Melihat tatapan Frandy, Handika berpikir bahwa Frandy tidak senang karena dia telah membawa orang luar masuk ke dalam markas militer.Handika segera berkata, “Ada yang tidak diketahui oleh Tuan Utusan. Anak ini pernah memukul anakku sebelumnya. Itu sebabnya aku memanggilnya untuk menyelesaikan masalah ini.”“Aku tidak menyangka bahwa anak ini berani membuat Gada Emas Raja Pemukul palsu dan mencoba mengelabuiku.”Begitu dia selesai berbicara, Frandy meledak dengan marah, "B*rengsek!"Melihat pemandangan ini, baik Handika maupun Tantowi merasa senang di dalam hati.Menyinggung utusan Pencak Silat Persaudaraan Setia!Jangankan seorang Melinda Cokro belaka, bahkan jika raja surgawi datang juga tidak akan bisa menyelamatkan anak ini.Handika juga memberi perintah kepada bawahannya dengan wajah yang sangat marah. “Sekelompok b*jingan, tunggu apa lagi? Cepat bawa anak ini dan kurung dia. Kalian masih ingin Tuan Utusan melihat lelucon ini?!”“Handika, kamu yang b*jingan!” Frandy sepenuhnya mar
Melihat putranya yang bodoh masih berdiri di samping bagaikan dewa pintu, dia menamparnya dengan marah. “B*jingan, ini semua adalah masalah yang disebabkan olehmu.”Tantowi terlempar ke lantai oleh satu tamparannya ini. Dia hanya merasa telinganya berdengung dan dia pingsan di tempat.“Sudah, jangan berakting lagi.”David menyela, “Hari ini hanya memberimu sedikit pelajaran. Jika melakukan pelanggaran lagi di masa depan, kamu pasti akan dipenggal tanpa ampun!”“Ya, ya, ya!”Handika segera menepuk dada sambil memberi jaminan. “Jangan khawatir, Tuan. Mulai sekarang saya akan menuruti perintah Anda.”......Di luar markas militer, Melinda melihat David telah masuk sekian lama tanpa ada pergerakan apa pun.Dia terpaksa menghubungi sebuah nomor telepon, “Nenek, aku menyetujui persyaratan Anda. Tapi aku perlu Keluarga Windian untuk menyelamatkan seseorang untukku...”Tak lama kemudian, sebuah kendaraan dengan plat nomor Ciracap terlihat melaju kemari.Dari dalam kendaraan itu, seorang pria p
Setelah David dan Frandy berpisah, dia keluar dan menemui Melinda. “Kakak Ke-enam.”“David, kamu... benar-benar baik-baik saja? Handika tidak melakukan apapun padamu, ‘kan?” Melinda berkata dengan wajah terkejut.“Aku baik-baik saja.”David sedikit tersenyum sambil berkata, “Handika lumayan baik. Dia tidak melakukan apapun kepadaku.”Melinda melihatnya dengan teliti selama beberapa saat. Setelah memastikan dirinya tidak kehilangan lengan atau kaki, dia menghela nafas lega.Apa mungkin Handika melepaskan David karena Hadran?Hati Melinda bergejolak.Pada saat ini, Tomin dan Hadran terlihat keluar dengan kepala terkulai dan wajah sedih.Terutama Hadran. Wajahnya jelek hingga seperti ayahnya meninggal saja.Sebelum masuk, dia merasa sangat yakin bahwa Handika pasti akan menyambutnya dengan hormat setelah dia mengetahui status calon anggota Pencak Silat Persaudaraan Setia-nya.Alhasil, siapa yang menyangka bahwa dia akan diusir tanpa bertemu dengan orang itu.“Handika yang pantas mati. Tun
“Benarkah?” Melinda tercengang.Tomin langsung cemas. Jika anak bernama David ini bukan diselamatkan karena mereka berdua, bukankah rencana licik Keluarga Windian akan sia-sia?Dia buru-buru berkata, “Nak, jangan tidak tahu berterima kasih. Jika bukan karena kami berbicara dengan Handika, bagaimana mungkin kamu bisa keluar dalam kondisi baik?”Dia menanyakan keraguan di hati Melinda.David berkata dengan suara yang dalam, “Sederhana saja. Karena latar belakangku lebih besar dari Handika. Bahkan jika meminjamkan sepuluh nyali kepadanya, dia juga tidak akan bisa melakukan apapun kepadaku.”“Latar belakangmu bahkan lebih besar dari Handika? Seberapa besar?” Hadran berkata dengan jijik.David berkata dengan tegas. “Karena aku adalah Kepala Instruktur Pencak Silat Persaudaraan Setia!”Setelah dia menyelesaikan kata-katanya, udara tiba-tiba menjadi sunyi.Ketiga orang itu dipenuhi dengan keterkejutan.Setelah beberapa detik, Hadran tertawa terbahak-bahak sabil memegang perutnya. “Hahaha, luc
