Ketika kepikiran sampai di sini, serigala spontan mengulurkan kedua kaki depan untuk melindungi dadanya. Ia seolah-olah sedang menyuruh Felix untuk jangan bergerak maju.Felix mengedipkan matanya dengan kebingungan. Setelah Felix merespons, dia langsung menepuk kening serigala. “Apa yang sedang kamu pikirkan? Apa otakmu sudah korslet?”Serigala menggaruk kepalanya dengan kebingungan. Jadi, kenapa Felix tiba-tiba bersikap seperti ini? Di tengah malam lagi?“Apa kamu tidak senang dengan makan malammu?”Serigala mengangguk dengan ekspresi terkejut. Ia lalu melirik Felix seolah-olah sedang berkata, “Menurutmu? Kalau kamu yang makan, kamu bakal gembira tidak?”Melihat serigala mengangguk, Felix spontan tersenyum, lalu berbisik, “Bagaimana kalau aku bawa kamu makan makanan enak?”Kedua mata serigala langsung berkilauan. Ia segera mengangguk dan menunjukkan senyum penuh penantian.“Ayo pergi!”Dengan demikian, serigala pun berhasil masuk ke perangkap Felix. Ia dengan kebingungan mengikuti Fel
Mischa menatap Felix dengan tidak berdaya. Anjing bisa minum alkohol?Felix mengangkat-angkat tangannya, lalu berbicara, “Jangan melihatku seperti ini. Ini juga bukan pertama kalinya aku minum bareng serigala. Serigala, benar, ‘kan?”Serigala langsung mengerti maksud Felix. Ia berlagak mabuk, berjalan terhuyung-huyung ke kandangnya, lalu tidur.“Coba kamu lihat, ia memang sudah minum kebanyakan …. Aku juga sudah capek jagain dia dari malam, makanya aku baru pulang sekarang!” Felix berusaha untuk menjelaskan.“Benarkah? Serigala, baru-baru ini baru buka tempat pemandian yang boleh bawa hewan peliharaan. Mau ke sana tidak?”Swoosh!Serigala langsung menatap Mischa dengan tatapan tidak memercayainya. Dapat terlihat kegembiraan dari kedua matanya.“Ini yang namanya mabuk?” tanya Mischa kepada Felix.Felix kehabisan kata-kata. Si serigala ini memang tidak bisa diandalkan! Setelah berpikir beberapa saat, terlihat ekspresi marah di wajah Felix. “Dasar anjing si*lan! Berani-beraninya kamu mem
“Tuan Yafurni, aku benar-benar tidak sedang berbohong,” ucap Schanez dengan ketakutan.Yafurni bukanlah orang lain. Dia adalah pelindung tingkat tinggi di Sanctuary.“Aku sangat kagum dengan keberanianmu, tapi aku tidak bisa percaya sama kamu. Begini saja, sekarang tubuhmu sudah ada 47 luka cambukan. Darahmu juga masih belum berhenti mengalir. Bagaimana kalau aku hentikan darahmu dengan menggunakan besi panas? Kalau kamu bisa bertahan, aku akan percaya sama kamu!”Kedua mata Schanez langsung terbelalak. Dia segera menggeleng dan berkata, “Jangan! Aku tidak sedang berbohong! Aku mohon sama Tuan!”Yafurni tidak meladeni Schanez. Dia langsung mengambil besi panas, lalu menempelkannya di tubuh Schanez.“Ahh!” Terdengar suara jerit histeris Schanez.Ketika orang-orang di sekitar mendengar suara jeritan itu, ekspresi mereka terlihat sangat datar. Sepertinya mereka sudah terbiasa mendengar suara seperti ini.Setelah besi panas ditempelkan sebanyak tiga kali, Schanez sudah tidak bisa bertahan
“Gara-gara tidak ada tempat lain lagi, makanya kamu beri area Sungai Herre kepadaku?” ucap Felix dengan ketus.“Iya … iya, Anda juga tahu, kota kita hanya mengembangkan dua area saja. Gedung yang lain juga baru dibangun beberapa tahun saja, tidak mungkin bisa dibongkar. Kalaupun bisa dibongkar, penghuni yang digusur itu mesti tinggal di gedungmu,” ucap Jenson yang baru naik pangkat itu.“Sepertinya masalah tidak ada pada diriku?” ucap Felix dengan kesal.“Aku tahu … tapi masalahnya tidak sesuai dengan peraturan. Di dekat Sungai Herre ada pegunungan dan pepohonan. Pemandangannya bagus sekali.”“Aku mau membangun gedung, bukan mau menguasai gunung. Memangnya kenapa kalau ada gunung dan pohon? Memangnya aku mau pelihara gajah? Selain itu, aku mau bangun gedung, tapi kamu suruh aku tampung semua penghuni. Maksudmu aku tidak usah berbisnis lagi? Aku bangun gedung buat amal? Iya, aku memang tidak kekurangan uang, tapi tidak berarti kamu bisa permainkan aku!”“Aku tahu Pak Felix tidak kekuran
