak berkumpul kembali, kita berdua belum pernah duduk dan makan bersama dengan baik.”Melinda menyeka keringatnya dan mendesak dengan tak sabaran. “David, c
“Satu gelas ini, Kakak bersulang untukmu.”Melinda menuangkan segelas penuh anggur lagi. Dia menatap David dengan lembut dan berkata, “Meskipun kamu selalu tidak menceritakan apa yang kamu alami selama bertahun-tahun ini, tapi Kakak tahu bahwa tidak mudah bagimu selama bertahun-tahun ini.” “Kakak bersalah kepadamu. Kakak tidak menemukanmu di saat pertama dan tidak merawatmu dengan baik.”Sambil berbicara, dia tiba-tiba menutup mulutnya dan mulai terisak. Air matanya juga tidak bisa ditahan lagi. David berjalan ke arahnya dan menepuk pundaknya dengan pelan sambil berkata, “Kak, Kakak tidak bersalah atas hal ini. Kita berpisah murni karena nasib.”Melinda memeluknya dengan erat dari samping dan berisak sambil berkata, “Tapi Kakak sangat sedih. Bagaimanapun juga, waktu itu kamu baru berusia 8 tahun……”“Jangan bersedih lagi. Bukankah sekarang aku baik-baik saja?” David menepuk punggungnya sambil menghiburnya.Meskipun demikian, rongga mata David juga sudah sedikit memerah. Melinda menga
Pada saat itu, semua orang di tempat itu mengangkat kepala melihat ke arah David dan Melinda secara bersamaan. Raut wajah anggota Keluarga Windian dan Keluarga Jiman menjadi suram seketika. Hadran tersenyum dingin dan berkata, “David, untuk apa kamu datang kemari?”David dengan acuh berkata, “Tentu untuk membawa Kakak Ke-enamku bergabung menjadi anggota Pencak Silat Persaudaraan Setia.”Melinda menundukkan kepala dan tidak berani menatap anggota Keluarga Windian. Dia takut ditertawai oleh mereka di depan umum. Sebenarnya dia tidak berencana untuk datang kemari. Tapi dia benar-benar tidak mampu menahan paksaan David.“Kamu pikir Pencak Silat Persaudaraan Setia adalah pasar ikan yang bisa dimasuki kalian dengan sesuka hati?” kata Hadran menghina. David mengangguk dengan ekspresi seperti sudah semestinya dan berkata, “Benar. Aku bisa memasukkan siapapun sesuai keinginanku.”“Puch!”Setelah semua orang di sekeliling mendengar omongannya, mereka semua tidak bisa menahan diri untuk tidak
Dia bukannya meragukan keputusan David, melainkan melakukan pertimbangan demi Melinda.Begitu omongan ini keluar, semua orang mengira mereka salah dengar. Irene bahkan menyetujuinya?Bagaimana ini bisa terjadi?Apa mungkin sangat mudah untuk masuk ke Pencak Silat Persaudaraan Setia?Melinda juga tertegun. Hati Shelly langsung tergoda. Dia segera melangkah maju dan dengan terbata-bata berkata, “Bu, itu. Sa……saya ingin masuk ke Pencak Silat Persaudaraan Setia.”“Apakah kamu layak?” Irene melihatnya dengan wajah yang meremehkan. Shelly: “……”Irene tidak peduli dengan apa yang dipikirkan mereka. Dia melihat-lihat jam dan berkata, “Baiklah. Waktunya sudah tidak awal. Anggota baru Pencak Silat Persaudaraan Setia yang terpilih, semuanya ikut denganku.”Begitu omongannya jatuh, beberapa pemuda di tempat itu langsung melangkah maju. Di antaranya termasuk Hadran dan Jery.“Kakak Ke-enam, kamu pergi saja.” kata David kepada Melinda.Setelah bereaksi, Melinda dengan sedikit tidak percaya diri
Raja Api tidak pernah menyangka bahwa tindakannya yang sok pintar ternyata hanya akan merugikan dirinya sendiri. Dia bahkan dipukuli oleh David.Dia mengelus matanya yang bengkak, kemudian bangkit berdiri dan ingin menyuruh Hadran pergi. Tiba-tiba, David memanggilnya. “Tunggu sebentar. Di mana Kakak Ke-enamku?”“Nona Melinda sedang menjalani penilaian.” Raja Api buru-buru berkata sambil membungkuk dan mengangguk dengan homat. “Kali ini kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan, ‘kan?” David menatapnya dengan seperti sedang tertawa. “Sudah tahu, sudah tahu.”“Pergilah. Layani Kakak Ke-enamku dengan baik dulu.”David melambai-lambaikan tangannya dan Raja Api segera pergi ke lokasi pernilaian bagaikan mendapatkan remisi. Saat ini, Frandy berjalan masuk. “Bos, semua anggota baru sudah berbaris. Menurut Anda, apakah kita sudah harus pergi ke sana?”“Tidak perlu terburu-buru.”David mengangkat kepala melihat matahari terik di atas langit dan menggelengkan kepala sambil berkata, “Kamu bia
“Katakan!”“Sa……saya bernama Hadran!”Dengan wajah marah, Frandy berkata, “Hadran, ‘ya? Kamu bahkan tidak bisa berhitung? Kamu tidak punya otak?”“Lapor, saya…… barusan saya melamun.” Hadran buru-buru memberi penjelasan. Frandy tidak menyangka dirinya begitu terus terang dan dia tersenyum serius. “Melamun, ya? Keluar dari barisan!”Hadran buru-buru berjalan ke posisi paling depan di tengah tatapan simpati semua orang. “50 kali push-up!” kata Frandy dengan wajah tanpa ekspresi. Begitu mendengar omongan ini, wajah Hadran memucat. Jangankan 50!10 kali saja dia sudah kewalahan!Dia terbiasa hidup manja dan tidak pernah berolahraga. Biasanya tenaganya digunakan untuk bermain wanita. Dengan suara datar, Frandy berkata, “Kamu keberatan? Jika tidak bersedia, maka enyahlah. Pencak Silat Persaudaraan Setia tidak perlu makhluk tidak berguna, apalagi orang yang tidak taat pada perintah!”“Saya tidak berani, saya tidak berani.” Hadran bergidik. Dia buru-buru tengkurap dan melakukan push-up d
Di antara semua orang, Hadran adalah orang yang paling menantikan kehadiran Kepala Instruktur David itu. Dia tahu bahwa kinerjanya barusan sangat buruk dan berkemungkinan besar untuk tereliminasi. Tapi jika saat bertemu dengan Kepala Instruktur David itu, dia bisa memanfaatkan kesempatan untuk mendekatinya, mungkin dia masih bisa bertahan di Pencak Silat Persaudaraan Setia.Selain Hadran, Jery termasuk yang paling menantikannya. Saat ini, sepasang tangan Jery mengepal erat. Selama dia sudah membantu Keluarga Jiman menjalin hubungan baik dengan Kepala Instruktur David, maka Keluarga Jiman akan memiliki batu sandaran yang luar biasa besar. Sampai pada waktunya, apa yang disebut dengan Keluarga Windian dan yang lainnya bisa dimusnahkan hanya dengan mengangkat tangan saja!Mengenai Melinda dan David, dia bisa membunuh mereka semudah membalikkan telapak tangan. Berpikir sampai di sini, Jery semakin penuh penantian. “Tuk tuk tuk……”Seiring dengan terdengarnya suara langkah kaki yang p