“Bocah, kamu adalah adik laki-laki gadis ini? Jangan-jangan kekasih mudanya, ‘ya?” Temin Windian, anak laki-laki ke-tiga Keluarga Windian berkata sambil tersenyum dingin. David mengangkat tangan dan membuatnya jatuh ke lantai dengan 1 tamparan. Semua orang tercengang dan tidak menyangka David berani mengambil tindakan di depan semua orang. Bahkan Melinda juga tercengang. “David, apa yang kamu lakukan?” Wajah Tomin langsung berubah. Temin bangkit berdiri, menutupi wajahnya dan berkata dengan tak percaya. “Bocah, kamu berani memukulku?”Dengan suara berat, David berkata, “Sebagai orang yang lebih tua, kamu justru berkata kasar seperti ini kepada seseorang yang lebih muda. Orang tua yang memberi contoh buruk. 1 tamparan ini hanya sebagai hukuman untukmu saja.”Anak perempuan Temin, Shelly Windian berkata dengan marah. “Nyalimu sungguh besar dan bahkan berani memukul ayahku di wilayah kekuasaan Keluarga Windian? Memang merupakan manusia barbar yang sama dengan Melinda!”“Plak!”David
David selesai berbicara. Sejenis penggentar tak berwujud meledak keluar dari tubuhnya dan membuat semua anggota Keluarga Windian terkejut hingga lupa untuk membantah.Melinda menggigit bibirnya dan akhirnya menarik semulut nafas panjang dan berkata, “David, sudahlah. Bagaimanapun juga, mereka semua adalah kerabatku.” “Meskipun mereka tidak baik kepadaku, tapi aku tidak bisa berlaku tidak adil kepada mereka.”Mendengar omongan ini, semua anggota Keluarga Windian sangat gembira. Mereka benar-benar takut Melinda akan pergi. Bagaimanapun juga, Keluarga Windian sudah berjanji untuk menikahkan Melinda kepada Keluarga Jiman.Kekuatan Keluarga Jiman di Ciracap jauh lebih besar daripada Keluarga Windian. Mereka sama sekali tidak mampu menyinggungnya.Hanya David yang sedikit mengerutkan alis. Baiklah. Karena Kakak Ke-enam bersikeras, maka dia juga hanya bisa membiarkannya. Raut wajah nyonya besar Keluarga Windian yang bereaksi menetral sejenak dan dia menghibur dengan berkata, “Melinda, kam
Sebelumnya, mereka masih mengira anak ini adalah sosok yang tidak bisa disinggung. Tidak disangka, dia adalah makhluk tidak berguna yang hidup dengan mengandalkan wanita!“Kalau begitu, dia sudah pasti akan mati!”Satu per satu dari semua orang mengira bahwa begitu membuat David masuk ke dalam jangkauan penglihatan Tuan Muda Jery, maka dia pasti akan mati. Bahkan Melinda juga tidak bisa melindunginya. Di sebelah sini, setelah David membantu Melinda memindahkan koper ke vila baru, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya. “Kakak Ke-enam, sebenarnya apa kamu pikirkan? Kamu bahkan masih ingin tinggal di rumah Keluarga Windian?”Begitu masuk, Melinda langsung melepaskan sepatu dan menampakkan sepasang kaki yang halus bagaikan giok. Pemandangan ini membuat hati David yang melihatnya bergetar dan hampir mimisan.Seperti merasakan keanehannya, wajah cantik Melinda langsung memanas. Setelah itu dengan mengambek, dia berkata, “David, apakah kamu mengira aku tamak akan kemuliaan dan k
David hampir muntah darah dan dengan frustasi berkata. “Kakak Ke-enam, sudah cukup ya!”Di seluruh dunia ini, hanya beberapa kakak perempuannya ini yang bisa bercanda seperti ini dengannya.“Ckckck……”Melinda menatapnya dengan wajah terkejut seolah-olah dirinya telah menemukan sebuah benua baru. “Zaman sekarang, pria perjaka bahkan lebih sedikit dari binatang langka lho.”“Kakak Ke-enam, omonganmu ini…… Apa mungkin kamu adalah orang yang berpengalaman?” David balik bertanya dengan marah karena malu.“Aku tidak ah.”Dengan ceria, Melinda berkata, “Aku juga belum pernah berpacaran dan tidak ada pria yang pernah mengejarku.” “Kenapa?” David sangat terkejut. Tidak peduli dari segi wajah maupun bentuk tubuh, menggunakan kata ‘wanita cantik’ untuk mendeskripsikan Kakak Ke-enam juga sama sekali tidak berlebihan.Ternyata tidak ada pria yang pernah mengejarnya?Melinda tersenyum jahat sambil berkata, “Karena saat menjadi tentara bersama ayah angkatku, aku pernah memukul seorang pria kekar de
