“Kebetulan perutku sudah sedikit lapar. Lebih baik berburu dan membuat sedikit makanan dari hasil buruan untuk dimakan.”David berkata sambil mencari mangsa di tengah hutan. Di sisi lain area berburu, seorang pria tua berhenti dengan memimpin seorang gadis yang mengenakan pakaian latihan silat berwarna hitam. Di belakang kedua orang itu diikuti oleh seorang pengawal yang sangat kuat.“Kek, untuk apa Kakek membawaku ke sini?” kata gadis itu sambil mengerutkan alis. Dia memiliki wajah yang sangat cantik. Namun, karena dia adalah orang yang berlatih silat, hal ini membuatnya terlihat memiliki temperamen yang berkompeten.“Monica, bukankah kamu selalu menyalahkanku karena tidak membiarkanmu melawan orang luar? Apakah kamu ingin keluar menjelajahi dunia?”“Kakek akan mengujimu hari ini.”Orang tua itu membungkuk dan memungut sebutir batu dari tanah dan menyodorkannya kepadanya sambil berkata, “Selama kamu bisa menembak sebuah mangsa yang sedang bergerak menggunakan batu ini dan membawany
“Monica, jangan!”Melihat tindakan cucu perempuannya, raut wajah orang tua itu langsung berubah dan dia buru-buru berbicara untuk menghentikannya. Perlu diketahui bahwa cucu perempuannya ini sudah berguru dengan seorang ahli silat sejak kecil. Ditambah dengan dirinya yang lumayan berbakat, dia sudah berlatih hingga tahap akhir menyembunyikkan tenaga dalam di usianya yang masih muda. Pria kekar biasa berjumlah 8-10 orang bahkan bukan tandingannya. Sekarang dia justru mengambil tindakan terhadap seorang pemuda. Jika sedikit ceroboh, pasti akan menimbulkan kematian. Namun, ketika dia selesai berbicara, Monica sudah mendekati David.Saat melihat pukulannya yang tajam hampir mendarat di atas tubuh David, sudut bibir Monica menampakkan sebuah senyuman dingin. Bocah tengik!Siapa suruh kamu merebut burung pegarku!Namun sesaat kemudian, wajah cantiknya tiba-tiba berubah dan rasa tidak percaya mengalir keluar dari matanya. Dia mendapatkan pukulannya tidak bisa mendarat di atas tubuh Davi
Awalnya dia mengira David hanya seorang biasa. Tidak disangka, di bawah tangannnya, dirinya sendiri bahkan sama sekali tidak punya kemampuan untuk melawan. Jeremi menarik semulut nafas panjang dan berkata, “Orang ini pasti bukan orang biasa. Jika aku tidak salah tebak, dia sangat berkemungkinan merupakan seoang maha guru silat!”“Apa? Maha guru silat?” Raut wajah Monica berubah drastis. “Tuan Besar, kalian cepat lihat burung pegar ini.” Pengawal yang berada di samping tiba-tiba berseru. Kedua orang itu buru-buru melihat ke sana dan menemukan di badan burung pegar tidak terdapat sedikitpun luka dan di bagian dadanya justru mencekung ke dalam. “Nak, kamu sudah lihat, ‘kan? Burung pegar ini memang bukan burung pegar yang ditembak olehmu. Kamu sudah menuduh orang itu!” kata Jeremi sambil mendesah pelan. Monica merasa malu hingga wajah dan telinganya memerah. Setelah melihat keanehan di bagian dada burung pegar, Jeremi menggeleng dan berkata, “Burung pegar ini seharusnya dipukul jatuh
Berpikir sampai di sini, Irene tidak bisa menahan diri untuk tidak melihatnya beberapa kali lagi.Semakin dilihat, dia semakin menemukan sebenarnya David lumayan tampan. Kontur wajahnya jelas dan alisnya luar biasa bagus.Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bergumam. “Anak ini juga tidak begitu menyebalkan ya.” “Wahai wanita, kamu sedang mengintipku?” tanya David sambil memejamkan mata. Irene langsung berkata dengan terbata-bata bagaikan kelinci yang ekornya terpijak. “Si……siapa yang mengintipmu?”“Jangan menyangkal.”David tetap berkata sambil memejamkan mata. “Dalam waktu 5 menit, kamu totalnya sudah mengintipku sebanyak 20 kali. Satu kali yang paling lama kira-kira berlangsung selama 10 detik.”“Jangan-jangan, kamu diam-diam menyukaiku?” “Cueh!”Irene langsung berkata dengan wajah memerah yang marah karena malu. “Siapa yang diam-diam menyukaimu? Kamu jangan terlalu sensitif. Bahkan jika aku memiliki niat terhadap seekor binatang, aku juga tidak akan memiliki niat terhadapmu.”
