Ria tampak putus asa. “Bu, ayo kita segera pergi.” kata Yuni mendesak. Ria melihat David sejenak. Ekspresi berjuang melintas di wajahnya, kemudian ditutupi oleh ketegasan. “Nggak, aku nggak akan pergi!”Pada dasarnya masalah ini terjadi karena dia. Bagaimana mungkin dia meninggalkan David tanpa tanggung jawab. Terlebih lagi, David merupakan calon suaminya secara formal.Dengan cepat, 10 menit telah berlalu. Sebuah suara yang sangat berat terdengar dari kejauhan. “Siapa yang berani berselisih dengan Keluarga Camin?”Begitu suara itu terdengar, tampak 1 orang tua yang mengenakan pakaian batik memimpin belasan orang pengawal berjalan kemari dengan aura membunuh.Orang tua itu tampak acuh tak acuh. Tatapannya tajam bagaikan elang dan membuat orang tidak berani menatap langsung kepadanya. Dialah kepala pelayan Keluarga Camin, Evan Camin!Belasan pengawal di belakangnya penuh tatapan dingin dan niat membunuh.“Om Evan, bocah inilah yang memukulku.” Jodi seperti melihat bintang penolong d
“Baik!”Dalam sekejap, belasan pengawal maju bersamaan. Tanpa ngomong kosong, mereka langsung mengepung ke arah David.Sekumpulan orang yang hanya punya nama tapi tidak berkemampuan!Ketidaksudian melintas di mata David, dia sudah mau turun tangan. Tepat pada saat ini, terdengar sebuah suara jeritan. “Semuanya berhenti!”Sesaat kemudian. Terlihat seorang wanita berseragam berjalan kemari dengan membawa 7-8 orang pria yang sama-sama berseragam. Wanita itu melangkah dengan kaki panjang ramping dan dengan tatapan yang sangat dingin berkata, “Nyali kalian sungguh besar. Bahkan berani mengumpulkan massa untuk bertarung di siang bolong?”“Kak Mayang.” Wajah Ria tampak gembira. Wanita itu mengangguk kepadanya dan melihat ke arah David setelahnya. Emosinya langsung melunjak. “Seingatku kau bernama David, ‘kan? Ada apa denganmu, setiap kali bertemu denganmu selalu nggak ada hal yang baik?”“Terakhir kali kamu ditangkap olehku dan diberi pelajaran begitu lama karena membawa senjata rakit. Ka
“Lagipula, sebentar lagi pelelangan Keluarga Camin akan dilaksanakan. Aku perlu membawa orang untuk menjaga ketertiban lokasi. Setelah urusan selesai, kita cari kesempatan untuk membuat bocah itu mati juga nggak terlambat.”Evan menatapnya seperti sedang menatap orang idiot. Jika tidak mempertimbangkan dia adalah anak sah Keluarga Camin, dia benar-benar ingin memberinya sebuah tamparan.Begitu mendengar omongan ini, suasana hati Jodi baru berubah dan dia tersenyum dengki. “Baik, tunggu pelelangan selesai, aku akan menyiksanya dengan sebaik mungkin.”“Dan juga Ria, wanita jalang itu. Aku akan menindihnya di bawah tubuhku dan menghancurkannya dengan keras.”Berbicara sampai di sini, matanya dipenuhi kegembiraan dan tampak tidak sabaran. Evan mendengar omonganya dan menggelengkan kepala lagi.Makhluk bodoh. Sepanjang hari hanya memikirkan sedikit hal rongsokan itu dan tidak akan menjadi orang hebat sama sekali. ……Hotel Jeranding merupakan salah satu hotel bintang lima teratas Jayanegar
Di dalam ruang pemantau lantai 8 hotel.Seorang pria berjas melirik David yang sedang makan dari rekaman CCTV. Dia memalingkan kepala dan berkata kepada Jodi. “Inilah bocah yang memukulmu?”Dia adalah Kurnia Camin, putra ke tiga Keluarga Camin dan merupakan penanggung jawab pelelangan kali ini.“Benar, Om Kurnia!” Jodi menggertakkan gigi dan berkata dengan kebencian yang besar. “Bocah ini benar-benar bernyali besar. Memukul anggota keluarga Keluarga Camin saja sudah cukup. Dia bahkan masih datang ke daerah kekuasaan Keluarga Camin untuk makan dan minum?”Kurnia tersenyum marah. Evan yang berjaga di samping langsung berkata, “Pak Kurnia, aku akan segera membawa orang untuk menahan bocah itu!”“Nggak perlu!”Kurnia menggelengkan kepala berkata, “Pelelangan lebih penting, perhatikan pemantauan secara ketat. Fokuskan perhatian pada setiap orang yang statusnya mencurigakan.”“Om Kurnia, semua orang tahu pelelangan ini diadakan oleh Keluarga Camin. Mungkinkah ada orang yang masih berani me
Kurnia mulai memperkenalkannya dengan tidak lambat juga tidak cepat. “Giok ini didapatkan secara kebetulan di awal tahun berdirinya Keluarga Camin, ditafsirkan oleh ahli seni gaib Pulau Garut, Master Djoko memiliki khasiat memperpanjang hidup.”“Ayahku telah menggunakannya selama lebih dari 10 tahun, hingga hari ini dia tetap awet muda dan penuh enegi. Bisa dilihat letak keajaibannya.”Seiring dengan keluarnya omongannya, tatapan semua orang jatuh ke atas giok di tangannya itu secara bersamaan.Dalam waktu seketika, dalam aula terdengar serangkaian bisikan.Ada yang bertanya dan terkejut. Yang lebih banyak justru omongan kekaguman dan ambisius untuk mendapatkannya.David menatap lekat pada Giok itu. Seberkas semangat muncul di wajahnya.Giok itu benar-benar giok yang disimpankan kepala panti asuhan untuknya selama masih hidup. Dia bisa memastikannya. Kurnia sangat puas dengan reaksi semua orang dan dia segera berkata, “Hehehe… giok ini dilelang dengan harga awal 10 juta Yuan. Setiap k
Suara penawaran harga yang muncul secara tiba-tiba ini membuat susana di tempat yang awalnya sangat panas, tiba-tiba berubah menjadi dingin. Pada saat itu, tatapan mata semua orang terdiam dan mengira mereka salah dengar.Tidak disangka, ada orang yang menawar dengan harga 0,1 Yuan?Siapa yang begitu berani? Bahkan berani membuat kekacauan di pelelangan Keluarga Camin!Dalam sekejap, tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya melihat ke arah datangnya suara secara bersamaan.Bahkan Ria juga termasuk di dalamnya. Di tengah tatapan semua orang, terlihat seorang pria yang memakai topeng perunggu sedang duduk di kejauhan sambil menyilangkan kaki. Dia meniup pelan pada air teh di gelas yang dipegangnya, seolah tidak menyadari tatapan aneh dari semua orang. “Penghujung dari mana? Bahkan berani bertentangan dengan Keluarga Camin?” Jodi langsung marah besar.Kurnia menyipitkan mata dan berkata kepadanya dengan wajah muram. “Tuan, apakah kamu berani mengulangi omonganmu barusan?”Dalam hatiny
“Yang tidak ingin mati segera berdiri kemari!” Seorang pemuda berjas dengan wajah muram menunjuk ke pojok di sebelahnya.Dalam waktu sekejap, semua orang saling berdorongan dan berdesakan berjalan ke pojok karena takut terlibat. Ria tetap tidak bergerak dan membiarkan kerumunan mendesak dirinya. Mata indahnya menatap David dengan hampir menangis. Apakah itu kamu? Adik Kerikil Kecil?Dia menggit bibirnya dengan keras dan ingin maju untuk membuka topeng perunggu di wajah David.“Bu, ayo kita segera ke sana.” Melihat Ria tidak bergerak, Yuni segera berjalan ke pojok sambil menyeretnya.Kurnia melirik David dengan mata yang dingin, kemudian segera memberi perintah. “Tangkap dia!”“Boom!”Dalam sekejap, terlihat belasan pria perkasa memutari orang dan menyerang David tanpa basa basi.Mereka semua adalah tukang pukul yang dikembangkan Keluarga Camin selama beberapa tahun ini. Semuanya adalah sekelompok penjahat yang telah banyak melakukan pembunuhan. Kecepatan mereka sangat tinggi dan dal
“Tidak!”Merasakan niat membunuh di mata David, Kurnia ketakutan hingga hampir kehilangan roh. “Ampuni aku. Kumohon, ampuni aku. Kebakaran besar Panti Asuhan Bisma waktu itu tidak ada hubungannya denganku!”“Kumohon, lepaskanlah aku. Asalkan kamu bersedia melepaskanku, aku bersedia maju menjadi saksi atas perbuatan Keluarga Camin.”Meskipun berkata demikian, tapi di matanya justru terlintas sebuah kebencian yang sulit terdeteksi.Dia bersumpah. Selama dia bisa bertahan hidup hari ini, dia pasti akan mencincang tubuh David. “Tidak ada hubungannya denganmu?” David tertawa. Sepasang matanya dipenuhi ejekan. “Kau benar-benar mengira aku tidak tahu bahwa tujuanmu mengadakan pelelangan ini adalah demi memancingku keluar?”“Kamu……”Perasaan Kurnia tenggelam dan semakin ketakutan. “Kamu tidak boleh membunuhku. Jika tidak, aku jamin Keluarga Camin tidak akan melepaskanmu. Kekuatan Keluarga Camin melampaui imajinasimu……”Sebelum dia selesai berbicara, dia langsung merasakan lehernya kedinginan.