“Kebetulan perutku sudah sedikit lapar. Lebih baik berburu dan membuat sedikit makanan dari hasil buruan untuk dimakan.”David berkata sambil mencari mangsa di tengah hutan. Di sisi lain area berburu, seorang pria tua berhenti dengan memimpin seorang gadis yang mengenakan pakaian latihan silat berwarna hitam. Di belakang kedua orang itu diikuti oleh seorang pengawal yang sangat kuat.“Kek, untuk apa Kakek membawaku ke sini?” kata gadis itu sambil mengerutkan alis. Dia memiliki wajah yang sangat cantik. Namun, karena dia adalah orang yang berlatih silat, hal ini membuatnya terlihat memiliki temperamen yang berkompeten.“Monica, bukankah kamu selalu menyalahkanku karena tidak membiarkanmu melawan orang luar? Apakah kamu ingin keluar menjelajahi dunia?”“Kakek akan mengujimu hari ini.”Orang tua itu membungkuk dan memungut sebutir batu dari tanah dan menyodorkannya kepadanya sambil berkata, “Selama kamu bisa menembak sebuah mangsa yang sedang bergerak menggunakan batu ini dan membawany
“Monica, jangan!”Melihat tindakan cucu perempuannya, raut wajah orang tua itu langsung berubah dan dia buru-buru berbicara untuk menghentikannya. Perlu diketahui bahwa cucu perempuannya ini sudah berguru dengan seorang ahli silat sejak kecil. Ditambah dengan dirinya yang lumayan berbakat, dia sudah berlatih hingga tahap akhir menyembunyikkan tenaga dalam di usianya yang masih muda. Pria kekar biasa berjumlah 8-10 orang bahkan bukan tandingannya. Sekarang dia justru mengambil tindakan terhadap seorang pemuda. Jika sedikit ceroboh, pasti akan menimbulkan kematian. Namun, ketika dia selesai berbicara, Monica sudah mendekati David.Saat melihat pukulannya yang tajam hampir mendarat di atas tubuh David, sudut bibir Monica menampakkan sebuah senyuman dingin. Bocah tengik!Siapa suruh kamu merebut burung pegarku!Namun sesaat kemudian, wajah cantiknya tiba-tiba berubah dan rasa tidak percaya mengalir keluar dari matanya. Dia mendapatkan pukulannya tidak bisa mendarat di atas tubuh Davi
Awalnya dia mengira David hanya seorang biasa. Tidak disangka, di bawah tangannnya, dirinya sendiri bahkan sama sekali tidak punya kemampuan untuk melawan. Jeremi menarik semulut nafas panjang dan berkata, “Orang ini pasti bukan orang biasa. Jika aku tidak salah tebak, dia sangat berkemungkinan merupakan seoang maha guru silat!”“Apa? Maha guru silat?” Raut wajah Monica berubah drastis. “Tuan Besar, kalian cepat lihat burung pegar ini.” Pengawal yang berada di samping tiba-tiba berseru. Kedua orang itu buru-buru melihat ke sana dan menemukan di badan burung pegar tidak terdapat sedikitpun luka dan di bagian dadanya justru mencekung ke dalam. “Nak, kamu sudah lihat, ‘kan? Burung pegar ini memang bukan burung pegar yang ditembak olehmu. Kamu sudah menuduh orang itu!” kata Jeremi sambil mendesah pelan. Monica merasa malu hingga wajah dan telinganya memerah. Setelah melihat keanehan di bagian dada burung pegar, Jeremi menggeleng dan berkata, “Burung pegar ini seharusnya dipukul jatuh
Berpikir sampai di sini, Irene tidak bisa menahan diri untuk tidak melihatnya beberapa kali lagi.Semakin dilihat, dia semakin menemukan sebenarnya David lumayan tampan. Kontur wajahnya jelas dan alisnya luar biasa bagus.Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bergumam. “Anak ini juga tidak begitu menyebalkan ya.” “Wahai wanita, kamu sedang mengintipku?” tanya David sambil memejamkan mata. Irene langsung berkata dengan terbata-bata bagaikan kelinci yang ekornya terpijak. “Si……siapa yang mengintipmu?”“Jangan menyangkal.”David tetap berkata sambil memejamkan mata. “Dalam waktu 5 menit, kamu totalnya sudah mengintipku sebanyak 20 kali. Satu kali yang paling lama kira-kira berlangsung selama 10 detik.”“Jangan-jangan, kamu diam-diam menyukaiku?” “Cueh!”Irene langsung berkata dengan wajah memerah yang marah karena malu. “Siapa yang diam-diam menyukaimu? Kamu jangan terlalu sensitif. Bahkan jika aku memiliki niat terhadap seekor binatang, aku juga tidak akan memiliki niat terhadapmu.”