“Mungkin punya kemampuan. Tapi seberapa besar kemampuannya, itu sulit untuk dibicarakan.” Raja Api tertawa cekikikan dan berkata, “Aku dengar bahwa anak ini lebih muda daripada kita. Hei, seorang bocah yang masih bau susu juga pantas untuk mengatur kita?”“Ingin mengatur kita? Boleh. Menang dari tinjuanku dulu.” kata Raja Petir sambil mengayunkan tinjuan sebesar karung pasir. “Kalian……” melihat tampang keempat orang itu, Frandy merasa pusing dan tidak bisa berbuat apa-apa.Pada saat ini, helikopter sudah terbang sampai ke langit di atas kepala semua orang. “Sudah datang!”Semua orang menghentikan pekerjaan di tangan dan mendongak melihat ke atas langit. Bahkan Empat Raja yang sebelumnya masih bermalas-malasan juga tidak terkecuali.Di tengah langit yang tinggi, Irene memberi perintah, “Mendarat ke bawah!”“Tunggu!” David tiba-tiba menyela. “Ada apa?” Irene menatapnya dengan tak mengerti. “Berapa jarak tempat ini dari permukaan tanah?” tanya David.“Kira-kira 400 meter!” Irene men
Setelah David melompat turun dari langit setinggi 1000 meter, tubuhnya tampak seperti meteor yang segera jatuh ke permukaan tanah dengan kecepatan terjun bebas.Irene marah dan panik. Wajahnya dipenuhi keputusasaan. Dia sama sekali tidak mengerti mengapa David tiba-tiba bisa berpikir pendek.Pada waktu yang sama, orang-orang yang berada di permukaan tanah menjadi gempar. “Aku tidak salah lihat, ‘kan? Bahkan ada orang yang melompat turun dari langit?”“Apa mungkin ada orang yang tidak sengaja terjatuh dari atas helikopter?”“……”Seiring dengan David yang jatuh dengan kecepatan tinggi, semua orang akhirnya melihat wajahnya dengan jelas. “Kepala Instruktur David!” Frandy berseru dengan tak tertahankan dan raut wajahnya berubah drastis. “Apa? Dia adalah kepala instruktur baru? Kenapa dia melompat kemari?” “Apa mungkin dia tahu bahwa kita tidak puas dengannya, jadi dia tidak bisa menerimanya dan ingin bunuh diri?”“Ini……tidak mungkin, ‘kan?”Saat ini, semua orang tidak berhenti berseru
Semua orang saling menatap satu sama lain dan akhirnya tidak ada yang berani maju. Senyum David perlahan mendingin. “Kenapa? Tidak ada orang?”“Ternyata semua orang Pencak Silat Persaudaraan Setia adalah segerombolan pecundang yang bahkan tidak punya keberanian untuk maju!”“Akulah yang terlalu memandang tinggi kalian!”Begitu omongan ini keluar, semua orang sepenuhnya gempar dan marah.Tidak masalah jika memarahi mereka sebagai makhluk tidak berguna. Tapi tidak boleh membawa nama Pencak Silat Persaudaraan Setia.Karena Pencak Silat Persaudaraan Setia adalah kepercayaan mereka seumur hidup dan lebih penting daripada nyawa mereka. Di tengah kerumunan orang, seorang pria perkasa dengan punggung dan pinggang yang kuat melangkah maju sambil tersenyum dingin dan berkata, “David, kamu dengarkan baik-baik. Namaku Daniel Yohan. Aku yang pertama tidak puas denganmu. Bagaimana?”“Bagus!”“Bagus sekali!”Semua orang berseru bersama.Wajah Irene dan Frandy langsung berubah. “Daniel, kamu……”Kamu
Seiring dengan diputuskannya siapa yang duluan dan siapa yang belakangan oleh David dan Daniel, kedua orang itu langsung datang ke tempat latihan menembak. Semua anggota Pencak Silat Persaudaraan Setia juga ikut ke sana dan berdiri di samping untuk menonton pertandingan mereka berdua yang akan segera dimulai. Irene yang menjadi wasit berkata, “Setiap dari kalian memiliki 6 butir peluru. Setelah keenam butir peluru selesai ditembakkan, maka akan ditentukan menang dan kalah berdasarkan jumlah cincin sasaran tembak.” “Apakah kamu masih punya pertanyaan?” Dia melihat David dengan tak tertahankan. “Apakah keenam tembakan cukup mengenai inti sasaran tembak saja?” tanya David.Begitu mendengar omongan ini, semua orang merasa dirinya sudah terlalu sombong. Kamu yang hanya seorang pelajar pemula, bisa ada satu tembakan yang mengenai sasaran tembak saja sudah cukup bagus. Masih berharap 6 tebakan mengenai inti sasaran tembak? Apa yang kamu pikirkan?Irene juga tersenyum marah. “Benar. Selam