Sudahlah, jangan bahas masalah ini lagi. Ayo kita makan siang dulu! Tenang saja, aku sudah punya kamu, aku tidak akan ikut kencan buta lagi!” Patricia mengusap kening Patricia sambil berbicara dengan lembut.Felix mulai menyantap makan siang di depannya. Hanya saja, hatinya terasa tidak nyaman.“Kenapa? Bukannya aku sudah bilang kalau aku tidak akan pergi? Apa yang sedang kamu khawatirkan?” Patricia menyadari ekspresi muram Felix, dia pun bertanya dengan kebingungan.‘Apa maksud Felix? Kenapa Felix tidak bicara? Apa Felix tidak percaya sama aku?’‘Padahal aku saja tidak keberatan Felix bersama dengan begitu banyak cewek. Sekarang, dia malah mencurigaiku?’“Aku lagi pikir … bagaimana kalau aku cari ibumu ….”Patricia terbengong sejenak, lalu membalas, “Bukannya kamu bilang jangan beri tahu ibuku dulu? Kalau ibuku tahu dengan hubungan kita, dia pasti akan memaksa kita untuk segera menikah. Bagaimana caranya kamu jelasin masalah cewek-cewekmu sama ibuku?”“Iya, memang sulit untuk dijelask
Ciuman ini membuat Patricia kebingungan. Apa yang sedang dilakukan Felix?Jika dia mempublikasikan hubungan mereka berdua, ibunya pasti akan mendesak mereka untuk segera menikah. Bagaimana ini?Saat ini, Renaldy dan Yolanda juga masih dalam keadaan terkejut. Ternyata ide kencan buta itu berhasil memancing Felix? Jadi, tujuan mereka sudah tercapai?Konyol sekali?Patricia duluan merespons. Dia langsung mendorong Felix, lalu memelototinya. “Apa yang kamu lakukan? Ayah dan Ibu lagi di sini!”“Aku takut mereka tidak percaya, makanya aku ingin membuktikannya!” ucap Felix dengan mengangkat-angkat pundaknya.“Percaya! Sekarang kami sudah percaya. Menantuku, cepat duduk di sini!” ucap Renaldy sambil menarik tangan Felix.“Cepat duduk! Cepat duduk! Ibu sudah masakin sup buat kamu. Oh ya, malam ini kamu tidak pergi, ‘kan?” tanya Yolanda yang juga merasa gembira. Dia tidak menyangka rencananya sudah berhasil!Patricia merasa gelisah. Sebenarnya apa yang sedang dilakukan Felix?Bagaimana kalau ora
Felix berpikir sejenak, lalu menghela napas tanda dirinya merasa tidak berdaya. Dia pun menjelaskan, “Tapi aku itu anak yatim piatu. Aku tidak sedang berbohong. Aku diasuh oleh seorang lelaki baik hati. Semua yang aku miliki saat ini juga adalah pemberian dia. Aku tidak punya orang tua ….”Setelah mendengar ucapan ini, Yolanda yang awalnya mendesak pernikahan itu pun mulai merasa malu. “Maaf, Felix. Tidak seharusnya kami mengungkit masalah sedihmu ….”“Tidak apa-apa. Aku ingin mencari orang tua kandungku, aku ingin mereka bisa menjadi saksi dalam pernikahanku. Jadi, mohon beri aku waktu satu tahun. Kalau dalam satu tahun ini aku tidak berhasil menemukan mereka, aku akan menyerah!”“Emm ….” Yolanda melihat Patricia dengan ragu. Putrinya sudah akan berusia 30 tahun. Apa dia masih harus menunggu?“Nak, kami sudah mengerti kondisimu. Kamu pergi cari saja. Asalkan Patricia tidak bermasalah, kami berdua juga tidak akan berpendapat lain!” Renaldy langsung membalas.Yolanda sungguh kehabisan
Beberapa saat kemudian, kedua bibir baru berpisah.“Tentu saja aku tidak senang. Kamu malah kepikiran ingin putus sama aku. Asal kamu tahu, sejak aku bersama denganmu, aku pun tidak berencana untuk berpisah denganmu lagi! Jadi, jangan harap kamu bisa melarikan diri dari tanganku!” ucap Patricia dengan cemberut.“Emm … aku ….”“Aku hanya bercanda. Kamu bisa mengakui hubungan kita, itu berarti kamu tulus sama aku. Aku sudah cukup puas. Suamiku, kita istirahat, yuk ….”Mendengar suara panggilan manja Patricia, Felix spontan tersenyum. “Kalau begitu, mari kita tidur!”Selesai berbicara, Felix memeluk Patricia langsung bergelinding di atas ranjang. Mereka mulai masuk ke dalam dunia milik berdua.Kedua orang tua sedang membereskan dapur. Seketika mereka samar-samar dapat mendengar suara desahan Patricia. Renaldy spontan menggaruk kepalanya sambil melihat sisa hidangan di atas meja, lalu berkata, “Istriku, tadi kamu ambilin sayur untuk Felix. Jangan-jangan kamu taruh obat di dalamnya?”“Janga