Pada saat ini, wajah Tomin penuh dengan keringat dan matanya yang melihat ke arah David bergetar.Jika dia tidak salah ingat, David baru saja mengatakan bahwa dia adalah Kepala Instruktur Pencak Silat Persaudaraan Setia.Pada saat itu, mereka mengira dirinya sedang membual dan tidak menganggapnya serius.Tapi sekarang, berita yang disiarkan di radio militer telah menetapkan Kepala Instruktur Pencak Silat Persaudaraan Setia yang baru juga bernama David ......Bagaimana ini tidak membuatnya panik?Melihat tampangnya yang seperti ini, Hadran dan Melinda juga bereaksi. Mereka semua memandang David dengan wajah terkejut.Tomin memandang David dengan terengang. “Apakah kamu... kamu benar-benar Kepala Instruktur Pencak Silat Persaudaraan Setia?”David berkata dengan acuh tak acuh, “Sekarang kalian semua sudah percaya pada identitasku, ‘kan?”Tomin langsung merasa ketakutan.Melinda tertegun.Tiba-tiba, Hadran mendengus dan berkata, “Ayah, kalian tidak boleh tertipu oleh anak ini.”“Tidak mung
“Bocah, kamu adalah adik laki-laki gadis ini? Jangan-jangan kekasih mudanya, ‘ya?” Temin Windian, anak laki-laki ke-tiga Keluarga Windian berkata sambil tersenyum dingin. David mengangkat tangan dan membuatnya jatuh ke lantai dengan 1 tamparan. Semua orang tercengang dan tidak menyangka David berani mengambil tindakan di depan semua orang. Bahkan Melinda juga tercengang. “David, apa yang kamu lakukan?” Wajah Tomin langsung berubah. Temin bangkit berdiri, menutupi wajahnya dan berkata dengan tak percaya. “Bocah, kamu berani memukulku?”Dengan suara berat, David berkata, “Sebagai orang yang lebih tua, kamu justru berkata kasar seperti ini kepada seseorang yang lebih muda. Orang tua yang memberi contoh buruk. 1 tamparan ini hanya sebagai hukuman untukmu saja.”Anak perempuan Temin, Shelly Windian berkata dengan marah. “Nyalimu sungguh besar dan bahkan berani memukul ayahku di wilayah kekuasaan Keluarga Windian? Memang merupakan manusia barbar yang sama dengan Melinda!”“Plak!”David
David selesai berbicara. Sejenis penggentar tak berwujud meledak keluar dari tubuhnya dan membuat semua anggota Keluarga Windian terkejut hingga lupa untuk membantah.Melinda menggigit bibirnya dan akhirnya menarik semulut nafas panjang dan berkata, “David, sudahlah. Bagaimanapun juga, mereka semua adalah kerabatku.” “Meskipun mereka tidak baik kepadaku, tapi aku tidak bisa berlaku tidak adil kepada mereka.”Mendengar omongan ini, semua anggota Keluarga Windian sangat gembira. Mereka benar-benar takut Melinda akan pergi. Bagaimanapun juga, Keluarga Windian sudah berjanji untuk menikahkan Melinda kepada Keluarga Jiman.Kekuatan Keluarga Jiman di Ciracap jauh lebih besar daripada Keluarga Windian. Mereka sama sekali tidak mampu menyinggungnya.Hanya David yang sedikit mengerutkan alis. Baiklah. Karena Kakak Ke-enam bersikeras, maka dia juga hanya bisa membiarkannya. Raut wajah nyonya besar Keluarga Windian yang bereaksi menetral sejenak dan dia menghibur dengan berkata, “Melinda, kam
Sebelumnya, mereka masih mengira anak ini adalah sosok yang tidak bisa disinggung. Tidak disangka, dia adalah makhluk tidak berguna yang hidup dengan mengandalkan wanita!“Kalau begitu, dia sudah pasti akan mati!”Satu per satu dari semua orang mengira bahwa begitu membuat David masuk ke dalam jangkauan penglihatan Tuan Muda Jery, maka dia pasti akan mati. Bahkan Melinda juga tidak bisa melindunginya. Di sebelah sini, setelah David membantu Melinda memindahkan koper ke vila baru, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya. “Kakak Ke-enam, sebenarnya apa kamu pikirkan? Kamu bahkan masih ingin tinggal di rumah Keluarga Windian?”Begitu masuk, Melinda langsung melepaskan sepatu dan menampakkan sepasang kaki yang halus bagaikan giok. Pemandangan ini membuat hati David yang melihatnya bergetar dan hampir mimisan.Seperti merasakan keanehannya, wajah cantik Melinda langsung memanas. Setelah itu dengan mengambek, dia berkata, “David, apakah kamu mengira aku tamak akan kemuliaan dan k
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai